Ida Bagus Kusuma Putra
Departemen Neurologi, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KARAKTERISTIK MIGREN TANPA AURA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2015 DAN 2016 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR Made Aniendya Putri Wijaya; Anak Agung Ayu Meidiary; Ida Bagus Kusuma Putra
Callosum Neurology Vol 2 No 2 (2019): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.829 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v2i2.40

Abstract

Latar Belakang: Migren Tanpa Aura adalah salah satu jenis migren, yang merupakan nyeri kepala kronis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi migren tanpa aura dan faktor pencetusnya pada mahasiswa kedokteran. Metode: Desain peneltian ini adalah deskriptif cross-sectional dengan menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari isian formulir kuesioner yang diberikan kepada responden dan dianalalisis menggunakan SPSS. Hasil: Pada penelitian ini, 69 subjek mengalami migren yang terdiri dari migren tanpa aura (4,6 %), dan Probable migren tanpa aura (9,6%). Rerata usia pada subjek adalah 21 tahun. Jenis kelamin perempuan (73,9%) dan laki- laki (26,1%). Faktor pencetus migren tanpa aura antara lain obesitas (14,5%), merokok (7,2%), migren dikala menstruasi teridiri dari saat menstruasi (17,4%) dan sebelum menstruasi (5,8%), kebiasaan tidur terdiri dari baik (37,7%) dan buruk (62,3%), depresi (2,9%), stress (40,6%), cemas (15,9%). Simpulan: Prevalensi migren tanpa aura adalah 4.6%, sebagian besar perempuan (73,9%). Migren lebih sering muncul ketika mengalami menstruasi (saat menstruasi dan sebelum menstruasi), lebih banyak yang mengalami kualitas tidur kurang. Responden dominan tidak obesitas, tidak merokok, tidak depresi, tidak stress, tidak cemas.                      Kata kunci: Migren Tanpa Aura, Karakteristik, Mahasiswa Kedokteran
TERAPI SEL PUNCA NEURAL PADA STROKE ISKEMIK Ida Bagus Kusuma Putra; Rindha Dwi Sihanto; I Putu Eka Widyadharma
Callosum Neurology Vol 2 No 1 (2019): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.328 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v2i1.53

Abstract

Stroke merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit stroke. Telah banyak penelitian yang membahas mengenai pencegahan terjadinya stroke, namun belum banyak yang membahas mengenai pengobatan untuk menyembuhkan stroke. Dewasa ini terapi dengan sel punca telah banyak dipergunakan untuk berbagai penyakit yang belum dapat disembuhkan dengan obat-obatan modern salah satunya stroke. Untuk itu penulis ingin mengangkat tema terapi sel punca terhadap penyakit stroke. Kata Kunci: Sel Punca, Stroke Iskemik, Sel Punca, Pencegahan Stroke Sekunder
DIZZINESS DAN VERTIGO DENGAN KETERKAITAN SISTEM VERTEBROBASILER Ida Bagus Kusuma Putra; Felix Adrian
Callosum Neurology Vol 2 No 1 (2019): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.344 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v2i1.56

Abstract

Empat juta lebih pasien datang dengan keluhan dizziness maupun vertigo. 5 % pasien yang datang dengan keluhan dizziness dan vertigo ternyata memiliki penyakit stroke. 90% Transient ischemic attack (TIA) pada sirkulasi posterior memilki keluhan vertigo yang biasanya dihiraukan oleh petugas medis. HINTS PLUS (head impulse, tipe nistagmus, skew deviation) ditambah keluhan hilang nya pendengaran yang diperiksa dengan gesekan tangan, dikatakan bisa meyingkirkan kemungkinan dari stroke lebih akurat bahkan dari MRI. 4 sindrom pada pasien dengan keluhan intermiten atau kontinu dizziness, dapat dibagi menjadi triggered episodic vestibular syndrome (t-EVS), spontaneous EVS (s-EVS), traumatik/toksik acute vestibular syndrome (t-AVS), spontaneous AVS (s-AVS). Kata Kunci: HINTS, Vertebrobasiler, Pusing, Vertigo
PERANAN IDARUCIZUMAB UNTUK MENETRALISIR EFEK ANTIKOAGULAN DABIGATRAN Ida Bagus Kusuma Putra; Andreas Soejitno
Callosum Neurology Vol 2 No 3 (2019): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.249 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v2i3.61

Abstract

Latar Belakang: Dabigatran etexilate (Pradaxa) telah disetujui oleh FDA dan Uni Eropa sebagai antikoagulan untuk mencegah stroke dan emboli sistemik pada pasien dengan atrial fibrilasi non-valvular dan satu atau lebih faktor risiko lain. Penggunaan dabigatran tetap memiliki risiko terjadi perdarahan mengancam nyawa, walaupun jarang terjadi. Diskusi: Dabigatran etexilate merupakan bentuk inaktif (prodrug) dari dabigatran, inhibitor trombin direk. Namun demikian, seperti antikoagulan lain pada umumnya, pasien pengguna dabigatran kadang juga memerlukan tindakan pembedahan emergensi atau prosedur invasif lainnya yang memerlukan netralisasi efek antikoagulan dengan segera. Pilihan terapeutik untuk menetralisir efek dabigatran meliputi penggunaan konsentrat kompleks protrombin, konsentrat kompleks protrombin yang teraktivasi, dan faktor VIIa rekombinan, namun terdapat terapi spesifik berupa antibodi monoklonal yang menetralisir efek antikoagulasi dabigatran secara lebih akurat dan dapat diprediksi, berupa idarucizumab (Praxibind). Simpulan: Idarucizumab mampu menetralisir efek Dabigatran etexilate dan telah disetujui penggunaannya di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, dan Australia. Kata kunci: Dabigatran, Idarucizumab, Antibodi monoklonal, Antikoagulan
PROFIL SKRINING INFEKSI COVID-19 DAN KADAR D-DIMER PADA PASIEN STROKE DI RSUP SANGLAH DENPASAR Ida Ayu Sri Indrayani; Ida Bagus Kusuma Putra; I Gusti Ngurah Ketut Budiarsa; Anak Agung Bagus Ngurah Nuartha; Angga Krishna; Kumara Tini; I Made Odie Lastrawan; Putu Ngurah Arya Darmawan; Eric Hartono Tedyanto; Aurelia Vania
Callosum Neurology Vol 4 No 1 (2021): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29342/cnj.v4i1.157

Abstract

Pendahuluan: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) diumumkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Studi menemukan stroke dapat merupakan salah satu manifestasi neurologi COVID-19. Studi mengenai karakteristik pasien stroke pada masa pandemi COVID-19 dipublikasi untuk menunjang data mengenai COVID-10 pada pasien stroke sehingga mendukung penyusunan pedoman tatalaksana stroke yang lebih baik di masa pandemi COVID-19 Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien stroke selama pandemi COVID-19 di RSUP Sanglah Kota Denpasar Metode: Studi ini merupakan studi deskriptif dengan kriteria inklusi pasien yang didiagnosa stroke di RSUP Sanglah pada periode Juni-Agustus 2020. Subjek dipilih menggunakan teknik consecutive sampling Hasil Penelitian: Studi melibatkan 69 pasien stroke dengan laki-laki sebanyak 62,3% dan perempuan 37,7%. Stroke non-hemoragik didapatkan sebanyak 67,7% dan stroke hemoragik 33,3%. Dari skrining Rapid Test ditemukan 7,2% hasil reaktif dan 92,8% non-reaktif. Pemeriksaan PCR pada tes swab menunjukkan hasil 10,1% positif, negatif 11,6%, dan yang tidak diperiksa sebanyak 78,3%. Hasil pemeriksaan rontgen thorax menunjukkan gambaran pneumonia sebanyak 23,2%, tidak pneumonia sebanyak 75,4%, dan TB 1,4%. Hasil pemeriksaan D-Dimer ditemukan 62,3% normal dan 37,7% meningkat. Dari pasien yang memiliki hasil swab test positif (7 orang), didapatkan 7 orang dengan hasil D-Dimer meningkat Simpulan: COVID-19 dapat ditemukan sebagai penyebab atau penyakit penyerta pasien stroke pada masa pandemi ini. Kadar D-dimer yang tinggi dapat menjadi marker gangguan koagulasi pada COVID-19 yang merupakan salah satu mekanisme penyebab stroke pada infeksi SARS-CoV-2 ini Kata Kunci: COVID-19, D-dimer, Karakteristik, Stroke