Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ternak Tropika

EFFECT OF WHEAT POLLARD (Triticum aestivum) AND SOYBEAN MEAL (Glycine max) PROTECTED WITH CONDENSED TANNIN IN THE DIET ON FEED INTAKE AND DIGESTIBILITY OF LACTATION DAIRY COW Siti Chuzaemi; Mashudi Mashudi; Marjuki Marjuki; Asri Nurul Huda
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 15, No 1 (2014): TERNAK TROPIKA
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.619 KB)

Abstract

The objectives of this study were to investigate the effect of wheat pollard (Triticum aestivum) and soybean meal (Glycine max) protected by condensed tannin (CT) on feed intake and organic matter digestibility of lactation Holstein-Friesian Crossbred cows. Twelfth lactation cows were divided into 4 groups based on the month of lactation and each group consist of 4 diet treatments which were supplemented by CT. The using of CT was 6% from total dry matter of wheat pollard and soybean meal depending on the feeding treatments. Feeding treatments consist of T1 : 65% corn leaves (Zea mays)+ 35% concentrate (control 0% CT); T2 : 65% corn leaves + 35% concentrate (soybean meal protected by 6% CT); T3 : 65% corn leaves + 35% concentrate (wheat pollard protected by 6% CT); T4 : 65% corn leaves + 35% concentrate (soybean meal and wheat pollard protected by 6% CT).  Cows were allowed a week of adaptation period, 10 days of preliminary period and 30 days of data collection. Dietary supplemented by 6% CT did not affect feed intake and organic matter digestibility. These results suggest continuing the next experiment to determine the effect of CT on ruminant animals with higer level of CT and the other parameters.   Keywords : condensed tannin (CT), wheat pollard, soybean meal, feed intake, digestibility, lactation dairy cows
PERBEDAAN KUALITAS SEMEN DAN PRODUKSI SEMEN BEKU PADA BERBAGAI BANGSA SAPI POTONG Karim Khalifa Zamuna; Trinil Susilawati; Gatot Ciptadi; Marjuki Marjuki
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 16, No 2 (2015): TERNAK TROPIKA
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.887 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2015.016.02.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi semen beku pada berbagai bangsa sapi potong dan untuk mengetahui produksi semen pada masing-masing  individu pada bangsa yang sama. Penelitian dilakukan di Balai Inseminasi Buatan Daerah Ungaran Jawa Tengah Indonesia. Materi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah catatan produksi semen yang terdiri kualitas semen segar dan jumlah straw semen beku pada bulan Januari sampai Desember tahun 2014  sebanyak  39 ekor sapi  yang terdiri dari 18 ekor sapi Simental, 8 ekor sapi  Limousin, 8 ekor PO dan 5 ekor sapi Brahman. Pengencer yang dipergunakan adalah skim kuning telur.  Metode yang dipergunakan adalah studi kasus dengan rancangan acak kelompok. Variabel yang diamati adalah Volume semen, Konsentrasi, Motilitas individu, total spermatozoa dan total spermatozoa yang motil. Hasilnya menunjukkan volume sapi Limousin yang terbanyak = 7,2 + 1,3 ml, diikuti oleh  oleh sapi simental = 6,8 + 1,6 ml,  sapi PO = 6,1 + 1,2 ml dan yang paling sedikit adalah sapi Brahman = 4,2 + 1,8 ml. Rata-rata volume semen pada berbagai bangsa terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05). Rata-rata persentase motilitas spermatozoa sapi  Simental =  57,8 + 13,05 %, Sapi  Limousin = 61,17 +1.37%, sapi PO = 63,5 + 6,62 %  dan  Brahman = 44,8 + 25,33 %, Rata-rata persentase motilitas pada berbagai bangsa tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Rata-rata Total spermatozoa dan total spermatozoa yang motil pada sapi Simental adalah 9.320,3 + 2.461,2 and 5.532,9 + 2.314,2 ; Sapi Limousin = 11.266,9 + 1.159,6 dan  7.908,9 + 3.851,2; Sapi PO = 8.995,1 + 2.860,8 dan  5.651,6 + 2.418,4 , Sapi  Brahman =  6.189,3 + 22,6 dan  3.053,3 + 4.356,6. Rata-rata kedua parameter ini tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada berbagai bangsa sapi  (P>0,05). Rata-rata produksi semen beku per hari pada sapi  Simental 280,67 + 68,57 straw ; sapi Limousin 315,6 + 44,32 straw ;  sapi PO 275,15 +70,61  straw  dan sapi   Brahman 225,18 + 59,74 straw. Rata-rata produksi semen beku tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada berbagai bangsa sapi  (P>0,05). Volume semen, motilitas individu dan produksi semen beku harian masing-masing  individu pada bangsa yang sama pada sapi Limousin, Simental, PO dan Brahman terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,05). Keyword: Sapi Limousin , Sapi Simental, Sapi PO dan Sapi Brahman
PENGGUNAAN TEPUNG IKAN DALAM PAKAN KONSENTRAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN KAMBING BETINA Marjuki Marjuki
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 9, No 2 (2008): Ternak Tropika
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.835 KB)

Abstract

Enam belas ekor kambing betina tidak bunting digunakan untukmengevaluasi pengaruh penggunaan tepung ikan dalam pakan konsentrat danpengaruhnya terhadap konsumsi pakan dan efisiensinya. Kambing tersebutdikelompokkan menjadi empat kelompok berdasarkan bobot badan awal dandiberi pakan konsentrat sebagai perlakuan, yaitu konsentrat A yang mengandung4,5% bungkil kedele dan 1,5% urea, dan konsentrat B, C, and D mengandung 5,10, dan 15% tepung ikan. Masing-masing kambing diberi konsentrat sesuaidengan perlakuan sebanyak 1,5% dari bobot badan dan rumput gajah secara adlibitum hingga total pemberian pakan dalam bentuk bahan kering mencapai 3%dari bobot badan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung ikan dalamkonsentrat dapat meningkatkan palatabilitas konsentrat, konsumsi pakan,kecernaan pakan, N-retensi, and berat badan. Kambing yang diberi konsentrat B,C, dan D menunjukkan konsumsi pakan lebih tinggi dibanding pemberiankonsentrat A (P>0,05). Pemberian konsentrat C menunjukkan konsumsi pakan,efisiensi pakan, dan pertambahan bobot badan lebih tinggi dibanding pemberiankonsentrat B dan C (P>0,05).Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tepungikan dapat digunakan sebagai salah satu bahan penyusun konsentrat pada ternakruminansia untuk meningkatkan efisiensi pakan dan pertambahan bobot badan,dengan tingkat penggunaan optimal sebanyak 10%.Kata kunci: tepung ikan, konsumsi pakan, efisiensi pakan, kambingUTILIZATION OF FISHMEAL IN THE CONCENTRATE AND ITSEFFECT ON DAILY WEIGHT GAIN OF FEMALE GOATSAbstractSixteen adult unpregnant does were divided into four groups to evaluate theeffect of feeding fishmeal in concentrate on feed intake and its efficiency. Thedoes were given different concentrate as treatment, i.e. concentrate A containing4.5% soy bean meal and 1.5% urea, and concentrate B, C, and D containing 5, 10,and 15% fishmeal, respectively, at level of 1.5% of body weight. In addition,adlibitum elephant grass to reach a total of feed dry matter offered at minimum of3.0% of body weight and drinking water were given to each doe. The resultsshowed that the use of fishmeal in concentrate improve palatability of theconcentrate, feed intake and its efficiency including digestibility, N-retention, anddaily weight gain for does. Does fed on concentrate B,C, and D showed betterfeed intake and efficiency than does fed on concentrate A (P>0.05). While doesfed on concentrate C showed the lowest feed intake with moderate concentrateand forage DM ratio, higher feed efficiency and body weight gain than does fedon concentrate B and D (P>0.05). It was concluded that fish meal can be used asone of feed component in concentrate feed for ruminant (goat) to improve feedefficiency and body weight gain, with the most optimal of use of 10 % in theconcentrate feed.Key words: fish meal, feed intake, feed efficiency, does