Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Biobriket Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) sebagai Bahan Bakar Energi Terbarukan Eko Ariyanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2015: Prosiding SNTKK 2015
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depletion of fossil energy reserves as a result of increased population growth and industrial sectors. Biomass can be considered as the best option for alternative renewable energy. The objective of this study was to investigate the possibility of water hyacinth (Eichhornia crassipes) to produce bio-briquette. The briquetting experiment was conducted with different both of tapioca strach and wood glue adhesive. The presentage of adhesive was 4%, 6%, 8%, 10%, and 12%. The briquettes were tested to evalueted water content, ash content and calorific value. The results showed that the value of water content and ash content increased by increasing presentage adhesive on bio-briquete. However, the calorific value reached the maximum point of 10 % and 8 % for addition tapioca strach and wood glue adhesive, respectively.
Adsorption Studies of Methylene Blue and Methylene Red on Activated Carbon Derived from Agricultural waste: Rubber (Havea brasiliensis) Seed Powder Eko Ariyanto
Sriwijaya International Seminar on Energy-Environmental Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Sriwijaya International Seminar on Energy-Environmental Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Activated carbon prepared from rubber (Havea brasiliensis) seeds was used to remove methylene blue and methyl red from aqueous solutions. Adsorption studies were conducted to evaluate the effect of contact time and amount of carbon active on the removal of methylene blue and methyl red at temperature of 25oC. The equilibrium adsorption data of methylene blue and methyl red on activated carbon were analyzed by Freundlich and Langmuir isotherm model. The absorption kinetic models were predicted by pseudo-first-order and pseudo-second-order. The pseudo-second-order kinetic model was the best fitting equilibrium adsorption data. The results of adsorption methylene blue and methyl red on aqueous solutions shown that rubber seeds as carbon active can be used as material for adsorption.
Review: Peran Mikrobiologi Pada Industri Makanan Eni Sulastri; Cecilia Andriani; Muhammad Zainudin; Sri Wardhani; Meli Astriani; Eko Ariyanto
Indobiosains 2022: Volume 4 No 1 Februari 2022
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indobiosains.v4i1.6444

Abstract

Berdasarkan kajian literatur diketahui bahwa mikroorganisme dalam makanan tidak hanya bergantung pada karakteristik fisik dan nutrisi makanan tetapi juga pada serangkaian faktor yang mempengaruhi seperti suhu, pH, aktivitas air, dan potensi redoks, dapat dianggap sebagai faktor terpenting yang mendorong nasib mikroba dalam makanan. Fermentasi merupakan cara pengawetan bahan pangan dari bahan mentah dengan bantuan mikroorganisme. Makanan diolah melalui proses fermentasi dibagi menjadi empat macam dilihat dari prosesnya yaitu fermentasi asam laktat, fermentasi jamur, fermentasi alcohol dan fermentasi dengan menggunakan kadar garam tinggi. Nanoteknologi memiliki manfaat potensial dari nanomaterial dalam sistem industri pangan, mencakup banyak aspek, seperti keamanan pangan, bahan pengemas, sensor nano, sistem pengiriman nutrisi, ketersediaan hayati, bahan baru untuk deteksi patogen dan lain-lain.
Metode Estimasi Suhu Minyak pada Transformator Tenaga melalui Pengukuran Suhu Body Berbasis IoT Rizal Alfa Rizki; Dista Yoel Tadeus; Fakhruddin Mangkusasmito; Heru Winarno; Eko Ariyanto
Ultima Computing : Jurnal Sistem Komputer Vol 12 No 2 (2020): Ultima Computing : Jurnal Sistem Komputer
Publisher : Faculty of Engineering and Informatics, Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31937/sk.v12i2.1783

Abstract

Oil cooled power transformer has important role in the electricity distribution system. Its windings were immersed in oil as an insulating medium and also as a cooler. This oil would be heated up due to several things, the most significant was heat generated by winding’s power loss. The monitoring of oil temperature on the transformer was always done routinely every day to maintain its performance and health condition. IoT based measurements could improved efficiency and minimized manpower resources. To realize this the indirect non-destructive measurement method was proposed to estimate transformator’s temperature oil. It will corellate the oil temperature and body temperature through a constant calibration factor derived from calculations. Conducted experiment applied to specific existing transformator and followed by calculations resulted a calibration factor = 1.7749. The smallest average of estimated temperature error was lied in the range of 40 - 90 degrees Celcius.
Implementasi Optocoupler PC817 dan Relay Sebagai I/O Sistem Remote Reset AXLE Couter AZ S 350 U Menggunakan STM32F103C8T6 dengan Ethernet Client utuk Hubungan Stasiun Weleri-Krengseng Sasky Oktafian Nabilla; Eko Ariyanto
EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology Vol 20 No 1 (2022): EPSILON: Journal of Electrical Engineering and Information Technology
Publisher : Department of Electrical Engineering, UNJANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55893/epsilon.v20i1.82

Abstract

Dalam kasus error counting (kegagalan perhitungan gandar kereta api) sistem axle counter Az S 350 U, diperlukan adanya reset untuk menormalkan kembali sistem, sehingga track dapat dilintasi kembali. Akan tetapi, reset hanya dapat dilakukan dari stasiun tempat terjadinya error counting tersebut, sehingga muncul permasalahan adanya ketidakefisienan waktu, karena mengharuskan petugas datang ke stasiun terkait, dan total waktu reset yang diperlukan ± 30 menit. Oleh karena itu diperlukan alat yang dapat membuat kendali reset dari jarak jauh (remote reset). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan model pengembangan perangkat lunaknya menggunakan model realisasi, pada studi kasus hubungan Stasiun Weleri-Krengseng. Sistem yang dirancang terdiri dari 2 buah alat, yaitu client pada Stasiun Krengseng, dan server pada Stasiun Weleri, dengan masing-masing controller yang digunakan adalah STM32F103C8T6. Alat pada Stasiun Krengseng (client) dirancang untuk mendeteksi kondisi axle counter terhadap track menggunakan optocoupler PC817, dan hasilnya akan dikirimkan kepada server sebagai input dari sistem remote reset. Selain itu, client juga melakukan melakukan fungsi reset menggunakan relay, dengan mempertimbangkan command reset (output sistem remote reset) dari server, yang dikirimkan melalui jaringan LAN (Local Area Network) dan media transmisi fiber optik. Dengan adanya alat ini, kondisi axle counter terhadap track pada Stasiun Krengseng dapat terpantau oleh Stasiun Weleri, dan Stasiun Weleri dapat melakukan remote reset terhadap axle counter Stasin Krengseng, dengan total waktu reset yang diperlukan adalah < 3 detik, dengan waktu < 1 detik untuk relay reset me-respond command reset dari server.
Pengaruh Pupuk Kotoran Ayam Pada Berbagai Jarak Tanam Terhadap Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar Ungu Di Tanah Gambut EKO ARIYANTO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i3.24837

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menemukan berapa jarak tanam dan dosis pupuk kotoran ayam terbaik pada ubi jalar ungu di tanah gambut, serta untuk mengetahui apakah terjadi interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk kotoran ayam pada ubi jalar  di tanah gambut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split PlotDesign) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan terdiri dari jarak tanam (J) sebagai petak utama (mainplot) dan pupuk kotoran ayam (P) sebagai anak petak (subplot). Adapun jarak tanam terdiri dari tiga taraf, yaitu : j1 = (70 cm x 20 cm) j2 = (70 cm x 25 cm) j3 = (70 cm x 30 cm)dan pupuk kotoran ayam terdiri dari tiga taraf, yaitu : p1 = (10 ton/ha) p2 = (15 ton/ha ) p3 = (30 ton/ha). Masing-masingperlakuan diulang sebanyak 3 kali.Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah, panjang batang utama (cm), klorofil daun (spad unit), Berat kering tanaman (g), Jumlah umbi Per Tanaman, Berat umbi segar Per Tanaman, Berat umbi segar Per petak. Berdasarkan hasil penelitian ini tidak ditemukan perlakuan berbagai jarak tanam dan dosis pupuk kotoran ayam yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar ungu di tanah gambut serta tidak terjadi interaksi antara jarak tanam dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar ungu di tanah gambut. Kata kunci:JarakTanam,UbiJalarUngu, KotoranAyam, Tanah Gambut