Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Implikasi Teknik Pernapasan Buteyko Terhadap Kontrol Asma: Literature Review Erik Kusuma; Ayu Nastiti; R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani; Chilyatiz Zahroh; Yuni Asri
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.443 KB)

Abstract

Latihan pernapasan telah banyak digunakan di seluruh dunia sebagai terapi nonfarmakologis untuk mengobati penderita asma. Teknik Pernapasan Buteyko adalah terapi pernapasan khas yang menggunakan slow breathing untuk mengobati berbagai macam kondisi kesehatan terkait dengan hiperventilasi dan penurunan karbon dioksida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik pernapasan Buteyko terhadap kontrol asma. Desain yang digunakan adalah literatur review. Data yang digunakan adalah data sekunder, yang diperoleh dari 3 data base yaitu Pubmed, Google Scholar, dan Garuda dalam rentang tahun 2012-2022. Kata kunci yang digunakan antara lain “buteyko breathing technique OR buteyko” AND “asthma”AND “control”; “Buteyko” dan “asma”. Penilaian kualitas artikel menggunakan instrumen JBI Critical Appraisal. Dari 8 artikel yang direview disimpulkan bahwa teknik pernapasan buteyko mampu meningkatkan kontrol asma dan nilai FEV1. Teknik pernapasan Buteyko meningkatkan kontrol asma dengan menjaga keseimbangan kadar CO2 dalam darah. Kadar CO2 yang seimbang mengurangi terjadinya bronkospasme dan menyebabkan relaksasi otot polos pada dinding bronkus sehingga mengurangi terjadinya hiperventilasi dan memperbaiki keadaan fisiologis paru penderita asma.
Studi Korelasi Kejadian Stunting dengan Faktor Pengetahuan Ibu dalam Pengolahan Gizi pada Balita di Wilayah Pesisir Dwining Handayani; Erik Kusuma; R.A. Helda Puspitasari; Ayu Nastiti
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.556 KB)

Abstract

Gangguan pertumbuhan fisik pada balita stunting ditandai dengan penurunan pertumbuhan tinggi badan yang kurang dari pertumbuhan normal sebagai dampak dari asupan gizi yang tidak seimbang. Penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh komponen bangsa yang tertuang dalam program strategis nasional Sustainable Development Program (SDGs) agar balita Indonesia terbebas dari masalah gizi yang tidak kunjung terselesaikan. Balita dengan stunting memberikan dampak gangguan fisik dan mental terutama mengalami penurunan kecerdasan dan penurunan intelektualitas generasi penerus bangsa. Kabupaten Pasuruan jumlah kasus stunting cukup tinggi, lebih dari 20% kasus, wilayah pesisir merupakan daerah yang paling banyak mengalami kejadian stunting. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi kejadian stunting dengan faktor pengetahuan ibu dalam pengolahan gizi pada balita di wilayah pesisir Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif analitik korelatif dengan metode cross sectional. Besar sampel yang digunakan sebanyak 50 responden yang terdiri dari ibu-ibu yang mempunyai balita berusia 24-60 bulan. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Data dianalisis dengan uji statistik chi square. Terdapat korelasi kejadian stunting dengan faktor pengetahuan ibu dalam pengolahan gizi pada balita di wilayah pesisir dengan tingkat signifikansi. 0,000 < 0,05, yang bermakna terdapat korelasi yang berarti antara kedua variabel yang diteliti.
Penguatan Edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam Tatanan Rumah Tangga sebagai Upaya Menciptakan Keluarga Ber-PHBS Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma; R.A. Helda Puspitasari; Dwining Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i4.9477

Abstract

ABSTRAK Penerapan Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satau cara untuk mengurangi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan satu fase yang diterapkan oleh seseorang untuk menciptakan derajat sehat. Perilaku hidup sehat dapat terlihat dari mengonsumsi makanan yang sehat, mengatur pola makan dan berolahraga yang cukup. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan  edukasi kepada masyarakat agar mampu untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. Hal tersebut untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini dilaksanakan di Depan kantor Desa,Logowok , Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan.  Penyampaian materi dilakukan dalam bentuk persentasi menggunakan media X banner, yang disampaikan di kantor Desa,Logowok , Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan. Tahapan kegiatan terdiri dari tahapan persiapan yaitu melakukan observasi keadaan lingkungan sekitar rumah warga Desa Logowok , Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan oleh mahasiswa dan penentuan jadwal dan lokasi pelaksanaan penyuluhan PHBS; tahapan pelaksanaan yaitu kegiatan penyuluhan PHBS;. Kata Kunci: PHBS, Hidup Bersih dan Sehat,  Pola Hidup  ABSTRACT Implementation of clean and healthy living behavior is one of the ways to reduce health problems that exist in society. Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is a phase that is applied by a person to create a healthy degree. Healthy living behavior can be seen from eating healthy food, managing diet and getting enough exercise. The purpose of this activity is to provide education to the community so that they are able to adopt a clean and healthy lifestyle that starts with themselves and their family environment. This is to be able to increase public knowledge and awareness in implementing clean and healthy living behaviors. This activity was carried out in front of the village office, Logowok, Pohjentrek District, Pasuruan Regency. Submission of material was carried out in the form of a presentation using the X banner media, which was delivered at the Village office, Logowok, Pohjentrek District, Pasuruan Regency. The stages of the activity consisted of the preparatory stage, namely observing the condition of the environment around the houses of the residents of Logowok Village, Pohjentrek District, Pasuruan Regency by students and determining the schedule and location for implementing PHBS counseling; the implementation stage, namely PHBS counseling activities; Keywords : PHBS, Clean and Healthy Living, Lifestyle
The Effect of Music Therapy on Improving Sleep Quality in Children During Hospitalization: Literature Review Dwining Handayani; Siti Karimatul Kamila; R.A. Helda Puspitasari; Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 4 No 1 (2023): January-June 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v4i1.1719

Abstract

Hospitalization is a crisis situation that occurs in children when they are treated at the hospital, one of the conditions experienced by children when they are sick is the reduced need for sleep. The quality of sleep in children is very necessary when sick to boost the immune system in a child's body so that it will help in the healing process of an illness that is experienced. To explore and look for the effect of music therapy on improving the quality of sleep in children during hospitalization. This study used the literature review method with article searches conducted on the Pubmed, Science Direct and Google Scholar electronic databases. There were 1,891 articles on PubMed, Science Direct and Google Scholar, but only 10 articles met all inclusion criteria and were reviewed. There is an effect of music therapy on improving sleep quality in children during hospitalization. it can be concluded that one of the non-pharmacological therapy programs in improving the quality of sleep in children while being treated at the hospital is using music therapy. This is evidenced by the results of several studies, namely the average quality of sleep in children who underwent hospitalization in the group before and after the administration of music therapy experienced an increase in the quality of children's sleep. Giving music therapy can be given through a tape recorder, MP3 which is usually given at a certain time. Music is received by the hearing organs which are then channeled to the center of the brain called the limbic system which regulates emotions in humans.
The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Coastal Areas Handayani, Dwining; Kusuma, Erik; Puspitasari, Helda; Nastiti, Ayu Dewi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 3: September 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.065 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i3.967

Abstract

Stunting is a physical growth disorder characterized by a decrease in the speed of growth that occurs due to a lack of nutritional intake in children in the first 1000 days of life. The prevalence of stunting in Pasuruan Regency is high, at 22.5%. The area with the highest prevalence of stunting is the coastal area. This study aims to determine the factors that cause stunting in children under five in the coastal area of Pasuruan. The results showed that from the 17 variables analyzed, 6 factors have formed that influence the incidence of stunting in coastal areas, including high parental education factors, history of infectious diseases, economy, breastfeeding, family structure and nutrition of pregnant women. The results showed that from the 17 variables analyzed, 6 factors have formed that influence the incidence of stunting in coastal areas, including high parental education factors, history of infectious diseases, economy, breastfeeding, family structure and nutrition of pregnant women. The results showed that from the 17 variables analyzed, 6 factors have formed that influence the incidence of stunting in coastal areas, including high parental education factors, history of infectious diseases, economy, breastfeeding, family structure and nutrition of pregnant women. An integrated and multi-sectoral program is needed to increase family income, family knowledge related to balanced nutrition and the growth and development of toddlers to reduce the incidence of stunting. Abstrak: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan yang terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan. Prevalensi stunting di Kabupaten Pasuruan tergolong tinggi, yaitu 22,5%. Wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi adalah wilayah pesisir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor penyebab stunting pada balita di daerah pesisir Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini adalah balita stunting berusia 24 - 60 bulan sebanyak 51 orang yang dipilih dengan teknik quota sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2021. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan uji KMO dan Bartlett's Test. Hasil penelitian menunjukkan dari 17 variabel yang dianalisis terbentuk 6 faktor yang mempengaruhi kejadian stunting di wilayah pesisir antara lain tinggi faktor pendidikan orang tua, riwayat penyakit infeksi, ekonomi, pemberian ASI, struktur keluarga dan nutrisi ibu hamil. Perlu program yang terintegrasi dan multisektoral untuk meningkatkan pendapatan keluarga, pengetahuan keluarga terkait gizi seimbang dan tumbuh kembang balita untuk mengurangi kejadian stunting.
THE EFFECTIVENESS OF PARTICIPATORY LEARNING AND ACTION METHOD IN INCREASING KNOWLEDGE IN STUNTING PREVENTION AMONG MOTHERS Erik Kusuma; Ayu Dewi Nastiti; R.A Helda Puspitasari; Dwining Handayani
UNEJ e-Proceeding 2023: 5th International Agronursing Conference (5th IANC) In Conjunction with 1st International Post
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Stunting is a condition where a baby or toddler experiences chronic malnutrition which has an impact on the child's low height. Participatory Learning Approach (PLA) is an alternative learning model that is used to increase the active participation of participants. This study aims to determine the effect of the Participatory Learning Approach (PLA) method in increasing mothers' knowledge in stunting prevention. Methods: The design of this study was quasi-experimental, with a pre and post test approach with a control group design. Respondents to this study were 50 mothers and prospective mothers who were divided into the intervention group (n=27) and the control group (n=23). The sampling technique used is convenience sampling. Respondents were invited to take part in a one-day learning program called Stunting Awareness Day (3S). In the 3S program, the intervention group was given health education using the PLA method, while the control group was given the traditional lecture method. This questionnaire is used to measure respondents' knowledge of stunting prevention before learning (pretest) and after learning (posttest). The data obtained were analyzed using paired t test and independent t test. Results: The results of this study showed that there was a significant difference between participatory learning methods and traditional approaches in increasing mothers' knowledge about stunting prevention (p = 0.002≤0.05), the increase in knowledge in the intervention group was more significant than the control group. Conclusions: The PLA and lecture learning methods can be used to increase respondents' knowledge in stunting prevention.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Membangun Gaya Hidup Sehat Sejak Dini di Wilayah Pesisir Kota Pasuruan Erik Kusuma; Dwining Handayani; Ayu Dewi Nastiti; R.A. Helda Puspitasari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.10841

Abstract

ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah adalah upaya memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu dan mampu mempraktikkan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Anak usia sekolah (6-12 tahun) merupakan sasaran yang sangat efektif dalam merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat. Usia ini merupakan usia yang rawan akan masalah kesehatan sehingga dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan serta prestasi belajar. Kegiatan ini dilakukan di SDN Ngemplakrejo Kota Pasuruan. Pemilihan lokasi didasarkan pada 1) penerapan PHBS di sekolah tersebut tergolong rendah, 2) terletak di wilayah pesisir Kota Pasuruan, dimana wilayah pesisir termasuk kedalam fokus sasaran keperawatan agronursing yang memiliki ruang lingkup agrikultural 3) hasil  penelitian sebelumnya didapatkan bahwa penerapan PHBS di wilayah pesisir tergolong rendah. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas 5 dan 6 SD sebanyak 45 orang. Edukasi diberikan melalui ceramah, diskusi dan demonstrasi. Media edukasi berupa buklet, slide power point yang disesuaikan dengan usia  anak, video PHBS, dan poster. Kuesioner digunakan untuk mengukur dimensi pengetahuan dan sikap. Dimensi tindakan diukur melalui lembar observasi. Dari hasil evaluasi didapatkan hasil bahwa pada dimensi pengetahuan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang cuci tangan 6 langkah dengan benar (62%), menjaga kebersihan gigi dan mulut (67%), memilih jajanan sehat (56%) dan membuang sampah pada tempatnya (58%). Pada dimensi sikap sebagian besar responden memiliki sikap yang positif tentang cuci tangan 6 langkah dengan benar (78%), menjaga kebersihan gigi dan mulut (71%), memilih jajanan sehat (73%) dan membuang sampah pada tempatnya (80%). Pada dimensi tindakan sebagian besar responden melakukan tindakan cuci tangan 6 langkah dengan benar (69%), menjaga kebersihan gigi dan mulut (78%), memilih jajanan sehat (71%) dan membuang sampah pada tempatnya (73%). Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mampu membangun gaya hidup sehat sejak dini dengan meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan PHBS. Kata Kunci: PHBS, Gaya Hidup Sehat, Wilayah Pesisir  ABSTRACT Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) in schools is an effort to empower students, teachers, and the school community to know and be able to practice PHBS, and play an active role in realizing healthy schools. School-age children (6-12 years) are very effective targets in changing behavior and healthy living habits. This age is an age that is prone to health problems that can affect the process of growth and development as well as learning achievement. This activity was carried out at SDN Ngemplakrejo Pasuruan City. The site selection was based on 1) the implementation of PHBS in the school was relatively low, 2) it was located in the coastal area of Pasuruan City, where the coastal area was included in the focus of agronursing nursing nursing targets that had an agricultural scope 3) the results of previous studies found that the application of PHBS in coastal areas was relatively low. The target of this activity is 45 students in grades 5 and 6 of elementary school. Education is provided through lectures, discussions and demonstrations. Educational media in the form of booklets, power point slides tailored to the age of children, PHBS videos, and posters. Questionnaires are used to measure dimensions of knowledge and attitudes. Action dimensions are measured through observation sheets. From the evaluation results, it was found that in the knowledge dimension, most respondents had good knowledge about washing hands 6 steps correctly (62%), maintaining dental and oral hygiene (67%), choosing healthy snacks (56%) and disposing of garbage in its place (58%). On the attitude dimension, most respondents have a positive attitude about washing hands 6 steps properly (78%), maintaining dental and oral hygiene (71%), choosing healthy snacks (73%) and disposing of garbage in its place (80%). In the action dimension, most respondents carried out 6-step hand washing actions correctly (69%), maintaining dental and oral hygiene (78%), choosing healthy snacks (71%) and disposing of garbage in its place (73%). Clean and Healthy Behavior Education (PHBS) is able to build a healthy lifestyle from an early age by increasing PHBS knowledge, attitudes and actions. Keywords: PHBS, Healthy Lifestyle, Coastal Area
Edukasi dan Pendampingan Pembuatan MP-ASI pada Ibu-ibu Petani dalam Upaya Pencegahan Stunting Dwining Handayani; R.A. Helda Puspitasari; Ayu Dewi Nastiti; Erik Kusuma
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: Oktob
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/psnpkm.v2i2.2260

Abstract

Permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi skala prioritas, berbagai upaya dilakukan pemerintah cukup banyak mulai desa sampai pusat berupaya menurunkan kejadian stunting. Desa Mojoparon salah satu desa di Kabupaten Pasuruan dengan tingkat perekonomian baik dan kategori desa berkembang dan mayoritas ibu-ibunya aktif namun memerlukan pendampingan dalam pembuatan MP-ASI untuk anak-anak balita mereka. Pentingnya pemenuhan gizi dan variasi makanan untuk anak-anak menurut ibu-ibu merupakan salah satu upaya menurunkan stunting Kabupaten Pasuruan yang masih tinggi, sehingga diperlukan, kesadaran masyarakat akan pentingnya MP-ASI untuk balita. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan ibu-ibu tentang pembuatan MP-ASI dalam upaya pencegahan stunting. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu- ibu petani yang mempunyai anak balita berjumlah 25 orang. Metode pelaksanaan pengabdian dengan ceramah dan demonstrasi membuat MP-ASI dengan bahan hasil tanaman pekarangan. Setelah diberikan pendampingan pembuatan MP-ASI terdapat antusiasme dan wawasan tentang pembuatan MP-ASI meningkat. Hasil peningkatan wawasan ibu-ibu yaitu 88% baik, 8% cukup dan 4% kurang. Setelah pendampingan ini diharapkan dapat diterapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat sehingga kejadian stunting dapat dicegah.