Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Serunai Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI MEDIA “ELEGI ESOK PAGI ” KARYA EBID G.ADE SISWA KELAS XI SMA SWASTA NASIONAL NAMOTRASI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Sri Ulina Beru Ginting
Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol 16, No 2 (2019): JURNAL SERUNAI BAHASA INDONESIA (2019)
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.333 KB) | DOI: 10.37755/jsbi.v16i2.198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis cerpen  Siswa Kelas XI SMA Swasta Nasional Namotrasi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia melalui penggunaan media lagu Elegi Esok Pagi . Penelitian ini diadakan berdasarkan adanya permasalahan dalam pembelajaran menulis cerpen. Kemampuan menulis cerpen siswa Kelas XI SMA Swasta Nasional Namotrasi  masih tergolong kurang. Sasaran yang dikenai tindakan adalah Siswa Kelas XI SMA Swasta Nasional Namotrasi Tahun Pelajaran 2018/2019.            Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Metode yang digunakan adalah metode diskusi. Prosedur pelaksanaan tindakan dan implementasi di lokasi terbagi dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi ( reflecting). Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru Bahasa Indonesia.            Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media lagu Elegi Esok Pagi  ciptaan Ebid G.Ade dalam pembelajaran menulis cerpen mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa. Kemampuan rata-rata siswa dalam menulis cerpen sebelum adanya implementasi tindakan berkategori kurang. Namun setelah implementasi tindakan selama dua siklus, kemampuan rata-rata siswa dalam menulis cerpen menjadi berkategori baik. Hal ini berdasarkan hasil tes siswa dari pretes dengan nilai rata-rata hitung sebesar 33.8 meningkat di siklus I menjadi 58.8 dan pada akhir siklus II nilai rata-rata hitung kembali meningkat menjadi 88.2. Jadi kemampuan menulis siswa dari pretes sampai siklus II  mengalami peningkatan sebesar 54,4.
METAFORA ER DEMU BAYU PADA SUKU KARO; KAJIAN STLISTIKA Sri Ulina Beru Ginting; Erlinda Nofasari
Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol 18, No 2 (2021): JURNAL SERUNAI BAHASA INDONESIA (JSBSI) OKTOBER 2021
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/jsbi.v18i2.460

Abstract

Pesta Perkawinan Er Demu Bayu pada suku Karo merupakan salah satu pelasanaan pengambilan impal oleh  anak dari kalimbubu mempelai pria. (anak perempuan dari abang/adik laki-laki dari ibu mempelai  pria). Proses pelaksanaan perkawianan adat Er Demu Bayu terdapat metafora pada petuah petuah pada pesan pesan nasehat yang disampaikan oleh penutur sukut, anak beru dan kalimbubu . Peneliti mengkaji Metafora yang terdapat pada pesta Adat Er Demu Bayu secara kajian stilistika .metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitataif deskriptif , dengan menggunakan  metode wawancara dan pengamatan secara langsung pada proses menjalankan adat er demu bayu pada tuturan secara lisan yang disampaikan oleh penutur dalam adat. Proses hasil pengumpulan data kemudian di analisis  dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan metafora sangat berkaitan erat dengan proses pemetaan referen sekunder (representamen) ke dalam referen primer (objek) yang mengungkap pesan-pesan kearifan budaya Karo (interpretan).Metafora yang terdapat pada perkawinan er demu bayu  antara lain adalah metafora ke-ada-an (being), metafora kosmos (cosmos), metafora tenaga (energy), metafora substansi (substance), metafora permukaan bumi (terrestrial), metafora benda mati (object), metafora tumbuhan (living), metafora binatang (animate), dan metafora manusia (human). Makna dari setiap metafora itu berbagai macam, yaitu menggambarkan kesempurnaan, kemewahan, kesakralan, dan keindahan dari segala rupa yang  Selain itu metafora juga berisi tentang harapan-harapan dan doa doa yang di panjatkan kepada kedua mempelai pengantin, serta sembuyak, kalimbubu dan anak beru.
ANALISIS PERBANDINGAN FONOLOGI BAHASA INDONESIA STANDAR DENGAN BAHASA MELAYU MELALUI SERIAL KARTUN UPIN DAN IPIN Muhammad Sholeh; Sri Ulina Beru Ginting; Illiyana F
Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol 19, No 2 (2022): JURNAL SERUNAI BAHASA INDONESIA (JSBSI) OKTOBER 2022
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/jsbi.v19i2.679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara bahasa Melayu Malaysia dengan bahasa Indonesia baku dari aspek fonologis dengan menggunakan serial kartun “Upin dan Ipin” sebagai subjek penelitian. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif menggunakan teknik simak bebas libat cakap dan teknik tulis dalam pengumpulan data-datanya. Peneliti menemukan unsur fonetik dalam keseluruhan bahasa Melayu yang ditayangkan pada episode Tudung Saji Mengkuang. Telah ditemukan bahwa Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia memiliki fungsi tekanan, nada, intonasi dan durasi yang hampir sama dalam pengucapan bunyi kosa katanya. Perbedaan antara keduanya adalah bunyi sengau yang lebih lekat dalam Bahasa Melayu. Terdapat pula perbedaan pada aspek fonologis berupa perubahan vokal ‘a’ menjadi vokal ‘ə’ pada beberapa kosa kata yang dengan pola susunan kata dan makna yang sama.