Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STILISTIKA DALAM HIKAYAT MUNDING GIRI KARYA YULIADI SOEKARDI Sangaji Niken Hapsari; Mirza Ghulam Ahmad; Rahayu Nurdiayanti
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 6 No 1 (2022): JURNAL WACANA: JURNAL BAHASA, SENI, DAN PENGAJARAN
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jbsp.v6i1.18328

Abstract

Tujuan dalam penelitian adalah untuk menganalisis penggunaan stilistika dalam hikayat Munding Giri karya Yuliadi Soekardi. Penulis ingin mengetahui seberapa banyak penggunaan stilistika yang terdapat dalam hikayat tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini berorientasi terhadap penggunaan stilistika yang terdapat dalam Hikayat Munding Giri Karya Yuliadi Soekardi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif di mana metode ini menggambarkan kenyataan yang sesuai dengan data-data kualitatif yang diperoleh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai Hikayat Munding Giri Karya Yuliadi Soekardi, dapat diketahui terdapat jenis-jenis penggunaan stilistika berupa ketepatan bunyi 7 temuan dengan persentase 5,22%, ketepatan bentuk 49 temuan dengan persentase 36,57%, ketepatan makna 46 dengan presentase 34,32% dan ketepatan sosial 32 temuan dengan persentase 23,88%. Dari data yang diperoleh, dapat ditarik simpulan bahwa penggunaan stilsitika ketepatan bentuk dan makna memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan penggunaan stilistika lainnya dalam hikayat tersebut. Ketepatan bentuk yang digunakan dalam buku hikayat tersebut adalah penggunaan stilistika berdasarkan ketepatan bentuk reduplikasi „dwilingga salin suara‟ dan kata majemuk. Ketepatan makna yang digunakan dalam buku hikayat tersebut adalah gaya bahasa hiperbola
NILAI SOSIAL DALAM NOVEL DUA GARIS BIRU KARYA LUCIA PRIANDARINI Sangaji Niken Hapsari; Syafi Riswanti; Mirza Ghulam Ahmad
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 5 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.53 KB) | DOI: 10.29407/jbsp.v5i1.17631

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis nilai sosial pada novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data. Hasil penelitian ini yaitu terdapat 82 temuan yang terdiri dari nilai kasih sayang, nilai tolong menolong, nilai religius, nilai kepedulian, nilai kebersamaan, nilai tanggung jawab, dan nilai saling memaafkan. Berdasarkan nilai sosial dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini terdapat tujuh nilai sosial, diantaranya: nilai kasih sayang 23,17%, nilai tolong menolong 6,09%, nilai religius 7,31%, nilai kepedulian 34,14%, nilai kebersamaan 9,75%, nilai tanggung jawab 12,5%, dan nilai saling memaafkan 7,31%. Dalam temuan tersebut nilai sosial yang dominan dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini, yaitu nilai kepedulian..
EKRANISASI NOVEL KE DALAM FILM “7 HARI MENEMBUS WAKTU “KARYA CHARON Fathiya Qonita; Sangaji Niken Hapsari; Mirza Ghulam Ahmad
ALINEA : Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol. 1 No. 1 (2021): ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.738 KB) | DOI: 10.58218/alinea.v1i1.103

Abstract

Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk mencari tahu hasil dari proses ekranisas ipada alur, tokoh, dan latar novel 7 Hari Menembus Waktu karya Charon ke dalam film 7 Hari Menembus Waktu. Agar dapat mengetahui hal tersebut, penelitian ini dibuat dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sementara itu, data yang dipergunakan dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses ekranisasi yang terjadi pada perubahan alur sebanyak 79 temuan, terdiri dari 39 penciutan, 13 penambahan, dan 27 perubahan bervariasi. Proses ekranisasi yang terjadi pada perubahan tokoh sebanyak 13 temuan, terdiri dari 6 penciutan, 4 penambahan, dan 3 perubahan bervariasi. Proses ekranisasi yang terjadi pada perubahan latar sebanyak 23 temuan, terdiri dari 12 penciutan, 3 penambahan, dan 8 perubahan bervariasi. Berdasarkan perubahan dalam proses ekranisasi dalam novel ke film 7 Hari Menembus Waktu karya Charon dapat ditemukan perubahan alur sebanyak 79 temuan setara 69%, perubahan tokoh sebanyak 13 temuan setara 11%, dan perubahan latar sebanyak 23 temuan setara 20%. Total keseluruhan hasil temuan sebanyak 115 atau setara dengan 100%.
GAYA BAHASA PERBADINGAN DALAM SEPILIHAN CERPEN SEPASANG SEPATU TUA KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO Sangaji Niken Hapsari; Mirza Ghulam Ahmad; Yunita Anggraeni
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 6 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jbsp.v6i2.19237

Abstract

Dalam penelitian.ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan gaya bahasa perbandingan pada cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapardi Djoko Damono. Penulis ingin mengetahui penggunaan gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam cerpen tersebut. Pendekatan yang terdapat pada penelitian ini berorientasi terhadap penggunaan gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapardi Djoko Damono. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian berdasarkan penggunaan gaya bahasa dalam sepilihan cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapard Djoko Damono, terdapat 10 gaya bahasa, yaitu gaya bahasa perbandingan perumpamaan sebanyak 14 temuan, setara dengan 17%, metafora sebanyak 8 temuan, setara dengan 10%, personifikasi sebanyak 43 temuan, setara dengan 51%, depersonifikasi sebanyak 0 temuan, setara dengan 0% alegori sebanyak 2 temuan, setara dengan 3%, antitesis sebanyak 4 temuan, setara dengan 5%, pleonasme sebanyak 4 temuan, setara dengan 5%, perifrasis sebanyak sebanyak 6 temuan, setara dengan 7%, antisipasi sebanyak 0 temuan setara dengan 0% dan koreksio sebanyak 2 temuan, setara dengan 2%. Total temuan sebanyak 83 temuan, setara dengan 100%. Penilis akhirnya dapat menyimpulkan bahwa gaya bahasa perbandingan yang lebih dominan dalam sepilihan cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapardi Djoko Damono yaitu gaya bahasa perbandingan perumpamaan dan gaya bahasa perbandingan perosnifikasi.
GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN PUISI PERJAMUAN KHONG GUAN KARYA JOKO PINURBO DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X Ananda Putra Pramudya; Memmy Dwi Jayanti; Mirza Ghulam Ahmad
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 2 (2022): Alegori : Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.485 KB) | DOI: 10.30998/.v2i02.8312

Abstract

Character Education in the Poetry Collection of Kidung Cisadane by Rini Intama: A Study of Literary Reception Endang Sulistijani; Sangaji Niken Hapsari; Mirza Ghulam Ahmad
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2022): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.607 KB) | DOI: 10.30998/jh.v6i1.1011

Abstract

The method used in this study is descriptive qualitative. Data were collected by distributing questionnaires to 20 respondents. The objectives of this study were to determine the understanding and responses of readers, namely junior high school teachers in Pasar Rebo District about the collection of Kidung Cisadane poems by Rini Intama and to increase teachers' knowledge about literary assessment. From 704 data on the value of character education which is the result of the literary reception of the teachers to the collection of Kidung Cisadane poems, the results obtained are the religious aspect totaling 119 data or about 16.9%, the cultural aspect totaling 212 data or about 30.1%, the environmental aspect amounting to 203 data or approx. 28.8% and aspects of self-potential amounted to 170 data or about 24.1%. So, the dominant aspects of character education are cultural aspects, environmental aspects, self-potential aspects, and religious aspects.Keywords: Poetry, character education, literary reception.
PENGGUNAAN MAJAS METAFORA DALAM KUMPULAN CERPEN SEPERTI SEMUT HITAM YANG BERJALAN DI ATAS BATU HITAM DALAM GELAP MALAM KARYA ANTON KURNIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Opik Barik Al Azmi; Heppy Atmapratiwi; Mirza Ghulam Ahmad
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 3, No 1 (2023): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/alegori.v3i1.8618

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan majas metafora dalam kumpulan cerpen Seperti Semut Hitam yang Berjalan di Atas Batu Hitam dalam Gelap Malam serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Penentuan klasifikasi majas metafora dibedakan menjadi empat bentuk; metafora antromorfomik, metafora hewan, metafora abstrak ke konkret, dan metafora sinestesia. Pendeskripsian secara detail aspek majas metafora dari suatu data yang telah didapat menghasilkan sejumlah 105 temuan data. Berdasarkan hasil analisis pada bab 4 dapat disimpulkan jika hasil penelitian  temuan majas metafora dari 10 cerpen berbeda tersebut, penggunaan majas metafora yang terdapat pada data temuan yang adalah sebagai berikut: metafora abstrak ke konkret 38 kutipan (36,19%), metafora antromorfomik sebanyak 32 kutipan (30,48%), metafora sinestesia sebanyak 20 kutipan (19,05%), dan metafora hewan sebanyak 15 kutipan (14,28%)
REPETISI DALAM CUITAN TWITTER ERNEST PRAKASA KAJIAN: ANALISIS WACANA Bella Rizki Aprilia Aprilia; Hilda Hilaliyah; Mirza Ghulam Ahmad
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 7 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jbsp.v7i1.19130

Abstract

Abstrak Ernest Prakasa adalah seorang pelawak tunggal atau komika, aktor, penulis, presenter, dan sutradara asal Indonesia. Ernest Prakasa seringkali menulis atau memberikan argumentasinya dalam media sosial Twitternya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas tentang penggunaan Repetisi dalam Cuitan Ernest Prakasa. Repetisi merupakan adanya unsur pengulangan yang mengulang unsur yang terdapat pada kalimat atau kata di depannya. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber dalam penelitian ini adalah media sosial Twitter, sedangkan yang menjadi data dalam penelitian ini adalah repetisi yang terkandung dalam Cuitan di Twitter Ernest Prakasa Juli-Desember 2022. Data dikumpulkan dengan metode simak dan Teknik catat. Analisis data dilakukan melalui tahapan: (1) membacadan mengidentifikasi Cuitan Twitter Ernest Prakasa yang menggunakan repetisi; (2) menginterpretasi kata, frasa, maupun kalimat yang mengandung repetisi dan mengklasifikasinnya; (3) menganalisis repetisi; dan (4) menyimpulkan seluruh hasil interpretasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam Cuitan yang dibuat di media sosial Twitter Ernest Prakasa menggunakan repetisi. Kata Kunci: Wacana, Twitter, Tweet, Repetisi, Ernest Prakasa
Sosialisasi Puisi-Puisi Religi untuk Meningkatkan Nilai Ketakwaan kepada Santri Pesantren Tahfidzul Qu’ran Ar Rahmani Ciputat Tangerang Selatan Sangaji Niken Hapsari; Endang Sulistijani; Mirza Ghulam Ahmad
Darma Cendekia Vol. 2 No. 2 (2023): Darma Cendekia
Publisher : CV Buana Prisma Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60012/dc.v2i2.72

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan media pikiran para santri dalammengungkapkan Nilai-nilai dalam karya sastra tersebut dapat dimanfaatkanpembaca dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah aspek religius. Puisi merupakan karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan kekuatan bahasa dalam struktur fisik serta struktur batin.Religius semula berasal dari bahasa Latin religare berarti mengikat, sedangkan reliigo berarti ikatan atau pengikatan, yakni manusia mengikatkan diri kepada Tuhan atau manusia menerima ikatan Tuhan. Bagian dasar agama Islam terdiri dari tiga aspek yakni akidah, syariat, dan akhlak yang terstruktur dan tidak dapat dipisahkan. Akidah, syariat, dan akhlak, Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah metode diskusi, tanya-jawab dan apresiasi terhadap karya, diharapkan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien