Mukti Priastomo
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Kesehatan

Aktivitas Antioksidan dan Tabir Surya Ekstrak Etanol Tanaman Crassocephalum crepidioides (Benth.): Antioxidant and Sunscreen Activity of Ethanol Extract of Crassocephalum crepidioides (Benth.) Rolan Rusli; Ismah Nuri; Mahdyya Afiana Ramadani; Vita Olivia Siregar; Mukti Priastomo; Muhammad Faisal
Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.539 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v4i3.1026

Abstract

Crassocephalum crepidioides (sintrong) plant has secondary metabolites such as flavonoids, saponins, steroids, and tannins which are thought to have antioxidant and sunscreen activities. Antioxidant activity of the ethanol extract of the leaves and flowers of Sintrong was measured using Uv-Vis spectrophotometry obtained IC50 values of 23.558 ppm (flowers) and 0.62 ppm (leaves), and categories as very strong antioxidants. Based on %Te and %Tp values, ethanol extract of sintrong leaves was categories as sunblock, while ethanol extract of flowers of sintrong was categories as Fast Tanning (for %Te) and for %Tp was categories as suntan standard (for 200-300 ppm) and Extra Protection (for 400-600 ppm). The SPF of the ethanol extract of the leaves and flowers of sintrong is categories as minimal protection.
Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik pada Pasien Demam Tifoid di RS SMC Periode 2017 Khoirunnisa Wal Hazimah; Mukti Priastomo; Rolan Rusli
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.292 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v2i2.126

Abstract

Penyakit demam tifoid merupakan infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam lebih dari satu minggu yang mengakibatkan gangguan pencernaan dan dapat menurunkan tingkat kesadaran. Pengobatan demam tifoid dapat dilakukan dengan cara pemberian terapi antibiotik. Penggunaan antibiotik dengan biaya yang relatif tinggi belum tentu bisa menjamin efektivitas kesembuhan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas biaya antibiotik dari pasien demam tifoid di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra periode 2017. Metode pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarakan catatan rekam medis pasien demam tifoid yang di rawat inap periode Januari hingga Desember 2017. Data efektivitas biaya pengobatan antibiotik dianalisis dengan nilai ACER. Hasil penelitian dari 79 pasien menunjukkan bahwa penderita demam tifoid terbanyak diderita oleh perempuan dengan persentase 53,16 % dan berusia usia 6 hingga 11 tahun dan 26 hingga 35 tahun dengan persentase yang sama sebanyak 17,72 % dengan lama rawat inap 4 hari dan obat antibiotik yang memiliki efektivitas lebih baik adalah ampisilin yang dapat menurunkan suhu demam sebesar 36,70 ºC dengan biaya Rp. 46,695.77 selama 4,3 hari dengan nilai ACER yaitu Rp. 398,543.00.