Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Aktivasi Modal Sosial sebagai Strategi Menjaga Kelangsungan Hidup di Tegalpanggung Yogyakarta Prayoga, Reza Amarta
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 20 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Balai Besar Litbang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v20i2.2424

Abstract

Tulisan ini mengulas persoalan kemiskinan dengan fokus modal sosial sebagai strategi kelangsungan hidupkeluarga miskin. Kondisi miskin menunjukkan realitas yang krisis. Berbagai strategi dimanfaatkan keluarga miskinuntuk memenuhi kebutuhan hidup agar dapat bertahan dan melanjutkan kehidupan sehari-hari. Tulisan ini bertujuanuntuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi strategi menjaga kelangsungan hidup (survival) pada keluarga miskin diTegalpanggung Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Teknik pengumpulan data dengan observasi terlibat dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwakeluarga miskin menerapkan pemanfaatan aset tidak nyata (intangible asset) dalam bentuk modal sosial. Bentuk modalsosial yang dibangun oleh keluarga miskin berupa kerabat famili, tetangga, rekan kerja atau sejawat, dan jaringanarisan. Lebih lanjut, modal sosial dapat menjadi strategi pilihan bertindak alternatif sebagai katub penyelamat (safetyvalve) yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kelangsungan hidup. Untuk itu, keluarga miskin perlu memperkuatmodal sosial yang mereka miliki melalui pemanfaatan potensi kolektivitas masyarakat. Selain itu, diperlukan penguatanprogram pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan modal sosial untuk menciptakan kemandirian komunitas sertamemangkas individualitas masyarakat.
Pola Pikir Penggunaan Bahasa Inggris Pada Masyarakat Perkotaan di Jabodetabek Reza Amarta Prayoga; Husnul Khatimah
SIMULACRA: JURNAL SOSIOLOGI Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/sml.v2i1.5520

Abstract

This research is motivated by the problem of penetration of foreign language in urban society. The mindset of English usage in urban society is symbolically represented that foreign languages must be mastered and used in daily life. It becomes a new outbreak of modern life that slowly puts foreign languages, especially English in a higher position than Indonesian language. The English usage as the primary language is considered to symbolize prestige and promise a better position and socioeconomic standard. Therefore, this study aims to describe the mindset of urban society about the English usage in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, and Bekasi). This is a descriptive qualitative research, the instrument in collecting data in the field is conducted through in-depth interview and observation. Meanwhile, the secondary data obtained through literature research related to the research topics. The results shows that the English usage has become the social behavior of urban society in Jabodetabek. English usage represents some symbols, ie. higher educational status, upper middle social class, and modern and classy lifestyle. This causes English is superior to Indonesian as a national language. This reality becomes an early indication of the weakening of the Indonesian language in the public sphere (Government, Corporation, Education, and Mass Media). Slowly but surely English becomes the symbol of prima donna language among urban society in Jabodetabek.
Penerjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Minang dari Optical Character Recognition dengan Menggunakan Algoritme Edit Distance Mayanda Mega Santoni; Nurul Chamidah; Desta Sandya Prasvita; Reza Amarta Prayoga; Bayu Permana Sukma
Jurnal Ilmu Komputer & Agri-Informatika Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Departemen Ilmu Komputer - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jika.7.2.105-113

Abstract

Tri Gatra Bangun Bahasa yaitu utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Melalui ini, maka bahasa daerah sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia perlu dilestarikan. Selain itu, bahasa daerah juga berfungsi sebagai pendukung bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia. Pemanfaatan teknologi dapat digunakan sebagai upaya dalam pelestarian bahasa daerah. Penelitian ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan yakni mesin penerjemah yang menerjemahkan Bahasa Indonesia ke bahasa daerah berbasiskan citra teks. Bahasa daerah yang digunakan yakni bahasa daerah Minang. Fokus penelitian ini pada proses penerjemahan hasil optical character recognition (OCR) dari citra teks Bahasa Indonesia menggunakan algoritma edit distance, yakni hamming distance, Leveinshtein distance dan Jaro-Winkler. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa algoritma edit distance dapat memperbaiki hasil OCR dalam melakukan penerjemahan ke bahasa daerah. Hasil OCR pada citra teks memiliki akurasi awal yakni 50.72%. Setelah diterapkan algoritma edit distance, akurasi penerjemahan meningkat menjadi 68.34% untuk algoritma hamming distance, 70.5% untuk algoritma Leveinshtein distance dan 70.2% untuk algoritma Jaro-Winkler. Dari ketiga algoritma ini, Leveinshtein distance memiliki performasi akurasi penerjemahan paling tinggi. Kata Kunci: penerjemahan, bahasa Indonesia, bahasa Minang, hamming distance, leveinshtein distance, jaro-winkler, optical character recognition
HIPPEREALITAS FILM SIMONE "SIMULATION ONE" Reza Amarta Prayoga
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.6.2.87-102

Abstract

Virtual dalam sebuah film menjadi realitas sosial imajiner yang dituangkan melalui alur cerita, tokoh, dan setting social. Artikel ini membahas film Simone (gadis virtual) yang menggambarkan sebuah realita semu, realitas yang sebenarnya dalam film tersebut mampu mengkonstruksi sosok tidak nyata seorang aktris “maha” sempurna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif pada film Simone dengan menggunakan metode analisis wacana film. Hasil dari temuan menunjukkan bahwa film Simone sebagai Simulacra, jelmaan dari sesuatu abstrak menjadi kongkret, di mana dalam simulasi komputer Simone hanya dibuat berdasarkan kode, angka satu dan nol, yang diwujudkan menjadi sosok aktris “maha” cantik bagai barbie (kongkret) yang mempengaruhi realita keaktrisan hingga memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia. Proses hiperrealitas dalam film Simone hanya kebohongan nihilistik, manipulatif, dan melampaui kenyataan yang dibawa oleh simulakra film tersebut.
Penerapan Convolutional Neural Networks untuk Mesin Penerjemah Bahasa Daerah Minangkabau Berbasis Gambar Mayanda Mega Santoni; Nurul Chamidah; Desta Sandya Prasvita; Helena Nurramdhani Irmanda; Ria Astriratma; Reza Amarta Prayoga
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 5 No 6 (2021): Desember 2021
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.35 KB) | DOI: 10.29207/resti.v5i6.3614

Abstract

One of efforts by the Indonesian people to defend the country is to preserve and to maintain the regional languages. The current era of modernity makes the regional language image become old-fashioned, so that most them are no longer spoken. If it is ignored, then there will be a cultural identity crisis that causes regional languages to be vulnerable to extinction. Technological developments can be used as a way to preserve regional languages. Digital image-based artificial intelligence technology using machine learning methods such as machine translation can be used to answer the problems. This research will use Deep Learning method, namely Convolutional Neural Networks (CNN). Data of this research were 1300 alphabetic images, 5000 text images and 200 vocabularies of Minangkabau regional language. Alphabetic image data is used for the formation of the CNN classification model. This model is used for text image recognition, the results of which will be translated into regional languages. The accuracy of the CNN model is 98.97%, while the accuracy for text image recognition (OCR) is 50.72%. This low accuracy is due to the failure of segmentation on the letters i and j. However, the translation accuracy increases after the implementation of the Leveinstan Distance algorithm which can correct text classification errors, with an accuracy value of 75.78%. Therefore, this research has succeeded in implementing the Convolutional Neural Networks (CNN) method in identifying text in text images and the Leveinstan Distance method in translating Indonesian text into regional language texts.
Strategi Akomodasi Komunikasi dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Reza Amarta Prayoga; Dian Palupi
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 9, No 2 (2020): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v9i2.2525

Abstract

The ability of teachers and students in learning activities is greatly influenced by the communication between the two. To establish interactive communication between the two, to achieve learning objectives, language adjustment, or adaptation (accommodation) is carried out so that mutual learning occurs. There are strategies carried out by teacher-students, both consciously and unconsciously, to adapt (accommodation) language in learning activities. Writing this article aims to (a) describe the dominance of the use of communication accommodation strategies in classroom learning and (b) describe the reasons or factors that influence the use of communication accommodation strategies between teachers and students in classroom learning. The data sources of this research are teachers and students in Indonesian language learning activities in classes in three high schools in Jakarta. The research data is verbal and nonverbal speech in Indonesian language learning activities. This research method uses descriptive qualitative which relies on data in the form of interviews, observation notes, and audiovisual recordings of Indonesian language learning activities in three high schools in Jakarta. The results showed that three strategies, namely the management of discourse, emotional expression, and interpretability dominate the use of communication accommodation strategies by teachers and students. Simplifying messages and building self-confidence are the reasons or factors for the occurrence of communication accommodation strategies that are built in the language interactions of teachers and students in the classroom. AbstrakKemampuan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh komunikasi antarkeduanya. Untuk menjalin komunikasi yang interaktif antarkeduanya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, penyesuaian atau adaptasi (akomodasi) bahasa dilakukan. Tujuannya ialah terjadinya pembelajaran yang timbal balik. Ada strategi-strategi yang dilakukan oleh guru-siswa, baik secara sadar maupun tidak sadar, untuk melakukan adaptasi (akomodasi) bahasa dalam kegiatan pembelajaran. Penulisan artikel ini bertujuan untuk (a) mendeksripsikan dominasi penggunaan strategi akomodasi komunikasi dalam pembelajaran di kelas dan (b) mendeskripsikan alasan atau faktor yang memengaruhi penggunaan strategi akomodasi komunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas. Sumber data penelitian ini berupa guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas pada tiga SMA di Jakarta. Data penelitiannya adalah tuturan verbal dan nonverbal dalam dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mengandalkan data berupa hasil wawancara, catatan observasi, dan rekaman audiovisual kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di tiga SMA di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga strategi, yaitu pengelolaan wacana, emotional ekspresi, dan interpretabilitas mendominasi penggunaan strategi akomodasi komunikasi yang dilakukan guru dan siswa. Penyederhanaan pesan dan pembangunan kepercayaan diri menjadi alasan atau faktor terjadinya strategi akomodasi komunikasi yang dibangun dalam interaksi bahasa guru dan siswa di kelas.
REFLECTION OF DEMOCRATIC VALUE AND ATTITUDE OF STATESMAN IN RAJA NEGERI JAMBI AND MENTIKO BETUAH’S FOLKLORE FUNCTION AND STATEMAN Dian Palupi; Reza Amarta Prayoga
Jurnal Pertahanan: Media Informasi ttg Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : The Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.356 KB) | DOI: 10.33172/jp.v6i1.616

Abstract

Folklore is a construction of local wisdom that grows and develops into the basis of the values of social functions. The social function of the political meaning in folklore can be used as the country’s resilience reflection, like democratic learning and strengthening the figure of the statesman. The social reality that was constructed in folklore can be a gap between the real and imaginary condition in the text. This study dug out the interrelatedness between the reflection of folklore as the forming of the resilience nation’s character and characteristic of Indonesian’s diversity. This study uses a qualitative description method and literature sociology and politic approach. The corpus data are “Mentiko Betuah” (Aceh) and “Raja Negeri Jambi” (Jambi) story. The results of the study indicated that the social reflection of both (stories) can be the basis of the building social resilience to counter radicalism, to grows up tolerances, mutual solidarity, democracy, and the integrity of anti-kleptocratic statesman. The method of the study is a qualitative description. The data of the study are sentences and written expressions in “Mentiko Betuah” (Aceh) and “Raja Negeri Jambi”’s story (Jambi). The results of the study indicated that tolerance and plural values were depicted in “Raja Negeri Jambi” and “Mentiko Betuah” were needed to be maintained. The threat of disintegration of the nation through the inculcation of narrow and shallow ideologies have poisoned people’s perspective, especially millennial society.
Perundungan di Dunia Maya sebagai Perilaku Menyimpang: Analisis Isi Komentar dalam Konten Youtube Keke Bukan Boneka pada Kanal Rahmawati Kekeyi Putri Cantikka Reza Amarta Prayoga
Jurnal Kawistara Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.72335

Abstract

 The comment column as an expressive forum on YouTube video sharing media is often used as a ground by netizens to stab comments - comments about "bullying cattle". Killing personal characters, dropping people's dignity, and negative comments tend to be rude, becoming decorations that are easily found and accessed in the comments column on YouTube. This paper specifically describes the behavior of netizens in bullying on Rahmawati Kekeyi Putri Cantikka's youtube channel on the content of the song Keke Bukan Boneka. The method used is descriptive qualitative. The form of data presented in this study is commented (responses or reviews) from citizens contained in the youtube channel. The presentation of the data analysis network in the form of comments using an online application, namely https://netlytic.org, and interpreted based on the theory of cyberbullying behavior proposed by Willard and the theory of deviant behavior from the combination of perspectives of James Vender Zender, Bruce J Cohen, and Robert M.Z. Lawang. The results of this study show that first, the content of the song Keke Bukan Boneka is used as an arena decorated with flaming, harassment, and denigration-type bullying comments on the figure of Kekeyi and trapped in a vortex of deviant behavior. Second, the network of bullying accounts is involved in enlivening the comment column, allegedly as a way to go viral the content of the song. Third, behind the exploitation that accompanied the bullying of Kekeyi, it turned out to be a commodity object to get monetization in the form of fantastic income from YouTube. 
Pola tuturan perundungan siber (cyberbullying) di kalangan pelajar Indonesia Bayu Permana Sukma; Devi Ambarwati Puspitasari; Siti Afni Afiyani; Indah Okitasari; Dian Palupi; Fani Kusumawardani; Husnul Khatimah; Reza Amarta Prayoga
Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya Vol 49, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.019 KB) | DOI: 10.17977/um015v49i22021p205

Abstract

Cyberbullying speech patterns among Indonesian studentsLanguage evidence is consulted in dealing with cyberbullying cases. Linguistic analysis is used to reveal the nature of speech and cyberbullying expressions that have legal implications. This study aimed to find the speech patterns used by students in cyberbullying, identify the features of insults in cyberbullying speech, and identify the legal implications of cyberbullying speech on social media. 504 speech data were collected from Facebook and Twitter from January to April 2020.  They were all written in social media accounts of Indonesian high school students. The cyberbullying speech data was analyzed qualitatively using forensic linguistics analysis, i.e., analyzing the linguistic aspects of social media speech data with linguistic theory, particularly speech act theory. Results of the linguistic analysis were then linked to the legal implication of the social media speech. The analysis shows that four general patterns of cyberbullying speech are found, Head Act, Head Act - Supportive Move, Supportive Move - Head Act, and Supportive Move - Head Act - Supportive Move. In addition, three features of insults in cyberbullying are found: the use of pejorative words or phrases, the use of words or phrases with negative connotations, and the use of 'reply' or 'mention' features. The patterns of cyberbullying speech found in this study indicate that the insulting effects of different word or phrase formulation vary. However, they all may have legal implications, especially the violations of Law of Information and Electronic Transaction (UU ITE), particularly Article 27 Paragraph (3) regarding insults and defamation.Keywords: cyberbullying, social media, speech act, insults, forensic linguistics Pola tuturan perundungan siber (cyberbullying) di kalangan pelajar IndonesiaAlat bukti kebahasaan sangat diperlukan dalam penangangan kasus perundungan siber. Pembuktian tuturan perundungan siber dilakukan melalui hasil analisis linguistik yang mampu menunjukkan hakikat pertuturan dan ekspresi perundungan yang berimplikasi hukum. Tujuan penelitian ini adalah menemukan pola tuturan yang digunakan oleh pelajar dalam melakukan perundungan siber, mengidentifikasi fitur ekpresi penghinaan yang terkandung dalam tuturan perundungan siber, dan mengidentifikasi implikasi hukum tuturan pada perundungan siber di media sosial.  504 data tuturan yang berasal Instagram dan Twitter diambil pada rentang waktu Januari hingga April 2020. Seluruh data tuturan tersebut ditulis oleh akun pelajar sekolah menengah di Indonesia. Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengkonfirmasi data tuturan perundungan siber dengan telaah linguistik forensik, yakni menganalisis aspek kebahasaan data tuturan media sosial dengan teori linguistik, khususnya teori tindak tutur. Hasil analisis linguistik kemudian dihubungkan dengan aspek implikasi hukum dari tuturan media sosial tersebut. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan empat pola umum tuturan perundungan siber, yaitu head act, head act - supportive move, supportive move - head act, dan supportive move - head act - supportive move. Selain itu ditemukan pula tiga fitur ekspresi penghinaan dalam tuturan perundungan siber, yaitu penggunaan kata atau frasa peyoratif, penggunaan kata atau frasa berkonotasi negatif, dan penggunaan fitur membalas (reply/mention). Pola tuturan perundungan siber yang telah ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan efek penghinaan yang ditimbulkan dari formulasi kata atau frasa, namun semua tuturan tersebut memiliki potensi implikasi hukum, khususnya pelanggaran UU ITE, utamanya pasal 27 ayat (3) tentang penghinaan dan pencemaran nama baik.Kata kunci: perundungan siber, media sosial, tindak tutur, penghinaan, linguistik forensik
A Development of a Financial Literacy Pocket Book for Malay Tribe Housewives in Running a Home Industry Business Mayasari Mayasari; Rumanintya Lisaria Putri; Iwan Harsono; Eko Wahyono; Reza Amarta Prayoga; Joko Sutrisno; Suprapto; Rida Ristyana
Internet of Things and Artificial Intelligence Journal Vol. 3 No. 1 (2023): Vol. 3 No.1 (2023): Volume 3 Issue 1, 2023 [February]
Publisher : Association for Scientific Computing, Electronics, and Engineering (ASCEE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31763/iota.v3i1.575

Abstract

This study aims to identify the need for developing a financial literacy pocketbook for Malay ethnic homemakers in running a home industry business, compiling a financial literacy pocket bookmaking tool, and measuring or knowing the validation of the financial literacy pocketbook. This study uses a design-based research (DBR) approach. The subjects in this study were 25 Malay homemakers running a home industry business in Jambi City. For the implementation of field trials (in large groups) and evaluation of field trials, the researchers used action research to test the draft financial literacy pocketbook product. Researchers collected data using the method of observation, in-depth interviews, questionnaires, FGD (focus group discussion), and documentation. The data analysis used by researchers in processing research and development data used qualitative and quantitative analysis. The results of the field test showed that before the pre-test comprehension treatment was conducted, it was 57.71, while after the treatment of understanding financial literacy using a literacy pocketbook, it was known that the average result of understanding Jambi Malay homemakers about financial literacy with a post-test was 67.02 which means an increase of 9.31 points. The effect size calculation results show a value of 0.861, which is included in the high category. Overall, this study has produced a pocketbook of home industry financial literacy measuring 7 x 10 cm with 25 pages of teaching materials that professionals have validated.