Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Potential Changes in Watermelon (Citrullus lannatus) Ploidy Treated By Colchicine Rd. Selvy Handayani; Muhamad Yusuf; Ajmir Akmal
Journal of Tropical Horticulture Vol 1, No 1 (2018): October 2018
Publisher : Indonesian Society for Horticulture (Perhimpunan Hortikultura Indonesia Komisariat Aceh)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1406.163 KB) | DOI: 10.33089/jthort.v1i1.6

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of colchicine on changes in ploidy watermelon. The research was conducted in Agroecotechnology laboratory Universitas Malikussaleh, Microtechnique laboratory Agronomy and Horticulture Departement, Bogor Agricultural University, and Beuringen, Murah Mulia subdistrict, North Aceh. This research used Completely Randomized Design (CRD) two factors. The first factor was watermelon seed soaking time in colchicines 0,02% ie.0, 24,36, and 48 hours. The second factor was the concentration of the colchicine solution on the sprout growth point i.e. 0, 0,1, and 0,2 %. The results showed that plants were given colchicine became to shorter and fewer number of leaves than plants without any treatment. Colchicine could increase the size of the stomata, but it did not change the shape of stomata. Plants that were given colchicine had the potential to ploidy multiplication.
Respon Pemberian Pupuk Daun Dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) Muhamad Yusuf
Agrium Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v13i2.1902

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kakao terhadap pemberian pupuk daun dan pupuk kandang yang dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi pupuk daun terdiri atas D0 (0 Kg/ha), D1 (1 g/lt air),D2 (2 g/lt air). Faktor kedua adalah pupuk kandang terdiri dari K0 (0 Kg/polibag), K1 (1Kg/polibag) dan K2 (2 kg/polibag). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk daun berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi, diameter batang dan luas daun bibit kakao. Sedangkan aplikasi pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit dan tidak berbeda nyata terhadap luas daun,jumlah daun dan diameter batang.Kata Kunci : Pupuk daun, pupuk kandang, kakao 
Karakter Agronomi Beberapa Varietas Sorgum pada Lahan Marginal di Aceh Utara Elvira S D; Muhamad Yusuf; Maiyuslina Maiyuslina
Agrium Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v12i1.371

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh dengan ketinggian tempat 18 m dpl dari bulan Nopember 2013 sampai Pebruari 2014. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok non faktorial dengan 3 ulangan. Data menunjukkan bahwa tinggi tanaman dan diameter batang setiap varietas sorgum tidak berbeda nyata pada 30 HST. Hasil yang lebih variatif didapati untuk tinggi tanaman dan diameter batang pada 60 dan 90 HST. Tinggi tanaman pada 60 HST lebih didominasi oleh varietas Numbu yang tidak berbeda nyata dengan varietas UPCA dan CTY-33.Selanjutnya diikuti oleh varietas Kawali yang tidak berbeda nyata dengan varietas. Berat 1000 biji sorgum tertinggi didapati pada varietas CTY-33 yang tidak berbeda nyata dengen varietas Numbu dan UPCA. Selanjutnya diikuti oleh varietas Mandau dan Kawali. Sedangkan untuk berat berangkasan basah juga didominasi oleh varietas CTY-33 yang tidak berbeda nyata dengan varietas UPCA. Diikuti oleh varietas Numbu, Kawali dan Mandau.  Berat berangkasan kering tertinggi diperoleh dari varietas CTY-33 dan diikuti oleh varietas UPCA, Kawali, Numbu dan Mandau. Secara umum, varietas CTY-33 unggul dari semua parameter pengamatan.
Karakter Agronomi Beberapa Varietas Tomat (Solanum lycopersicum) Akibat Pemberian Ekstrak Lamtoro (Leucaena leucocephala L. ) Elvira S D; Muhamad Yusuf; Desi Yarnika
Agrium Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v11i2.617

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi karakter agronomi beberapa varietas Solanum lycopersicum MILL. akibat pemberian ekstrak lamtoro (Leucaena leucocephala, L.) dengan dosis berbeda. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Dua varietas yang dicobakan adalah Mawar dan Karina, sebagai faktor pertama. Ekstrak lamtoro terdiri dari kontrol, 300 cc/l, 400 cc/l, dan 500 cc/l. Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman umur 15 dan 30 hari setelah tanam, jumlah bunga per dompolan, umur berbuah, jumlah bunga per dompolan per tanaman, dan berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman, umur berbuah, jumlah bunga per dompolan tiap tanaman dan berat buah sangat dipengaruhi oleh varietas. Sedangkan untuk pemberian ekstrak lamtoro, tidak ditemukan pengaruh pada setiap variabel pengamatan. 
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) Pada Perlakuan Beberapa Media Tanam dan Pupuk Organik Cair Muhamad Yusuf; Muhammad Yusuf N
Agrium Vol 14, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v14i1.873

Abstract

This research aims to determine the role of planting media and organic fertilizer to the growth and yield of celery plants. This research was conducted at Gampong Lancang Barat District Dewantara Regency of North Aceh, with height of place more about 5 m asl with flat condition (average) Implementation of research from March until June 2015. This study used Factorial Randomized Block Design. 2 Factors studied: Planting media factor (M), consisting of 4 levels: M0: soil (5 kg) M1: soil + manure (3:2) M2: soil + sand (3:2) M3: soil + ash husk (3:2). The organic liquid fertilizer (P) factor consists of 3 levels: P0: without fertilization P1: the application of liquid organic fertilizer as much as 2 cc / liter of water P2 the application of liquid organic fertilizer as much as 4 cc / liter of water. Thus there are 12 treatments in repeated three times, so that obtained 36 units of experiment. The results showed that planting media had significant effect on plant height, number of leaves, number of midrib, length of stem at 15, 30, 45 and 60 HST, leaf area, wet and dry weight. Growth and best results were found in soil media treatment with a mixture of husk ash (M3). Organic fertilizers have a very significant effect on plant height, number of leaves, number of midrib, length of stem at 15, 30, 45 and 60 HST, leaf area, wet and dry weight. Growth and best results are found in the application of liquid organic fertilizer as much as 4 cc / liter of water (P2). There is an interaction between plant media treatment and organic fertilizer application on plant height, leaf number, midrib, mid-length at age 15, 30, 45 and 60 HST, leaf area, wet and wet weighting. The best interaction is found in soil media treatment with a mixture of husk ash and liquid organic fertilizer as much as 4 cc / liter of water (M3P2).
Evaluasi Beberapa Nomor Aksesi Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Ketahanan Penyakit Hawar Daun (Phytopthora infestans (Mont.) de Bery) Muhamad Yusuf
Agrium Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v10i2.496

Abstract

The purpose of this study is to evaluate 27 potato accession numbers from crosses that have disease resistance of  P. infestans ( late blight ), knowing the potential production of 27 clones of potato accession numbers from crosses. Results showed the intensity of the disease are observed including six resistant clones 22.22% (PT4, AP3, PT3, AP4, AP7, and PT2) with the intensity of attacks between 9.70-18.33%, 14.81% four moderately resistant clone (PT1, PT5, AP8 and AP2) with the intensity of 20.48-37.50%, 12%  moderately susceptible clones 44.44 (RP5, RP18, RP7, RP16, RP 6, RP 8, RP3, RP2, RP14, RP17, Rp13, and RP10) with the intensity of attacks 45.00-59, 12%, and 18-52% five clones were classified as susceptible (RP4, RP15, RP 9, AP1 and AP6) with the intensity of attacks between 68.18-100%. Intensity of the relationship is linear with the number of bulbs, with the model equation Y = 17 594 - 0.174x. (R2 = 0.264), the intensity of the relationship with tuber weight is linear, with the model equation Y = 404 817-4.606x. (R2 = 0.297) and the intensity of the bulb volume is linear, with a regression model Y = 346 010- 4.081x. (R2 = 0.292).
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA TANAMAN JERNANG (DAEMONOROP SPP) DI DESA TEUPIN REUSEP KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA Nelly Fridayanti; Muhamad Yusuf; Setia Budi; Lukman Lukman
Jurnal Vokasi Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Vokasi (Maret)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i1.4688

Abstract

Rotan jernang (Daemonorops spp) termasuk salah satu jenis tanaman  dari keluarga Arecaceae yang bernilai jual tinggi karena pada kulit buah muda menempel atau terdapat gatah yang mengandung resin. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah sebagai transfer ilmu pengetahuan dan inovasi hasil penelitian yang telah didapatkan dari hasil-hasil penelitian khususnya dalam Teknik budidaya tanaman jernang mulai dari penyediaan benih/bibit, Teknik budidaya, panen, pengolahan pasca panen hingga pemasaran.  Metode yang dilakukan adalah dengan perpaduan antara teori 25% dan praktek langsung di lapangan 75%. Peserta yang iku dalam kegiatan ini adalah anggota kelompok tani pecinta jernang Gampong Teupin Reusep Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara sebanyak 20 orang. Hasil yang diperoleh adalah terjadi peningkatan pemahaman pengetahuan khususnya dalam teknik budidaya mulai dari perkecambahan dan pembibita, teknik budidaya, tekanik panen dan pasca panen serta pengolahan hasil dan teknik pemasaran berdasarkan hasil pre-test dan post-test dengan nilai rata-rata 25% untuk semua variable yang dievaluasi.
Pengaruh Lama Genangan dan Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza Sativa. L) Di Sawah Rawa Lebak Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara Safrizal Safrizal; Nazimah Nazimah; Nilahayati Nilahayati; Rd Selvy Handayani; Muhamad Yusuf; Razul Fuzari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi Vol 2, No 3 (2023)
Publisher : Department of Agroecotechnology Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jimatek.v2i3.15454

Abstract

Lahan rawa lebak merupakan lahan rawa yang terletak pada daerah datar, cekung, dan tergenang air yang berasal dari luapan air sungai besar disekitarnya, curah hujan setempat, atau banjir kiriman. Letaknya relatif jauh dari pantai sehingga tidak di pengaruhi oleh pasang surut ait laut. Merakit varietas tanaman padi yang berdaya hasil tinggi dan beradaptasi baik pada ekosistem rawa dengan berbagai faktor pembatas pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, merupakan dasar untuk memanfaatkan ekosistem rawa menjadi salah satu sentra produksi padi.Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Nisam dan Laboraturium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh pada bulan Agustus sampai dengan November 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK). Petak utama adalah Lama Tergenang terdiri atas tiga taraf, yaitu tanpa genangan (G0), tergenang selama 1 minggu (G1), dan tergenang selama 2 minggu (G2). Anak petak adalah varietas padi, yaitu Ciherang (V1), Impari 32 (V2), Cantik Manis (V3) dan MR-297 (V4). Oleh karena itu terdapat 12 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga terdapat 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan merupakan plot yang berukuran 2 x 5 m, jarak tanam 25 x 30 cm, sehingga diperoleh 173 rumpun/plot. Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan tergenang 1 dan 2 minggu merupakan perlakuan yang terbaik terhadap semua parameter yang diamati kecuali diameter batang, jumlah anakan, panjang malai berat gabah dan berat biji. Perlakuan varietas Inpari 32 dan MR-219 merupakan perlakuan yang terbaik terhadap semua perlakuan kecuali panjang malai dan jumlah anakan produktif. Berat gabah perrumpun, berat gabah kering dan berat biji terbaik itu ada pada varietas cantik manis. Terdapat interaksi antara perlakuan lama genangan dengan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi.