Memmy Dwi Jayanti
Universitas Indraprasta PGRI

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penerapan Media Literasi Graphic Organizer (GO) sebagai Upaya Pembelajaran Mater Teks pada Siswa Memmy Dwi Jayanti; Siti Muharomah
Deiksis Vol 13, No 1 (2021): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.5 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v13i1.5862

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran mengenai hasil belajar siswa berupa isi teks dalam penggunaan media Literasi Graphic Organizer (GO) dan proses pembelajaran guru dalam penerapan media tersebut. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif, lokasi penelitian adalah sekolah di SMPIT Darul Sholihin yang beralamat di Bedahan Sawangan, Depok. Data penelitian berupa representasi hasil belajar siswa berupa tugas proyek dalam membuat teks, selanjutnya mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui terkait dengan materi yang dibelajarkan yaitu pengaturan grafis peta cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya literasi pembelajaran sudah dilakukan di sekolah. Siswa mampu menerapkan media Go peta cerita, ditunjukkan dengan kemampuan siswa yang dapat menjelaskan dalam isi teks seperti: tempat kapan dan di mana cerita terjadi, karakter tentang para tokoh yang terdapat dalam teks cerita, konflik yang muncul atau masalah utama yang dihadapi oleh para tokoh cerita, mengurutkan kejadian tentang apa saja yang dilakukan oleh para tokoh, dan tahapan terakhir yaitu membuat resolusi atau konklusi, artinya siswa memuat apa saja yang dilakukan oleh para tokoh untuk menyelesaikan masalah.
PRONOMINA PADA KARANGAN CERITA FANTASI SISWA Hikmah Nur Azizah; Hilda Hilaliyah; Memmy Dwi Jayanti
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 9, No 1 (2021): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v9i1.11-23

Abstract

Abstract This study aims to analyze the use of types of pronouns in fantasy story compositions of seventh grade students of SMP Harjamukti Depok. This type of research is descriptive qualitative. The data collection technique used was note reading technique. Analysis of the data used the split and match methods. The results of this study indicate that the use of personal prounouns is more dominant than other pronouns. This is because the personal pronouns has the potential and plays a role in developing essays that tell humans as characters, especially in fantasy stories. Keywords: Pronouns, fantasy stories, student essays. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan pronomina pada karangan cerita fantasi siswa kelas VII SMP Harjamukti Depok. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif sehingga bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Sumber data yang digunakan adalah karangan cerita fantasi siswa kelas VII SMP Harjamukti Depok sebagai acuan analisis serta berbagai buku dan artikel sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pronomina persona lebih dominan dibanding pronomina lainnya sebab pronomina ini berperan dalam mengembangkan karangan yang menarasikan manusia sebagai tokohnya. Kata Kunci: Pronomina, cerita fantasi, karangan siswa. 
CAMPUR KODE DALAM ACARA GELAR WICARAMATA NAJWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIA Ririn Agustina; Memmy Dwi Jayanti; Astuti Samosir
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 2 (2021): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.42 KB) | DOI: 10.30998/.v1i2.6271

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui campur kode di dalam acara gelar wicara Mata Najwa danimplikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahdeskriptif kualitatif. Data penelitian merupakan data tertulis berupa transkip ujaran atau tuturan yangdiucapkan oleh pembawa acara dan bintang tamu dalam acara gelar wicara Mata Najwa. Sumber datapenelitian ini ialah campur kode dalam acara gelar wicara Mata Najwa episode “Beres-beres Kursi Menkes”dan “Cerita Pilu Ruang ICU”. Data diperoleh dengan menggunakan teknik rekam, simak, dan catat.Berdasarkan hasil analisis campur kode dalam acara gelar wicara Mata Najwa terdapat 98 temuan yangterdiri dari campur kode kata sebanyak 51 temuan atau 52%, campur kode frasa sebanyak 28 temuan atau29%, campur kode baster sebanyak 12 temuan atau 12%, campur kode pengulangan kata sebanyak 3 atau3%, campur kode klausa sebanyak 1 atau 1%, dan camur kode idiom sebanyak 3 atau 3%. Sesuai denganKD 3.6 tentang menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dan 4.6 merancang teks editorial denganmemerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagaiacuan karena di dalamnya terdapat banyak unsur campur kode.Kata Kunci: Campur Kode, Mata Najwa, Pembelajaran Bahasa Indonesia
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL TAPAK JEJAK KARYA FIERSA BESARI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Desi Diana Lestari; Memmy Dwi Jayanti; Irham Ramdani
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 1 (2022): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.18 KB) | DOI: 10.30998/.v2i01.6611

Abstract

Tujuan penilitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalam novel TapakJejak, yang kemudian hasilnya akan diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasilpenelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai kehidupan di dalam novel Tapak Jejak Karya FiersaBesari yang meliputi: Nilai kedamaian 9,46%, niali penghargaan 9,46%, nilai cinta 4,05%, nilaitoleransi 6,76%, nilai kejujuran 10,81%, nilai kerendahan hati 8,11%, nilai kerjasama 6,76%, nilaikebahagiaan 9,46%, nilai tanggung jawab 10,81%, nilai kesederhanaan 5,40%, nilai kebebasan12,16%, dan nilai persatuan 6,76%. Seluruh data temuan berjumlah 74 data dan dapat ditentukanjika kesimpulan penelitian ini mengacu pada variasi jenis nilai-nilai pendidikan yang amatberagam sebagai suatu bacaan novel.Kata Kunci: Novel “Tapak Jejak”, Nilai-nilai pendidikan, novel, pembelajaran bahasa Indonesia
GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN PUISI PERJAMUAN KHONG GUAN KARYA JOKO PINURBO DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X Ananda Putra Pramudya; Memmy Dwi Jayanti; Mirza Ghulam Ahmad
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 2 (2022): Alegori : Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.485 KB) | DOI: 10.30998/.v2i02.8312

Abstract

SOUNDS AND PRONUNCIATION (Children's First Language Acquisition Model in the Pragmatic Process) Memmy Dwi Jayanti
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2019): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.954 KB) | DOI: 10.30998/jh.v3i1.86

Abstract

Abstract: The aim of the study was to determine the stages of the linguistic first language acquisition process which emphasized the aspects of sound and pronunciation in children aged two to four years. Research focuses on phonological analysis of sound and pronunciation in a pragmatic perspective. This type of qualitative research uses a cross sectional approach, namely data collection from the age of two to four years at the same time in order to obtain complete and fast data so that it can describe each individual in the process of acquiring his language. The focus of research is all sounds or sounds that are spoken or produced by the child in a pragmatic view, namely when communicating. Sub focus in research is the sound and pronunciation of children according to the theory of Susan M. Gass and Larry Se, at the initial stage the pronunciation of children is not the same as the pronunciation of adults. Some sounds can be distinguished at first such as: the difference between consonants in [ta] and [da]. Even when children start using words that more or less resemble adult words, at least in a sense, there are different pronunciations, namely deletion of syllables (em..bek→goat), elimination of sound (japah→jerapah→giraffe), and simplification process words (fis→fish). The results showed that there was a relationship between the ability of sound produced by children and pragmatic rules according to their age. In the acquisition of languages and stages of linguistic processes with almost the same age there are also differences between children with each other.
Selection of mother tongue on ethnic Osing family (Sociolinguistic and ethnographic communication studies) Memmy Dwi Jayanti
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.785 KB) | DOI: 10.30998/jh.v1i1.38

Abstract

The purpose of this study to describe the language selection mom used ethnic Osing Giri in the distric, the village of Penataban, Banyuwangi-East Java. The language used is the language communities in Banyuwangi Osing, Java, and Madura for the third ethnic coexistence. Womg Osing or Lare Osing is a native of Banyuwangi, Osing language is a direct descendant of the ancient Javanese language yet very different dialect. The method used is descriptive method of providing data refer capably involved (SLC), consider ably involved free (SBLC), and interview. The results showed that the choice of language on ethnic family Osing Indonesian in there is an influence in terms of education and employment. Indonesia introduced the use of language in children is the language used in everyday family. Such circumstances indicate that the Indonesian experience growth in public life, expecially in rural districts Penataban Giri, Banyuwangi
Folklor Sendang Bulus Jimbung Klaten As Learning Moral Education Sri Mulyani; Siti Muharomah; Memmy Dwi Jayanti
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.512 KB) | DOI: 10.30998/jh.v5i1.639

Abstract

The purpose of this study is to describe the moral aspect and as a material for learning, while the research method used is descriptive qualitative with literature study, listen, and note down techniques. Then the data analysis technique is carried out by identifying, clarifying, analyzing, and concluding. The data source used is the folklore of Sendang Bulus Jimbung Klaten. After doing the research get the following results. There are eight sentences (8) or 62% which refer to good moral aspects and five (5) or 38% sentences refer to bad (bad) moral aspects. The thirteen (13) sentences found in the story of Sendang Bulus Jimbung will be used as learning materials in coaching the community, which are related to moral educationKeywords: folklore, moral education, and society
Development of Teaching Materials that Contain Life Skills Values on Utama Junior High School Teacher, Depok Reni Rokhayati; Memmy Dwi Jayanti
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2018): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.8 KB) | DOI: 10.30998/jh.v2i2.68

Abstract

Teacher in the learning process is not only required to make up the pattern of student centered learning. Teaching materials are interesting, creative, and innovative needs to be done, so that learning is not monotonous and students can apply a skill that is used when it works or not.Skills in question are life skills for someone tu run his life wherever located.This research carried out in Utama secondary schools with the number of 20 people, precisely at the semester begins March to June 2015. The goal of making teaching materials to facilitate teachers in delivering the curriculum in the classroom where the material does not expect 2013 to be receiving only. Value life skill that is found in teaching materials teacher Utama Junior High School consists of skills: Thinking Skills(8,3%), manage skills (16,7%), related skills ( 25%), care skills (8,3%) gives skills (16,7%), working skills ( 25%).
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ira Pratiwi Ramdayana; Memmy Dwi Jayanti; Irham Ramdani
Research and Development Journal of Education Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v9i2.20690

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter pada jenjang sekolah menengah pertama. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Desa Putera Jakarta pada tahun 2021. Informan kunci para pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru dengan instrumen penelitian menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data, yaitu reduksi data, display data dan verifikasi. Hasil: implementasi Pendidikan karakter. Implementasi pendidikan karakter tersbut tergambar dari keseharian yang berjalan di SMP Desa Putera, di mana seluruh civitas sekolah ikut menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang kondusif di sekolah. Hasil dari penanaman dari ke-18 nilai tersebut terlihat pada peserta didik yang religius, mampu hidup berdampingan di tengah perbedaan, rendah dan murah hati, sopan dan ramah, saling menghormati, berdaya juang, juga mampu bekerja sama dan gotong royong. Nilai-nilai tersebut dalam prakteknya sudah memenuhi dimensi pendidikan karakter yang diantaranya terdapat dimensi olah hati (etika), olah rasa (estetik) etika (olah hati), olah pikiran (literasi), dan olah raga (kinestetik). Implementasi Pendidikan Karakter ini cenderung dilakuan secara implisit baik di tengah kegiatan belajar mengajar, kegiatan minat dan bakat siswa (ekstra kulikuler), dan kokurikuler.