Eli Irawati
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Panggung

Kreativitas Seniman Tingkilan Kutai Kalimantan Timur Irawati, Eli
PANGGUNG Vol 23, No 4 (2013): Membaca Tradisi Kreatif, Menelisik Ruang Transendental
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v23i4.150

Abstract

ABSTRACT For Kutai society, the term of Tingkilan has two meanings: first, as a betingkilan activity, that is performed by the performers through chanting the songs, whereas the lyrics are in the form of pantun which are intended as satire. Second, betingkilan is also known as a kind of musical ensemble.  The creativity of Tingkilan playings are inseparable from some aspects that influenced it, either external or internal factors. The external aspects are connected with the Kutai society’s views about their concepts of life, customs, and traditions, due to geographical situations, history, and the advance of science and technology.  Whereas the internal aspects that influence the improvement of Tingkilan playings are the efforts of the artists themselves to create new works productively that can accommo- date the contemporary Kutai society’s preferences which of course need the artists creative touch. Keywords: Creativity aspects, Tingkilan, Kutai, and ethnomusicology  ABSTRAK Tingkilan dalam masyarakat Kutai memiliki dua pengertian yaitu sebagai sebuah ak- tivitas betingkilan atau mendendangkan lagu yang berisi sindiran lewat pantun dan juga untuk penyebutan sebuah ansambel musik. Kreativitas Tingkilan tidak terlepas dari bebe- rapa faktor yang mempengaruhinya baik yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pan- dangan masyarakat tentang konsep hidup, adat, dan tradisi masyarakat Kutai disebabkan oleh letak geografis yang strategis, sejarah, dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun faktor internal yang mempengaruhi perkembangan Tingkilan adalah adanya upaya dari para senimannya untuk produktif menciptakan karya-karya baru yang bisa mengakomodir dari selera masyarakat Kutai zaman sekarang yang tentunya membu- tuhkan sentuhan olah kreativitas dari para senimannya. Kata kunci: Faktor-faktor kreativitas, Tingkilan, Kutai, dan etnomusikologi
Kreativitas Seniman Tingkilan Kutai Kalimantan Timur Eli Irawati
PANGGUNG Vol 23, No 4 (2013): Membaca Tradisi Kreatif, Menelisik Ruang Transendental
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.078 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v23i4.150

Abstract

ABSTRACT For Kutai society, the term of Tingkilan has two meanings: first, as a betingkilan activity, that is performed by the performers through chanting the songs, whereas the lyrics are in the form of pantun which are intended as satire. Second, betingkilan is also known as a kind of musical ensemble.  The creativity of Tingkilan playings are inseparable from some aspects that influenced it, either external or internal factors. The external aspects are connected with the Kutai society’s views about their concepts of life, customs, and traditions, due to geographical situations, history, and the advance of science and technology.  Whereas the internal aspects that influence the improvement of Tingkilan playings are the efforts of the artists themselves to create new works productively that can accommo- date the contemporary Kutai society’s preferences which of course need the artists creative touch. Keywords: Creativity aspects, Tingkilan, Kutai, and ethnomusicology  ABSTRAK Tingkilan dalam masyarakat Kutai memiliki dua pengertian yaitu sebagai sebuah ak- tivitas betingkilan atau mendendangkan lagu yang berisi sindiran lewat pantun dan juga untuk penyebutan sebuah ansambel musik. Kreativitas Tingkilan tidak terlepas dari bebe- rapa faktor yang mempengaruhinya baik yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pan- dangan masyarakat tentang konsep hidup, adat, dan tradisi masyarakat Kutai disebabkan oleh letak geografis yang strategis, sejarah, dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun faktor internal yang mempengaruhi perkembangan Tingkilan adalah adanya upaya dari para senimannya untuk produktif menciptakan karya-karya baru yang bisa mengakomodir dari selera masyarakat Kutai zaman sekarang yang tentunya membu- tuhkan sentuhan olah kreativitas dari para senimannya. Kata kunci: Faktor-faktor kreativitas, Tingkilan, Kutai, dan etnomusikologi
Transmisi, Musik Lokal-Tradisional, dan Musik Populer Eli - Irawati
PANGGUNG Vol 30, No 3 (2020): Pewarisan Seni Budaya: Konsepsi dan Ekspresi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.056 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v30i3.893

Abstract

 Popular music, like popular culture, is considered to reflect the tastes of ordinary people or the masses, produced for and through the modern mass media. One of the characteristics that distinguish between local-traditional music with popular music is its transmission. This paper is intended as a preliminary attempt to show the transmission between the two musics, which is then expected to trigger ideas about the possibilities of musical transmission in relation to the development of recent information and communication technology, the existence of popular music whose transmissions depend on this technology, as well as the benefits of information technology to the transmission of local-traditional music. The development of information and communication technology today has provided an alternative to the transmission of music, both local-traditional and popular, which may even be very effective and efficient.Keywords: local-traditional music, popular music, transmission, information technology.ABSTRAKMusik populer, seperti halnya budaya populer, merupakan musik yang dianggap mencerminkan-memuat selera rakyat kebanyakan atau rakyat jelata, diproduksi untuk, dan melalui, media massa modern. Salah satu karakteristik yang membedakan antara musik-musik lokal-tradisional dengan musik populer adalah transmisinya. Tulisan ini ditujukan sebagai upaya awal untuk mencoba memperlihatkan perbedaan transmisi antara kedua musik tersebut, yang kemudian diharapkan menggugah gagasan-gagasan bersama soal kemungkinan-kemungkinan transmisi musik dengan dukungan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini, eksistensi musik populer yang transmisinya bergantung pada teknologi ini, serta manfaat yang bisa diperoleh oleh musik-musik lokal-tradisional agar transmisinya tetap dan semakin terjaga. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah memberikan alternatif bagi transmisi musik, baik lokal-tradisional maupun populer, yang bahkan mungkin justru sangat efektif dan efisien.Kata kunci: Musik lokal-tradisional, musik populer, transmisi, teknologi informasi.