Ni Ketut Candra Wiratmi
Departemen Neurologi, RSUD Wangaya, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LAPORAN KASUS DAN TINJAUAN PUSTAKA: SINDROM TOLOSA-HUNT Michael Poryono; I Ketut Sumada; Ni Ketut Candra Wiratmi
Callosum Neurology Vol 3 No 1 (2020): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.18 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v3i1.58

Abstract

Latar Belakang: Sindrom Tolosa-Hunt adalah  nyeri orbital atau periorbital unilateral yang berkaitan dengan parese dari salah satu atau lebih saraf kranial III, IV dan / atau VI, etiologi masih belum diketahui. Nyeri dan parese dari Sindrom Tolosa-Hunt membaik bila diberikan terapi kortikosteroid yang adekuat. Laporan Kasus: Kami menyajikan kasus pasien wanita muda dengan nyeri orbital dan opthalmoplegia yang berulang sejak 2 tahun yang lalu. Mata kiri penderita juga mengalami ptosis dan protopsis. CT-scan kepala dengan kontras menunjukkan penebalan otot rektus lateral dan otot rektus superior. Diagnosis Sindroma Tolosa-Hunt dibuat sesuai dengan gejala klinis, Ct scan kepala dengan kontras dan respons positif terhadap pengobatan kortikosteroid. Simpulan: Sindrom Tolosa-Hunt merupakan diagnosis eksklusi. Gambaran Klinis, Neuroimaging, dan respons positif terhadap pengobatan kortikosteroid sangat membantu dalam menentukan diagnosis. Penderita harus diberitahu bahwa penyakit ini dapat terjadi lagi. Kata Kunci: Sindrom Tolosa-Hunt, Ophthalmoplegia, Nyeri Orbita
LAPORAN KASUS: TETANUS TIPE GENERAL PADA USIA TUA TANPA VAKSINASI Clarissa Tertia; I Ketut Sumada; Ni Ketut Candra Wiratmi
Callosum Neurology Vol 2 No 3 (2019): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.249 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v2i3.82

Abstract

Latar Belakang: Tetanus disebabkan toksin diproduksi bakteri C.tetani yang mengancam nyawa dan menjadi masalah kesehatan dunia. Kurangnya pengetahuan mengenai resiko infeksi tetanus menyebabkan masyarakat meremehkan luka yang berpotensi tetanus. Kasus: Wanita, 89 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan trismus, kekakuan seluruh tubuh terutama bagian leher, disfagia, dan nyeri pada perut dan punggung punggung, riwayat demam, dan telapak kaki kanan tertusuk kayu 5 hari SMRS tanpa injeksi anti-tetanus. Riwayat kejang dan vaksinasi tetanus disangkal. Pasien kompos mentis, gelisah dengan nyeri berat. Trismus 1cm, risus sardonikus, meningismus, uji spatula positif, opistotonos, disertai perut seperti papan. Luka 2x1cm disertai nanah pada plantar pedis dextra. Pasien diberikan anti-tetanus serum, ampicillin sulbactam, metronidazole, dan terapi simptomatik lainnya. Pada hari ke-2 perawatan, terdapat kejang umum tonik dan terdapat perburukan dan pasien dinyatakan meninggal. Diskusi: Manifestasi klinis pada tetanus disebabkan oleh tetanolisin dan tetanospasmin yang berikatan dengan sinaptobrevin/vesicle-associated membrane protein (VAMP), menyebar retrograde ke lower motor neuron kemudian berikatan dengan inhibitor-GABA. Port d entry pada kasus, luka tertusuk kayu dengan tetanus derajat III. Skor Dakar dan Phillips pasien 5 dan 20 (severitas sangat berat, mortalitas >50%). Kesimpulan: Prognosis penyakit tetanus bervariasi tergantung usia, masa inkubasi, klinis, dan komplikasi, sehingga diperlukan diagnosis dan tatalaksana sedini. Kata Kunci: tetanus, C.tetani, toksin, GABA, spasme otot
PROFIL GANGGUAN TIDUR PENDERITA PARKINSON DI RUMAH SAKIT RUJUKAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2018 Winda Haeriyoko; Dewa Putu Gede Purwa Samatra; Sri Yenni Trisnawati; I Gusti Ngurah Ketut Budiarsa; Anak Agung Ayu Suryapraba; Ni Ketut Candra Wiratmi
Callosum Neurology Vol 3 No 1 (2020): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.742 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v3i1.111

Abstract

Latar Belakang : Jumlah kasus Penyakit Parkinson di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi per penduduk dan insiden per penduduk. Gangguan tidur ddapatkan pada penderita Penyakit Parkinson. Data demografi dapat digunakan sebagai pertimbangan klinisi dalam mendiagnosis serta menentukan penanganan lanjutan yang optimal. Tujuan : Mengetahui karakteristik klinis pasien Penyakit Parkinson dengan gangguan tidur di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah (RSUP) Sanglah dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya periode bulan 2018. Metode Penelitian : Penelitian deskriptif observasional menggunakan kuesioner pasien Penyakit Parkinson yang berobat di Poliklinik Saraf RSUP Sanglah dan RSUD Wangaya bulan hingga 2018. Hasil : Sebanyak pasien dari 47 pasien Penyakit Parkinson dengan rerata usia 61 – 70 tahun sebanyak dengan laki – laki sebanyak 34 orang (72,3%). Pasien dominan berobat ke RSUP Sanglah sebanyak 30 orang (63,8%) dengan pekerjaan terbanyak adalah petani/buruh sebanyak 13 orang (27,7%). Awitan penyakit rata – rata 1 – 5 tahun (39%). Penderita Penyakit Parkinson mengalami gangguan tidur sebanyak 24 orang (51,1%). Profil gangguan tidur dengan rerata kualitas tidur buruk 55,3%; mengalami latensi tidur 1x seminggu 40,4%. Simpulan : Penyakit Parkinson didominasi oleh pasien laki – laki dengan rerata usia 61 – 70 tahun dengan awitan peyakit rata – rata 1 – 5 tahun yang mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur yang banyak diemukan berupa terjadinya latensi tidur sebanyak 1 kali seminggu. Kata kunci : Penyakit Parkinson, Gangguan Tidur, Karakteristik