Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Semiotika Roland Barthes pada Iklan Burger King Versi “Pesanlah dari McDonald’s” Regita Nur Safitri; Muhammad Ruslan Ramli; Ballian Siregar
JOURNAL OF SCIENTIFIC COMMUNICATION (JSC) Volume 3 Issue 2, Oktober 2021
Publisher : Magister Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.666 KB) | DOI: 10.31506/jsc.v3i2.12440

Abstract

Kajian ini membahas tentang iklan Burger King versi “Pesanlah dari McDonald’s” yang tayang pada Media Sosial Instagram @BurgerKing.id. Iklan yang rilis pada November 2020 ini menggabungkan kekuatan visual dan teks. Daya tarik pesannya ini ada pada ajakan membeli produk kepada publik Burger King. Kepada publik, Burger King justru mendorong pembelian kepada pesaing utamanya yaitu McDonald’s. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna di balik iklan tersebut dengan menggunakan semiotika model Roland Barthes.  Pendekatannya memakai kualitatif-deskriptif untuk menjelaskan makna pesan melalui tiga tahapan yang ditawarkan oleh Barthes yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna denotasi iklan Burger King Versi “Pesanlah dari McDonald’s sebagai ajakan normatif Burger King kepada public untuk membeli produk McDonald’s. Makna konotasinya mengandung arti adanya kompetisi alot antara Burger King dan McDonald’s pada produk yang sama. Sedangkan mitosnya bermakna terjaganya tradisi persaingan yang turun temurun Burger King dan McDonald’s.
Citra Diri dan Motif: Fenomena Perempuan Bertato di Kota Metropolitan Jakarta Aurora Amira; Ruslan Ramli; Erna Febriani; Ballian Siregar
Avant Garde Vol 11, No 1 (2023): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/ag.v11i1.2324

Abstract

This study was intended to determine the relationship between self-image and tattooed women who live in the metropolitan city of Jakarta. The purpose of this study was to examine the meaning of symbolic communication and the self-image built by tattooed women in the metropolitan city of Jakarta. The grand theory used in this research is George Herbert Mead's theory of symbolic interaction and also the theory of self-image. The research method used is a qualitative approach with a phenomenological perspective. The interviewees were ten women with tattoos, using the snowball sampling technique. This research has succeeded in revealing several factors of women's motives with tattoos, e.g., tattoos as works of art, media for self-expression, expressions of depression, history, spirituality, and pleasure only. The conclusion of this study is that tattooed women believe that tattoos can form a positive self-image because, with tattoos, they can increase self-confidence and get to know themselves better. These tattooed women do not want a negative view of their tattoos because not all tattooed women are criminals or have deviant behavior. The implication of this research is that women with tattoos do not need to hear negative views from other people and can build a good self-image for themselves; thus, their tattoos are not underestimated by other people.
Pengarusutamaan Gender: Studi Kasus Jurnalis Perempuan Metro TV Ballian Siregar; Veranus Sidharta; Wenny Maya Arlena
Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 3 No 2 (2020): Global Komunika
Publisher : FISIP UPNVJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini ada banyak perempuan ingin memposisikan dirinya diterima dunia apa pun jenis tugas, profesi serta pekerjaannya. Faktor kemanfaatan dari kesetaraan menyebabkan perempuan tidak menyadari sesungguhnya telah dikuasi atau mengalami pengucilan.  Perempuan menjadi bagian agen perubahan dunia dari segala sektor profesi. Tetapi secara patriarki kedudukannya selalu dikesampingkan dalam proses pembangunan sebuah daerah maupun negara. Doktrin perempuan dianggap lebih rendah daripada laki-laki menyebabkan terganggunya kesetaraan dan keadilan yang ditandai diskriminasi. Metro TV sebagai tempat bekerja subjek penelitian ini, yakni Jurnalis Perempuan Metro TV, menyadari doktrin yang sudah melembaga tersebut. Itulah sebabnya Metro TV berupaya memposisikan pengarusutamaan gender di lingkungannya. Perempuan dan laki-laki mendapat kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk liputan. Namun, liputan daerah konflik harus melalui pertimbangan matang tentang siapa yang diterjunkan, jurnalis perempuan atau jurnalis laki-laki. Dalam situasi seperti ini Metro TV lebih mengutamakan jurnalis laki-laki karena pertimbangan risiko besar meski tidak menutup kemungkinan dilakukan pria. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena profesi  jurnalis perempuan dari aspek kebijakan, implementasi dan partisipasi jurnalis perempuan dalam melakukan liputan di lapangan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan data empiris (studi kasus, wawancara, pengamatan pribadi, dan  pengalaman pribadi) yang menggambarkan kondisi dan situasi, serta makna dalam kehidupan secara individual dan kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jurnalis perempuan dinilai lebih sensitif, teliti, rajin, cekatan, empati, sabar dan tidak cepat menyerah, setia, dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Selain itu, jurnalis perempuan dinilai lebih dalam ketika menganalisis masalah-masalah sosial. Kesimpulannya, Metro TV dalam pengarusutamaan gender memberikan kesempatan yang sama kepada jurnalisnya, baik laki-laki maupun perempuan, dalam peliputan ke lapangan. Kendati demikian, tidak menghilangkan kodrati sebagai perempuan seperti melahirkan, haid maupun menyusui. Jurnalis perempuan diberi kesempatan cuti sesuai aturan atau diberikan kebijakan khusus “cuti” haid maupun menyusui.
STRATEGI AKOMODASI KOMUNIKASI ANTAR-BUDAYA KARYAWAN ETNIS JAWA-BETAWI DI LINGKUNGAN SUSHI TEI SUDIRMAN: [Inter-cultural Communication Accommodation Strategies of Javanese-Betawi Ethnic Employees in Sushi Tei Sudirman] Shiva Trie Andini; Fajarina Fajarina; Ballian Siregar
Global Komunika : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 6 No 1 (2023): Global Komunika Vol. 6 No. 1 2023
Publisher : FISIP UPNVJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/gk.v6i1.6161

Abstract

Fenomena interaksi keragaman budaya dalam suatu kelompok kerja menunjukkan adanya konvergensi, divergensi, dan akomodasi yang berlebihan di lingkungan kerja Restoran Sushi Tei Citywalk Sudirman, Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk strategi akomodasi karyawan etnis Jawa dan Betawi serta memahami hambatan interaksi komunikasi antar budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bentuk strategi akomodasi komunikasi karyawan etnis Jawa dan Betawi adalah konvergensi, divergensi, dan akomodasi berlebihan. Kedua etnis ini memiliki landasan budaya yang sangat berbeda, sehingga menjadi faktor yang mendorong dan juga menghambat akomodasi komunikasi antar budaya. Hambatan yang dihadapi oleh kedua etnis ini sama, yaitu perbedaan bahasa dan gaya bicara yang kontras.