Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Technological Pedagogical Content Knowledge

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS SETS PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA PESERTA DIDIK DEVELOPMENT SCIENCE LKPD WITH SETS APPROACH IN GLOBAL WARMING THEME FOR INCREASING ATTITUDE OF CARING ENVIRONMENT ON LEARNERS Fella Aryani; Asri Widowati; Widodo Setiyo Wibowo
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (June, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kelayakan LKPD IPA berbasis SETS sebagai bahan belajar, (2) peningkatan sikap peduli lingkungan peserta didik setelah menggunakan LKPD IPA sebagai bahan belajar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RD) yang mengadaptasi model pengembangan 4-D dari Thiagarajan dan Semmel. Adapun tahapan pengembangan 4-D adalah define, design, develop, and disseminate. Instrumen yang digunakan antara lain lembar validasi kelayakan LKPD IPA oleh validator, angket sikap peduli lingkungan peserta didik, lembar observasi sikap peduli lingkungan peserta didik, dan angket respon peserta didik terhadap LKPD IPA. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) LKPD IPA berbasis SETS yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran IPA dengan kategori “sangat baik” berdasarkan penilaian dosen ahli dan guru IPA, (2) LKPD IPA berbasis SETS dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan pada peserta didik sebesar 10,85% berdasarkan angket sebelum dan sesudah menggunakan produk dengan kategori baik menjadi sangat baik.Kata kunci: LKPD IPA, SETS, dan Sikap Peduli LingkunganThis study aimed to (1) find out the feasibility of Science LKPD with SETS approach as learning materials, (2) improvement caring environment of learner’s attitude after using Science LKPD as learning materials This study is research development (R D) which adapt 4-D development model of Thiagarajan and Semmel. The stage of 4-D are define, design, develop, and disseminate. Instrument in this study are validation of eligibility Science LKPD, question form of caring environment students ‘attitude, observational sheet of caring environment students ‘attitude and question form for learner’s response using Science LKPD. Result of this study are (1) Science LKPD with SETS approach which develop is feasible for using in science class with “very good” category based on expert lecture and science teacher’s assessment, (2) Science LKPD with SETS approach can improve caring environment students ‘attitude with percentage there is an increase of 11.56% based on a questionnaire before and after using the product with the category of good to very good.Key Words: Science LKPD, SETS, caring environment’s attitude
PENGEMBANGAN VIRTUAL LABORATORY IPA BERPENDEKATAN GUIDED INQUIRY MATERI GERAK PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP DEVELOPMENT OF SCIENCE VIRTUAL LABORATORY WITHIN GUIDED INQUIRY APPROACH IN THEME PLANT MOVEMENT TO IMPROVING STUDENT ANALYTICAL THINGKING SKILL FOR JUNIOR HIGH SCHOOL ON GRADE 8 Maryunia Siwi Utami; Asri Widowati; Sabar Nurohman
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (July, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan virtual laboratory IPA berpendekatan guided inquiry materi “Gerak Pada Tumbuhan” yang layak menurut ahli dan guru IPA, mengetahui respon peserta didik terhadap media, dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir analisis peserta didik setelah menggunakan virtual laboratory yang dikembangkan. Dsain penelitian ini adalah Research and Development (RD) 4-D models (define, design, develop, disseminate). Instrumen yang digunakan berupa lembar validasi media virtual laboratory, angket respon peserta didik terhadap media virtual laboratory, lembar observasi keterlaksanaan guided inquiry, lembar observasi kemampuan berpikir analisis, soal pretest dan posttest. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mencari rerata skor, konversi skor menjadi nilai skala empat, menghitung persentase, dan N-gainscore. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa virtual laboratory IPA berpendekatan guided inquiry materi “Gerak Pada Tumbuhan” yang telah dikembangkan layak digunakan untuk pembelajaran dengan nilai A ( kategori sangat baik) berdasarkan penilaian dosen ahli dan guru, mendapat respon peserta didik dengan kategori sangat baik, dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir analisis peserta didik dengan kategori sedang.Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Analisis, Virtual LaboratoryThe purposes of the research are to produce science virtual laboratory within guided inquiry approach in theme “plant movement” that valid according to experts and practicioner, find out student’s response toward the virtual laboratory that developed, and find out improvement of student’s analytical thinking skill after used virtual laboratory within guided inquiry approach in theme “plant movement”. Design of research as Research and Development (RD) 4-D models (define, design, develop, and disseminate). The instrument used are validation form of virtual laboratory, student’s questionnaire response for virtual laboratory, observation sheet of guided inquiry learning, observation sheet of the analytical thingking skills, pretest and posttest. Data analysis techniques that used in this research are data analysis, with average score, four point likert scale conversion, percentage calculation, and N-gain score. The results showed that virtual laboratory was feasible in learning with the value of A (categorized as very good), with A grade according to experts and practicioner, Student’s response toward the virtual laboratory are very good, and virtual laboratory” can improve student’s analytical thingking skills with “average” category.Key words: Analytical Thingking Skills, Virtual Laboratory
PENGEMBANGAN LKPD IPA BERMUATAN NATURE OF SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMP THE DEVELOPMENT OF SCIENCE STUDENT WORKSHEET CONTAINING NATURE OF SCIENCE TO IMPROVE SCIENTIFIC LITERACY OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Dita Ardwiyanti; Zuhdan Kun Prasetyo; Asri Widowati
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (April, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD IPA bermuatan Nature of Science (NOS) yang valid untuk meningkatkan literasi sains peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan dengan model 4-D. Prosedur penelitian dan pengembangan ini meliputi tahap define, design, develop, dan disseminate. Instrumen penelitian ini meliputi lembar validasi LKPD IPA, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran IPA bermuatan NOS, lembar angket respon peserta didik terhadap LKPD IPA, dan soal pretest-posttest literasi sains. Teknik analisis data kelayakan LKPD IPA dan respon peserta didik adalah konversi skor kuantitatif menjadi nilai kualitatif dengan lima kategori, teknik analisis data keterlaksanaan pembelajaran IPA bermuatan NOS adalah perhitungan persentase, sedangkan teknik analisis data skor pretest-posttest literasi sains adalah paired sample t-test dan perhitungan n-gain score. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKPD IPA bermuatan NOS valid untuk meningkatkan literasi sains peserta didik dengan kategori sangat baik (A). Literasi sains peserta didik mengalami peningkatan secara signifikan setelah menggunakan LKPD IPA bermuatan NOS dengan n-gain score sebesar 0,71 yang termasuk dalam kategori tinggi.Kata Kunci: LKPD, IPA, Nature of Science (NOS), Literasi Sains, Peserta Didik SMPThis study aims to develop a valid science student worksheet containing Nature of Science (NOS) to improve students’ scientific literacy. This study is research and development which uses 4-D model. The procedure of this study includes the steps of define, design, develop, and disseminate. The instruments of this research and development include validation sheet of science student worksheet, observation sheet of the implementation of science learning containing NOS, questionnaire sheet of students responses to the worksheet, and scientific literacy pretest and posttest. The data analysis technique of the appropriateness of science student worksheet and students responses to the worksheet is quantitative score conversion to qualitative value with five categories, the data analysis technique of the implementation of science learning containing NOS is a percentage calculation, while the data analysis techniques of scientific literacy pretest and posttest’s score are paired sample t-test and n-gain score calculation. The results of this study show that science student worksheet containing NOS is valid to improve students’ scientific literacy with very well category. Students’ scientific literacy improve significantly after using the worksheet with n-gain score of 0,71 which is in the high category.Key Words: Student Worksheet, Science, Nature of Science (NOS), Scientific Literacy, Junior High School Students
PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM MENINGKTKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH Listina Widiastuti; Eko Widodo; Asri Widowati
Jurnal TPACK IPA Vol 5, No 8 (2016): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (October, 2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan pemecahan masalah antara kelas yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan  kelas yang menggunakan model Group Investigation (GI). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain “Nonequivalent Comparison Group Design”. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII yang terbagi atas empat kelas dengan 29 anak tiap kelas. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan sampling purposive sehingga diperoleh peserta didik kelas VIII D sebagai kelas eksperimen 1 dengan perlakuan model Problem Based Learning dan peserta didik kelas VIII C sebagai kelas eksperimen 2 dengan perlakuan model Group Investigation. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa (1) tes, (2) lembar observasi keterampilan pemecahan masalah, dan (3) lembar keterlaksanaan model Problem Based Learning dan Group Investigation. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan aplikasi SPSS 18.0 yaitu uji independent sample t-test. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan pemecahan masalah antara peserta didik yang menggunakan model Problem Based Learning dengan model Group Investigation. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,012. Kata kunci: Model pembelajaran Problem Based Learning, model pembelajaran Group Investigation, keterampilan pemecahan masalah.
PENGEMBANGAN VIRTUAL LABORATORY IPA BERPENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MATERI TRANSPORTASI AIR PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP DEVELOPMENT OF VIRTUAL SCIENCE LABORATORY USING GUIDED INQUIRY APPROACH FOCUSING ON PLANT’S WATER TRANSPORTATION ISSUES TO IMPROVE ANALYTICAL ABILITY OF GRADE 8 JUNIOR HIGH SCHOOL Annisa Fitri Sholikhah; Asri Widowati; Widodo Setiyo Wibowo
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 8 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (October, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) kelayakan virtual laboratory IPA berpendekatan inkuiri terbimbing materi Transportasi Air pada Tumbuhan untuk meningkatkan kemampuan analisis peserta didik menurut dosen ahli dan guru IPA, (2) respon peserta didik terhadap virtual laboratory IPA berpendekatan inkuiri terbimbing materi Transportasi Air pada Tumbuhan, dan (3) peningkatan kemampuan analisis peserta didik setelah menggunakan media virtual laboratory IPA berpendekatan inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian RD dengan menggunakan model pengembangan 4D. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa berupa lembar penilaian virtual laboratory IPA oleh dosen ahli dan guru IPA, angket respon pesera didik terhadap virtual laboratory IPA, soal pretest-posttest dan lembar kerja peserta didik untuk mengetahui peningkatan kemampuan analisis peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) virtual laboratory IPA berpendekatan inkuiri terbimbing materi Transportasi Air pada Tumbuhan dinyatakan layak oleh dosen ahli dan guru IPA dengan kategori sangat baik (A), (2) peserta didik memberikan respon yang sangat baik dengan nilai A, dan (3) peningkatan kemampuan analisis peserta didik setelah menggunakan virtual laboratory IPA berpendekatan inkuiri terbimbing berdasarkan perhitungan Ngain score sebesar 0,72 dengan kategori sangat baik. Kata kunci : virtual laboratory, pendekatan inkuiri terbimbing, kemampuan analisis.This research was conducted to: (1) determine the eligibility of virtual science laboratory using guided inquiry approach focusing on plant’s water transportation issues based on expert lecturers and science teachers, (2) perceieve student’s response toward virtual science laboratory using guided inquiry approach focusing on plant’s water transportation issues, and (3) obtain the improvement of analytical ability of students after using virtual science laboratory using guided inquiry approach focusing on plant’s water transportation issues. This study was RD with 4D models. Instrument used in this study is validation sheet of eligibility of expert lecturers and science teachers, student’s response questionnaire form, pre-test and post-test also student work sheet to obtain the improvement of analytical ability of student. The result of this study shown that: (1) virtual science laboratory using guided inquiry approach focusing on plant’s water transportation issues is eligible declared by expert lecturers and science teachers and categorized as very good (A), (2) student’s response to virtual science laboratory is highly positive valued by A, and (3) improvement of student’s analytical ability after using virtual science laboratory using guided inquiry approach is very high with N-gain score of 0,72.Keywords : virtual laboratory, guided inquiry approach, analytical ability.
PENGEMBANAN POCKET BOOK IPA BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING YANG BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING Eka Adytianto; Sabar Nurohman; Asri Widowati
Jurnal TPACK IPA Vol 5, No 4 (2016): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (June, 2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kelayakan bahan ajar pocket book IPA yang dikembangkanmenurut ahli dan guru, (2) respon peserta didik terhadap pocket book IPA berpendekatan authentic inquirylearning, (3) kemampuan problem solving peserta didik setelah menggunakan pocket book IPA berpendekatanauthentic inquiry learning. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RD) dengan model 4-D (four-D).Tahap-tahap penelitian ini meliputi tahap pendefinisian (define), perancangan (desain), pengembangan (develop),dan penyebarluasan (disseminate). Subjek penelitian adalah  dosen ahli,  guru IPA, dan peserta didik kelas VIII FSMP Negeri 2 Piyungan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar validasi untuk dosen ahli dan guruIPA, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran authentic inquiry learning, angket respon peserta didikterhadap pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning, lembar observasi kemampuan problem, daninstrumen soal posttest. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan persentase. Hasilpenelitian dari pengembangan pocket book IPA adalah (1) Pocket book IPA berpendekatan authentic inquirylearning yang dikembangkan dinilai sangat baik oleh dosen ahli dan guru serta layak digunakan dalampembelajaran IPA, (2) peserta didik memberikan respon sangat baik terhadap pocket book IPA berpendekatanauthentic inquiry learning hasil pengembangan, (3) kemampuan problem solving peserta didik setelahmenggunakan pocket book IPA berpendekatan authentic inquiry learning berada pada kategori sangat baik.  Kata Kunci: Pocket Book IPA, Pendekatan Authentic Inquiry Learning, Kemampuan Problem Solving
PENGARUH LKPD INQUIRY SOSIOSCIENCE ISSUES BERMUATAN NOS TERHADAP PENINGKATAN LITERASI SAINS ASPEK KONTEN DAN KONTEKS PESERTA DIDIK Riska Ayu Permata; Eko Widodo; Asri Widowati
Jurnal TPACK IPA Vol 7, No 4 (2018): Jurnal Pendidikan IPA (August, 2024)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan literasi sains aspek konten dan konteks antara sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan LKPD inquiry sosioscience issues bermuatan NOS (2) mengetahui perbedaan literasi sains aspek konten dan konteks anatara pembelajaran menggunakan LKPD inquiry sosioscience issues bermuatan NOS dan pembelajaran menggunakan LKPD standart kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan menggunakan desain penelitian nonequivalent pretest-postest control group design. Populasi penelitian ini adalah 134 peserta didik kelas VII SMP Negeri 12 Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII B sebagai kelas eksperimen yang pembelajaran menggunakan LKPD inquiry sosioscience issues bermuatan NOS dan kelas VII A pembelajaran menggunakan LKPD standart kurikulum 2013. Instrumen yang digunakan yaitu (1) soal pretest-posttest, (2) lembar observasi literasi sains aspek konteks, (3) lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran LKPD inquiry sosioscience issues bermuatan NOS . Teknik analisis data soal pretest-posstest dengan menggunakan uji paired t-test dan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan signifikan literasi sains aspek konten dan konteks peserta didik antara sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran menggunakan LKPD inquiry sosioscience issues bermuatan NOS dengan hasil (Sig 2 tailed= 0,000), (2) Terdapat perbedaan signifikan literasi sains aspek konten dan konteks peserta didik antara kelas pembelajaran menggunakan LKPD inquiry sosioscience issues bermuatan NOS dengan kelas pembelajaran menggunakan LKPD sesuai standart kurikulum 2013 dengan hasil (Sig.2 tailed 0,000) dan besarnya pengaruh pembelajaran LKPD inquiry sosioscience issues sebesar 1,09 kategori tinggiKata Kunci : Aspek konten, Aspek Konteks, Inquiry Sosiosience issues, Nature of Science (NOS), Literasi Sains
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) IPA BERBASIS SERVICE LEARNING MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK MENINGKATKAN REFLECTIVE THINKING PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 MLATI SERVICE LEARNING BASED NATURAL SCIENCE STUDENT WORKSHEET DEVELOPMENT ABOUT DIGESTIVE SYSTEM TO INCREASE REFLECTIVE THINKING OF MLATI STATE JUNIOR HIGH SCHOL STUDENT Yudist Prasetyo Rahmat; Asri Widowati; Widodo Setiyo Wibowo
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (January, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk LKPD IPA berbasis service learning materi Sistem Pencernaan yang berorientasi pada pengembangan reflective thinking yang layak menurut ahli dosen dan praktisi (guru IPA), respon peserta didik terhadap penggunan LKPD IPA berbasis service learning yang berorientasi pada pengembangkan reflective thinking materi Sistem Pencernaan, peningkatan reflective thinking menggunakan LKPD IPA berbasis service learning materi Sistem Pencernaan. Desain pengembangan penelitian ini yaitu ADDIE yang terdiri dari lima tahapan: Analysis, Design, Development and Production, Implementation, Evaluation. Subjek penelitian adalah peserta didik sebanyak 32 anak kelas VIII B SMP N 1 Mlati. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian validasi LKPD oleh ahli dosen dan praktisi (guru IPA), lembar keterlaksanaan service learning pada pembelajaran, lembar respon peserta didik terhadap penggunaan LKPD IPA, lembar pretest dan posttest kemampuan reflective thinking, dan lembar kolom refleksi. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini adalah LKPD IPA berbasis service learning materi Sistem Pencernaan memperoleh nilai kelayakan oleh dosen dengan kategori sangat baik dan nilai kelayakan oleh guru IPA dengan kategori sangat baik, didukung hasil observasi keterlaksanaan service learning yang berkategori sangat baik; Respon peserta didik terhadap LKPD IPA berbasis service learning yang berorientasi mengembangkan reflective thinking mendapat kategori baik; Peningkatan reflective thinking dengan menggunakan LKPD IPA berbasis service learning dengan hasil gain score berkategori sedang, didukung kolom refleksi yang menghasilkan hasil semakin meningkat.Kata kunci: IPA, LKPD, reflective thinking, service learningThis research was aimed to produce of natural science student worksheet based on service learning in terms of digestive system which oriented on the development of reflective thinking with eligible according to university level instructor experts and practitioners (natural science teacher), student’s response on the usage of the worksheet, and the increase of reflective thinking using the worksheet. This research was one of the Research and Development (RD), referred to ADDIE development design which consisted of five stages: Analysis, Design, Development and Production, Implementation, Evaluation. The subject of this research was 32 students from class VII B SMPN 1 Mlati. The instruments used in this research were natural science worksheet validation assessment sheets by university level instructor experts and practitioners (natural science teacher), service learning completion sheets, student’s response sheets against the usage of natural science worksheet, pretest and posttest sheets about reflective thinking ability, and reflection column sheets. Analytical technique that was used in this research is descriptive analysis. The results of this research were natural science student worksheet based on service learning in terms of digestive system achieved by university instructors with a “very good” category and by natural science teachers with a “very good” category. These scores were supported by observation of service learning completion that also achieved a “very good” category. Student’s responses against the usage of natural science worksheet with a “good” category. The increase of reflective thinking ability using service based natural science worksheet and fell into “fair” category, supported by reflection column that showed a growing results.Key words: natural science, reflective thinking, service learning, worksheet
PENGEMBANGAN E-MODULE IPA BERBASIS SERVICE LEARNING DENGAN TEMA “PENCEMARAN UDARA” UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII DEVELOPING SERVICE LEARNING-BASED OF SCIENCE E-MODULE ON “AIR POLLUTION” TO IMPROVE THE CRITICAL THINKING SKILL FOR GRADE VII STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL Fera Kustanti; Sabar Nurohman; Asri Widowati
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (April, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kevalidan e–module IPA berbasis service learning untuk meningkatan keterampilan berpikir kritis siswa SMP kelas VII. Prosedur pengembangan penelitian ini yaitu model 4-D yang terdiri dari 4 langkah penelitian dan pengembangan, yaitu define, design, develop, disseminate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-module IPA berbasis service learning dengan tema “Pencemaran Udara” layak untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini ditunjukkan pada perolehan gain score sebesar 0,40 dengan kategori sedang, peningkatan keterampilan berpikir kritis menunjukkan peningkatan, yaitu pada pertemuan I sebesar 72,40% dan pada pertemuan II sebesar 83,98%.Kata kunci: E-Module, Service Learning, Pencemaran Udara, Keterampilan Berpikir KritisThis study aims to determine the prevalence of e-module IPA-based service learning to improve the critical thinking skills of students of SMP class VII. The development procedure of this research is 4-D model consisting of 4 research and development step, that is define, design, develop, disseminate. The results showed that e-module IPA-based service learning with the theme "Air Pollution" is feasible to improve students' critical thinking skills. This is shown in the acquisition of gain score of 0.40 with medium category, increasing critical thinking skill shows increase, that is at meeting I equal to 72,40% and at meeting II equal to 83,98%.Keywords: E-module, Service Learning, Air Pollution, Critical Thinking Skill
PENGEMBANGAN MEDIA VIRTUAL LABORATORY IPA MATERI FOTOSINTESIS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALYTICAL THINKING PESERTA DIDIK KELAS VII SMP DEVELOPMENT OF SCIENCE VIRTUAL LABORATORY LEARNING MEDIA IN PHOTOSYNTHESIS MATERIAL BASED ON GUIDED INQUIRY TO IMPROVE ANALYTICAL THINKING OF SEVENTH GRADE JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Wahyu Marliyani; Asri Widowati; Widodo Setiyo Wibowo
Jurnal TPACK IPA Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (January, 2017)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media virtual laboratory IPA berbasis inkuiri terbimbing yang layak pada materi Fotosintesis untuk meningkatkan kemampuan analytical thinking peserta didik kelas VII SMP; (2) mengetahui respon peserta didik terhadap media virtual laboratory IPA; dan (3) mengetahui peningkatan kemampuan analytical thinking perserta didik setelah menggunakan media virtual laboratory IPA pada materi Fotosintesis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengadaptasi model 4-D Thiagarajan Semmel. Model 4-D terdiri dari empat tahapan yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan) dan Disseminate (penyebaran) namun tahap ini tidak dilakukan. Instrumen yang digunakan meliputi lembar validasi media virtual laboratory IPA, angket respon peserta didik terhadap media virtual laboratory IPA, lembar keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing, lembar observasi analytical thinking, dan soal pretest-posttest. Penelitian ini melibatkan 2 dosen ahli dan 3 guru IPA sebagai validator, serta 33 peserta didik kelas VII F SMP 1 Jetis Bantul sebagai subjek penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Reliabilitas kelayakan media virtual laboratory IPA melalui Uji Borich, gain score analytical thinking, dan persentase analytical thinking. Hasil penelitian ini adalah: (1) Produk media virtual laboratory IPA berbasis inkuiri terbimbing dinyatakan layak dengan kategori sangat baik (A) oleh validator. (2) Respon peserta didik terhadap media virtual laboratory IPA memperoleh skor dengan kategori sangat baik (A). (3) Media virtual laboratory IPA pada materi Fotosintesis dapat meningkatkan kemampuan analytical thinking dengan hasil perhitungan gain score sebelum dan setelah menggunakan media dalam kategori sedang. Persentase kemampuan analytical thinking peserta didik melalui observasi meningkat dari kategori cukup baik menjadi baik.Kata kunci: Analytical Thinking, Inkuiri Terbimbing, Media Virtual Laboratory IPAThis study aims: (1) produce a guided inquiry-based science virtual laboratory learning media in Photosynthesis material to develop analytical thingking skill of seventh grade junior high school students; (2) investigate student’s response toward science virtual laboratory learning media, and (3) investigate improvement of student’s analytical thinking skill using science virtual laboratory learning media. This research is a research development using 4-D model adapted from Thiagarajan Semmel. 4-D model consists of four steps, which are Define, Design, Develop and Disseminate but nothing . The Instruments used in this research are science virtual laboratory learning media validation sheets, student response of science virtual laboratory learning media sheets, feasibility of the guided inquiry lesson sheets, analytical thinking observation sheets, and pretest-posttest sheets. Furthermore, this research involves two lecturers and three science teachers as validators, and thirty-three seventh grade students of SMP N 1 Jetis Bantul as the research subjects. The analysis technique used in this research is quantitative and qualitative analysis. Borich assessment, gain score analytical thinking, and percentage of analytical thinking. The research result shows that: (1) Science virtual laboratory based on guided inquiry learning media which is revealed decent on categories very good (A) by validators. (2) Student’s response toward science virtual laboratory learning media with a score on categories very good. (3) Science virtual laboratory learning media in Photosynthesis material could improve students’ analytical thinking skills with the gain score calculation on medium category. The percentage of students’ analytical thinking skills is increasing from insufficient category to good category.Keywords: Analytical Thinking, Guided Inquiry, Science Virtual Laboratory Learning Media