Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Posyandu Lansia dalam Upaya Pencegahan Hipertensi dan Komplikasinya Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma; R.A Helda Puspitasari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5280

Abstract

ABSTRAKHipertensi di Indonesia memerlukan perhatian yang serius karena merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberculosis. Seiring dengan semakin meningkatnya angka penderita hipertensi di Indonesia, pemerintah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan untuk lansia agar derajat dan mutu kesehatan lansia penderita hipertensi dapat meningkat. Salah satunya yaitu dengan mencanangkan pelayanan kesehatan pada lansia melalui beberapa jenjang. Pelayanan di tingkat masyarakat dilakukan oleh Posyandu Lansia. Uraian situasi di atas merupakan dasar mengapa perlu dilakukan pemberdayaan kader posyandu lansia untuk pencegahan hipertensi dan komplikasinya di Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pemberian edukasi tentang hipertensi dan komplikasinya serta, memberikan pelatihan pemerikasaan tekanan darah bagi kader. Subjek dalam kegiatan ini adalah seluruh kader kesehatan di wilayah Kecamatan Purwosari. Lokasi ini dipilih mengingat kasus hipertensi di wilayah ini masih cukup tinggi. Kegiatan pengabdian ini mendapatkan sambutan hangat dari peserta. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang aktif dalam diskusi dan mengajukan pertanyaan. Setelah sesi diskusi pemateri malakukan post test secara lisan kepada peserta, dalam post test yang dilakukan 100% peserta mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pemateri dengan benar. Kesimpulan yang bisa ditarik dari kegiatan ini seluruh peserta cukup aktif dalam kegiatan ini dan tidak meninggalkan tempat sampai acara selesai. Upaya peningkatan pengetahuan  masyarakat tentang penyakit hipertensi dapat lebih maksimal setelah diadakan kegiatan ini diukur dengan hasil apersepsi dan evaluasi. Kata Kunci: Pemberdayaan, Kader, Hipertensi ABSTRACTHypertension in Indonesia requires serious attention because it is the 3rd cause of death after stroke and tuberculosis In line with the increasing number of hypertension sufferers in Indonesia, the government has formulated various health service policies for the elderly so that the degree and quality of health of elderly people with hypertension can increase. One of them is by implementing health services for the elderly through several levels. Services at the community level are provided by the Elderly Posyandu. The description of the situation above was the basis of why it is necessary to empower elderly Posyandu cadres for the prevention of hypertension and its complications in Purwosari District, Pasuruan Regency. The form of this community service activity was in the form of providing education about hypertension and its complications as well as providing training in blood pressure checks for cadres. The subjects in this activity were all Health Cadres in the Purwosari District area. This location was chosen considering that there were still many cases of hypertension in this region. This service activity received a warm welcome from the participants. This is evidenced by the large number of participants who are active in the discussion and asking questions. After the discussion session the speaker performs a post test orally to the participants, in the post test 100% participants were able to answer the questions presented by the speaker correctly. The conclusion that can be drawn from this activity was that all participants were quite active in this activity and do not leave the venue until the event was over. Efforts to increase public knowledge about hypertension can be maximized after this activity was measured by the results of apperception and evaluation. Keywords: Empowerment, Cadres, Hypertension   
Edukasi Buku KIA dan Peningkatan Koping Ibu Menghadapi Masa Kehamilan Pada Masa Pandemi Covid-19 R.A Helda Puspitasari; Dwining Handayani; Erik Kusuma; Ayu Dewi Nastiti; Evy Aristawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.4487

Abstract

ABSTRAK Ibu hamil dan bayi dikategorikan sebagai kelompok yang rentan dalam pandemi virus corona yang mewabah di sekitar 230 negara seluruh dunia, sehingga dalam proses kehamilan ibu juga merasakan kehawatiran yang berlebih karena kurang paham tentang kehamilan dan takut akan kondisi bayi yang ada di kandugannya. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang buku KIA dan meningkatkan koping ibu dalam menghadapi masa kehamilan pada masa pandemic covid-. Kegiatan ini dilakukan di Klinik Asyifa Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini diawali dengan memberikan pertanyaan seputar pengetahuan ibu dalam menghadapi masa kehamilan dan mengenai langkah ibu dalam mengahdapi permasalahn kehamilan yang dihadapi. Dilanjutkan dengan memberikan materi menggunakan leaflet dan BUKU KIA. Semua ibu antusias dalam mengikuti kegiatan ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan. Kegiatan ini efektif dilakukan dalam peningkatan pengetahuan ibu dan peningkatan koping ibu dimana terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan koping ibu sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan yang terlihat dari koesioner pre dan post test. Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan pemahaman ibu mengenai masa kehamilan serta peningkatan koping ibu. Kata Kunci: Edukasi, Buku KIA, Koping, Ibu Hamil  ABSTRACT Pregnant women and babies are categorized as a vulnerable group in the corona virus pandemic which is endemic in around 230 countries around the world, so that in the process of pregnancy, mothers also feel excessive anxiety due to lack of understanding about pregnancy and fear of the condition of the baby in their womb. The purpose of this activity is to increase mother's knowledge through education on MCH books in dealing with pregnancy and improve maternal coping in dealing with pregnancy during the COVID-19 pandemic. This activity was carried out at the Asyifa Clinic. This activity begins by asking questions about the mother's knowledge in dealing with pregnancy and about the mother's steps in dealing with pregnancy problems. Followed by providing materials using leaflets and MCH BOOK. All mothers were enthusiastic in participating in this activity as seen from the many questions they asked. This activity was effectively carried out in increasing maternal knowledge and increasing maternal coping where it was seen that there was an increase in maternal knowledge before and after receiving counseling as seen from the pre and post test questionnaires and increased maternal coping.. Keywords: Knowledge, MCH Handbook, Coping, Pregnant Women
Peran Pendampingan Keluarga Dalam Senam Diabetes Pada Penderita Diabetes Di Puskesmas Sekargadung Evy Aristawati; R.A. Helda Puspitasari
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15, No 1 (2020): March
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.144 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v15i1.91

Abstract

Diabetes Mellitus is often referred to as the great imitator, because it can affect all organs of the body and cause various complaints. Diabetes Mellitus can arise slowly so patients are not aware of changes such as drinking more frequent miktion. The aim of the study is to describe the role of family in the implementation of diabetes gymnastics in patients with Diabetes Mellitus (DM) type 2 at Gayungan Health Center Village Dukuh Denied Surabaya.This research design using descriptive research. The population is all families who have family members with cases of diabetes mellitus with a large sample of 4O people. Sampling using technique Total sampling The variables studied is the role of kleuarga in the implementation of diabetes gymnastics. Data collection was done by distributing questionnaires.The results showed that from 40 respondents in Gayungan Public Health Center, Dukuh Menanggal Surabaya, almost half of them play a good role in the implementation of diabetes gymnastics in diabetic patients as much as 40% (16 people).Health workers should improve health services by providing counseling - extension on diabetics millitus and their families.Keywords: Role Family, Diabetes Mellitus, Gymnastics
Hubungan Tingkat Kecemasan Wanita Pra Menopause Dengan Masa Pra Menopause Di MI Miftakhul Ulum Kabupaten Pasuruan R.A. Helda Puspitasari; Evy Aristawati
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 15, No 1 (2020): March
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.759 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v15i1.90

Abstract

Pramenopause is 3-10 years before the arrival of menopause, at this stage ovarian hormone production decreases and fluctuates causing various symptoms. The average age in each country is different but around 45 and 55 years, these women will experience changes both physiological and psychological. The general objective of this research is to study the relationship between anxiety levels of pre-menopausal women and pre-menopausal periods. While the specific goal is to identify between the anxiety levels of pre-menopausal women, as well as to identify between pre-menopausal levels and periods. The design of this study used a descriptive method in which the approach was cross sectional, the sample was selected by saturation sampling of 25 people. Data is collected by filling out the questionnaire then the data obtained is then presented in tabular and narrative form. The results showed that the level of anxiety of women in the heavy pre-menopausal period (40%), while those in the moderate category were (36%), while those in the low category were (24%). For symptoms and consequences experienced in the pre-menopausal high as much (76%), and low (24%). The results of the chi square test obtained X 2 count 7.89 and X 2 table 5.991. Because the X 2 count is bigger and the X 2 table is Ho is rejected and H1 is accepted, it means there is a relationship between the pre-menopausal woman's anxiety level and the pre-menopausal periods.Keywords: Pre Menopause, Anxiety, Pra Menopause Steps
Peningkatan Edukasi Kesehatan Phbs Melalui Story Telling Pada Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma; R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7479

Abstract

Pada Sabtu (14/12/2021) pukul 15.20 WIB, Gunung Semeru memuntahkan endapan magma dari dalam perut bumi. Larutan silika bersuhu tinggi terbang bersama kepulan asap tebal hingga meluas ke berbagai penjuru Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dengan kondisi seperti itu mengharuskan masyarakat sekitar untuk mengungsi di tempat yang lebih aman. Berada dalam satu lokasi dengan ratusan orang tentunya akan sangat memungkinkan untuk munculnya masalah kesehatan baru, salah satunya adalah alergi dan gatal-gatal. Hal tersebut mengingat minimnya penyediaan air bersih di lokasi pengungsian. Selain masalah kesehatan yang mengintai para pengungsi, tentunya masalah psikis juga bisa muncul dalam kondisi tersebut, tidak terkecuali bisa terjadi juga pada anak-anak. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa kegiatan pendidikan kesehatan tentang Peningkatan Edukasi Kesehatan PHBS Melalui Story Telling. Sasaran pelaksanaan kegiatan ini seluruh anak-anak di tempat pengungsian mulai dari usia 3-12 tahun. Topik kegiatan yang dilakukan adalah tentang PHBS. PHBS  atau personal hygiene merupakan bagian yang penting sebagai upaya dalam menjaga kesehatan tubuh. Melihat sasaran kegiatan yang merupakan kategori anak, oleh sebab itu diperlukan media yang tepat dalam pelaksaannya. Metode penyampaian edukasi yang dipilih dalam kegiatan ini adalah story telling. Story telling merupakan salah satu bentuk metode penyampaian informasi dengan cara mendongeng ataupun bercerita, bisa dilakukan secara berkelompok ataupun perseorangan (Listuayu, 2016). Metode story telling dianggap paling tepat untuk penyampaian edukasi hal itu mengingat dunia anak adalah dunia bermain, sehingga diharapkan dengan memberikan edukasi melalui story telling upaya untuk menyampaikan informasi bisa lebih mengena dan anak menjadi lebih antusias. Kesimpulan dari kegiatan ini Upaya peningkatan pengetahuan  masyarakat terutama anak-anak tentang pentingnya menerapkan PHBS dalam menjaga kebersihan diri dapat lebih maksimal setelah diadakan kegiatan ini.
Edukasi Pencegahan dan Penanganan Diabetes Mellitus Serta Skrining Penderita Diabetes Mellitus Erik Kusuma; Ayu Dewi Nastiti; R.A Helda Puspitasari; Dwining Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.6415

Abstract

ABSTRAK Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius karena dapat menimbulkan komplikasi akut maupun kronik. Untuk meminimalisirkan komplikasi Diabetes Mellitus diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai DM dan penanganan yang tepat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan Diabetes Mellitus. Sasaran kegiatan ini adalah tim penggerak PKK dan kader kesehatan Kecamatan Purwosari. Terdapat dua kegiatan yang dilakukan yaitu 1) pemberian heath education tentang Diabetes Mellitus, 2) skrining penderita diabetes Mellitus. Pemberian edukasi kesehatan dilakukan dengan menggunakan teknik ceramah dan diskusi. Media yang digunakan adalah banner, leaflet dan LCD untuk pemaparan materi. Peserta sangat antusias mendengarkan materi  yang diberikan dan aktif berdiskusi. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan, sehingga terjadi diskusi yang menarik antara peserta dan pemateri. Berdasarkan hasil pre test yang dilakukan sebelum pemberian materi, pengetahuan peserta tentang Diabetes Mellitus antara lain rendah (25%), cukup (55%), tinggi (20%). Setelah edukasi didapatkan adanya peningkatan pengetahuan yang cukup signifikan yaitu rendah (10%), cukup 25%), baik (65%). Melalui edukasi pencegahan dan penanganan diabetes Mellitus serta skrining penderita diabetes Mellitus diharapkan pengetahuan masyarakat tentang Diabetes Mellitus meningkat, sehingga mampu melakukan tindakan pencegahan secara mandiri. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Edukasi, Pencegahan, SkriningABSTRACT Diabetes Mellitus is a degenerative disease that requires appropriate and serious treatment because it can cause acute and chronic complications. To minimize the complications of Diabetes Mellitus, sufficient knowledge about DM and proper treatment is needed. This activity aims to increase public knowledge in the prevention and management of Diabetes Mellitus. The target of this activity is the PKK driving team and health cadres in Purwosari District. There are two activities carried out, namely 1) providing heath education about Diabetes Mellitus, 2) screening people with diabetes mellitus. The provision of health education is carried out using lecture and discussion techniques. The media used are banners, leaflets and LCDs for material presentation. Participants were very enthusiastic about listening to the material provided and actively discussing. This was proven by the large number of participants who asked questions, resulting in an interesting discussion between the participants and the presenters. Based on the results of the pre-test conducted before giving the material, participants' knowledge about Diabetes Mellitus was low (25%), sufficient (55%), high (20%). After education, it was found that there was a significant increase in knowledge, namely low (10%), enough 25%), good (65%). Through education on the prevention and treatment of diabetes mellitus and screening of people with diabetes mellitus, it is hoped that public knowledge about Diabetes Mellitus will increase, so that they are able to take preventive actions independently.  Keywords: Diabetes Mellitus, Education, Prevention, Screening
Pemberdayaan Remaja melalui Pembentukan “Kartar Husada” sebagai Upaya Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 Erik Kusuma; Ayu Dewi Nastiti; R.A Helda Puspitasari; Dwining Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6344

Abstract

ABSTRAK Rendahnya kesadaran dan kedisplinan masayarakat menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kerjasama dari semua elemen di masyarakat khususnya generasi muda sangat diperlukan. Kegiatan ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui pembentukan Kartar Husada (Karang Taruna Husada). Peserta dalam kegiatan ini adalah 25 orang remaja di Kelurahan Tembokrejo Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan. Lokasi ini dipilih karena jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 cukup banyak pada bulan Agustus 2020. Kegiatan yang dilakukan meliputi 3 (tiga) tahapan, yaitu 1) pemberian penyuluhan tentang Covid-19 dan  healthy life style untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, 2) pelatihan penggunaan masker dengan benar serta cuci tangan 6 langkah, 3) pembentukan Kartar Husada (Karang Taruna Husada) untuk meningkatkan peran serta remaja dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kelurahan Tembokrejo. Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan menggunakan teknik ceramah dan diskusi. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode demonstrasi. Media yang digunakan adalah slide power point, video pembelajaran dan leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan rerata skor pre-test adalah 6, sedangkan rerata skor post-test adalah 9. Perbedaan rerata skor pre-test dan post-test adalah 3. Disimpulkan bahwa penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan peserta kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Keterampilan peserta dalam penggunaan masker yaitu 24 orang mampu melakukan sesuai ceklist dan hanya 1 orang yang tidak sesuai dengan ceklist. Keterampilan peserta dalam melakukan cuci tangan 6 langkah dengan benar yaitu sebanyak 22 orang mampu melakukan sesuai ceklist dan 3 orang tidak sesuai ceklist. Hasil ini menunjukkan bahwa peserta dapat mempraktikkan penggunaan masker dan cuci tangan 6 langkah yang benar. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan remaja yang diperkuat dengan pembentukan “Kartar Husada” diharapankan mampu membuat remaja berdaya, bergerak, berubah, dan dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Kata Kunci: Covid-19, Remaja, Pemberdayaan  ABSTRACT The low awareness and discipline of the community is a big challenge for the government in breaking the chain of the spread of Covid-19. Cooperation from all elements in society, especially the younger generation, is needed. This study aims to break the chain of the spread of Covid-19 through the formation of Kartar Husada (Karang Taruna Husada). Participants in this activity were 25 teenagers in Tembokrejo Village, Purworejo District, Pasuruan City. This location chose because the number of confirmed Covid-19 patients was quite large in August 2020. The activities carried out included 3 (three) stages, namely 1) providing counseling about Covid-19 and healthy life style to break the chain of Covid-19 spread, 2 ) training on using masks correctly and washing hands in 6 steps, 3) establishing Kartar Husada (Karang Taruna Husada) to increase youth participation in breaking the chain of spread of Covid-19 in Tembokrejo Village. Health education is carried out using lecture and discussion techniques. The training is given using the demonstration method. The media used are power point slides, learning videos and leaflets. The results of the activity showed that the average pre-test score was 6, while the post-test average score was 9. The difference in the average pre-test and post-test scores was 3. It was concluded that counseling can increase the knowledge of participants. Participants' skills in using masks, 24 people were able to do according to the checklist and only 1 person who did not match the checklist. The skill of washing hands in 6 steps correctly, 22 people were able to do it according to the checklist and 3 people did not match the checklist. These results indicate that participants can practice proper use of masks and hand washing. Through the formation of "Kartar Husada" it is hoped that teenagers will be able to be empowered, move, change, and can be a catalyst to increase public awareness in complying with health protocols. Keywords: Covid-19, Youth, Empowerment
EFFECT OF TEPID SPONGE ON CHANGES IN BODY TEMPERATUR IN CHILDREN R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani; Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 7 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v7i1.37986

Abstract

Introduction: Fever is a state of body temperature above normal as a result of an increase in temperature control in the hypothalamus. Most children have fever due to thermoregulation in the hypothalamus. The purpose of literature review is to explore the effect of giving a water tepid sponge on reducing fever in children. Method: This study uses the literature review with article searches conducted on the electronic databases of Science Direct, Garuda and Google Schoolar. There were 543 articles on Science Direct, Garuda and Google Schoolar but only 10 articles that met all the inclusion criteria and were reviewed Results: There is an effect on reducing fever in children by using a water tepid sponge. Conclusion: Based on the results of a review of 10 literatures on reviewedthe characteristics of study respondents aged 1-12 years. Respondents who experienced hyperthermia/increased body temperature there was an influence of changes/decreased body temperature by giving water tepid sponge an averagerepeatedly so that the body temperature becomes 100% normal. The average temperature of children with fever in the 10 literatures is 38.5°C, the result with p value = 0.001 on the tepid water sponge which means that there is an effect of decreasing body temperature with the action of the water tepid sponge.
Case Study: Observation of Dysmenorrhea Pain Removal with Hypnotherapy Method R.A. Helda Puspitasari; Erik Kusuma; Ayu Dewi Nastiti; Dwining Handayani
Jurnal Keperawatan Vol 14 No S2 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.286 KB)

Abstract

Hypnotherapy is a method of planting suggestions when the brain is in a relaxed state, but that does not mean falling asleep or being unconscious during practice. Hypnotherapy can also be said as a thought therapy and healing technique that uses the hypnotic method to give positive suggestions or commands to the subconscious mind for healing a psychological disorder or to change thoughts, feelings, and behaviors for the better. This case study was conducted on first grade students of Diploma 3 Nursing Study Program, Faculty of Nursing, Jember University. After obtaining permission to conduct a case study, the observer identified respondents with inclusion criteria, gave informed consent. Next, collect primary data, primary data includes observations of pain scales, anxiety scales, fatigue scales, patterns of sports activities. The inclusion criteria that will be used are first grade, do not experience menstrual pattern disorders, experience primary dysmenorrhea on the first day, and are willing to be respondents The sample in this case study consists of 2 students, college student I and college student A. Age, education and exercise patterns have an effect on the pain felt during dysmenorrhea. Factors associated with dysmenorrhea are pain scale, anxiety scale and fatigue scale, where both patients showed a correlation between pain felt with anxiety and fatigue experienced when dealing with dysmenorrhea.
Edukasi melalui Buklet Sehat untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masyarakat Pesisir Kota Pasuruan Erik Kusuma; Ayu Dewi Nastiti; R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.332 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14i4.474

Abstract

PHBS yang rendah pada masyarakat pesisir memberikan dampak negatif pada masyarakat berupa munculnya masalah kesehatan baik pada bayi dan anak, orang dewasa maupun lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi melalui buklet sehat untuk meningkatkan perilaku bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat pesisir Kota Pasuruan. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental one group pre-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 92 rumah tangga. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri atas data demografi responden, kuesioner pengetahuan, sikap, dan tindakan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan tingkat signifikansi 0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat pesisir meningkat setelah diberikan edukasi melalui buklet sehat (p=0.000) sehingga disimpulkan ada pengaruh pemberian edukasi melalui buklet sehat dalam meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat pesisir Kota Pasuruan.  Dengan menanamkan nilai-nilai karakter perilaku hidup bersih dan sehat, maka lambat laun perilaku hidup bersih dan sehat tersebut akan tumbuh dalam diri seseorang dan direfleksikan dalam perilaku sehari-hari. Partisipasi anggota keluarga dalam PHBS akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hidup bersih dan sehat sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.