Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sosialisasi Perbaikan Metode Kerja Dengan Prinsip 5S Berdasarkan Identifikasi Hazard Di CV. Epen Garage X Azizskip Tri Novita Sari; Masri Pradipto; Sri Hartini
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 5 No 1 (2021): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v5i1.378

Abstract

Occupational Safety and Health (OSH) is a safe and healthy condition when doing work. This safe and healthy condition are useful for both workers, companies or organizations and for the environment around the workplace. OSH is an important aspect in workshop, including CV. Epen Garage X Azizskip which is a motorbike repair workshop located in Citeuteup area, Bogor City, West Java. OSH will be created if there is no potential danger or hazard, therefore it is necessary to identify hazards in the workshop. This study aims to identify hazards using Hazard and Operability Study (HAZOP) method and work improvement using Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke (5S) method. The types of hazards, risk levels and sources of hazards will be identified by the HAZOP method. Generally the hazards in the workshop are because workers do not use Personal Protective Equipment (PPE) such as work clothes, gloves, safety shoes, safety goggles and also messy workshop condition. After identifying the types of hazards, a work improvement method is needed to prevent accidents in workshop, using the 5S method.
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Roti Menggunakan Metode Good Manufacturing Practices (GMP) Dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Pada UKM Ahnaf Bakery Amalia Nurrahmah; Sri Hartini; Prita Pantau Putri Santosa
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 20 No. 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jtm.v20i2.61

Abstract

UKM Ahnaf Bakery adalah salah satu usaha di bidang olahan pangan yang memproduksi roti. Usaha roti ini berdiri di Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor selama 2 tahun terakhir. Permasalahan yang terjadi pada UKM Ahnaf Bakery penulis mengamati masih tidak memenuhi pedoman GMP dari hasil observasi awal ditemukan beberapa aspek GMP yang tidak memenuhi seperti aspek bangunan dan fasilitas, karyawan, pemeliharaan dan sanitasi hingga penyimpanan. Permasalahan yang terkait dengan sanitasi ditinjau dari pelaksanaan SSOP di UKM Ahnaf Bakery misalnya dalam hal jaminan kebersihan yang belum memadai dengan belum adanya kontrol dan pemeriksaan laboratorium terhadap air yang digunakan untuk produksi dan belum adanya pengecekan kesehatan karyawan. Selain itu pihak UKM Ahnaf Bakery juga belum dapat menerapkan sistem HACCP karena beberapa kendala seperti masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia yang memahami sistem manajemen HACCP. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan GMP dan SSOP di UKM Ahnaf Bakery, serta mengidentifikasi potensi resiko dan bahaya pada tahapan proses produksi roti UKM Ahnaf Bakery dengan menggunakan sistem HACCP terhadap persyaratan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah, yang selanjutnya dirumuskan rekomendasi alternatif strategi pengendalian kualitas yang harus dilakukan sebagai upaya perbaikan dalam menjamin kualitas dan keamanan roti di UKM Ahnaf Bakery. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan pelaksanaan GMP pada produksi Roti di UKM Ahnaf Bakery memiliki kategori Cukup Memenuhi (Sedang) dengan hasil penilaian rata-rata penerapan GMP sebesar 62 %. Penerapan SSOP pada produksi Roti di UKM Ahnaf Bakery memiliki kategori Cukup Memenuhi (Sedang) dengan hasil penilaian rata-rata penerapan SSOP sebesar 53,33%. Pada analisa bahaya untuk menentukan titik kendali kritis (CCP) menggunakan konsep HACCP di UKM Ahnaf Bakery didapatkan sembilan tahapan proses pembuatan roti yang dianggap sebagai CCP yaitu proses penerimaan bahan kering, penerimaan bahan lemak, pengovenan roti, pendinginan roti, pembuatan krim, penyimpanan krim, pemberian krim dan toping, pengemasan dan penyimpanan produk akhir. Rekomendasi alternatif strategi pengendalian kualitas produk roti yang dirumuskan berdasarkan hasil penelitian antara lain penerapan aplikasi GMP, SSOP dan HACCP, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, meningkatkan pengawasan mutu bahan baku, pemeliharaan mesin dan peralatan produksi dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian kinerja produksi.
Analisis Lean Manufacturing Produk Keramik dengan Pendekatan VALSAT dan Pemodelan DES Pada PT. Perkasa Primarindo Daisy Fannysia; Sri Hartini; Prita Pantau Putri Santosa
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 20 No. 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jtm.v20i2.63

Abstract

PT. Perkasa Primarindo merupakan perusahaan manufaktur di bidang industri keramik. Permasalahan yang terjadi di PT. Perkasa Primarindo yaitu yaitu kemampuan perusahaan yang tidak optimal dalam memenuhi target produksi yang dipengaruhi oleh kualitas produk dan waktu produksi hingga ke tangan konsumen keramik akibat banyaknya cacat yang disebabkan antara lain ketergantungan beberapa proses produksi pada kondisi cuaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemborosan berupa aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam produksi. Metode yang digunakan yaitu metode VALSAT dan pemodelan DES dengan menggunakan software Flexsim 6.0 untuk mengatasi pemborosan yang terjadi di PT. Perkasa Primarindo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hasil waste assessment model pemborosan yang dominan terjadi adalah waste defect sebesar 20,29%, waste transportation sebesar 18,39% dan waste inventory sebesar 13,00%. Berdasarkan hasil output VALSAT yaitu mapping tools yang terpilih untuk mengeliminasi pemborosan dominan adalah PAM dengan skor 567,66. Berdasarkan analisis PAM, pada kondisi aktual kategori aktivitas NNVA memiliki persentase waktu yang cukup tinggi yaitu sebesar 46,54%, kemudian NVA sebesar 0,09% dan VA sebesar 53,38%. Pada kondisi usulan, persentase waktu aktivitas NNVA dapat dikurangi menjadi 45,16%, kemudian NVA berkurang menjadi sebesar 0%, dan VA dalam kondisi sama dengan kondisi awal. Hal ini juga didukung terjadinya penurunan lead time penyelesaian pada hasil simulasi model yang diusulkan, dimana pada simulasi kondisi awal lead time menyelesaikan proses produksi adalah 501688,39 detik menjadi 474128,13 detik pada hasil simulasi kondisi usulan. Sehingga dengan menerapkan usulan perbaikan melalui process activity mapping, usulan kaizen dan pendekatan simulasi dapat menurunkan 5,49% lead time penyelesaiannya dari kondisi awal.
Pemilihan Supplier Bahan Baku Daging Untuk Proses Produksi Catering Dengan Metode AHP Dan PROMETHEE Muhammad Adji Setiawan; Sri Hartini
Jurnal Optimasi Teknik Industri (JOTI) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/joti.v4i2.13633

Abstract

Saripah Catering merupakan salah satu UMKM yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Sebagai UMKM yang memperkenalkan masakan tradisional khas Indonesia. Olahan daging sapi merupakan pesanan yang paling favorit dan banyak dipesan oleh Saripah Catering. Daging sapi menjadi bahan baku utama disaat banyaknya pemesanan olahan daging karena menjadi pesanan terlaris. Permasalahan yang dilakukan supplier adalah dalam memenuhi kebutuhan bahan baku daging sapi yang tidak sesuai pesanan dan adanya keterlambatan dalam proses pengiriman. Hal ini mengakibatkan terganggunya proses produksi. Maka dari itu ditentukan supplier terbaik untuk memenuhi kebutuhan bahan baku daging sapi. Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode AHP dan PROMETHEE untuk mengetahui urutan alternatif supplier terbaik untuk Saripah Catering. Berdasarkan hasil dari perhitungan AHP maka diperoleh nilai bobot Kriteria Kualitas memiliki bobot yang paling besar yaitu 0,2844. Nilai bobot Subkriteria Kualitas Q1 = Kesesuaian dengan standar catering memiliki bobot yang paling besar yaitu 0,1517. Dengan metode PROMETHEE supplier W memiliki nilai prioritas tertinggi yaitu 0,78432. Artinya dari keempat supplier daging sapi Supplier W memiliki penilaian kriteria terbaik bagi Saripah Catering. Berdasarkan data diatas didapatkan urutan prioritas supplier daging sapi untuk Saripah Catering adalah Supplier W, Supplier Z, Supplier Y, Supplier X. dengan berlandaskan hasil penelitian diperoleh masing-masing supplier maka urutan ini membantu catering dalam mengutamakan pemesan ke supplier yang memiliki rangking terbaik.
Sosialisasi Strategi Bisnis Menggunakan Business Model Canvas (BMC) Pada Perusahaan Konstruksi Sri Hartini; Tri Novita Sari; Masri Pradipto; Sri Nuryati
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 6 No 3 (2022): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v6i3.637

Abstract

CV. Marga Jaya Properti started its business in marble, natural granite, granite tile, traso, wood interior and developed in the field of construction services such as construction and renovation services for residential houses, hospitals and places of worship. The high business competition makes it difficult for companies to market which results are decreased sales and decreased production. This activity aims to analyze the business in order to overcome these problems by socializing the business model design using the Business Model Canvas (BMC) method. The BMC method is carried out by observation, literature study and Focus Group Discussion (FGD) between the Team and the experts. Companies must increase marketing activities, increase product added value and increase partnerships. Marketing activities should be carried out both online and offline. Online marketing can be added through online buying and selling forums, google ads, tik tok shop, twitter, email or telegram, while offline marketing can be added by participating in property exhibitions, distributing brochures, holding property webinars, and inviting customer to become marketing. The increase in added value can be done by free consultations for construction service, free delivery product for Bekasi area. The increase partnerships is by adding developers such as developers for handling electricity, water and so on in working on large projects, for example the construction of hospitals. The results of this Activity that are felt by owners and employees are their increased knowledge of business models which can increase marketing, increase sales and increase production.
Desain Tata Letak Gudang untuk Meminimalkan Ongkos Material Handling pada PT. Rotaryana Prima Sri Hartini; Atikah Atikah; Tiara Tiara
eCo-Fin Vol. 5 No. 2 (2023): eCo-Fin
Publisher : Komunitas Dosen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32877/ef.v5i2.763

Abstract

The layout of facilities that are less regular can result in an increase in costs. Placement of goods that are not appropriate and do not pay attention to the distance of movement of goods, this can cause several problems, especially in the movement of material handling. From the emergence of some of these problems, this study aims to determine the layout design of warehouse facilities and minimize material movement distances and reduce costs in material handling. The method to be used is quantitative analysis by calculating distance, frequency, material handling moments and material handling costs to determine the outcome of the redesign process. The results obtained from this study are the total cost of material handling in the initial layout of IDR 3,681,600/month with 60 m from the loading and unloading place to the warehouse and the total cost of material handling in the proposed layout is IDR 2,761,200/month with distance of 45 m from the place of loading and unloading to the warehouse