Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ASPEK EKOWISATA RHODODENDRON: TINJAUAN POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI DAERAH INTAN JAYA Matheus Beljai; Yubelince Y. Runtuboi; Devi Manuhua; Meliza S. Worabai; Dominggas M. H. Renwarin
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol2.Iss1.43

Abstract

Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang menarik perhatian besar terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan sebagai salah satu isu utama dalam kehidupan manusia. Rhododendron secara ekologi maupun ekonomi memiliki arti penting. Rhododendron juga memiliki arti penting dalam aspek estetikanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tumbuhan Rhododendron sebagai salah satu potensi ekowisata dan menyusun alternatif strategi pengembangannya di daerah Bilai kabupaten Intan Jaya. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif dengan teknik survei. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Rhododendron di kampung Bilai memiliki karakteristik morfologi menarik berdasarkan warna bunganya. Dalam upaya konservasinya, tumbuhan ini potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman pekarangan. Strategi lainnya yang dapat dikembangkan untuk pelestarian Rhododendron sebagai daya tarik ekowisata ialah dengan mengoleksinya dalam satu areal eksitu berupa Kebun Koleksi Rhododendron.
ANALISIS KELAYAKAN SUMBER AIR PANAS SEBAGAI OBYEK WISATA ALAM DI KABUPATEN MANOKWARI SELATAN Tatik Fatmaningtyas; Dominggas M.H. Renwarin; Matheus Beljai
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol2.Iss2.47

Abstract

Informasi tentang obyek wisata alam di Kabupaten Manokwari belum banyak disajikan secara ilmiah, diantaranya obyek wisata air panas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan sumber air panas sebagai objek wisata alam di Kabupaten Manokwari Selatan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif dengan teknik studi pustaka, wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Data yang diambil ialah potensi fisik, biologi, pemandangan alam, sejarah dan sosial masyarakat sekitarnya. Data dianalisis dengan metode skoring menggunakan Pedoman Kriteria Penilaian Daya Tarik Wisata Alam yang disesuaikan dengan kondisi kawasan sumber air panas. Analisis kelayakan dilakukan terhadap 4 kriteria, yaitu: daya tarik, akesibilitas, sarana dan prasarana serta kondisi lingkungan sosial masyarakat sekitar. Dari hasil olahan data dan penilaian, sumber air panas di Kampung Siwi memiliki skor sebesar 79,63. Nilai tersebut termasuk dalam kategori sedang. Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa seumber air panas tersebut memenuhi syarat untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam. Walaupun telah memenuhi syarat namun ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan untuk dikelola secara lebih baik dalam pengelolaan obyek wisata alam tersebut, antara lain dukungan pengembangan sarana dan prasarana dari pemerintah.
PEMANFAATAN TANAH HUTAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN TRADISIONAL MASYARAKAT KAMPUNG MAPURA KABUPATEN MAYBRAT Federosa Kambuaya; Matheus Beljai; Charly B. Wanggai
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol5.Iss2.147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan jenis tanah hutan sebagai alternatif pengobatan tradisional bagi masyarakat Kampung Mapura Kabupaten Maybrat. Metode penelitian deskriptif dengan teknik observasi lapangan dan wawancara semi struktural dilakukan untuk memperoleh data tanah dan informasi dari responden. Analisis lanjutan sampel tanah yang meliputi tekstur, pH, struktur dan kadar air juga dilakukan guna mengetahui komposisi dan karaktersitik dari jenis tanah yang digunakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat memanfaatkan 1 (satu) jenis tanah yang digunakan sebagai pengobatan yaitu jenis tanah liat. Bagian tanah yang digunakan sebagai pengobatan ialah permukaan tanah maupun bagian dalam tanah dengan cara menggali. Secara umum, struktur tanah yang diperoleh antara lain granular, gumpal bersudut, gumpal membulat dengan tekstur lempung, lempung liat berpasir serta memiliki kisaran kadar air tanah antara 13,18% - 23,26% dan kisaran nilai pH tanah antara 6,1 – 6,84. Penyakit yang disembuhkan ialah sebanyak 8 jenis penyakit. Metode pengobatan ini telah berlangsung lama dan secara hirarki diturunkan dari generasi ke generasi dalam keberadaban masyarakat Maybrat di Kampung Mapura.
PENILAIAN POTENSI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA TELUK MIOKA DAN ALTERNATIF PENGELOLAANNYA DI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Hermelina Novalin Taribaba; Matheus Beljai; Mariana H. Peday
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol3.Iss2.167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi objek dan daya tarik wisata alam guna menyusun alternatif pengelolaan potensi objek dan daya tarik wisata alam Teluk Mioka dengan menggunakan metode deskriptif dengan teknik observasi lapang dan wawancara semi struktural. Hasil penelitian menunjukan bahwa lokasi wisata Teluk Mioka memiliki potensi untuk dikembangkan dan berpeluang untuk dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan wisata alam karena memberi penawaran yang baik. Ada alternatif pengelolaan yang dipandang penting untuk dikembangkan sebagai wisata alam Teluk Mioka yaitu alternatif pengelolaan terhadap daya tarik, alternatif pengelolaan terhadap aksesbilitas dan sarana prasarana penunjang serta alternatif pengelolaan terhadap kondisi lingkungan lokasi wisata. Hasil perhitungan dari setiap kriteria seperti nilai kriteri dari daya tarik objek wisata dengan nilai 990, aksesbilitas nilai 625, sarana dan prasarana penunjang nilai 120 dan kondisi lingkungan lokasi wisata dengan 875. Nilai total kriteria Teluk Mioka adalah 2610 dan dikategorikan baik.
Pelatihan pemanfaatan limbah sabut kelapa sebagai media tanam anggrek bagi pelajar sekolah menengah atas di Kabupaten Manokwari: Training on the utilization of coconut shell waste as a growing media for orchids for high school students in Manokwari Regency Agustina Y. S. Arobaya; Meliza S. Worabai; Matheus Beljai
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v3i3.327

Abstract

ABSTRACT  The ex-school program was conducted as early as possible to the pupils and students from many levels of education from kinder garden to the high schools. One of the ex-school activities conducted by study program of diploma in the Faculty of Forestry at University Papua is an extension program on how to use the disposal materials from coconut fiber to create an environmentally friendly pot to grow orchid plants. Method employs in this activity is tutorials and a direct practice that took place in the classroom of the Faculty of Forestry. Participants come from three high schools in Manokwari Regency i.e. SMU Oikumene, SMU Anu Beta Tuba and SMK 3 Conservation Department. Each school sent their  20 students as a representative from their schools. Results from this activity is pots in many size (small, medium and large) and planting orchid on the pot. Orchid plants are collected by academic member during the fieldwork in many areas in Papua and are deposite in the screen house of Fahutan Unipa. Keywords: Capacity-building; Coco-fiber; Extention-program; High school students; Orchids   ABSTRAK  Program ekstra kurikuler dilaksanakan sejak dini pada berbagai tingkatan pendidikan mulai dari kelompok bermain hingga sekolah menengah atas. Salah satu aktivitas ko-kurikuler yang dilakukan oleh Prodi D3 KSH Fakultas Kehutanan Universitas Papua terhadap siswa-siswa SMU di Kabupaten Manokwari adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah sabut kelapa untuk diolah menjadi produk ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan oleh siswa SMU di sekolah mereka sebagai media tanam ramah lingkungan dan ekonomis. Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ektra kurikuler adalah dengan ceramah dan praktek kerja langsung pada saat berlangsungnya kegiatan di Fakultas Kehutanan Universitas Papua. Peserta berasal dari SMU Oikumene, SMU Anu Beta Tuba, dan SMK 3 Jurusan Konservasi di Kabupaten Manokwari. Hasil dari pelatihan berupa pot media tanam dengan berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar) dan penanam langsung spesies anggrek yang sudah dikoleksi oleh staf dosen di Fakultas Kehutanan Unipa. Kata kunci: Anggrek; Media serabut kelapa; Pelajar SLTA; Pemberdayaan masyarakat; Program pelatihan