Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
1.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Ecogreen Jurnal Sosio Agribisnis Jurnal Abdi: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Baselang: Jurnal Ilmu Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Lingkungan
Weka Gusmiarty Abdullah
Universitas Halu Oleo
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Humanities Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Education Environmental Science Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences Other

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

 1 
PENDAMPINGAN GERAKAN 4M PLUS UNTUK MEWUJUDKAN DAERAH ANTI NYAMUK DI KELURAHAN RAHANDOUNA KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI Mubarak Mubarak; Weka Gusmiarty Abdullah; Rahmawati Rahmawati; Haryati Haryati
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v6n1.p1-5

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menyebabkan morbiditas dan kematian. Pengobatan DBD hanyalah bersifat simptomatik dan suportif karena sampai saat belum ditemukan vaksin atau kemoterapi yang efektif. Cara memberantas DBD yang paling efektif adalah dengan memutuskan rantai penularan yaitu dengan membasmi nyamuk vektornya. Angka kejadian DBD tertinggi di Kota Kendari terdapat di Kelurahan Rahandouna Kecamatan Poasia. Solusi yang digunakan untuk mengatasi masalah adalah penyuluhan tentang DBD, sosialisasi jenis tanaman anti nyamuk, pelatihan pemantik, aksi 4M, dan pendistribusian bibit tanaman anti nyamuk. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, pelatihan dan pendekatan partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Kelurahan Rahandouna dapat diwujudkan sebagai salah satu daerah percontohan anti nyamuk di Kota Kendari yang ditunjukkan dengan antusias warga dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dan sosialisasi, pelatihan pemantik, implementasi kegiatan 4M plus, serta menjadi sumber bibit tanaman anti nyamuk yang dapat disebarluaskan ke wilayah lain di Kota Kendari di kemudian hari. 
ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) PUUWATU KOTA KENDARI La Ode Siwi; Weka Gusmiarty Abdullah; Nurul Fadilla Ali
Jurnal Ecogreen Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Haluoleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam mengatasi masalah persampahan di Kota Kendari, Pemerintah Kota melakukan pengelolaan sampah yang dilakukan di tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Puuwatu. Pengelolaan sampah yang ada saat ini tidak dapat mengurangi volume sampah yang tiap tahunnya terus meningkat. Jika pengelolaan sampah tidak ditingkatkan dikhawatirkan akan memberi dampak negatif yang besar yang akan terasa bagi lingkungan, masyarakat dan TPA yang semakin penuh tiap tahunnya. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat sekitar bersedia untuk ikut berpartisipasi melalui kesediaan membayar agar pengelolaan sampah terpadu dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesediaan membayar masyarakat terhadap keberadaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Puuwatu Kota Kendari. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan masyarakat di sekitar TPA Puuwatu yang berjumlah 130 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah sampel yaitu 57 KK. Sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan metode simple random sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisis Willingness to Pay metode Contingen Valuation Method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 responden tidak bersedia membayar dan 35 responden menyatakan bersedia membayar. Nilai rata-rata WTP adalah Rp 73.142,86. Variabel yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat adalah tingkat pendapatan dan banyaknya jumlah tanggungan. Keberadaan TPA Puuwatu memberikan manfaat kepada masyarakat seperti tempat tinggal yang telah disediakan oleh pemerintah, sumber listrik dan juga menjadi sumber penghasilan
Analisis Fungsi Produksi dan Efisiensi Penggunaan Input pada Usahatani Jagung di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna Wa Ode Ifana; Usman Rianse; Weka Gusmiarty Abdullah; R. Marsuki Iswandi; Budiyanto Budiyanto; Ine Fausayana
Jurnal Sosio Agribisnis Vol 6, No 2 (2021): JSA Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsa.v6i2.19215

Abstract

This study aims to determine the factors that influence the production of corn farming, and to determine the efficiency of corn farming. The population in this study were all corn farmers in Kabawo District, Muna Regency. The sample in this study amounted to 85 farmers. Sampling was carried out using a stratified random sampling technique. The analytical method used is multiple nonlinear regression with the Cobb-Douglas production function model, data envelopment analysis (DEA) and marginal value product. The results showed that the factors that had a significant effect on the production of corn farming were seed production, land area, seeds, herbicides, labor and farming skills. Production factors that have no significant effect on corn farming are fertilizers, insecticides, number of dependents, farming experience and access to information. Analysis of technical efficiency through the production function Data Envelopment Analysis (DEA), shows that the average production value achieved by technical efficiency is 0.855 or 88.5%. In terms of price efficiency through the calculation of price efficiency analysis, the input use of land area and seeds is not efficient, while the input use of fertilizers, insecticides, herbicides and labor is not efficient. Economically, the use of land inputs, seeds, fertilizers, herbicides, insecticides and labor is not efficient.Keywords: corn farming; Cobb-Douglas; production factors; efficiency
ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN SEKTOR PETANIAN PADA WILAYAH DARATAN DI SULAWESI TENGGARA DENGAN PENDEKATAN INDEKS WILLIAMSON Wa Ode Kuliati; Azhar Bafadal; Weka Gusmiarty Abdullah
Jurnal Sosio Agribisnis Vol 3, No 2 (2018): JSA Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.915 KB) | DOI: 10.33772/jsa.v3i2.7590

Abstract

This study aims to analyze the level of inequality of agricultural development in the region of Southeast Sulawesi. The data used in this study is the type of secondary data that is time series and cross section (panel data), with period time of 2010-2015. Research variables consisted of GDP of agriculture sector, direct government expenditure, local income, and labor of agriculture sector, which then analyzed with Williamson Index approach. The results showed that the level of inequality of agricultural sector development in the mainland in Southeast Sulawesi (Konawe, Kolaka, Kendari, Konawe Selatan, Bombana, North Kolaka, North Konawe and East Kolaka) were generally high. This can be seen from the value of Williamson Index in 2010-2011 ranged from 0.4827 to 0.6607. Therefore, it is necessary to plan and policy in directing agricultural investment allocation towards a more balanced economic progress throughout the region.Keywords: Williamson index; high inequality; agricultural sector
RESPON PETANI JAGUNG HIBRIDA TERHADAP KEBIJAKAN HARGA PEMBELIAN PEMERINTAH (HPP) JAGUNG DI KABUPATEN KONAWE Muhammad Halim; La Rianda Baka; Weka Gusmiarty Abdullah
Jurnal Sosio Agribisnis Vol 4, No 1 (2019): JSA April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.044 KB) | DOI: 10.33772/jsa.v4i1.7418

Abstract

The development of hybrid corn is a national program in order to achieve the target of corn self-sufficiency. One of the government supports is the issuance of the Government Purchase Price Policy (HPP) through the Minister of Trade Regulation Number 27 / M-DAG/PER / 5/2017 concerning Reference Price for Purchasing Corn. This HPP policy aims to maintain corn availability, price stability and certainty so that the price of corn at the farm level does not fall when the harvest is overflowing. This study was conducted in Konawe District, which is one of the areas of hybrid corn development in Southeast Sulawesi. The aim was to determine the response of hybrid corn farmers to the Government Purchase Price (HPP) policy in Konawe District. The result is the response of hybrid corn farmers to the Government Purchasing Price (HPP) policy in corn in Konawe. Regency is less than or equal to 50% which has a high response because farmers are still uncertain about the certainty of Bulog's purchase of corn and farmers prefer to sell their crops to the farm collectors who provide convenience to corn farmers include not applying water content requirements and purchases made directly to farmers.Keywords: response; price policy; corn
Dampak Bantuan Pemerintah terhadap Kemandirian Petani Jagung (Zea Mayz L.) di Desa Anduna Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe SelatanDampak Bantuan Pemerintah terhadap Kemandirian Petani Jagung (Zea Mayz L.) di Desa Anduna Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan Adit Fatrisia Pahmi; Weka Gusmiarty Abdullah; Wa Ode Yusria; Ulyasniati Ulyasniati
Baselang Vol 4, No 1: APRIL 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i1.137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak bantuan pemerintah terhadap kemandirian petani jagung (Zea mayz L.) dan mengetahui adanya perbedaan pendapatan petani jagung setelah diberi bantuan dari pemerintah di Desa Anduna Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensus dan diperoleh sampel penelitian sebanyak 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak bantuan pemerintah terhadap kemandirian material petani antara lain peningkatan akses terhadap modal membantu petani dalam produksi yang lebih baik dan pengelolaan risiko. Pemilikan aset produktif dan pengelolaan tabungan meningkatkan kemandirian petani dan memungkinkan investasi untuk peningkatan produktivitas. Kemandirian material memungkinkan investasi dalam peralatan modern dan teknologi pertanian dalam meningkatkan produksi jagung. Kemandirian petani dari sisi material menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan jenis bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk kebutuhan produksi pertanian. Berdasarkan hasil uji t, terdapat perbedaan pendapatan petani jagung sebelum dan sesudah adanya bantuan pemerintah, dimana pendapatan petani jagung sesudah adanya bantuan pemerintah lebih tinggi dibandingkan sebelum menerima bantuan pemerintah. Rata-rata pendapatan petani jagung sesudah adanya bantuan yaitu sebesar Rp3.264.346/ha/musim, dan sebelum adanya bantuan pemerintah sebesar Rp1.904.934/ha/musim.
Co-Authors Adit Fatrisia Pahmi Azhar Bafadal Budiyanto Budiyanto Haryati Haryati Ine Fausayana La Ode Siwi La Rianda Baka Mubarak Mubarak Muhammad Halim Nurul Fadilla Ali R. Marsuki Iswandi Rahmawati Rahmawati Ulyasniati Ulyasniati Usman Rianse Wa Ode Ifana Wa Ode Kuliati Wa Ode Yusria