Burhanuddin Pasiga
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Deteksi dini penyalahgunaan narkoba melalui pemeriksaan elektrolit saliva: Early detection of drug abuse through salivary electrolyte examination Nursyamsi Djamaluddin; Burhanuddin Pasiga; Nurlindah Hamrun
Makassar Dental Journal Vol. 7 No. 3 (2018): Volume 7 No 3 Desember 2018
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.685 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v7i3.248

Abstract

Latar belakang: Diperlukan langkah dan upaya alternatif untuk menanggulangi dampak buruk penyalahgunaan narkoba. Deteksi awal sebagai bukti seseorang telah menggunakan narkoba dengan cara pengambilan subjek berupa urin, darah, DNA rambut. Uji saliva masih jarang digunakan, padahal deteksi awal melalui pengambilan darah maupun urin tidaklah selalu mudah dan aman. Pengujian dengan saliva memiliki potensi yang besar dalam deteksi narkoba, karena koleksi spesimen yang non-invasif, dan prosesnya dapat diamati secara langsung sehingga hasil uji sulit dipalsukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kandungan elektrolit (kalium, natrium dan kalsium) saliva antara pengguna narkoba dibandingkan dengan yang bukan pengguna narkoba. Bahan dan Metode: Sampel saliva pengguna narkoba di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar dan kelompok kontrol remaja dan dewasa yang berusia 21-35 tahun yang tidak merokok dan tidak menggunakan narkoba dianalisis di Laboratorium Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo pada bulan September-Oktober 2018. Data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan uji-t. Hasil: Rata-rata kadar natrium dan kalsium saliva memerlihatkan perbedaan yang signifikan; kadar natrium yakni 10,68 mmol/L pada kelompok penyalahguna dan 5,38 mmol/L pada kelompok kontrol (p=0,004) dan kalsium yakni 0,436 mmol/L pada kelompokpenyalahguna dan 1,80 mmol/L pada kelompok kontrol (p=0,000). Kadar kalium tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,485). Simpulan: Kadar natrium pada saliva penyalahguna narkoba lebih tinggi daripada kelompok kontrol, sementara kadar kalsium pada saliva kelompok penyalahguna lebih rendah daripada kelompok kontrol.
Description of dental caries status and enamel defect on children aged 6-10 years in District of North Mamuju: Gambaran status karies gigi dan defek email gigi pada anak usia 6-10 tahun di Kabupaten Mamuju Utara Nursyamsi Djamaluddin; Ayub Irmadani Anwar; Burhanuddin Pasiga; Fuad Husain Akbar; Rasmidar Samad; Rini Pratiwi; Sarah Eva Chalid
Makassar Dental Journal Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dental caries and developmental defect enamel (DDE) in children are very important in preventing diseases of the oral cavity. Caries and enamel defect decrease quality of life of the individual and may also adversely affect the child's future. This study aimed to examine dental caries and enamel defect in children aged 6-10 years in North Mamuju. This study used pathfinder pilot survey, the subjects were 235 people aged 6-10 years. Boys aged 6-7 years have higher average dft index than girls 4.89 dan 3.22. Based on category 6-7 years has higher dft index than category 8-10 years 6.45 dan 2.85. The enamel defect for category 6-7 years shows 1 child experienced demarcation enamel opacity and none had diffuse opacity enamel and hypoplasia enamel, while category 8-10 years shows 1 child has diffuse enamel opacity, 4 children experienced demarcation enamel opacity and 2 children have hypoplasia. It was concluded that children aged 6-7 years have average dft index is 3.9 (medium category) and the prevalence of dental caries is 79,57%. While the prevalence of enamel defect is 4.27% which was dominated by the demarcation enamel opacity in North Mamuju, West Sulawesi.