Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI (EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V MI TAUFIQURRAHMAN 1 DEPOK) Sangaji Niken Hapsari
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3586.811 KB) | DOI: 10.15408/dialektika.v2i2.3626

Abstract

Abstract: This paper attempts to look at the effect of the use of learning media on the ability to write narrative . Instructional media used is the projected media and media image series. The method used is the experimental method of data analysis using t-test . The findings based on the analysis of data using normality test and homogeneity test , followed by calculation of the t test at significance level = 0.05 and degrees of freedom (df ) = n1 + n2 - 2 , obtained t ttable of 7.469 and 2.001 . This suggests that thitung greater than ttable ( 7.469 > 2.001 ) . Thus , it was concluded that the working hypothesis ( Ha ) is accepted , which means there is a significant difference between the use of learning media to the ability to write narrative.   Abstrak:Tulisan ini mencoba melihat pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan menulis narasi. Media pembelajaran yang  digunakan adalah media yang diproyeksikan dan media gambar seri. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis data menggunakan Uji t. Hasil temuan berdasarkan analisis data menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas yang dilanjutkan dengan perhitungan Uji t pada taraf signifikansi  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2, diperoleh thitung sebesar 7,469 dan ttabel sebesar 2,001. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (7,469 > 2,001). Berdasarkan itu, hipotesis kerja (Ha) diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan menulis narasi.   Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v2i2.3626
Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Kesantunan Berbahasa Fajar Kurniadi; Hilda Hilaliyah; Sangaji Niken Hapsari
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.977 KB) | DOI: 10.30651/aks.v2i1.1023

Abstract

 Language is a self-reflection. The more polite the language is used, reflects politely in thought and action. However, polite and polite language in action is not easy to apply, especially for those who are still at an early age. This is also supported by the abundance of language use in the educational environment. The habit of using polite language should start early and need the maximum support from various environments, including the educational environment. The community service activities are done by growing the language-friendly culture in the school by doing counseling.The purpose of this activity is to provide understanding and understanding of the citizens of the school importance of language politeness. By using polite language, the learning climate in the school will be conducive to focus on the learning objectives, one of which is character education. This activity is a problem solving as well as an alternative to create a peaceful learning environment and support teaching and learning activities. The characters that can be trained with the use of polite language are faithful and devoted, tolerance, love the homeland, discipline, cooperation, solidarity, honesty, exemplary, and love the truth.  Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Kesantunan Berbahasa.
ETIMOLOGI SUFIKS ASING DALAM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK ZOOM OUT DALAM KORAN TEMPO Maguna Eliastuti; Sangaji Niken Hapsari
Pujangga: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2016
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2644.062 KB) | DOI: 10.47313/pujangga.v2i1.383

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine concrete data about the etymology of suffixes foreigners in Indonesian on arubric Zoom Out in the newspaper tempo, to determine concrete data about the meaning resulting from theprocess etymology suffixes foreign Indonesian language and to determine concrete data regarding the changeof speech resulting from the process etymology foreign suffixes in Indonesian.Methods used to determine theetymology of suffixes foreigners in Indonesian on the rubric Zoom Out in Koran Tempo is by usingdescriptive method with pedekatan qualitative emphasize on content analysis, qualitative approach which isbased on the level of morphology relating to the issue said that experienced the process affix particleformIndonesian foreign suffix.After the authors analyzed the etymology of suffixes foreigners in Indonesian on therubric Zoom Out in Koran Tempo, the author can draw the conclusion that the use of words using the suffixforeigners in Indonesian as many as 166 words, suffixes foreigners in Indonesian form a noun or adjective,either which comes from the verb, noun or adjective. And the meaning resulting from the Indonesian foreignsuffixes can be either lexical or grammatical meaning. Key words: etymology foreign suffixes, rubric Zoom Out, koran Tempo
KARYA TEEN LIT SEBAGAI PENDUKUNG DALAM PERKEMBANGAN SASTRA Sangaji Niken Hapsari
Deiksis Vol 2, No 04 (2010): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.609 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v2i04.408

Abstract

Perkembangan suatu bahasa sebagai sistem seutuhnya termasuk fungsinya sebagai medium ujaran dan manifestasi kesastraannya, turut menentukan sifat dan tingkat perkembangan peradaban yang dicapai masyarakat penggunanya. Salah satu bentuk apresiasi bahasa sebagai media komunikasi dalam sastra adalah karya, baik karya dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Sedangkan karya sastra yang baik adalah karya sastra yang ketika setelah dibaca, pembaca akan menemukan atau memperoleh sesuatu yang diperlukan, yang tidak hanya sekedar menambah atau memperluaswawasan, tetapi sekaligus dapat memperkaya kehidupan bathinnya.Kata kunci : bahasa,sastra, novel
Konstruksi Realitas Berita Anies Baswedan dan PSBB di Harian Tempo.Co Erna Megawati; Sangaji Niken Hapsari; Priarti Megawanti
Deiksis Vol 13, No 2 (2021): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.486 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v13i2.8214

Abstract

Kebijakan memberlakukan kembali PSBB yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta sejak 14 September 2020 telah menuai pro dan kontra di masyarakat. Surat kabar daring tidak ketinggalan menghadirkan realitas pro dan kontra ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi realitas berita Anies Baswedan dan PSBB di harian daring Tempo.co. Metode pengumpulan data dalam penelitian yaitu metode simak dan metode pustaka. Data dianalisis dengan mengunakan AWK Norman Fairclough melalui tiga tahap, yakni tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi dan Teori Konsep Appraisal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di harian Tempo.com konstruksi Anies Baswedan ditampilkan dengan kosakata berupa verba, adverbial, metafora dan modalitas. Hasil analisis pada gramatika menunjukkan penggunaan konstruksi aktif, pasif serta negasi. Sistem Appraisal yang dihadirkan pada wacana ini dilakukan dari tataran sikap dengan menggunakan afeksi kata sifat, kata benda, dan kata kerja serta penghakiman negatif. Pada tataran amplifikasi, terdapat amplifikasi kekuatan intensifier negatif dengan leksis sikap dan metafora serta fokus yang menguat dan menurun. Dari tinjauan sumber sikap, pewarta menggunakan heteregloss oleh pewarta dan sumber lain yang dikutip pewarta untuk mengevaluasi objek evaluasi, Anies Baswedan dan Kebijakan PSBB. Kata Kunci: Anies Baswedan, PSBB, Media Daring.
STILISTIKA DALAM HIKAYAT MUNDING GIRI KARYA YULIADI SOEKARDI Sangaji Niken Hapsari; Mirza Ghulam Ahmad; Rahayu Nurdiayanti
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 6 No 1 (2022): JURNAL WACANA: JURNAL BAHASA, SENI, DAN PENGAJARAN
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jbsp.v6i1.18328

Abstract

Tujuan dalam penelitian adalah untuk menganalisis penggunaan stilistika dalam hikayat Munding Giri karya Yuliadi Soekardi. Penulis ingin mengetahui seberapa banyak penggunaan stilistika yang terdapat dalam hikayat tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini berorientasi terhadap penggunaan stilistika yang terdapat dalam Hikayat Munding Giri Karya Yuliadi Soekardi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif di mana metode ini menggambarkan kenyataan yang sesuai dengan data-data kualitatif yang diperoleh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai Hikayat Munding Giri Karya Yuliadi Soekardi, dapat diketahui terdapat jenis-jenis penggunaan stilistika berupa ketepatan bunyi 7 temuan dengan persentase 5,22%, ketepatan bentuk 49 temuan dengan persentase 36,57%, ketepatan makna 46 dengan presentase 34,32% dan ketepatan sosial 32 temuan dengan persentase 23,88%. Dari data yang diperoleh, dapat ditarik simpulan bahwa penggunaan stilsitika ketepatan bentuk dan makna memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan penggunaan stilistika lainnya dalam hikayat tersebut. Ketepatan bentuk yang digunakan dalam buku hikayat tersebut adalah penggunaan stilistika berdasarkan ketepatan bentuk reduplikasi „dwilingga salin suara‟ dan kata majemuk. Ketepatan makna yang digunakan dalam buku hikayat tersebut adalah gaya bahasa hiperbola
NILAI SOSIAL DALAM NOVEL DUA GARIS BIRU KARYA LUCIA PRIANDARINI Sangaji Niken Hapsari; Syafi Riswanti; Mirza Ghulam Ahmad
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 5 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.53 KB) | DOI: 10.29407/jbsp.v5i1.17631

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis nilai sosial pada novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data. Hasil penelitian ini yaitu terdapat 82 temuan yang terdiri dari nilai kasih sayang, nilai tolong menolong, nilai religius, nilai kepedulian, nilai kebersamaan, nilai tanggung jawab, dan nilai saling memaafkan. Berdasarkan nilai sosial dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini terdapat tujuh nilai sosial, diantaranya: nilai kasih sayang 23,17%, nilai tolong menolong 6,09%, nilai religius 7,31%, nilai kepedulian 34,14%, nilai kebersamaan 9,75%, nilai tanggung jawab 12,5%, dan nilai saling memaafkan 7,31%. Dalam temuan tersebut nilai sosial yang dominan dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini, yaitu nilai kepedulian..
EKRANISASI NOVEL KE DALAM FILM “7 HARI MENEMBUS WAKTU “KARYA CHARON Fathiya Qonita; Sangaji Niken Hapsari; Mirza Ghulam Ahmad
ALINEA : Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol. 1 No. 1 (2021): ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.738 KB) | DOI: 10.58218/alinea.v1i1.103

Abstract

Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk mencari tahu hasil dari proses ekranisas ipada alur, tokoh, dan latar novel 7 Hari Menembus Waktu karya Charon ke dalam film 7 Hari Menembus Waktu. Agar dapat mengetahui hal tersebut, penelitian ini dibuat dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sementara itu, data yang dipergunakan dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses ekranisasi yang terjadi pada perubahan alur sebanyak 79 temuan, terdiri dari 39 penciutan, 13 penambahan, dan 27 perubahan bervariasi. Proses ekranisasi yang terjadi pada perubahan tokoh sebanyak 13 temuan, terdiri dari 6 penciutan, 4 penambahan, dan 3 perubahan bervariasi. Proses ekranisasi yang terjadi pada perubahan latar sebanyak 23 temuan, terdiri dari 12 penciutan, 3 penambahan, dan 8 perubahan bervariasi. Berdasarkan perubahan dalam proses ekranisasi dalam novel ke film 7 Hari Menembus Waktu karya Charon dapat ditemukan perubahan alur sebanyak 79 temuan setara 69%, perubahan tokoh sebanyak 13 temuan setara 11%, dan perubahan latar sebanyak 23 temuan setara 20%. Total keseluruhan hasil temuan sebanyak 115 atau setara dengan 100%.
GAYA BAHASA PERBADINGAN DALAM SEPILIHAN CERPEN SEPASANG SEPATU TUA KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO Sangaji Niken Hapsari; Mirza Ghulam Ahmad; Yunita Anggraeni
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 6 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jbsp.v6i2.19237

Abstract

Dalam penelitian.ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan gaya bahasa perbandingan pada cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapardi Djoko Damono. Penulis ingin mengetahui penggunaan gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam cerpen tersebut. Pendekatan yang terdapat pada penelitian ini berorientasi terhadap penggunaan gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapardi Djoko Damono. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian berdasarkan penggunaan gaya bahasa dalam sepilihan cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapard Djoko Damono, terdapat 10 gaya bahasa, yaitu gaya bahasa perbandingan perumpamaan sebanyak 14 temuan, setara dengan 17%, metafora sebanyak 8 temuan, setara dengan 10%, personifikasi sebanyak 43 temuan, setara dengan 51%, depersonifikasi sebanyak 0 temuan, setara dengan 0% alegori sebanyak 2 temuan, setara dengan 3%, antitesis sebanyak 4 temuan, setara dengan 5%, pleonasme sebanyak 4 temuan, setara dengan 5%, perifrasis sebanyak sebanyak 6 temuan, setara dengan 7%, antisipasi sebanyak 0 temuan setara dengan 0% dan koreksio sebanyak 2 temuan, setara dengan 2%. Total temuan sebanyak 83 temuan, setara dengan 100%. Penilis akhirnya dapat menyimpulkan bahwa gaya bahasa perbandingan yang lebih dominan dalam sepilihan cerpen Sepasang Sepatu Tua Karya Sapardi Djoko Damono yaitu gaya bahasa perbandingan perumpamaan dan gaya bahasa perbandingan perosnifikasi.
KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 3 (Tiga) KARYA ALICIA LIDWINA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Dita Dyah Saraswati; Bambang Sumadyo; Sangaji Niken Hapsari
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2021): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.363 KB) | DOI: 10.30998/.v1i1.3815

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalis klasifikasi emosi dalam novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina. Selain itu, penulis berharap agar para pembaca lebih memahami isi dari novel ini. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah pendekatan psikologi sastra yang memuat aspek psikologis. Selain itu, penulis menggunakan teknik penelitian aspek psikologik dalam menyusun langkah kerja. Setelah penulis menganalisis novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina melalui klasifikasi emosi tokoh utama, akhirnya penulis dapat menarik simpulan bahwa terdapat tujuh klasifikasi emosi tokoh utama di dalam novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina, yaitu konsep rasa bersalah sebanyak 11 temuan dengan persentase 12,94%, rasa bersalah yang dipendam sebanyak 10 temuan dengan persentase 11,76%, menghukum diri sendiri sebanyak 10 temuan dengan persentase 11,76%, rasa malu sebanyak 4 temuan dengan persentase 4,72% dan kebencian sebanyak 3 temuan dengan persentase 3,53%.