Dewi Yuliasari
Universitas Malahayati

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Penggunaan Jahe Merah Sebagai Terapi Non Farmakologi Untuk Mengatasi Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Ana Mariza; Sunarsih Sunarsih; Dewi Yuliasari; Anggraini Anggraini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3758

Abstract

ABSTRAK  Dismenorea merupakan keluhan pasien ginekologi yang paling umum terjadi. Dismenorea adalah nyeri pada waktu haid terasa diperut bagian bawah atau daerah bujur sangkar michaelis, nyeri terasa  sebelum, selama dan sesudah haid. Dapat bersifat kholik atau terus-terus.Dismenorea primer sering terjadi pada usia muda/remaja dengan keluhan nyeri seperti kram dan lokasinya ditengah bawah rahim. Tujuan kegiatan penyuluhan ini  untuk agar remaja putri mengerti mengenai cara menangani dismenorea secara non-farmakologi tanpa ada efek samping serta tidak menimbulkan kekhawatiran yang akan berdampak kepada kelangsungan siklus hormonal wanita dan proses kesehatan reproduksi. jika tidak mendapat penanganan dapat menghambat aktivitas dan kreatifitas remaja putri  sebagai calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus bangsa. Selain itu dismenorea merupakan salah satu keluhan paling umum pada endometriosis. Dimana endometriosis dapat mengakibatkan seorang wanita mengalami infertilitas. Kegiatan ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Kegiatan ini diawali dengan memberikan pertanyaan seputar pengetahuan remaja putri mengenai nyeri haid. Dilanjutkan dengan memberikan materi menggunakan power point dan memberikan leaflet. Hasil kegiatan ini adalah didapatkan peningkatan pengetahuan remaja tentang nyeri haid sebanyak 70%. Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesehatan reproduksi khususnya remaja putri untuk dapat mengatasi keluhan nyeri haid dengan terapi non farmakologi Kata Kunci : Penyuluhan, jahe merah, remaja putri, nyeri haid  ABSTRACT Dysmenorrhoea is the most common complaint of gynecological patients. Dysmenorrhoea is pain when menstruation is felt in the lower abdomen or the Michaelis square area, pain is felt before, during and after menstruation. Can be cholic or persistent. Primary dysmenorrhoea often occurs at a young age / adolescent with complaints of pain such as cramps and its location in the middle of the uterus. The purpose of this counseling activity is to make young women understand how to treat dysmenorrhoea in a non-pharmacological manner without any side effects and does not cause concerns that will impact the continuity of women's hormonal cycles and reproductive health processes. if not treated, it can hamper the activities and creativity of young women as prospective mothers who will give birth to the nation's next generation. In addition, dysmenorrhea is one of the most common complaints of endometriosis. Where endometriosis can result in a woman experiencing infertility. This activity was carried out at SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. This activity begins by asking questions about the knowledge of young women about menstrual pain. Followed by providing material using power points and giving leaflets. The result of this activity was an increase in adolescent knowledge about menstrual pain by 70%. This activity is the first step to improve reproductive health, especially young women, to be able to overcome menstrual pain complaints with non-pharmacological therapy Key Words : Counseling,  Red ginger, Adolescent, dysmenorrhoea
The Relationship Of Knowledge And Attitudes In Dealing With Menopause In Women Aged 40-45 Years Selmi Rita Adelina; Susilawati Susilawati; Vida Wira Utami; Dewi Yuliasari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No.2 April 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i2.7827

Abstract

Latar Belakang Kesehatan masyarakat tidak hanya ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, peningkatan status gizi, tetapi juga ditunjukkan oleh peningkatan Angka Harapan Hidup (UHH). Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan pada tahun 2025 jumlah wanita lanjut usia akan meningkat dari 107 juta menjadi 373 juta.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap dalam menghadapi menopause pada wanita usia 40-45 tahunMetode Jenis penelitian kuantitatif, dengan survei analitik dengan rancangan Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2022 di Desa Putra Lempuyang Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah. Sampel adalah ibu usia 40-45 tahun yang tidak mengalami menopause selama 12 bulan terakhir atau sedang dalam masa pra menopause dengan jumlah populasi 189 dan jumlah sampel 43 responden.Hasil Pengetahuan baik dengan sikap positif 3 (7,0%) responden, sikap positif 16 (37,2%) responden. Pengetahuan kurang baik dengan sikap positif sebanyak 12 (27,9%) responden, dan sikap negatif sebanyak 12 (27,9%) responden. Jumlah sikap positif sebanyak 15 (34,9%) responden dan sikap negatif sebanyak 28 (65,1%) responden.Kesimpulannya adalah ada hubungan pengetahuan ibu dengan sikap menghadapi menopause pada wanita usia 40-45 tahun di Desa Putra Lempuyang Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2022.Saran Bagi Responden Dengan dilakukannya penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan responden tentang masalah dan sikap mengenai kejadian menopause pada usia 40-45 tahun dan diharapkan responden dapat mengetahui informasi yang akurat tentang masalah dalam menopause dini untuk menghindari ketidaksiapan dalam menghadapi menopause. Kata kunci: Menopause, Pengetahuan,Sikap ABSTRACT Background The one thing about public health is not only indicated by the morbidity rate, mortality rate, improving nutritional status, but also shown by the increase in Life Expectancy (UHH). According to the World Health Organization (WHO), it is estimated that by 2025 the number of women who are old will increase from 107 million to 373 million.The purpose of this study is to determine knowledge and attitudes in the face of menopause in women aged 40-45 yearsMethods Type of quantifiable research research, with analytical surveys with Cross Sectional design. This research was conducted in July 2022 at The Putra Lempuyang Village, Way Pengubuan District, Central Lampung Regency. The sample was mothers aged 40-45 years who had not experienced menopause for the past 12 months or were in pre-menopausal stage problems with a population of 189 and a sample number of 43 respondents.Result Good knowledge with a positive attitude 3 (7.0%) respondents, a positive attitude 16 (37.2%) respondents. Poor knowledge with a positive attitude of 12 (27.9%) respondents, and a negative attitude of 12 (27.9%) respondents. Total positive attitudes were 15 (34.9%) respondents and negative attitudes were 28 (65.1%) respondents.The conclusion is that there is a relationship between maternal knowledge and attitudes towards facing menopause in women aged 40-45 years in Putra Lempuyang Village, Way Pengubuan District, Central Lampung Regency in 2022.Suggestion For RespondentsBy doing this research, it can be used as a source of respondent's knowledge about problems and attitudes regarding the incidence of menopause at the age of 40-45 years and it is hoped that respondents will be able to find accurate information about problems in early menopause to avoid unpreparedness in dealing with menopause. Keywords: menopause, knowledge, attitude