Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Metode Ekstraksi Ciri untuk Membedakan Citra Wajah Asli dan Foto Berbasis Perceptron Warsun Najib, Afri Yudamson , Indah Soesanti,
Jurnal Semesta Teknika Vol 16, No 1 (2013): MEI 2013
Publisher : Jurnal Semesta Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Face is one of media for human identification. Previous studies aimed at identifying human face were for a two-dimensional images. Thus, fraud may occur when providing input in two-dimensional face images (photos). This study aims to distinguish the original three-dimensional face image with two-dimensional face image. Feature extraction based on facial geometry principles (Incomplete sentence, subject only, do not know what the authors mean). Face images (both the original and the photos) were captured at deviated angle, to the left and to the right. Each image is then sliced for each face components (eyes and nose) and sought the position of the center point of each component. Comparison between the value of the right eye-nose projection vector to the left-right eye vector and the value of the left-right eye vector become the characteristics of each image. The perceptron method was used for the classifiers. The result, the software can distinguish the original three-dimensional and two-dimensional face image with an error of 8.33% of the 24 tested images. Error occurred for some samples that show big round nose.
PELATIHAN PEMROGRAMAN WEB SEBAGAI KEAHLIAN PROFESSIONAL DAN MANDIRI BAGI SANTRI Hery Dian Septama, Muhamad Komarudin, Titin Yulianti, Mahendra Pratama; Afri Yudamson
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i1.287

Abstract

Pondok pesantren telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam masyarakat untuk mendidik generasi penerus bangsa tidak hanya dalam bidang iman dan taqwa (imtaq) tapi juga dalam bidang ilmupengetahuan dan teknologi (iptek). Sejalan dengan perkembangan zaman, santri juga dituntut menguasai iptek dengan baik sehingga pondok pesantren juga telah mengembangkan pola pendidikannya yang kemudian banyak dikenal sebagai pondok pesantren modern. Salah satunya ialah Pondok Pesantren Al Fatah yang terletak di terletak Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung Indonesia. Namun, acapkali permasalahan timbul dikarenakan tenaga pengajar yang ada di pondok pesantren kurang memberikan materi dengan maksimal sehingga penguasaan materi santri masih rendah. Proses sinergisumberdaya pendidik di Unila untuk dapat memberikan pelatihan dan pendampingan keahlian pemrograman web lebih lanjut kepada para santri guna menghasilkan santri yang mempunyai kemampuan iptek yang baik. Secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik yang ditunjukkan dengan komitmen pimpinan pondok yang sangat mendukung kegiatan ini. Santri yang mengikuti kegiatan ini menunjukkan hasil pelatihan yang sangat baik yang ditunjukkan dengan nilai tugas secara rata-rata sebesar 91. Hasil pengisian boring evaluasi pelatihan jug menunjukkan hasil yang baik. Hasil penyampaian cukup jelas(P1) sebesar 4,63, saya memahami materi yang disampaikan lebih dari 80% (P2) yaitu sebesar 4,47, materi yang disampaikan bermanfaat (P3) sebesar 4,63, saya akan menerapkan materi yang saya peroleh dari pelatihan ini (P4) sebesar 4,26, dan pelatihan yang diberikan relevan dengan kondisi saat ini (P5) sebesar 4,42.
PENGEMBANGAN WEBSITE DESA PEKON KILUAN NEGERI MENUJU KAWASAN WISATA BERBASIS TIK Helmy Fitriawan; Umi Murdika; Afri Yudamson
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 3 No 3 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v3i3.162

Abstract

Pekon Kiluan Negeri merupakan salah satu target wisata di daerah Lampung yang banyak menarik minat wisatawan. Letaknya yang jauh dari pusat kota dan akses jalan yang kurang memadai menjadi faktor penghambat penyebaran informasi dan promosi. Di lain pihak, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) semakin pesat. Pengguna internet di Indonesia sebesar 132,7 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia 256,2 juta jiwa yang menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam mengakses informasi melalui internet. Hal ini menjadi peluang untuk mempromosikan potensi desa dan wisata Pekon Kiluan Negeri melalui internet. Dengan demikian, perlu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pemberian pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat Pekon Kiluan Negeri dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pengembangan website desa. Website desa yang dikembangkan berisi informasi sistem pemerintahan, latar belakang, dan lokasi dari berbagai pilihan wisata. Kegiatan ini dapat mempermudah sarana promosi desa dan juga dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam hal pemanfaatan TIK. Kata kunci: target wisata, TIK, website desa, promosi desa wisata
PEMBUATAN RUNNING TEXT BERBASIS ARDUINO DENGAN KONEKASI BLUETOOTH UNTUK MENINGKATKAN IPTEKS KARANG TARUNA DESA PADANG CERMIN Titin Yulianti; Afri Yudamson; FX Arinto Setyawan; Hery Dian Septama; M Komarudin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i2.225

Abstract

Karang taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan potensi sumber daya manusia bagi generasi muda di suatu desa/kelurahan. Demikian halnya dengan karang taruna desa Padang Cermin kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Belum adanya pusat pelatihan bidang elektronika dan teknologi di Desa tersebut menjadi persoalan bagi pemuda untuk meningkatkan softskill. Padahal, softskill merupakan hal yang dibutuhkan baik dalam dunia kerja maupun usaha mandiri. Oleh karena itu, untuk meningkatkan softskill pemuda desa Padang Cermin, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diberikan pelatihan secara langsung proses pembuatan Running text berbasis arduino yang terkoneksi dengan smartphone melalui media bluetooth. Keunggulan Running text yang dibuat yaitu pengaturan tampilan teks dapat dilakukan melalui smartphone yang terkoneksi bluetooth. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan peserta yaitu pemuda Karang Taruna desa Padang Cermin dalam rangka peningkatan sumber daya manusia di bidang IPTEKS. Dengan kegiatan ini juga dapat meningkatkan kreatifitas peserta dalam memanfaatkan teknologi untuk menciptakan alat yang inovatif. Hal ini tentunya menambah softskill sehingga dapat berkompetisi di dunia kerja, serta membuka peluang untuk membuat usaha pemesanan pembuatan running text dari pihak luar. Dengan demikian, peningkatan IPTEKS ini bermanfaat untuk peningkatan ekonomi masyarakat khususnya pemuda Karang Taruna. Antusiasme peserta dalam kegiatan ini tercermin dari hasil kuisioner. Para peserta berharap untuk diadakan kegiatan lanjutan terkait penerapan teknologi. Kata kunci: karang taruna, Padang Cermin, teknologi, running text, Arduino, bluetooth
RERATA INTENSITAS WARNA TERPISAH UNTUK IDENTIFIKASI DAGING KAMBING, DAGING BABI, DAGING CELENG, DAN DAGING ANJING Afri Yudamson; Titin Yulianti; FX Arinto Setyawan; Sri Ratna Sulistiyanti
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 23, No 1 (2017): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v23i1.6634

Abstract

AbstrakPaper ini memaparkan hasil penelitian untuk mengidentifikasi beberapa jenis daging menggunakan metode rerata intensitas warna terpisah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging Anjing, daging Babi, daging Celeng, dan daging Kambing karena dengan kasat mata, beberapa jenis daging tersebut tampak serupa. Sampel-sampel tersebut ditangkap menggunakan kamera android. Kemudian setiap citra yang dihasilkan, disegmentasi untuk memisahkan citra daging dari latar belakangnya. Kemudian dihitung nilai persentase dari Red, Green, dan Blue. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang nilai persentase Red dari 50,78% sampai 53,87% dapat menjadi ciri daging Anjing, rentang nilai persentase Green dari 29,11% sampai 31,43% dapat menjadi ciri daging Babi dan daging Celeng, dan rentang nilai persentase Blue dari 25,33% sampai 28,22% dapat menjadi ciri daging Kambing.Kata kunci: daging serupa, segmentasi citra, rerata intensitas warna terpisah, karakterisasi citra AbstractThis paper reports our research about identifying some kinds of meats using separate color intensity average. Samples used in this research are Dog meat, Pork, Boar meat, and Lambs because these types of meat seen similar in plain view. Those sample images were acquired by the android camera. Then each image was segmented to separate from the background. After that, the values of Red, Green, and Blue percentages were calculated. The results show that Red percentage range of 50.78% to 53.87% can be the characteristic of Dog meats, Green percentage range of 29.11% to 31.43% can be the characteristic of Pork and Boar meats, and Blue percentage range of 25.33% to 28.22% can be the characteristic of Lambs.Keywords: similar meat, segmented image, separate color intensity average, image characterization
Pelatihan Pembuatan Lampu Penerangan Jalan Swaenergi di Dusun Kecapi, Padang Cermin FX Arinto Setyawan; Helmy Fitriawan; Umi Murdika; Afri Yudamson
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v5i1.2636

Abstract

Lampu penerangan jalan merupakan salah satu fasilitas utama yang dibutuhkan suatu daerah. Sayangnya karena keterbatasan energi listrik yang dihasilkan, tidak semua daerah mendapatkan fasilitas ini. Pengabdian ini bertujuan membagi pengetahuan mengenai pembangkit listrik skala mikro bertenaga surya (Swaenergi) untuk diaplikasikan untuk penerangan jalan. Pada pengabdian ini dilakukan pelatihan cara merangkai komponen-komponen yang dibutuhkan dalam lampu jalan swaenergi yang terdiri dari panel surya, Battery Control Regulator (BCR), Aki, dan lampu DC serta cara perawatannya. Materi pelatihan berisikan mengenai pembangkit listrik skala mikro bertenaga surya, komponen yang diperlukan dalam pembuatan lampu penerangan jalan swaenergi, cara perawatan komponen agar lampu penerangan ini lebih awet, dan cara pembuatan atau perangkaian lampu penerangan jalan swaenergi. Keberhasilan pelatihan diukur berdasarkan peningkatan nilai pre-test dengan post-test. Pada pengabdian ini terjadi peningkatan pengetahuan peserta mengenai penggunaan pembangkit listrik skala mikro bertenaga surya untuk diaplikasikan pada lampu penerangan jalan. Peningkatan pengetahuan diindikasikan dari pening­katan nilai pre-test sebesar 4,07 menjadi 9,07 pada post-test. Perakitan lampu penerangan jalan swaenergi ini dibantu oleh mahasiswa teknik elektro angkatan 2016 dan 2017 dan berhasil dipasang di dusun Kecapi, Padang Cermin, Lampung.
Identifikasi telur fertile dan infertile berbasis suhu T Muthia; SR Sulistiyanti; FXA Setyawan; A Yudamson; YE Putra
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 4 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.476 KB) | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v4i.47

Abstract

Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang daya tetas telur berdasarkan suhu. Daya tetas telur merupakan faktor penting dalam industri penetasan telur. Namun, faktor terpenting adalah memastikan bahwa telur yang ditempatkan di inkubator benar-benar telur yang subur. Deteksi telur yang tidak subur dan tidak dapat menetas akan meningkatkan produktivitas dan menguntungkan, karena menghemat ruang, biaya, dan mencegah kontaminasi bakteri pada telur. Tingkat keberhasilan pada penetasan telur dapat ditingkatkan dengan memilih dan memisahkan antara telur berembrio (fertile) dengan telur yang tidak berembrio (infertil). Pada umumnya untuk mengetahui kesuburan telur dilakukan proses peneropongan (candling). Faktor kelelahan dan kesalahan penglihatan para pekerja pada proses peneropongan menjadi masalah utama, karena mereka harus memeriksa ratusan bahkan ribuan telur per hari. Selain masalah sumber daya manusia dan kapasitas, sisa telur yang tidak subur di dalam inkubator mungkin telah terkontaminasi bakteri, dan akibatnya telur membusuk dan melapaskan gas tertentu ke lingkungan sehingga membuat situasi menjadi bermasalah bagi telur berembrio. Sistem identifikasi karakteristik ini dibuat untuk mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang pesat. Pada penelitian ini digunakan kamera termal sebagai media pengukur suhu telur, dan identifikasi kesuburan telur. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan telur infertile mempunyai suhu yang lebih kecil dari 35°C, sedangkan telur fertile mempunyai suhu antara 35°C—36°C.
Multiple Storage Device Pada Rangkaian Penyeimbang Baterai Untuk Aplikasi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Off Grid Syariful Azis; Lukmanul Hakim; Afri Yudamson
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 5 (2022): SINTA
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.58 KB) | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v5i.78

Abstract

Lithium-ion telah banyak digunakan dalam berbagai berbagai bidang, seperti Mobil Listrik dan Penyimpanan Energi. Pada Energi Terbarukan memerlukan Penyimpanan Energi sebagai cadangan energi ketika pembangkit menghasilkan daya yang kecil atau bahkan tidak menghasilkan daya listrik sama sekali. Baterai disusun secara seri dan paralel untuk mendapatkan kapasitas yang diinginkan. Keseimbangan sel-sel yang disusun seri diperlukan untuk menghindari pengisian yang berlebih atau pengosongan yang berlebih serta meningkatkan jumlah energi yang dapat digunakan. Penyeimbang aktif mengirimkan muatan dari baterai yang memiliki energi terbesar ke baterai yang energinya lebih rendah. Penelitian ini menggunakan MATLAB Simulink untuk mensimulasikan rangkaian penyeimbang dengan baterai CGR18650AF sebagai model baterai. Pada penyeimbang aktif berbasis kapasitor tersusun delta memiliki kinerja rangkaian penyeimbang aktif yang paling cepat sedangkan peyeimbang berbasis kapasitor tersusun paralel adalah rangkaian yang paling lambat. Rangkaian penyeimbang dapat bekerja ketika pengisian maupun ketika pengosongan. Ketika arus pengosongan dan pengisian semakin besar maka waktu penyeimbangan sel baterai akan semakin cepat.
Sistem Penyeimbang Baterai Dengan Single Storage Device Untuk Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) OFF GRID Ahmad Adrian Saputra; Lukmanul Hakim; Afri Yudamson; Herri Gusmedi
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 5 (2022): SINTA
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v5i.103

Abstract

Penggunaan energi baru terbarukan semakin banyak digunakan sebagai pengganti dari energi fosil yang sudah menipis ketersediaannya di alam. Pembangkit Listrik Tenaga Surya menjadi salah satu alternatif dari energi baru terbarukan yang dimanfaatkan karena ketersediaan energi matahari tidak pernah habis. Baterai sebagai perangkat penyimpanan energi pada PLTS. Ketidakseimbangan sel baterai dapat memengaruhi proses charging dan discharging pada baterai. Penelitian ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan pada sel baterai sehingga memaksimalkan energi yang disimpan dari panel surya dan dikonsumsi sebagai sumber energi. Penelitian ini membuat simulasi rangkaian penyeimbang baterai pada Matlab Simulink. Jenis baterai Li-ion CGR18650 AF sebagai penyimpanan energi pada PLTS karena karakteristik baterai Li-ion yang memiliki kepadatan daya yang tinggi. Penyeimbangan baterai dengan menggunakan metode active cell balancing dengansingle storage device ini memiliki kelebihan yaitu waktu dan efisiensi dalam penyeimbangan baterai. Hasil dari penelitian ini adalah rangkaian penyeimbang baterai dengan single storage device dapat menyeimbangkan empat sel baterai padasaat kondisi charging dan discharging. Arus charging dan discharging dibedakan dari 0.05 A, 0.1 A, 0.15 A. dan 0.2 A dengan hasil penyeimbangan selisih nilai tegangan pada masing-masing sel baterai sebesar 0.01 V. Waktu penyeimbangan baterai berbanding terbalik dengan nilai arus. Apabila nilai arus pengisian semakin besar maka akan semakin cepat waktu penyeimbangan sel baterai.
PENGARUH SELEKSI FITUR CITRA TERHADAP KLASIFIKASI TINGKAT KESEGARAN DAGING SAPI LOKAL Titin Yulianti; Mareli Telaumbanua; Hery Dian Septama; Helmy Fitriawan; Afri Yudamson
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v10i1.85-95

Abstract

Identifying beef manually has some drawbacks because human visual has limitations and there are differences of human perception in assessing object quality. Several researches developed beef quality assessment methods based on image feature extraction. However, not all features support for obtaining the classification results that have high accuracy. The efficiency will be achieved if the classification analyzes only the relevant features. Therefore, a feature selection process is required to select relevant features and to eliminate irrelevant features to obtain more accurate and faster classification results. One of the feature selection algorithms is the F-Score which is a simple technique that measures the discrimination of two sets of real numbers. The features with the lowest ranking from the F-Score will be eliminated one by one until the most relevant features are obtained. The test is carried out by analyzing the classification results in the form of sensitivity, specificity, and accuracy values. The results of this research showed that by using the F-Score feature, the most relevant features for the classification of freshness level of local beef are obtained using the K-Nearest Neighbor (KNN) method. These features include the average color intensity R and standard deviation with a sensitivity of 0.8, a specificity of 0.93, and an accuracy of 86%.  Keywords:  Classification, Fiture Selection, F-Score, K-Nearest Neighbor, Local beef