Aurelia Vania
Departemen Neurologi, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROFIL SKRINING INFEKSI COVID-19 DAN KADAR D-DIMER PADA PASIEN STROKE DI RSUP SANGLAH DENPASAR Ida Ayu Sri Indrayani; Ida Bagus Kusuma Putra; I Gusti Ngurah Ketut Budiarsa; Anak Agung Bagus Ngurah Nuartha; Angga Krishna; Kumara Tini; I Made Odie Lastrawan; Putu Ngurah Arya Darmawan; Eric Hartono Tedyanto; Aurelia Vania
Callosum Neurology Vol 4 No 1 (2021): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29342/cnj.v4i1.157

Abstract

Pendahuluan: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) diumumkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Studi menemukan stroke dapat merupakan salah satu manifestasi neurologi COVID-19. Studi mengenai karakteristik pasien stroke pada masa pandemi COVID-19 dipublikasi untuk menunjang data mengenai COVID-10 pada pasien stroke sehingga mendukung penyusunan pedoman tatalaksana stroke yang lebih baik di masa pandemi COVID-19 Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien stroke selama pandemi COVID-19 di RSUP Sanglah Kota Denpasar Metode: Studi ini merupakan studi deskriptif dengan kriteria inklusi pasien yang didiagnosa stroke di RSUP Sanglah pada periode Juni-Agustus 2020. Subjek dipilih menggunakan teknik consecutive sampling Hasil Penelitian: Studi melibatkan 69 pasien stroke dengan laki-laki sebanyak 62,3% dan perempuan 37,7%. Stroke non-hemoragik didapatkan sebanyak 67,7% dan stroke hemoragik 33,3%. Dari skrining Rapid Test ditemukan 7,2% hasil reaktif dan 92,8% non-reaktif. Pemeriksaan PCR pada tes swab menunjukkan hasil 10,1% positif, negatif 11,6%, dan yang tidak diperiksa sebanyak 78,3%. Hasil pemeriksaan rontgen thorax menunjukkan gambaran pneumonia sebanyak 23,2%, tidak pneumonia sebanyak 75,4%, dan TB 1,4%. Hasil pemeriksaan D-Dimer ditemukan 62,3% normal dan 37,7% meningkat. Dari pasien yang memiliki hasil swab test positif (7 orang), didapatkan 7 orang dengan hasil D-Dimer meningkat Simpulan: COVID-19 dapat ditemukan sebagai penyebab atau penyakit penyerta pasien stroke pada masa pandemi ini. Kadar D-dimer yang tinggi dapat menjadi marker gangguan koagulasi pada COVID-19 yang merupakan salah satu mekanisme penyebab stroke pada infeksi SARS-CoV-2 ini Kata Kunci: COVID-19, D-dimer, Karakteristik, Stroke
PENINGKATAN D-DIMER DAN LUARAN KLINIS PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19 YANG MENGALAMI STROKE DI RSUP SANGLAH : LAPORAN KASUS Ida Ayu Sri Indrayani; Andre Dharmawan Wijono; Aurelia Vania; Edwin Pranata Laban; Johan Andrasilli; Muhammad Arismunandar; Fuji Restu Firma
Callosum Neurology Vol 4 No 2 (2021): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29342/cnj.v4i2.164

Abstract

Latar Belakang: COVID-19 sering dihubungkan dengan terjadinya hiperkoabilitas yang menyebabkan komplikasi pada sistem neurovascular, salah satunya adalah stroke. D-dimer merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat digunakan untuk melihat adanya koagulopati. Tinjauan ini bertujuan untuk melihat pentingnya pemeriksaan d-dimer pada pasien COVID-19 yang mengalami stroke. Kasus: Dari data yang diambil di RSUP Sanglah bulan Juni sampai dengan Agustus 2020, didapatkan 4 pasien stroke non hemoragik yang terkonfirmasi COVID-19. Keempat pasien tersebut berusia 80, 75, 59, dan 76 tahun dimana semua pasien berjenis kelamin laki-laki. Klinis neurologis yang didapatkan pada keempat pasien tersebut yaitu paresis nervus cranialis VII, paresis nervus cranialis XII dan hemiparesis flaksid disertai dengan adanya refleks patologis. Dari keempat pasien tersebut, hanya ada satu pasien yang tidak mengalami sesak napas. Tiga pasien mengalami pneumonia pada pemeriksaan rontgen thorax. Setelah dilakukan pemeriksaan d-dimer, semua pasien menunjukkan peningkatan angka D-dimer dengan angka masing-masing 0.73, 1.03, 7.03, dan 1.51. Pasien dengan D-dimer 7.03 memiliki skor NIHSS tertinggi yaitu 8. Diskusi: Proses apoptosis sel-sel endotel dari struktur vaskular mengakibatkan terjadinya koagulopati dan peningkatan D-dimer. Studi melaporkan hasil laboratorium D-dimer yang lebih tinggi pada kondisi COVID-19 berat atau COVID-19 dengan gangguan serebrovaskular. Mekanisme gangguan serebrovaskular tanpa faktor risiko vaskular sebelumnya diduga berasal dari kondisi hiperkoagulasi yang menyebabkan pembentukan trombus dalam pembuluh darah. D-dimer meningkat pada 36% pasien dengan COVID-19 di Wuhan, yang dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Kesimpulan: Kadar D-dimer berkorelasi dengan keparahan penyakit dan merupakan suatu penanda prognostik tingkat keparahan pada pasien yang dirawat karena COVID-19. Kata kunci: D-dimer, Covid-19, stroke, luaran klinis