Fadriyanti, Okmes
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh jumlah glass fiber non dental pada reinforced resin akrilik (polimetil metakrilat) terhadap perlekatan Candida albicansEffect of the concentration of non-dental glass fiber on reinforced acrylic resin (polymethyl methacrylate) on the attachment of Candida albicans Intan Mardhiyah Jaelani; Widya Puspita Sari; Okmes Fadriyanti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 31, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v31i2.23450

Abstract

Pendahuluan: Glass fiber non dental merupakan bahan yang digunakan sebagai penguat gipsum dan komponen otomotif dengan komponen yaitu Na2O dan K2O dapat meningkatkan ketahanan terhadap asam dan meningkatkan penyerapan air. Glass fiber non dental banyak tersedia di Indonesia dengan harga yang terjangkau dapat menjadi alternatif pengganti dari E-glass fiber dental yang ketersediaannya terbatas di Indonesia dan harga relatif mahal. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh jumlah glass fiber non dental pada reinforced resin akrilik terhadap perlekatan C.albicans. Metode: Jenis penelitian yaitu Eksperimen laboratorium dengan rancangan Posttest Control Group Design  yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah glass fiber non dental pada reinforced resin akrilik terhadap perlekatan C. albicans  dengan 12 sampel yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu glass fiber non dental 0,9 %, glass fiber non dental 1,8 %, dan tanpa fiber. Analisis statistik menggunakan uji Oneway ANOVA dengan nilai p < 0,05. Hasil:  penelitian menunjukkan bahwa glass fiber non dental 0,9 % ( hasil rata-rata: 1,10),  glass fiber non dental 1,8 % (hasil rata-rata: 1,125), dan tanpa fiber (hasil rata-rata: 1,525) memiliki efek berbeda tetapi tidak bermakna. Simpulan: Penambahan glass fiber non dental pada lempeng resin akrilik tidak berpengaruh terhadap perlekatan C. albicans.Kata kunci: Glass fiber non dental,  fiber reinforced resin akrilik, Candida albicans ABSTRACTIntroduction: Non-dental glass fiber is a material used as gypsum reinforcement and automotive components with components namely Na2O and K2O can increase acid resistance and increase water absorption. Non-dental glass fiber is widely available in Indonesia at an affordable price can be an alternative substitute for E-glass dental fiber whose availability is limited in Indonesia and the price is relatively high. The purpose of this study was to analyse the effect of the amount of non-dental glass fiber on reinforced acrylic resin on the attachment of C. albicans. Methods: This type of research is a laboratory experiment with a Posttest Control Group Design that was conducted to determine the effect of the number of non-dental glass fiber on reinforced acrylic resin on the attachment of C. albicans with 12 samples grouped into 3 groups, namely 0.9% non-dental glass fiber, non dental glass fiber 1.8%, and without fiber. Statistical analysis using the Oneway ANOVA test with a p-value <0.05. Results: The study showed that non-dental glass fiber was 0.9% (average yield: 1.10), non-dental glass fiber was 1.8% (average yield: 1,125), and without fiber (average yield: 1,525) has a different but not significant effect. Conclusion: Addition of non-dental glass fiber to acrylic resin plates did not affect the attachment of C. albicans.Keywords: Non-dental glass fiber, fiber-reinforced acrylic resin, Candida albicans
Perbedaan lama perendaman glass fiber non dental reinforced composite dalam saliva buatan terhadap perubahan dimensiThe difference in immersion time of non-dental reinforced composite glass fiber in artificial saliva on dimensional changes Deby Anzules; Widya Puspita Sari; Okmes Fadriyanti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 31, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v31i2.18133

Abstract

Pendahuluan: Kehilangan gigi salah satunya dapat diganti dengan gigi tiruan cekat untuk mengembalikan fungsi oklusi dan estetis.  Bahan gigi tiruan cekat antara lain porcelain fused to metal (PFM), namun PFM memiki beberapa keterbatasan diantaranya memerlukan preparasi gigi abutment cukup banyak yang dapat mempengaruhi vitalitas pulpa, salah satu alternatifnya digunakan fiber reinforced composite (FRC). Paparan saliva terhadap resin komposit menimbulkan proses penyerapan air yang mengakibatkan terjadinya perubahan dimensi. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan perubahan dimensi glass fiber non dental reinforced composite antara setelah 7 hari dan 14 hari perendaman dengan saliva buatan. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium.Bahan penelitian yang digunakan yaitu FRC dengan matriks berupa resin komposit flowable (Master Flow, Brazil) dan glass fiber non dental. Sampel penelitian berbentuk balok ukuran 25x2x2 mm, sampel disinari menggunakan LCV selama 20 detik. Sampel berjumlah 8 buah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lama perendaman 7 dan 14 hari. Sampel direndam dalam saliva buatan dengan pH 7. Perubahan dimensi dihitung dengan dimensi akhir dikurang dimensi awal, diukur menggunakan caliper. Hasil: Analisa statistik menggunakan mann-whitney diperoleh nilai p= 0,017<0,05 artinya terdapat perbedaan perubahan dimensi glass fiber non dental reinforced composite. Simpulan: Semakin lama glass fiber non dental reinforced composite direndam dalam saliva buatan maka semakin besar perubahan dimensi yang terjadi.Kata kunci: Perubahan dimensi, glass fiber non dental reinforced composite, lama perendaman, saliva buatan ABSTRACTIntroduction: One of the lost teeth can be replaced with fixed dentures to restore occlusion and aesthetic function. Fixed denture materials include porcelain fused to metal (PFM), but PFM has several limitations including the preparation of abutments that can affect the vitality of the pulp, one of the alternatives is to use fiber-reinforced composite (FRC). Exposure to saliva to composite resins causes a process of absorption of water which results in dimensional changes. The purpose of this study was to analyse the differences in the dimensions of non-dental reinforced composite glass fiber between 7 days and 14 days of soaking with artificial saliva. Methods: This research is experimental laboratory research. The research material used is FRC with a matrix in the form of flowable composite resin (Master Flow, Brazil) and non-dental glass fiber. The research sample is in the form of a beam size of 25x2x2 mm; the sample is irradiated using LCV for 20 seconds. A total of 8 samples were divided into 2 groups: 7 and 14 days immersion. The sample is immersed in artificial saliva with a pH of 7. Dimensional changes are calculated with the final dimensions minus the initial dimensions, measured using a calliper. Results: Statistical analysis using Mann-Whitney obtained p-value = 0.017 <0.05 meaning that there are differences in the dimensions of the glass changes in non-dental reinforced composite glass fiber. Conclusion: The longer the non-dental reinforced composite glass fiber is immersed in artificial saliva, the greater the dimensional changes that occur.Keywords: Dimensional changes, non-dental reinforced composite glass fiber, immersion time, artificial saliva
EVALUASI PEMAKAIAN DENTURE ADHESIVE PADA GIGI TIRUAN LENGKAP RESIN AKRILIK: SCOPING REVIEW Okmes Fadriyanti; Yenita Alamsyah; Dwi Rabianti
Menara Ilmu Vol 16, No 2 (2022): VOL. XVI NO. 2 APRIL 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i2.3289

Abstract

Pembuatan gigi tiruan lengkap dapat mengembalikan fungsi pengunyahan dengan mempertimbangkan faktor retensi, stabilisasi dan dukungan. Salah satu masalah pemakaian gigi tiruan lengkap yang menjadi keluhan utama pasien adalah gigi tiruan yang terasa longgar yang disebabkan oleh kurangnya retensi dan stabilitas gigi tiruan. Cara yang praktis untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara menggunakan denture adhesive. Denture adhesive digunakan sebagai bahan yang dapat membentuk lapisan perlekatan pada permukaan basis gigi tiruan. Tujuan dari scoping review ini adalah untuk mengevaluasi pemakaian denture adhesive pada gigi tiruan lengkap resin akrilik. Metode: yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan pencarian melalui database pubmed, science direct, dan google scholar. Artikel yang dijadikan sampel penelitian adalah artikel yang dipublikasi pada tahun 2011 - 2021, artikel yang berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia, artikel yang dapat diakses dengan gratis. Hasil: Review dari 18 artikel, menyatakan bahwa pemakaian denture adhesive pada gigi tiruan lengkap resin akrilik dapat meningkat retensi dan stabilisasi. Denture adhesive juga mengakibatkan  kekasaran permukaan  basis  gigi tiruan sehingga terjadi koloni Candida albican dan mengakibatkan denture stomatitis pada jaringan dibawah basis gigi tiruan.  Kesimpulan:  Denture adhesive berguna  untuk  meningkatkan retensi dan stabilisasi gigi tiruan, pasien perlu konsultasi kepada dokter gigi sebelum menggunakan denture adhesive supaya dapat menggunakan denture adhesive dengan tepat untuk menghindari efek negatif yang timbul akibat kesalahan dalam memakai denture adhesive tersebut.Kata Kunci: Gigi tiruan lengkap, denture adhesive, resin akrilik.  
EFEKTIVITAS PEMBERSIH GIGI TIRUAN DENGAN REBUSAN DAUN SIRIH 25% DAN 50% TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA LEMPENG RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS Indah Rahayu; Okmes Fadriyanti; Edrizal Edrizal
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.854 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.28

Abstract

Candida albicans merupakan bagian flora normal rongga mulut pada 30-50% populasi. Organisme ini dapat menimbulkan infeksi oportunis di rongga mulut jika terdapat faktor-faktor predisposisi yang mendukung. Pasien pengguna gigi tiruan disarankan membersihkan gigi tiruan dengan larutan pembersih. Daun sirih (Familia piperaceae) memiliki nama binomial Piper betle Linn, merupakan salah satu tanaman yang diketahui berkhasiat sebagai antiseptik dan desinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas larutan tablet pembersih gigi tiruan dan rebusan daun sirih terhadap pertumbuhan Candida albicans pada lempeng resin akrilik polimerisasi panas. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain post test control group design. Sampel penelitian dikelompokkan dalam 3 kelompok perlakuan. Hasil uji statistik diperoleh p=0,000 yang berarti diketahui adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada masing-masing kelompok sampel. Rebusan daun sirih 50% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans pada lempeng resin akrilik polimerisasi panas.
PERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN RESIN AKRILIK YANG DIRENDAM DALAM LARUTAN SODIUM HIPOKLORIT DAN EKSTRAK JAMUR ENDOFIT ASPERGILLUS SP (AKAR RHIZOPHORA MUCRONATA) Okmes Fadriyanti; Fennisa Irza Putri; Leny Sang Surya
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.644 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v5i2.161

Abstract

Penggunaan resin akrilik polimerisasi panas masih menjadi pilihan sebagai basis gigi tiruan lepasan, merupakan bagian yang berkontak dengan mukosa mulut. Salah satu sifat fisis dari bahan ini yang perlu diperhatikan adalah kekasaran permukaan, yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap retensi bakteri dan jamur terutama Candida albicans. Pencegahan Candida albicans pada resin akrilik dengan menambahkan bahan antijamur dalam larutan pembersih gigi tiruan. Jamur endofit Aspergillus sp yang berasal dari akar Rhizophora mucronata, berpotensi sebagai bahan antijamur. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak jamur endofit Aspergillus sp terhadap kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas. Rancangan penelitian menggunakan post-test only control group design. Sampel lempeng resin akrilik polimerisasi panas dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm yang direndam selama 6 hari dalam larutan sodium hipoklorit 1% ekstrak dan jamur endofit Aspergillus sp, dan di uji menggunakan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan kekasaran permukaan resin akrilik dalam larutan ekstrak jamur endofit Aspergillus sp meningkat dibandingkan dengan sodium hipoklorit, dengan rerata kekasaran permukaan perendaman resin akrilik terendah pada kelompok larutan sodium hipoklorit dan tertinggi pada kelompok ekstrak jamur endofit Aspergillus sp (akar Rhizophora mucronata) (p>0,05).
PENGARUH PENAMBAHAN SILANE PADA GLASS FIBER NON DENTAL TERHADAP PERSENTASE DAN VOLUME PENYERAPAN AIR FIBER REINFORCEDCOMPOSITE Friliyan Ladiora; Widya Puspita Sari; Okmes Fadriyanti
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 2, Desember 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.852 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.64

Abstract

Penyerapan air merupakan salah satu sifat resin komposit yang berpengaruh terhadap kekuatan, daya tahan abrasi, volume dan stabilitas warna. Silane berfungsi untuk membentuk ikatan tahan lama antara bahan organik dan anorganik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silane pada glass fiber non dental terhadap penyerapan air fiber reinforced composite, jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium, dengan sampel penelitian adalah glass fiber non dental dengan silane dan glass fiber nondental tanpa silane serta E-glass fiber dental dengan menggunakan uji Kruskall-Walls.Hasil penelitian menunjukkan rerata penyerapan air dengan nilai rerata terendah pada kelompok fiber non dental dengan silane dan tertinggi pada kelompok fiber non dental tanpa silane,uji Kruskall-Walls didapat nilai p=0,077>0,05, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penambahan silane terhadap penyerapan air fiber reinforced composites dan hasil analisis Mann-Whitney pada data penyerapan air menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok hanya terjadi pada fiber non dental dengan silane dan tanpa silane (p0,05)