Penelitian ini bertujuan untuk memahami isu atau problem spesifik dari pengaruh media sosial terhadap bisnis fashion pada konsumen remaja. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini maka metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan riset studi kasus. Subyek penelitian ini adalah konsumen fashion di wilayah kota Semarang dan sekitarnya. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling sebagai metode penentuan subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Peneliti mengumpulkan beragam bentuk data kualitatif, mulai dari wawancara, pengamatan, dokumen, hingga bahan audiovisual dari media sosial. Hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa di wilayah Jawa Tengah pasar fashion didominasi oleh kalangan remaja dengan prioritas pilihan produk fashion yang banyak dibeli adalah pakaian baru buatan lokal ready to wear yang ditunjukkan dengan respon dari 76% responden. Sebanyak 40,8% responden yang menjadikan kualitas produk sebagai faktor yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian, hal ini diperkuat dengan hasil wawancara mendalam dengan responden yang menyatakan bahwa kualitas adalah faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian produk fashion. Selanjutnya, media sosial yang sangat berpengaruh adalah Instagram dengan persentase responden yaitu 69,7%.