FX Supartono
Universitas Tarumanagara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS JEMBATAN PRATEGANG BOX GIRDER DENGAN INCREMENTAL LAUNCHING METHOD Michelle Michelle; FX Supartono
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 2, Mei 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i2.6933

Abstract

The purpose of this research is to gain a broader understanding in analysing bridges that are built in stages. With Incremental Launching Method, bridges are casted in segments behind one of the abutments and launched over piers. Therefore, this method has little effect on surroundings and much efficient for constructions of highways or railroad lines. This method uses 40 meter long nose made of steel and is connected to the front part of the bridge to reduce the cantilever moment that occurs. The structure of the bridge is modelled in Midas Civil. 31 centric pre-stressing tendons are used during launching, whereas 20 tendons are placed in the top flanges and 11 tendons are placed in the bottom flanges. 2 pre-stressing tendons are placed in each web, to be tensioned after the bridge has reached its final position. The results from analysis using Midas Civil stated that the tendons used are sufficient to withstand the stresses due to dead load and live load.AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas dalam menganalisis jembatan yang dibangun secara bertahap. Dengan Incremental Launching Method (ILM), jembatan dicor per segmen di belakang salah satu abutmen dan diluncurkan diatas tiang setelah beton mencapai kekukatannya. Oleh karena itu, metode ini memiliki efek yang sedikit pada lingkungan dan sangat efisien untuk pembangunan jalan raya atau jalur kereta api. Metode ini menggunakan nose sepanjang 40 meter yang terbuat dari baja dan disambungkan pada bagian depan jembatan untuk mengurangi momen kantilever yang terjadi. Model struktur jembatan dibuat dalam program Midas Civil menggunakan wizard ILM. 31 tendon centric prestressing digunakan selama peluncuran, 20 ditempatkan di flens atas box girder dan 11 ditempatkan di bawah. 2 tendon ditempatkan di masing-masing web yang akan ditarik setelah jembatan berada di posisi akhir.  Hasil dari analisis menggunakan Midas Civil menunjukan bahwa tendon yang digunakan cukup untuk menahan tegangan akibat beban mati dan beban hidup.
ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN PENAMPANG KURVA PARABOLIK SINGLE CELL Jason Ongkosurya; FX Supartono
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 2, Nomor 3, Agustus 2019
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v2i3.5837

Abstract

Box Girder adalah salah satu kompenen penting dari sekian banyak komponen struktur dari pembuatan jembatan segmental box girder yang berperan dalam menyalurakan gaya yang diterima dari lapisan perkerasan ke pier (kolom). Bentuk dari box girder sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan dari suatu jembatan, serta effisiensi dari jembatan. Merubah bentuk dari box girder akan mempengaruhi inersia, beban sendiri, perletakan tendon. Yang menjadi komponen utama dalam perancangan jembatan post – tension box girder. Dengan bantuan program MIDAS CIVIL 2019 akan dianalisa  gaya, berat sendiri. Lendutan dan jumlah tendon yang terjadi serta perubahannya akibat perubahan bentuk box girder.
ANALISIS PENGARUH KETEBALAN WEB TERHADAP KEAMANAN BOX GIRDER AKIBAT VARIASI SUDUT KELENGKUNGAN HORIZONTAL PADA JEMBATAN Michael Michael; FX Supartono
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 3, Nomor 4, November 2020
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v3i4.8367

Abstract

In general, bridges are made in a straight shape, but with complex geometries, topographic factors, and efforts to prevent congestion, horizontal curved bridges are used at highways and toll roads. In building a bridge, good planning is needed especially in terms of strength. However, the use of improper dimensions will cause a bridge to be over-designed or under-designed. Therefore, the purpose of this research is to determine the effect of web thickness on the safety of prestressed concrete box girder due to variations in the horizontal curvature angle on the bridge. The span length of the analysed bridge is 60 m with a roller-joint placement and a single span bridge type. The angular variation of the horizontal curved bridge used are 0°, 15°, and 30°. The analysis was carried out using the Midas Civil 2020 program in accordance with the SNI 1725 : 2016 loading standard. The results of this analysis indicate that with increasing the thickness of prestressed concrete box girder web, it will cause increased stress and deflection on the bridge. Pada umumnya jembatan dibuat dengan bentuk lurus, namun dengan adanya geometri yang kompleks, faktor topografi, dan upaya untuk mencegah terjadinya kemacetan, jembatan lengkung horizontal digunakan pada simpang susun jalan raya dan jalan tol. Dalam membangun suatu jembatan, diperlukan perencanaan yang baik terutama dari segi kekuatan. Akan tetapi, dengan penggunaan dimensi yang tidak tepat akan menyebabkan suatu jembatan menjadi over-designed atau under-designed. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari ketebalan web terhadap keamanan prestressed concrete box girder akibat variasi sudut kelengkungan horizontal pada jembatan. Panjang bentang jembatan yang dianalisis adalah 60 m dengan perletakan sendi-rol dan jenis jembatan single span. Variasi sudut jembatan lengkung horizontal yang digunakan adalah 0°, 15°, dan 30°. Analisis dilakukan dengan menggunakan program Midas Civil 2020 sesuai dengan standar pembebanan SNI 1725 : 2016. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya ketebalan web prestressed concrete box girder, akan menyebabkan meningkatnya tegangan dan juga defleksi pada jembatan.