Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah

PERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN RESIN AKRILIK YANG DIRENDAM DALAM LARUTAN SODIUM HIPOKLORIT DAN EKSTRAK JAMUR ENDOFIT ASPERGILLUS SP (AKAR RHIZOPHORA MUCRONATA) Okmes Fadriyanti; Fennisa Irza Putri; Leny Sang Surya
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.644 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v5i2.161

Abstract

Penggunaan resin akrilik polimerisasi panas masih menjadi pilihan sebagai basis gigi tiruan lepasan, merupakan bagian yang berkontak dengan mukosa mulut. Salah satu sifat fisis dari bahan ini yang perlu diperhatikan adalah kekasaran permukaan, yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap retensi bakteri dan jamur terutama Candida albicans. Pencegahan Candida albicans pada resin akrilik dengan menambahkan bahan antijamur dalam larutan pembersih gigi tiruan. Jamur endofit Aspergillus sp yang berasal dari akar Rhizophora mucronata, berpotensi sebagai bahan antijamur. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak jamur endofit Aspergillus sp terhadap kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas. Rancangan penelitian menggunakan post-test only control group design. Sampel lempeng resin akrilik polimerisasi panas dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm yang direndam selama 6 hari dalam larutan sodium hipoklorit 1% ekstrak dan jamur endofit Aspergillus sp, dan di uji menggunakan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan kekasaran permukaan resin akrilik dalam larutan ekstrak jamur endofit Aspergillus sp meningkat dibandingkan dengan sodium hipoklorit, dengan rerata kekasaran permukaan perendaman resin akrilik terendah pada kelompok larutan sodium hipoklorit dan tertinggi pada kelompok ekstrak jamur endofit Aspergillus sp (akar Rhizophora mucronata) (p>0,05).
IDENTIFIKASI BAKTERI PADA 3 PERMUKAAN DENTAL UNIT (BOWL RINSE, DENTAL CHAIR, INSTRUMENT TABLE) DI RSGM UNIVERSITAS BAITURRAHMAH TAHUN 2018 Bilham Sachwiver; Leny Sang Surya; Dewi Elianora
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 1, Juni 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.311 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.140

Abstract

Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis infeksi adalah infeksi nosokomial. Infeksi ini menyebabkan 1,4  juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Infeksi nosokomial itu sendiri dapat diartikan sebagai  infeksi yang diperoleh seseorang selama berada di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang terdapat pada permukaan dental unit yang diduga sering berkontaminasi dengan pasien di RSGM Baiturrahmah. Penelitian ini dilakukan di RSGM Baiturrahmah yang kemudian diidentifikasi di Laboratorium Mikrobiologi RSI Siti Rahmah dengan melakukan tiga usapan pada permukaan dental unit yang sering berkontak dengan pasien dan operator yaitu bowl rinse, instrumen table dan dental chair. Sampel di dapatkan sebanyak 17, pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhana. Hasil penelitian ditemukan  bahwa terdapat 4 jenis bakteri Gram positif yaitu Staphylococcus epidermidis Sp, Staphylococcus aureus Sp, Bacillus Sp, Dipteroid basil Sp dan 1 Bakteri Gram negatif yaitu Pseudomonas Sp. Kesimpulan penelitian, bakteri yang paling banyak ditemukan pada permukaan dental unit yaitu bakteri Gram positif.
MIKROORGANISME PADA SALIVA ANAK NORMAL DAN ANAK AUTISME Nadhifah Salsabila; Valendriyani Ningrum; Leny Sang Surya
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 1, Juni 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.778 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.136

Abstract

Pendahuluan: Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yang mempengaruhi fungsi normal otak, perkembangan interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi. Anak autisme memiliki kepedulian yang rendah terhadao diri sendiri, sensitif terhadap bulu sikat dan pasta gigi, cenderung mengkonsumsi makanan kariogenik, dan memiliki kelainan motorik lidah. Keterbatasan yang dimiliki anak autisme tersebut menyebabkan anak autisme lebih berisiko terhadap penyakit periodontal dan karies gigi. Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi akibat aktivitas mikroorganisme dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan dan penyakit periodontal adalah penyakit pada jaringan pendukung gigi yang faktor penyebab utamanya adalah mikroorganisme, kedua penyakit tersebut erat kaitan terjadinya dengan kondisi rongga mulut salah satunya adalah saliva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jenis dan jumlah koloni mikroorganisme pada saliva anak autisme dan anak normal yang mengalami karies. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, subjek penelitian anak autisme yang berada di SLB Autisma YPPA Kota Padang dan anak normal yang berada di SD N 05 Sawahan Kota Padang. Sampel penelitian berupa saliva dilakukan pembiakkan mikroorganisme pada media agar darah. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan jenis mikroorganisme pada saliva anak normal dan anak autisme. jenisMikroorganisme pada saliva anak autisme yaitu Streptococcus sp, Neisseria sp, Staphylococcus aureus, dan Candida sp, sementara pada saliva anak normal jenis Streptococcus sp dan Neisseria sp. Hasil uji statistik perbedaan jumlah Streptococcus sp didapatkan nilai p=0,001, pada Neisseria sp didapatkan nilai p=0,012. Kesimpulan: Terdapat perbedaan jenis dan jumlah koloni mikroorganisme pada saliva anak normal dan anak autisme.