Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Menguatkan Kompetensi Guru SD dalam Bimbingan dan Konseling Ima Ni'mah Chudari; Firman Robiansyah; Ajo Sutarjo; Darmawan Darmawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat PGSD Vol 1, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat PGSD
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpm.v1i2.30629

Abstract

Class teachers are the closest and most intense parties in daily communication with students. In their duties and obligations as organizers, they are required to be able to create situations, lead, stimulate and move and direct teaching and learning activities. In addition, teachers must be parents of their students. Class teachers in elementary schools must prepare themselves and strengthen their competence in the science of Guidance and Counseling (GC) services. Community service activities in the form of workshops or workshops for classroom teachers in elementary schools, aim to provide practical knowledge and skills in student guidance service activities in elementary schools. This community service program activity is carried out in the form of a workshop or workshop, which consists of theoretical presentations and training in the preparation of GC work programs for elementary schools. The target audience were teachers and principals of Teaching Laboratory Elementary School -UPI Campus in Serang and teachers of State Elementary School of Tembong Serang, totaling 9 people. The results of this community service activity are: (a). understanding of the objectives and principles of guidance services in SD; (b) in understanding about the work program of guidance services in elementary schools; (c) teachers can practice how to make work programs for guidance services in elementary schools; (d) encourage teachers to carry out guidance service activities in elementary schools. The hope of this program is to create an ecosystem and improve the quality of guidance by classroom teachers in targeted primary schools.
Penggunaan Islamic Storytelling Untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa Sekolah Dasar Firman Robiansyah; Ajo Sutarjo
Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 1 (2020): DIDAKTIS 5: Proseding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2020
Publisher : Program Studi PGSD Kampus UPI di Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.096 KB)

Abstract

Penggunaan Islamic Storytelling Untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa Sekolah Dasar
Kemampuan Guru PENJAS SD dalam Memodifikasi Bahan Pembelajaran PENJAS Budhi Tristyanto; Ajo Sutarjo
Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar Vol. 1 No. 1 (2016): DIDAKTIS 1: Proseding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2016
Publisher : Program Studi PGSD Kampus UPI di Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.845 KB)

Abstract

Pendidikan jasmani berusaha untuk mengembangkan pribadi secara keseluruhan dengan sarana jasmani yang merupakan fokusnya yang tidak diperoleh dari pengalaman jasmani, tidak terbatas pada perkembangan tubuh atau fisik. Istilah jasmani harus dipandang dalam kerangka yang lebih abstrak, lebih luas sebagai suatu kondisi jiwa dan raga. Pendidikan jasmani berkewajiban untuk meningkatkan aspek jiwa dan raga yang mempengaruhi semua aspek kehidupan sehari-hari seseorang atau pribadi seseorang. Pendidikan jasmani menggunakan pendekatankeseluruhan yang mencakup semua kawasan baik organ motorik, kognitif, maupun afektif. Pendidikan jasmani yang terdiri dari kata pendidikan dan jasmani, masingmasing memiliki pengertian yang berbeda. Pendidikan adalah suatu proses perubahan perilaku seseorang menjadi baik atau lebih baik dalam usaha mendewasakan seseorang melalui pengajaran dan latihan. Sedangkan jasmani adalah suatu kondisi dari jiwa dan raga. Jadi pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani memiliki dua elemen yang berbeda yaitu bermain dan olahraga, tetapi tidak selalu harus ada salah satu dalam takaran yang berimbang antarakeduanya. Permainan menjadi aktivitas jasmani, terutama merupakan aktivitas kegembiraan. Bermain adalah jenis yang non-kompetitif atau non-pertandingan dari kegembiraan gerak fisik, meskipun bermain tidak harus fisikal. Untuk itu maka sudah selayaknya para guru Penjas terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD) harus bisa lebih jeli dan tepat dalam memberikan materi kepada anak didiknya, terutama kesesuaian materi terhadap perkembangan jiwa dan raganya. Salah satu metode dalam menyampaikan materi pelajaran Penjas yang paling ampuh adalah dengan memodifikasi bahan ajar agar tujuan pendidikannya tercapai.
Redefinisi Kesopanan pada Anak-Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Serang dan Pandeglang Deni Wardana; Ajo Sutarjo; Ani Novia; Mia Utami Hasan; Siti Novianti Triana P.
Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar Vol. 3 No. 1 (2018): DIDAKTIS 3: Proseding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2018
Publisher : Program Studi PGSD Kampus UPI di Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.497 KB)

Abstract

Posisi Negara Indonesia yang terletak di bagian timur dunia menjadikan budaya dan corak ketimuran menjadi identitas masyarakat Indonesia. Selain tutur kata yang lemah lembut, dan sopan santun dalam bergaul ataupun berpakaian, bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat, seperti halnya nilai kesopanan. Menurut Erislan (2005) kesopanan adalah suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari masyarakat. Tindak kesopanan dibagi menjadi tindakan verbal (tutur kata) dan nonverbal (tingkah laku). Setiap kelompok masyarakat akan memiliki pedoman hidup yang berbeda-beda, seperti di Kota Serang dan Pandeglang. Kota Serang yang notabene masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa Serang dan Pandeglang yang menggunakan bahasa Sunda memberikan corak pergaulan yang berbeda-beda. Definisi kesopanan dari setiap masyarakatnya pun cenderung berbeda. Hal ini terlihat dari pola tingkah laku yang tergambar pada siswa Sekolah Dasar (SD) masing- masing. Siswa SD yang memiliki kecenderungan meniru setiap hal baru akan sulit menentukan hasil pergaulan yang bernilai positif ataupun yang bernilai negatif. Pola tingkah laku ini lah yang menjadi dilematik masyarakat dalam mendefinisikan kesopanan. Masyarakat Kota Serang dan Pandenglang berasumsi bahwa definisi kesopanan akan terlihat dari tindakan atau sikap positif yang dilakukan tanpa memunculkan tindakan-tindakan yang tidak lazim. Bentuk tingkah laku yang baik dan halus serta diiringi sikap menghormati orang lain menurut kebiasaan yang baik ketika berinteraksi dan bergaul yang ditunjukan kepada setiap elemen masyarakat sesuai dengan norma dan tata krama yang berlaku
Pengaruh Penerapan Alat Permainan Edukatif Berbasis Ilmu Teknologi (IT) Terhadap Perkembangan Kognitif Anak SD Kelas 1 di SD Kebedilan Kota Serang: Penelitian Kuantitatif dengan Metode Quasi Eksperimen di SD Kebedilan Kota Serang Budhi Tristyanto; Ajo Sutarjo
Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar Vol. 4 No. 1 (2019): DIDAKTIS 4: Proseding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2019
Publisher : Program Studi PGSD Kampus UPI di Serang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.207 KB)

Abstract

Pengaruh Penerapan Alat Permainan Edukatif Berbasis Ilmu Teknologi (IT) Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Kelas 1 SD Kebedilan Kota Serang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendapaSDan data secara empiris tentang pengaruh penerapan alat permainan edukatif berbasis teknologi terhadap perkembangan kognitif anak SD kelas Rendah tahun ajaran 2019-2020. Metode yang digunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent control group design. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 A dan 1 B SD Kebedilan Kota Serang yang masing-masing berjumlah 15 oarng. Dari uji hipotesis penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perkembangan kognitif di kelas eksperimen sebelum dan setelah menerapkan alat permainan edukatif berbasis IT dan terdapat perbedaan perkembangan kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah guru mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan alat permainan berbasis IT yang dapat menstimulus perkembangan kognitif anak melalui bermain seraya belajar. Sehingga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membuat anak merasa jenuh atau bosan, guru mampu berkomunikasi secara empatik dengan orang tua anak didik serta guru perlu mengetahui kemampuan dan kebutuhan setiap anak
Penggunaan Let’s Read Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Siswa Sekolah Dasar Rika Herlina; Ajo Sutarjo; Muhammad Hanif
Jurnal Perseda : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/perseda.v6i1.1733

Abstract

This research was conducted to determine the effect of using Let’s read on students' literacy skills. Based on a pre-survey conducted by researchers at SDN Jelambar 06, the literacy ability of students in this school is still very low, because teachers have not carried out reading habituation activities at the beginning of the lesson and many students do not want to cultivate reading activities as a daily habit. This happens because of the lack of support for the media in literacy activities. Given these problems, a strategy that can help teachers maximize media in improving literacy skills is the Let’s read.media Let’s read can help teachers because it has features as well as reading books that are packaged briefly but can foster a sense of interest and interest in students in reading activities. Researchers conducted quantitative research using experimental methods. The data were observed by grade 5 students, amounting to 32 people. The data analysis technique used is normality test and hypothesis testing using paired sample t-test. The results of the study obtained the value of  Sig.(2-tailed) of the two paired sample t-test 0.000.means that there is a significant difference between the level ratio before and after treatment . It can be concluded that the use of Let’s read has an effect on improving the literacy skills of 5th graders at SD Negeri Jelambar 06.