Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Strategi Merawat Kerukunan Dalam Keberagaman Masyarakat di Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur Eva Isdayanti; Eddy Lion; Ahmad Saefulloh
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 12, Nomor 1, Juni, Ta
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jpips.v12i1.1055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Merawat Kerukunan Dalam Keberagaman Masyarakat di Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur. Strategi merawat kerukunan dalam keberagaman masyarakat di Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur saling menjaga dan saling menghormati dalam berbagai hal apa saja termasuk dalam upacara keagaman dan upacara adat kita saling membantu misalnya ketika agama Hindu Kaharingan Tiwah masyarakat agama lain juga ikut membantu, dan ketika hari besar keagaman juga demikian misal Hari Raya Nyepi, umat Islam atau Kristen berkunjung ke rumah pada saat hari perayaan tersebut sehingga dalam hal ini terjalin suasana kekeluargaan yang baik. Solusi yang harus kita lakukan adalah mengurangi sikap egois itu sendiri serta mengurangi rasa fanatik terhadap agama kita sebab agama adalah urusan kita masing – masing antara kita dan tuhan sehingga di dunia ini yang paling utama adalah keharmonisan dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Kepemilikan E-KTP di Desa Marawan Lama Kecamatan Dusun Utara Kabupaten Barito Selatan Setiani Setiani; Eddy Lion; Yuyuk Tardimanto
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 12, Nomor 1, Juni, Ta
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jpips.v12i1.1160

Abstract

Penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami obyek yang diteliti secara mendalam dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian di Desa Marawan Lama Kecamatan Dusun Utara Kabupaten Barito Selatan. Subjek penelitian yaitu 1 Orang Kepala Desa, 1 Orang sekretaris Desa. 2 Orang Tokoh Masyarakat dan 4 Orang masyarakat yang belum memiliki e-KTP dengan jumlah seluruhnya 8 (Delapan) Orang. Pengumpulan data lembar observasi, wawancara untuk Studi Tentang Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Kepemilikan e-KTP di Desa Marawan Lama Kecamatan Dusun Utara Kabupaten Barito Selatan. Teknik analisis data, penulis menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data atau display data kemudian penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian diperoleh: (1) Masyarakat di Desa Marawan Lama hamper semua mempunyai e-KTP. Yang tidak memiliki e-KTP 22 Orang dan yang memiliki e-KTP 1.067 dan yang terdata wajib miliki e-KTP 1.089 Orang. Di peroleh data 2,02% yaitu dari jumlah yang memiliki e-KTP sebanyak 22 kali 100 dibagi 1.089 hasilnya 2.02%. ini berarti masyarakat sadar akan hukum. (2) Syarat dalam pembuatan e-KTP: Warga Negara Indonesia, Berusia 17 tahun atau lebih, Menunjukan surat pengantar, Mengisi formulir F1, Foto Kopi Kartu Keluarga. (3) Manfaat dari pembuatan e-KTP adalah untuk sebagai tanda identitas diri warga negara, sebagai syarat untuk pembuatan SIM, pembuata nsurat – surat tanah, layanan BPJS, membuka tabungan di Bank serta andministrasi penduduk lainya. Faktor pendukung pembuatan e-KTP untuk mendapat identitas yang sah, takut rajia polisi, pembuatan SIM,dan layanan BPJS, serta kepentingan data penduduk yang lainya. Faktor penghambat pembuatan e-KTP keterbatasan biaya, pembuatan e-KTP tidak langsung jadi. Ketidak tahuan masyarakat atas kesadaran hukum dalam kepemilikan e-KTP.
Dampak Penayangan Pornografi Dan Kekerasan Di Multimedia Bagi Perkembangan Dan Perilaku Anak Eddy Lion
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 3 No. 2 (2015): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 3, Nomor 2, Desember,
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan terpesat yang terjadi dalam beberapa tahun ini adalah dalam bidang multimedia. Penulis melihat dan menilai penayangan acara melalui multimedia pada saat ini, berbagai tayangan contohnya: sinetron, sex, reality show, kekerasan dan lain-lain. Waktu penayangan acara-acara tersebut biasanya pada waktu saat jam belajar anak-anak dan waktu santai orang dewasa. Tanpa keberadaan orang tua di saat anak berinteraksi dengan multimedia kadang merupakan kekhawatiran tersendiri bagi orang tua, misalnya ketika si anak menonton tanyangan yang bermakna kekerasan, maka perkembangan anak cenderung mencontoh hal-hal yang dilihatnya di acara tersebut, atau sebaliknya orang dewasa yang berinteraksi dengan multimedia yang menayangkan kekerasan dan kekerasan seksual pada anak secara terus menerus dan terpengaruh pada sikap dan perbuatanya, secara tidak langsung akan mempengaruhi sikapnya terhadap anak. Multimedia merupakan komponen yang berada di luar diri anak dan orang dewasa, dan diperkirakan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan anak, karena merupakan sarana untuk belajar masalah-masalah yang positif maupun negatif. Makin majunya teknologi dan makin berkembangnya masyarakat menyebabkan multimedia merupakan sarana yang tidak asing lagi untuk menyampaikan berbagai informasi. Beberapa ahli berpendapat bahwa multimedia dapat menstimulasikan fantasi kekerasan dan fantasi ini mendukung timbulnya tingkah laku agresif penontonya. Kehadiran multimedia dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal yang tidak bisa terhindarkan. Perkembangan anak dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor yang berasal dari dalam diri dan di luar dirinya. Interaksi antar faktor ini membentuk kepribadian anak yang kemudian akan tampak dalam sikap serta tingkah lakunya. Salah satu faktor dari luar yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak adalah multimedia.
Problem Dan Prospek Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mewujudkan Demokrasi Yang Berkeadaban Eddy Lion
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 1 No. 1 (2014): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 1, Nomor 1, Juni, Tahu
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan harus mempunyai visi strategic agar dapat meningkatkan integrasi bangsa melalui substansinya dalam membentuk warga negara yang menjunjung tinggi nilai persatuan serta mempunyai rasa kebangsaan. Visi strategic tersebut dituangkan dalam misi secara khusus dapat dilihat pada penjelasan Pasal 37 ayat (1) UU No. 20/2003 yang menyebutkan bahwa: “Pendidikan Kewargenegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Karakter tersebut sangat diperlukan untuk mewujudkan proses demokrasi Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Winataputra (2006:3) bahwa perkembangan demokrasi suatu negara tidak akan terlepas dari keempat unsur yaitu: unsur-unsur civics culture, pengalaman sejarahnya, tingkat perkembangan ekonominya, serta kesadaran akan identitas nasional dari warganegaranya. Identitas nasional akan menjadi jiwa untuk tetap utuh dan tegaknya suatu bangsa dan negara karena jiwa tersebut dibangun dari kesadaran warganegaranya untuk tetap loyal dan setia serta mencintai bangsa dan negaranya. Salah satu konsep Kewarganegaraan atau “citezenship” menurut Cogan 1998 dalam Winataputra (2007:3) diartikan sebagai “a set of charactheristic of being a citizen”, atau seperangkat karakteristik sebagai seorang warganegara, secara konseptual “citezenship” memiliki lima atribut pokok yang salah satunya adalah a sense of identity; perasaan akan identitas tersebut akan dapat mendorong warganegara untuk tetap setia dan bangsa terhadap bangsa dan negaranya sehingga akan mewujudkan sebuah intergrasi bangsa.
Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Terhadap Sikap Demokratis Siswa SMA Negeri Se Kota Palangka Raya: (Survey Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri di Kota Palangka Raya) Eddy Lion; Rinto Alexandro
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Volume 2, Nomor 2, Desember,
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fakta yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara fakta miris sering kita lihat dimana kekerasan yang terjadi banyak juga dilakukan oleh pelajar. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dan dihimpun dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tanggal 27 September 2012, kasus tawuran pada 2010 ada sebanyak 102 kasus. Tahun 2011 sebanyak 96 kasus. Sementara, sejak Januari hingga Agustus 2012 kasus tawuran pelajar sudah terjadi sebanyak 103 kali. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey ekplanasi, yaitu penjelasan penelitian yang menggunakan kuisioner atau daftar pertanyaan yang ditunjukan kepada responden. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota PalangkaRaya. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.660 orang siswa SMA Negeri di Kota Palangka Raya. Sedangkan sampel minimum sebanyak 322 orang siswa SMA Negeri. Angket yang disebar 850, sedangkan angket yang kembali sejumlah 700 angket. Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai variabel X berpengaruh positif. Masing-masing indikator variabel X yaitu X1 kecerdasan warganegara (civic intelligence) berpengaruh 0,5969 kategori sedang. X2 tanggungjawab warganegara (civic responsibility) berpengaruh 0,8354 dengan kategori sangat kuat. Sedangkan indikator X3 parisipasi warganegara (civic participation) berpengaruh 0,6867 dengan kategori kuat. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) yang meliputi kecerdasan warganegara (civic intelligence) atau X1, tanggungjawab warganegara (civic responsibility) atau X2, partisipasi warganegara (civic participation) atau X3 berpengaruh positif terhadap sikap demokratis (Y) siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se-Kota Palangka Raya. Hal ini dapat dilihat dari p-value untuk ketiga variabel X1, X2 dan X3 secara berturut-turut 0,001; 0,000; 0,001 yang lebih kecil daria = 5%.
SISTEM MASYARAKAT DAN ORGANISASI SUKU DAYAK NGAJU (STUDI KASUS DI DESA MANDOMAI KALIMANTAN TENGAH) Rizka Bella; Stevany Stevaby; Ahmad Ilham Gujali; Ratna Sari Dewi; Eddy Lion; Maryam Mustika
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.646 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1676

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem masyarakat dan organisasi suku Dayak Ngaju didesa mandomai Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Prosedur pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan analisis data meliputi data collection, data reduction, data display, conclusion drawing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem masyarakat dan organisasi suku Dayak Ngaju di desa mandomai kalimantan tengah. Pada awalnya adalah salah satu daerah sebagai tempat menetap bagi masyarakat desa sebelum adanya pemekaran wilayah.sehingga sistem masyarakatnya termasuk sistem bilateral yaitu menarik garis keturunan melalui pihak ayah dan ibu. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan  dulu hingga sekarang sebagai petani namun seiringnya perkembangan zaman Sebagian masyarakat mandomai banyak keluar daerah untuk mencari pekerjaan.sehingga organisasi sosialnya saat ini masih banyak selaras dengan perubahan zaman.  dengan adanya organisasi sosial sangat bermanfaat bagi masyarakat Dayak di mandomai yaitu salah satunya adalah membantu dalam bidang pertanahan, Kesehatan dan lain sebagainya.Kata Kunci : suku dayak, sistem masyarakat, organisasi sosial                AbstractThe study aims to identify the social and tribal systems of the dayak ngaju in the village of mandomai central kalimantan. The method used is a descriptive qualitative. The data source is the primary and secondary data source. Data collection procedures include observation, interviews and documentation while data analysis includes data collection, data reduction, display data, demographic results. The results of the study show that the indigenous dayak ngaju community and tribal organization in the village of mandomai central kalimantan. Initially it was one of the areas to settle for village people before the region was exposed. So their social system is bilateral, which is to draw the line through the father and mother. Then, to meet the needs of farmers, and to this day as farmers, most of the population has been mandated to go out of the country in search of work. So his social organization today is still much in keeping with the changing times. With social organizations helping the dayak people in mandomai, one of which is to help with land, health, and so on.Keywords : Dayak people, social systems, social organizations.
PERAN KEPALA KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS REMAJA DI DESA LAMPUYANG KABUPATEN KOTA WARINGIN TIMUR Khairul Akbar; Eddy Lion; Ahmad Saefulloh
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.628 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1866

Abstract

AbstrakPenelitin ini bertujun untuk mengetahui peran kepala keluarga dalam membentuk karakter religius remja serta mengetahui faktor pengehambat dan pendukung kepala keluarga dalam membentuk karakter religius remaja di desa Lampuyang Kabupaten Kota Waringin Timur. Penelitian ini menggunakan penelitin deskritif pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah kepala keluarga terdiri dari 10 informan, terdiri dari 5 kepala keluarga beragama Kristen, dan 5 kepala keluarga beragama Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Peran kepala keluarga dalam membentuk karakter religius di desa Lampuyang Kabupaten Kota Waringin Timur yaitu dengan memperkenalkan tentang pengetahuan agama, mengajarkan kebiasan baik, mengajakbuntuk membiasakan hal-hal baik, sampai dengan mengingatkan apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam sistem penerapannya ; 2) faktor penghambat dan dukung kepala keluarga dalam membentuk karakter religius remaja di desa Lampuyang Kabupaten Kota Waringin  Timur yaitu factor penghambatnya adalah konsistensi, sikap remaja yang masih labil, pengaruh zaman dan kemajuan teknologi, sedangkan faktor pendukungnya adalah adanya  dukungan dari orang tua, lingkungan, dan adanya guru. Adapun cara kepala keluarga dalam menangani faktor penghambat dalam membentuk karakter religious remaja yaitu melalui komunikasi yang baik terhadap remaja sertavmempunyai rasavkonsisten terhadap apa yang ingin dilaksanakan, sehingga dapat melakukan filtrasi terhadap perkembangan zaman dan menumbuhkan keinginan remaja untuk belajar lebih baik sehingga remaja-remaja mempunyai karakter yang lebih baik dan berguna bagi bangsa dan negara. Kata Kunci: Peran Kepala Keluarga dan Karakter Religius AbstractThis study aims to determine the role of the head of the family in shaping the religious character of adolescents and to determine the inhibiting and supporting factors the head of the family in the formation of the religious character of adolescents in Lampuyang Village, East Waringin City Regency.This study uses adescritive qualitative aaproach with data collection techniques using observation methods, interview methods, and documentation methods. The informants in this study were heads of families consisting of 10 informants, consisting of 5 hads of families who were Cristian, and 5 heads of families whobwere Muslim. The result showed that: 1) the role of the head of the family in shaping religious character in Lampuyang Village, Kota Waringin Timur District, namely by introducing religious knowledge, teaching good habits, inviting people to get used to good things, to remind them if there are erros of deficiencies in the implementation of system; 2). The inhibiting and supporting factors of the head of the family in shaping the religious character of adolescent in Lampuyang village, East Waringin City Regency, namely this inhibinting factors are technological progress, while the supporting factors are support from parents, the environment, and teacher. The way the head of family overcomes the inhibiting factors in shaping the religious character of adolenscents in through good communication with adolendcents and having a consistens sense of wht they want to do, so thar they can filter the development of the times and foster that desire. Teenagers to learn better so that teenagers have good character. Better and beneficial for the nation and state.Keywords: Role of Family Head and Religious Character
Efektivitas metode e-learning mata pelajaran Ekonomi di masa Covid-19 pada siswa SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya Nunik Robiati; Eddy Lion; Sri Rohaetin
Journal of Environment and Management Vol. 3 No. 3 (2022): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v3i3.7670

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan (1) mendeskripsikan dan menganalisis hasil belajar siswa setelah menggunakan E-Learning, (2) mendeskripsikan dan menganalisis kekuatan dan kelemahan penerapan E-learning dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian dilakukan SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode E-learning untuk pembelajaran ekonomi tidak efektif karena siswa tidak mampu menggunakan aplikasi E-learning. Selain itu, mereka tidak tertarik untuk belajar secara online melalui metode E-Learning. Terkait kekuatan implementasi E-learning, kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan Handphone, laptop, WIFI dan kuota gratis. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih fleksibel, sehingga siswa memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan tugas dan mencari beberapa referensi di Google. E-learning juga memiliki beberapa kelemahan. Pada faktor internal, siswa sulit menangkap inti materi, mereka juga akan lebih pasif di kelas, dan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan koneksi yang error, proses pembelajaran yang singkat, serta ketersediaan kuota dan handphone merupakan faktor eksternal dari kelemahan E-learning.
PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn ANTARA YANG BERSERTIFIKASI PENDIDIK DAN BELUM BERSERTIFIKASI PENDIDIK DI SMK NEGERI 2 PALANGKA RAYA Poppy Sandi Pertiwi; Eddy Lion; sakman Sakman
Jurnal Paris Langkis Vol 3 No 1 (2022): Edisi Agustus 2022
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/paris.v3i1.4617

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penguasaan komptensi pedagogik guru PPKn antara yang sudah bersertifikasi pendidik dan belum bersertifikasi pendidik di SMK Negeri 2 Palangka Raya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini adalah: 1) bahwa penguasaan kompetensi pedagogik guru PPKn antara yang sudah bersertifikasi pendidik dan belum bersertifikasi pendidik di SMK Negeri 2 Palangka Raya keduanya sudah dalam kategori baik dalam pengimplementasikan kompetensi pedagogik. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator kompetensi pedagogik yang dikuasai oleh guru meliputi (a) Menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik (c) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik (d) Mangembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang (e) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran (f) Memfasilitasi dalam mengembangkan potensi siswa untuk mengaktualisasikan potensi (g) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan siswa. (h) Penyelenggaraan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran; 2) Sertifkasi pendidik berperan dalam meningkatkan kompetesi pedagogik. Dikarenakan guru yang bersertifikasi pendidik mampu menerapkan 9 indikator kompetensi pedagogik guru dalam membimbing, mendidik, mengarahkan, melatih siswa. Upaya yang telah dilakuan untuk meningkatkan penguasaan kompetesi pedagogik oleh guru yakni dengan penyusunan dan pengembangan silabus, penyusunan, Dan juga adanya superevisi oleh kepala sekolah atau pengawas.
Perilaku Sosial Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Dalam Perspektif Etika Berorganisasi di Tingkat Universitas Palangka Raya Wawan Nopardo Andika Saputra; Eddy Lion; U. Z. Mikdar
Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol 15 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jpips.v15i1.9520

Abstract

The existence of student organizations in tertiary institutions is important in the context of self-development of students themselves. This is confirmed by the Law of the Republic of Indonesia Number 12 of 2012 concerning Higher Education article 77 concerning Student Organizations. There is an imbalance in the ideal organizational paradigm with field facts, the benefits of participating in the BEM UPR organization, the bargaining value of BEM UPR at the external level, as well as perceptions of BEM UPR's social behavior and organizational ethics, became the basis for researchers interested in studying by taking the title of the final project with the theme of ethics, namely " Social Behavior of Student Executive Board (BEM) Management in the Perspective of Organizational Ethics at the University of Palangka Raya Level. This thesis research aims to analyze the relationship between social behavior patterns of BEM UPR in relation to values and culture in work programs as organizational ethics, as well as educational aspects that can be studied therein. The research design uses qualitative methods with a phenomenological approach. The primary data are people who know in depth the social behavior of BEM Palangka Raya University. While the secondary data is the literature in accordance with the author's research title. Data was collected by observation techniques, interviews, and document collection. The results of the research that the authors obtained were the existence of an ethical culture in organizations. This culture is used for decision making both leaders and members of the organization. Perceptions of the BEM of Palangka Raya University as described in the research results tend to be more positive, because students make their circle of communication in the form of groups. Contextual factors play a role in providing encouragement or motivation for action. In the organizational culture at BEM, University of Palangka Raya, values and norms as important elements can be seen both in real and latent phenomena.