Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat

PENINGKATAN COMPETITIVE ADVANTAGE KAIN TENUN ETNIK KARO MELALUI WIRAUSAHA DAN PELESTARIAN BUDAYA LOKAL Sri Ulina Beru Ginting; Dewi Rulia Sitepu; Hamidah D; Eka Rahmadanta Sitepu; Efrini Panjaiatan
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Vol. 2 No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v2i1.1398

Abstract

Indonesia kaya akan ragam suku dan budaya, salah satu hasil dari ragam budaya adalah kain tenun tradisional. Kain ternun tradisional di setiap daerah di Indonesia memiliki motif dan kekhasan tersendiri .Suku karo salah satu suku yang ada di propinsi sumatera utara memiliki ragam motif kain tenun. Selain di Kabupaten Toba Samosir, di kota Binjai juga terdapat kumpulan penenun kain etnik Karo. Binjai selain dikenal dengan julukan Binjai kota rambutan ,juga dikenal sebagai kota penghasil tenun Etnik Karo, meski masih minim para penenun tapi mayoritas penenun Etnik Karo yang ada di kota binjai berasal dari Kabupaten Toba samosir tepatnya Lumban Suhi Suhi. Kain etnik Karo di produksi oleh beberapa masyarakt di sekitar kota binjai tanpa alat bantu mesin, melainkan menggunakan alat tenun tradisonal . Motif Khas yang ditenun bernuansa Enik Karo berupa kain bekabuluh, uis nipes ,julu, jungkit dan ragi barat, dan berbagai stelan bermotif kurung tendi, tulak paku, bunga gundur , ret-ret, litab litab lembu, Indung bayu . Kain Tenun Etnik Karo banyak dinikmati oleh masyarakat dalam bentuk stelan berupa selendang dan sarung, motif berfariasi sesuai dengan selera konsumen, dan bahan setengah jadi dapat dibuat menjadi pakaian yang dikombinasikan motif etnik Karo. Dalam pelaksanaan ini kami akan memperkerjakan penenun yang berada di Kelurahaan Dataran Tinggi Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai. Sesuai manfaat yang kami harapkan yaitu mendapat profit. Untuk keberlanjutan usaha ini kami akan mengevaluasi produk – produk kami secara berkala dan meningkatkan keunggulan bersaing terus menerus. Karena produk kami termasuk produk yang cukup unik sudah sebaiknya usaha ini terus dikembangkan sebagai salah satu program pengentasan penganguran dan mengembangkan kecintaan terhadap kain tradisional etnik Karo, tentunya kami menentukan harga dengan menghitung total cost dan biaya operasionalnya. Pemasaran yang kami tujukan adalah direct selling dan e-commerce dimana seluruh pemasaran yang kami lakukan secara langsung dan melalui media social FB, IG, Twiter dan WA , Market Place , sehingga target market produk kami bisa berada pada pasar global dan menghasilkan omzet besar di tengah masa pademik covid 19 dan mampu bersaing atas keunggulan prodak kain tenun tradisional etnik Karo.
SOSIALISASI TRI GATRA BAHASA YAITU: UTAMAKAN BAHASA INDONESIA, LESTARIKAN BAHASA DAERAH, KUASAI BAHASA ASING PADA MASYARAKAT DESA TELAGAH KECAMATAN SEI BINGAI Sri Ulina Beru Ginting; Erlinda Nofasari; Risma Dina; Ismail Ismail; Rahmat Kartolo
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i1.1766

Abstract

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan informasi, dimana bahasa juga sebagai alat pemersatu suku bangsa, salah satunya adalah bahasa Indoneisa. Sesuai dengan isi ikrar sumpah pemuda 28 oktober 1928 menjunjung tinggi bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Slogan Trigatra Bangun Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia; Lestarikan Bahasa Baerah; Kuasai Bahasa Asing. Untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya yang berkelanjutan, tentu gatra kebahasaan tersebut tidak boleh terbalik-balik atau dijungkirbalikkan (lihat ketentuan UU No. 24 Tahun 2009). Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat dimana mayoritas masyaraktnya bersuku Karo. Sosialisasi Trigatra Bahasa di desa telagah ditujukan kepada masyarakat usia sekolah, agar mereka lebih memahami bagaimana masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi di lingkungan formal, melestarikan bahasa daerah merupakan salah satu kewajiban kita sebagai masyarakat Indonesia yang memeiliki ragam suku dan bahasa, didesa telagah sebagian besar masyarkat menggunakan bahasa pertama/bahasa ibu adalah bahasa daerah yaitu bahasa Karo. Penguasaan bahasa asing mayoritas anak-anak usia sekolah mendapatkannya di lingkungan formal yaitu di sekolah , sebagai mata pelajaran tambahan yang digunakan bahasa Inggris . Kegiatan sosialisasi program memperkenalkan bahasa daerah dan inggris sejak dini pada anak-anak Desa Telagah memiliki manfaat yaitu menambah wawasan mereka tentang bahasa dan sosial budaya Tak hanya masyarakat, dapat menambah pengetahuan mengenai pelestarian bahasa daerah dan penguasan bahasa asing serta dapat mengembangkan nya dalam kehidupan.