Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Development of Manufacturing System in the Industrial Revolution 4.0 from Concept to Industrial World Iwan Harianton; Heri Setiawan; Agus Surjana Saefudin
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Manufaktur Vol 2 No 1 (2020): Vol 2 No 1 (2020): Volume: 2 | Nomor: 1 | April 2020
Publisher : Pusat Pengembangan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarat (P4M) Politeknik Manufaktur Bandung (Polman Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48182/jtrm.v2i1.15

Abstract

Industrial development in the new emerging countries were becoming attractive to OEM manufacturers since a decade ago by proofing stronger reliability of the industrial system enhanced by most countries separately. Especially, after the publicity of the German Government’s campaign on its Industrial Revolution 4.0 by smart factory, where more and more digital technology being created and launched to the market. This unique period is called the disruptive innovation where previous generation before millennials are still in the productive ages while all the digital techies invades almost all professional tools regarding of the common practices used by them. However, while such rapid changes are continuously occurring, most productive aspects of communities’ response positively to their youngsters by letting them lead most of the productive arenas with their excellent seamless leadership handover. The manufacturing world is among the leading sectors to response to the disruptive innovation by mapping all the system’s requirement to be implemented by millennial for responding the global world by structuring the concept of community-based companies into world class manufacturers. The process of rapid transformation in the manufacturing world was done in the suppliers of most OEM companies by structuring levels of their manufacturing system and enhancing facilities by equipping digital technology in their production machineries and also satisfying the key performance indicators of being reliable vendors. The enhancement track records were researched and made available to public by the local government agents so that more medium scale companies could cope with their projects of supplying goods to meet OEM companies’ requirement. The methodology of manufacturing system development is discussed in this paper including the benefits for some industries leading to catch up with their own development programs leading to global competitive players.
Penyuluhan tentang Pemanfaatan Sumber Daya Air di Desa Sukamandi untuk Menunjang Perekonomian Masyarakat Sekitar Heri Setiawan; Nia Nuryanti Permata; Haris Setiawan; Dedy Ariefijanto; Herman Budi Harja; Deni Krisgianto; Andini Eka R
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.457

Abstract

Air merupakan kebutuhan utama dari kehidupan dan memiliki begitu banyak kontribusi bagi berbagai aktivitas manusia. Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang memiliki potensi sumber daya air yang berlimpah dari alam yang dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Namun, jika masyarakat tidak dapat memahami betapa berharganya potensi yang mereka miliki, bisa saja air tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, bahkan bisa saja mendatangkan bencana. Kegiatan program pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberi penyuluhan mengenai pemanfaatan air untuk menunjang perekonomian masyarakat Desa Sukamandi. Sebelum diadakan penyuluhan, dilakukan penelitian sederhana mengenai kualitas air yang ada di desa tersebut untuk dinformasikan dan dijelaskan kepada masyarakat Desa Sukamandi. Terdapat 20 orang peserta dari Desa Sukamandi yang mengikuti penyuluhan tersebut dan sekaligus dijadikan sebagai responden. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar setelah dilakukan proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat memahami pentingnya menjaga kualitas air dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dalam hal pemanfaatan sebagai air bersih, perikanan, pertanian dan untuk tujuan pariwisata.
Perancangan Mesin Sosoh Beras dan Sorgum Tipe Triple Cylinders Portable Sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Kabupaten Bandung Heri Setiawan; Bustami Ibrahim; Hilda Khoirunnisa; Muhammad Asfari Nashrurrazzaq
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.459

Abstract

Kebutuhan pangan di Indonesia mengonsumsi beras, jagung, gandum, sagu dan lain-lain. Pangan yang paling banyak di konsumsi adalah beras, sehingga kebutuhan beras relatif tinggi. Pasokan beras yang ada di Indonesia masih kurang bisa memenuhi kebutuhan beras masyarakat. Salah satunya di kampung Ciharalang desa Mekarsaluyu Kabupaten Bandung. Penyebab petani di kampung Ciharalang, memiliki produksi beras yang sedikit karena informasi mengenai teknologi pascapanen sorgum masih belum teraplikasikan dengan baik dikalangan petani. Sosoh adalah suatu proses untuk memutihkan dan mengikis lapisan kulit ari. Pada penelitian ini dirancang suatu mesin yang dapat menyosoh beras dan sorgum dalam satu mesin yang sama dan dapat menyosoh hingga tiga kali dalam satu kali proses. Penelitian menggunakan metodologi perancangan VDI 2222. Untuk pembuatan model rancangan dan validasi kekuatan komponen kritis menggunakan software Solidworks. Dihasilkan mesin sosoh yang dapat menyosoh beras dan sorgum dalam satu mesin yang sama dengan tiga ruang penyosohan. Mesin ini beroperasi dengan motor diesel Hong Tong Fang S195N dengan daya 8,45 kW pada 2000 rpm dan 45,19 Nm pada 1600 rpm. Mesin ini mempunyai konstruksi komponen tipe abrasive dan friction yang dapat dilepas pasang sesuai skema sosoh yang dibutuhkan oleh masing-masing material. Konstruksi mesin dirancang ringkas dan mampu pindah. Pengoperasian mesin yang mudah karena diadopsi dari mesin sosoh yang familiar digunakan oleh pelaku usaha penggiling padi, membuat produksi beras dan sorgum di kampung Cihalarang menjadi lebih efektif dengan memiliki kualitas hasil sosoh yang baik.