Betty Debora Aritonang
Universitas Mahasaraswati Denpasar

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kesulitan Mempelajari Yarimorai Hyougen dan Permasalahan Pengenalan Yarimorai Hyougen ke Pembelajar Indonesia Aritonang, Betty Debora; Ardi, Heru Prasetyono
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 5, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.v5i2.10772

Abstract

Penelitian ini membahas kesulitan-kesulitan pembelajar dalam mempelajari Yarimorai Hyougen dan mengulas pengenalan konsep Yarimorai Hyougen khususnya -te morau dan -te kureru di buku panduan mengajar Bahasa Jepang 『みんなの日本語-教え方の手引き』 serta buku pegangan pembelajar 『みんなの日本語-翻訳・文法解説』. Penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa aktif di perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki JLPT N3 untuk menyelidiki jenis kesalahan pembelajar. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa 1) Pembelajar belum bisa membedakan kapan suatu peristiwa diungkapkan menggunakan konsep Yarimorai Hyougen dan kapan tidak, 2) Pemahaman pembelajar tercampur dengan bentuk pasif, dan 3) Pembelajar kebingungan membedakan pemakaian -te morau dengan -te kureru.” Sementara, di buku panduan mengajar tidak dituliskan dengan jelas perbedaan -te morau dengan -te kureru, hasil terjemahan kalimat -te morau dengan -te kureru dalam Bahasa Indonesia tidak konsisten dan dirasa ambigu sehingga kedua hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan kepada pembelajar. Untuk itu penelitian ini mengulas tentang kesalahan pembelajar menggunakan ungkapan ini serta kelemahan buku ajar yang sering digunakan untuk dijadikan referensi dalam pengembangan teknik pengajaran yang lebih efektif. Namun, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menemukan model pengajaran yang tepat dengan memperhatikan kesulitan-kesulitan yang telah ditemui dalam penelitian ini.
Kesulitan Mempelajari Yarimorai Hyougen dan Permasalahan Pengenalan Yarimorai Hyougen ke Pembelajar Indonesia Betty Debora Aritonang; Heru Prasetyono Ardi
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 5, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.v5i2.10772

Abstract

Penelitian ini membahas kesulitan-kesulitan pembelajar dalam mempelajari Yarimorai Hyougen dan mengulas pengenalan konsep Yarimorai Hyougen khususnya -te morau dan -te kureru di buku panduan mengajar Bahasa Jepang 『みんなの日本語-教え方の手引き』 serta buku pegangan pembelajar 『みんなの日本語-翻訳・文法解説』. Penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa aktif di perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki JLPT N3 untuk menyelidiki jenis kesalahan pembelajar. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa 1) Pembelajar belum bisa membedakan kapan suatu peristiwa diungkapkan menggunakan konsep Yarimorai Hyougen dan kapan tidak, 2) Pemahaman pembelajar tercampur dengan bentuk pasif, dan 3) Pembelajar kebingungan membedakan pemakaian -te morau dengan -te kureru.” Sementara, di buku panduan mengajar tidak dituliskan dengan jelas perbedaan -te morau dengan -te kureru, hasil terjemahan kalimat -te morau dengan -te kureru dalam Bahasa Indonesia tidak konsisten dan dirasa ambigu sehingga kedua hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan kepada pembelajar. Untuk itu penelitian ini mengulas tentang kesalahan pembelajar menggunakan ungkapan ini serta kelemahan buku ajar yang sering digunakan untuk dijadikan referensi dalam pengembangan teknik pengajaran yang lebih efektif. Namun, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menemukan model pengajaran yang tepat dengan memperhatikan kesulitan-kesulitan yang telah ditemui dalam penelitian ini.
Konflik Sosial dalam Film Manbiki Kazoku Ni Luh Steckey Hokky Mokharisma; Wayan Nurita; Betty Debora Aritonang
Janaru Saja: Jurnal Program Studi Sastra Jepang (Edisi Elektronik) Vol 11 No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/js.v11i1.5290

Abstract

Abstract This article aims to determine the impact of the social conflict experienced by the Shibata family in Hirokazu Koreeda's Manbiki Kazoku film. This research is descriptive qualitative. The data sources used in this study are dialogues and statements contained in the Manbiki Kazoku film. The theory used is Karl Marx's theory of social conflict. This study uses the method of listening, with advanced techniques of note, as a method and technique of data collection. Furthermore, the results of this study are presented using informal methods. The results of this study are the 3 impacts felt by members of the Shibata family after the occurrence of social conflicts between groups, namely the destruction of group unity, loss of property (material) and human victims, and the change in individual personality. Keywords: family; film; social conflict Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari konflik sosial yang dialami oleh keluarga Shibata dalam film Manbiki Kazoku karya Hirokazu Koreeda. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dialog dan pernyataan pada film Manbiki Kazoku. Teori yang digunakan yakni teori konflik sosial milik Karl Marx. Penelitian ini menggunakan metode simak, dengan teknik lanjutan catat, sebagai metode dan teknik pengumpulan data. Selanjutnya hasil dari penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode informal. Hasil dari penelitian ini adalah 3 dampak yang dirasakan anggota keluarga Shibata setelah terjadinya konflik sosial antar kelompok terjadi yakni hancurnya kesatuan kelompok, hilangnya harta benda (material) dan korban manusia, dan terakhir adanya perubahan kepribadian individu. Kata Kunci: film; keluarga; konflik sosial
Hierarki Kebutuhan Motivasi Tokoh Utama Anime Shigatsu Wa Kimi No Uso Ni Luh Gede Yuliantarini; Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Betty Debora Aritonang
Janaru Saja: Jurnal Program Studi Sastra Jepang (Edisi Elektronik) Vol 10 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/js.v10i2.5230

Abstract

AbstractThe research entitled Hierarchy of Needs for the Main Character Kousei Arima of anime Shigatsu Wa Kimi No Uso Study of Humanistic Psychology, aims to describe the hierarchy of needs Kousei Arima in achieving his real self. Data source of this research uses a dialogue that shows the hierarchy of needs Kousei Arima in the anime Shigatsu Wa Kimi No Uso. Theory used in this research is the theory hierarchy of needs proposed by Abraham Harold Maslow. Data collection method and technique used is listening method which is followed by note-taking technique. Furthermore, the research is presented with an informal method. The result of this research is the achievement of Kousei Arima in fulfilling his hierarchy of needs well and can achieve his real self.Keywords: Anime, main character, motivation AbstrakPenelitian yang berjudul Hierarki Kebutuhan Tokoh Utama Kousei Arima pada Anime Shigatsu Wa Kimi No Uso Kajian Psikologi Humanistik ini bertujuan untuk mendeskripsikan hierarki kebutuhan Kousei Arima dalam mencapai real self nya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dari penelitian ini menggunakan dialog yang memperlihatkan hierarki kebutuhan Kousei Arima pada anime Shigatsu Wa Kimi No Uso. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow (2018). Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak yang kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Selanjutnya, penelitian disajikan dengan metode informal. Hasil dari penelitian ini adalah pencapaian Kousei Arima dalam memenuhi hierarki kebutuhannya dengan baik dan dapat mencapai real self nya.Kata kunci: Anime, motivasi, tokoh utama
Nilai Sosial dalam Film 1 Rittoru No Namida Kadek Widya Antari Karin; Wayan Nurita; Betty Debora Aritonang
Janaru Saja: Jurnal Program Studi Sastra Jepang (Edisi Elektronik) Vol 10 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/js.v10i2.5291

Abstract

AbstractThe research entitled Social Values in Film 1 Rittoru No Namida aims to describe the social values contained in the film. This research is descriptive qualitative. The data source of this research uses dialogues and pictures that show the social values contained in the film. The underlying theory in this research is Ian Watt's theory of the sociology of literature part of social function literature and the discussion will use a description from Notonegoro. The data collection methods and techniques used are the listening method which is then followed by the note-taking technique. Furthermore, the research is presented with an informal method. The results of this study are to find the social values contained in the film including material values, vital value and spiritual value which are divided into value, truth, aesthetic value, moral value, and religious value.Keywords: Film, social value, sociology of literature AbstrakPenelitian yang berjudul Nilai Sosial Dalam Film 1 Rittoru No Namida ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai sosial yang terdapat dalam film. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dari penelitian ini menggunakan dialog serta gambar yang memperlihatkan nilai sosial yang terdapat dalam film. Teori yang mendasari dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra Ian Watt pada bagian fungsi sosial sastra dan pada pembahasan akan menggunakan penjabaran dari Notonegoro. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak yang kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Selanjutnya, penelitian disajikan dengan metode informal. Hasil dari penelitian ini adalah menemukan nilai sosial yang terdapat pada film diiantaranya nilai material, nilai vital serta nilai kerohanian yang dibagi menjadi nilai nilai, kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, dan nilai keagamaanKata kunci: Film, nilai social, sosiologi sastra
UNSUR INTRINSIK DALAM FILM BLUE SPRING RIDE KARYA SUTRADARA TAKAHIRO MIKI Anita Sari Ade; Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Betty Debora Aritonang
SPHOTA: Jurnal Linguistik dan Sastra Vol. 12 No. 2 (2020): SPHOTA: Jurnal Linguistik dan Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa Asing (FBA) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.902 KB) | DOI: 10.36733/sphota.v12i2.1015

Abstract

Film Blue Spring Ride have flow in which the stiry of the past the main character related to the stiry now that cause change stance in the main character. This study aims to describe the intrinsic elements and moral messages contained in the film Blue Spring Ride by Takahiro Miki. In this study, examining the intrinsic elements, namely the theme, plot, characterization, and background contained in the Blue Spring Ride film with the structuralism theory put forward by Nurgiantoro. This study uses the observation method in data collection, namely the observation and note technique. The data analysis technique used a qualitative descriptive method. Presentation of the results of data analysis uses informal methods. The results of this study indicate that there is a time setting and a place setting, the theme is to tell the life of teenagers who are looking for love. The flow contained in the Blue Spring 6 Ride film is the mixture flow.
PEMBENTUKAN WAKAMONO KOTOBA PADA GAME ONLINE SALURAN YOUTUBE (NATSUKI HANAE) Putu Septia Adiana; Ni Wayan Meidariani; Betty Debora Aritonang
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.676 KB)

Abstract

This research aims to describe the process and types of formation of wakamono kotoba on Natsuki Hanae's Youtube channel. The theory used in this study is the theory of wakamono kotoba word formation proposed by Akihiro Yonekawa. The data source used in this study is the primary data source obtained from the Natsuki Hanae Youtube video channel using the listen method. The data obtained were then analyzed using a qualitative descriptive method. Based on the results of the analysis of the data obtained, it can be seen that in the online video game Youtube channel Natsuki Hanae found three types and the process of formingwakamono kotoba, namely the formation of the word "Shouryaku" is the process of forming words by eliminating some parts of the vocabulary so that it becomes more complex. In short, in word formation, "Konkou" is a word formation process by combining two or more words into one word and "Shouryaku" type “Fukugou go san kasho ijou o shouryaku” is the eliminates two to three parts in a compound word consisting of two basic words.
GAYA BAHASA DAN DIKSI DALAM LIRIK LAGU MARIGOLD KARYA AIMYON : KAJIAN STILISTIKA Gusti Made Mega Adi Putra; Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Betty Debora Aritonang
Jurnal Daruma : Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Daruma: Linguistik, Sastra dan Budaya Jepang
Publisher : Program Studi Sastra Jepang Fakultas Bahasa Asing Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.878 KB)

Abstract

This research is about the style of language and diction in the lyrics of the song Marigold by Aimyon. The data used were obtained from the lyrics of a song by Aimyon entitled Marigold. The purpose of this research is to find out and understand the use of style of language and diction in the lyrics of Aimyon's Marigold song. The theory used is the stylistic theory by Burhan Nurgiyantoro (2014). Data collection methods and techniques used, namely obeservation method. Meanwhile, the data analysis methods and techniques used were descriptive qualitative methods. Methods of presentation of data analysis results using informal methods. The results of this research there are 2 style and 6 dictions contained in the lyrics of the analyzed songs. The style contained in this song consists of 1 hyperbole, 1 repetition, 5 denotative diction, and 1 connotative diction.
Kepribadian Tokoh Umine Zenko Pada Drama Sora Wo Kakeru Yodaka Ni Ketut Prihantini Widianingsih; Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Betty Debora Aritonang
Janaru Saja: Jurnal Program Studi Sastra Jepang (Edisi Elektronik) Vol 12 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Komputer Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/js.v12i1.6723

Abstract

ABSTRACT The research entitled Umine Zenko’s Personality in the drama Sora wo Kakeru Yodaka, aims to describe the personality structure and her conflicts that underlies the personality of Umine Zenko. The data source of this research uses dialogue that shows the personality and conflicts that occur the character Umine Zenko in the drama Sora wo Kakeru Yodaka. The theory used in this research is the psychoanalytic theory of personality proposed by Sigmund Freud (1923). The data collect methods and techniques used in this research were listening method followed by note-taking technique. Furthermore, this research presented with an informal method. Results of this research are that Zenko’s personality structure is dominated by desires from id and ego decisions and when the desires of the id are not fulfilled, the death instinct that underlies aggressive and destructive actions as a result of the conflicts experienced by Umine Zenko can affect her personality. Keywods: Main Character, Drama, Personality, Personality Psychoanalysis ABSTRACT Penelitian yang berjudul Kepribadian Tokoh Umine Zenko Drama Sora wo Kakeru Yodaka ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kepribadian serta konflik yang mendasari kepribadian dari tokoh Umine Zenko. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini menggunakan dialog yang memperlihatkan kepribadian dan konflik yang terjadi pada tokoh Umine Zenko dalam drama Sora wo Kakeru Yodaka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Psikoanalisis Kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud (1923). Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode simak kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Selanjutnya, penelitian ini disajikan dengan metode informal. Hasil dari penelitian ini adalah struktur kepribadian Zenko didominasi oleh keinginan dari id dan keputusan ego dan ketika keinginan id tidak terpenuhi maka naluri kematian yang mendasari tindakan agresif dan destruktif akibat dari konflik yang dialami oleh Umine Zenko dapat mempengaruhi kepribadiannya. Kata kunci: Tokoh Utama, Drama, Kepribadian
Aizuchi Sebagai Penanda Penyangkalan pada Film Hotaru No Hoka Gema Sukana Putra; Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Betty Debora Aritonang
Jurnal Sakura : Sastra, Bahasa, Kebudayaan dan Pranata Jepang Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JS.2023.v05.i02.p04

Abstract

Penelitian ini membahas aizuchi sebagai penanda penyangkalan pada dialog antar tokoh dalam film Hotaru No Haka. Penelitian ini menggunakan teori kajian sosiolingustik Chaer dan teori aizuchi dari Horiguchi dan Sakamoto. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak catat, yaitu dengan menyimak objek berupa dialog yang menggunakan aizuchi sebagai penanda penyangakalan pada film Hotaru No Haka. Setelah itu mencatat kata atau kalimat yang terdapat pada objek penelitian. Metode untuk digunakan untuk menganalisis data yaitu, metode analisis kualitatif. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terdapat empat aizuchi yang termasuk termasuk sebagai penanda penyangkalan atas tuturan terhadap penutur atau respon yang diberikan untuk tidak menyetujui isi tuturan dalam percakapan, yaitu. Pertama aizuchi “iie” dialog yang dilakukan oleh tokoh Seita dengan Setsuko. Kedua aizuchi “yo” merupakan dialog yang dilakukan oleh Bibi dengan Seita. Ketiga aizuchi “deshou” merupakan dialog yang dilakukan oleh Setsuko dengan Bibi. Keempat aizuchi “maa” yang merupakan dialog antara Dokter dengan Seita.