Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Keluarga Sebagai Caregiver Utama dalam Upaya Pencegahan Komplikasi Pasien Hipertensi Dan Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Oesapa Febtian Cendradevi Nugroho; Emiliandry Febryanti T. Banase; Jane Austen Peni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4877

Abstract

ABSTRAK Jumlah estimasi penderita hipertensi dan diabetes mellitus sangat tinggi. Penderita hipertensi dengan usia lebih dari 15 tahun di Kota Kupang pada tahun 2018 adalah 79.994 orang dengan jumlah terbanyak ada pada Kecamatan Kelapa Lima, yaitu di Puskesmas Oesapa sebanyak 15.512 orang dengan jumlah yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut adalah 1.947 orang. Sedangkan untuk penderita Diabetes Mellitus adalah sebanyak 5.765 orang dan hanya sekitar 398 orang yang mendapat pelayanan kesehatan. Hal ini akan berdampak pada timbulnya berbagai komplikasi baik hipertensi dan diabetes mellitus. Salah satu penyebab komplikasi pada pasien hipertensi adalah rendahnya pengetahuan, rendahnya tindakan pasien hipertensi dalam upaya pencegahan komplikasi, dan rendahnya peran keluarga dalam merawat pasien hipertensi dirumah. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Oesapa, Kota Kupang dengan tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam upaya pencegahan komplikasi pada pasien hipertensi dan diabetes mellitus tipe II. Sejumlah 42 keluarga pasien mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberian edukasi yang dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Terdapat peningkatan pengetahuan secara umum sebelum dan sesudah edukasi dilakukan. Sebelum dilakukan edukasi, rata-rata pengetahuan keluarga pasien diabetes mellitus tipe II memiliki nilai 57.49, dan meningkat menjadi 76 setelah dilakukan edukasi. Sedangkan rata-rata nilai pengetahuan keluarga pasien hipertensi sebelum edukasi adalah 81.37 dan setelah edukasi berada pada angka 99.6. Secara umum, sebelum dilakukan edukasi, pengetahuan keluarga berada pada level kurang sebanyak 9.5%, cukup sebanyak 40.5% dan 50% pada level baik. Setelah dilakukan edukasi, tidak ditemukan lagi yang berlevel kurang, 16.7% keluarga pasien berpengetahuan cukup dan 83.3% berpengetahuan baik. Kesimpulan kegiatan ini adalah edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan keluarga pasien hipertensi dan diabetes mellitus tipe II, sehingga diharapkan keluarga mampu untuk membantu perawatan diri pasien. Kata Kunci: Pengetahuan, Keluarga, Caregiver, Hipertensi, Diabetes Melitus   ABSTRACT Community service activities held in the work area of Oesapa Community Health Center, Kupang City, aimed to increase family knowledge about Diabetes Mellitus tipe II and hypertension. Thus they will be able to prevent the disease’ complications. A total of 42 patient families participated and were gained knowledge through lecturing and discussion activities held by community service team. There were enhancements regarding family’ knowledge before and after education given. Before education was carried out, the average score level of knowledge of the Diabetes family was 57.49, and increased to 76 after that. meanwhile for families of Hypertensive patient, the result were 81.37 before education given and 99.6 after that. Overall, there was 9.5% patient’ families categorized had poor knowledge about the disease, 40.5% had enough knowledge and 50% had good knowledge before education about the disease given. After the education given, there were no family had poor knowledge, 16.7% had enough knowledge and 83,8% had good knowledge. The conclusion of this community service is that the education provided by the team able to enhance diabetic and hypertensive patient’s families knowledge, thus the family are expected to be able to care and to help patient’ self-care. Key word:  Knowledge, Family, Caregiver, Hypertension, Diabetes Mellitus
Penguatan dan Pemberdayaan Remaja Laskar Sehat Desa Kuanheun Florentianus Tat; Mariana Oni Betan; Aben B.Y.H Romana; Elisabeth Harwanti; Emiliandry Febryanti T. Banase
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10263

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan periode dimana individu telah mencapai kedewasaan secara seksual dan fisik, dengan perkembangan penalaran yang baik dan kemampuan membuat keputusan. Batasan usia remaja terdiri dari tiga fase, yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-20 tahun).  Remaja Desa Kuanheun telah memiliki wadah persatuan Remaja Gereja yang melakukan aktifitas rutin setiap bulan. Dari kelompok remaja ini, dibentuk organisasi Remaja Laskar Sehat sebanyak 30 orang, yang strukturnya terdiri dari pembina, penanggung jawab, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan beberapa ketua bidang. Remaja Laskar Sehat yang terpilih bersedia bekerja fokus pada program promosi pencegahan bagi teman sebaya. Mewujudkan Desa Kuanheun Sehat dan Sejahtera dengan remaja yang memiliki perspektif, sehat, peduli, dan tanggap serta berperan aktif dalam pencegahan dan penularan covid 19 di wilayah Desa Kuahenun. Dilakukan melalui latihan dasar kepemimpinan remaja Desa Kuanheun. Laskar remaja diberikan materi tentang pencegahan Covid-19 untuk melatih aspek kogitif, kegiatan praktik dalam bentuk video untuk melatih aspek psikomotor dan outbond untuk melatih aspek afektif. Ada pemahaman yang lebih baik di antara kaum muda tentang bagaimana mereka dapat melindungi diri dari Covid-19 dan peningkatan kapasitas dan kemampuan kelompok remaja, pengetahuan, sikap, dan keterampilan, Aktifitas kelompok Remaja Laskar Sehat terstruktur dan rutin serta terukur dalam pencegahan Covid- 19, Kolaborasi remaja dan masyarakat dalam pencegahan Covid- 19. Meningkatnya kapasitas organisasi kelompok Remaja Laskar Sehat, keterampilan kelompok Remaja Laskar sehat dan menggerakan kelompok sebaya dan masyarakat dalam pencegahan Covid 19. Kata Kunci: Remaja, Penguatan, Pemberdayaan  ABSTRACT Adolescence is a period when individuals have reached sexual and physical maturity, with the development of good reasoning and decision-making abilities. The age limit of adolescence consists of three phases, namely early adolescence (11-14 years), middle adolescence (15-17 years), and late adolescence (18-20 years). Kuanheun Village Youth already has a Youth Church association that carries out routine activities every month. From this youth group, a Healthy Youth Warriors organization was formed by as many as 30 people, whose structure consists of a supervisor, person in charge, chairman, vice chairman, secretary, treasurer, and several department heads. Selected Healthy Warriors youth are willing to work focused on prevention programs for peers. Goal: Creating a Healthy and Prosperous Kuanheun Village with youth who have perspective, are healthy, caring, and responsive, and play an active role in the prevention and transmission of Covid 19 in the Kuahenun Village area. Method; Conducted through basic youth leadership training in Kuanheun Village. The youth paratroopers were given the material on preventing Covid-19 to train cognitive aspects, practical activities in the form of videos to train psychomotor aspects, and outbound to train affective aspects. As a result, there is a better understanding among young people about how they can protect themselves from Covid-19 and an increase in the capacity and abilities of youth groups, knowledge, attitudes, and skills. Covid-19, Adolescent and community collaboration in Preventing Covid-19. Conclusion: increasing the organizational capacity of the Healthy Warrior Youth group, the Healthy Youth Warriors skills group, and mobilizing peer groups and the community in the prevention of Covid 19. Keywords: Youth, Strengthening, Empowerment
The Sustainable COVID-19 Prevention for Health Workers in East Nusa Tenggara Florentianus Tat; Yoany Maria Vianney Bita Aty; Elisabeth Herwanti; Emiliandry Febryanti T. Banase
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 3 No. 11 (2023): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v3i11.951

Abstract

The continuous growth of Coronavirus disease 2019 (COVID-19) and the development of new virus variants is a significant health concern affecting various populations, specifically healthcare workers. Therefore, this study aimed to develop a model of Sustainable COVID-19 Prevention for Health Workers in East Nusa Tenggara (NTT). This quantitative study was carried out using a cross-sectional design, and the sample population comprised 2233 health workers in various health centers. Subsequently, a total of 300 were selected as participants based on the predetermined criteria. The analysis results showed that understanding standard operating procedure (SOP) and the purpose of preventive action had a significant effect on COVID-19 prevention behavior, with a significance value of p=0.001. Furthermore, the availability of human resources, drugs/health equipment, and budget had a significant influence. The results also showed that information, appreciation, emotional, equipment support, teamwork, socialization of actions, work coordination, and work culture affected COVID-19 prevention behavior, with a significance value of p=0.001. Based on the results, the variables with a significant effect on COVID-19 prevention behavior should receive adequate attention from the government.