Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE DENGAN KELUHAN SAAT MENOPAUSE Ela Rohaeni; Iis Iis
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v12i2.256

Abstract

Menopause merupakan berakhirnya siklus menstruasi pada wanita secara alamiah. Keluhan saat menopause baik fisik, psikologis maupun seksual akan dialami oleh wanita yang memasuki masa menopause. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang menopause dengan keluhan saat menopause. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memasuki menopause antara usia 45-55 tahun berjumlah 150 orang.  Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling berjumlah 60 orang.  Data berupa data primer dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian univariat didapatkan bahwa karakteristik menurut umur sebagian besar responden 35 orang (58,4%) berusia 50-55 tahun. Karakteristik menurut pendidikan sebagian besar responden 35 orang (58,4%) berpendidikan SD. Karakteristik berdasarkan jumlah anak sebagian besar jumlah responden yang memiliki >3 anak sebanyak 35 orang (58,3%). Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 30 orang (50%). Karakteristik berdasarkan keluhan sebagian besar Responden memiliki keluhan sedang 25 orang (41,7%). Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh p-value yaitu sebesar 0,001 (<0,05),  menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang  menopause dengan keluhan wanita saat menopause . Sehingga diharapkan peran aktif dari petugas kesehatan dalam penyuluhan, memberikan informasi persiapan menopause, serta ibu aktif dalam kegiatan poswindu agar meningkatkan pengetahuan tentang persiapan fisik dan psikis menopause.Kata kunci: Pengetahuan, Menopause, Keluhan menopause . Abstract Menopause is the natural end of the menstrual cycle in women. Complaints during menopause both physically, psychologically and sexually will be experienced by women who enter menopause. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge about menopause and complaints during menopause. This study uses quantitative methods with a cross sectional research design. The population in this study were 150 women who entered menopause between the ages of 45-55 years. The sampling technique in this study used accidental sampling totaling 60 people. Data in the form of primary data with interviews using a questionnaire. Data analysis was carried out univariate and bivariate. Based on the results of univariate research, it was found that the characteristics according to age were most of the 35 respondents (58.4%) aged 50-55 years. Characteristics according to education, most of the respondents 35 people (58.4%) have elementary school education. Characteristics based on the number of children, most of the respondents who had >3 children were 35 people (58.3%). Characteristics of respondents based on knowledge; most respondents have less knowledge as many as 30 people (50%). Characteristics based on complaints, most of the respondents have moderate complaints, 25 people (41.7%). Based on the results of bivariate analysis, a p-value of 0.000 (<0.05) was obtained, indicating that there was a relationship between the level of knowledge about menopause and women's complaints during menopause. So, it is hoped that the active role of health workers in counseling, providing information on menopause preparation, and active mothers in poswindu activities in order to increase knowledge about physical and psychological preparation for menopause.Keywords: Mother’s Knowledge, Menopause, Menopause Complaints
Penyuluhan Masalah Kesehatan Reproduksi Menorhagia Pada Wus di Desa Kriyan Barat Ela Rohaeni; Iis Iis
Journal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 1 No. 9 (2022): journal Locus Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v1i9.566

Abstract

Menorrhagia merupakan bentuk gangguan siklus menstruasi dengan jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak dan terlihat dari jumlah pembalut yang dipakai dan gumpalan darahnya. Penyebab terjadinya menorrhagia kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polipendometrium (penebalan diding rahim). Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan dalam program ini adalah memberikan pendidikan kesehatan melalui sosialisasi tentang menorrhagia. Hasil kegiatan penyuluhan tentang masalah kesehatan reproduksi (menorrhagia) pada wanita usia subur di desa Kriyan Barat RW 17 menunjukkan bahwa pengetahuan peserta dalam memahami masalah kesehatan reproduksi tentang menorrhagia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Diharapkan kepala desa bekerjasama dengan puskesmas mengenai masalah kesehatan reproduksi.
PENDAMPINGAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA KELOMPOK BERISIKO (WANITA PENJAJA SEX) DI TEMPAT HIBURAN MALAM Heni Fa&#039;riatul Aeni; Eka Prilianto; Iis Iis; Rif&#039;atun Nisa; Suzana Indragiri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIRAH) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.164 KB)

Abstract

AbstractVoluntary Counseling and Testing or abbreviated as VCT is one of the public health strategies which has a role as an entry point for all HIV/AIDS health services. The implementation of VCT is influenced by the perception of risk, wherein individuals who perceipts themselves at risk of HIV/AIDS will consider to perform VCT. The purpose of this activity is to increase trust in health (Health Belief Model) in VCT services. The method used is pre-test counseling and HIV test. VCT activities ran smoothly, which was indicated by the cooperativeness of VCT service recipients when they were asked for information required by providers. VCT service should be improved by providing counseling on the prevention of transmission as well as signs and symptoms of HIV/AIDS Keywords: Voluntary Counseling and TestingAbstrak: Konseling dan Testing Sukarela yang dikenal sebagai Voluntary Counselling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat dan sebagai pintu masuk ke seluruh layanan kesehatan HIV/AIDS. Pemanfaatan VCT salah satunya dipengaruhi oleh persepsi terhadap risiko yakni individu yang memiliki persepsi bahwa dirinya berisiko terhadap HIV/AIDS akan mempertimbangkan untuk melakukan VCT. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kepercayaan terhadap kesehatan (Health Belief Model) pada layanan VCT.  Metode yang dilakukan yaitu konseling pra test dan tes HIV. Kegiatan VCT berjalan dengan lancar yang ditandai dengan kooperatifnya penerima layanan VCT saat diminta informasi yang dibutuhkan oleh petugas. Meningkatkan layanan VCT dengan memberikan konseling mengenai mencegah penularan serta tanda dan gejala HIV/AIDS. Kata Kunci: Voluntary Counseling and Testing
Mengenal Infeksi Menular Seksual Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Posyandu Dahlia Kabupaten Cirebon Ela Rohaeni; Iis Iis; Yosi Yusrotul Khasanah; Tia Karlina
Journal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 2 No. 1 (2023): Journal Locus Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v2i1.852

Abstract

Infeksi Menular Seksual atau sering dikenal dengan singkatan IMS adalah penyakit akibat infeksi yang dapat tertular melalui hubungan seksual. Dalam upaya menghindari Infeksi Menular Seksual pemerintah mencanangkan perilaku seksual yang aman termasuk penggunaan kondom, yang dianggap sebagai metode kontrasepsi terbaik untuk pencegahan IMS. Hasil laporan menunjukkan jika pengetahuan peserta dalam memahami masalah infeksi menular seksual mentgalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada kegiatan tersebut juga para peserta sangat antusias dalam menerima materi yang disampaikan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Wanita usia subur tentang pengertian infeksi menular seksual, gejala infeksi menular seksual, penyebab infeksi menular seksual, pencegahan infeksi menular seksual, serta pengobatan dan skrining dengan mereka dating untuk konsultasi ke tenaga Kesehatan
The Effectiveness of Medical Record Software to Improve Administrative Service Ability and Student Motivation Mokhamad Firman Ismana; Iis Iis; Abas Hidayat
Khazanah Pendidikan Islam Vol 5, No 1 (2023): Khazanah Pendidikan Islam
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kp.v5i1.23784

Abstract

Technology can improve the learning process more quickly and effectively to improve students' cognitive skills. Technology-based learning media is not only for prospective teachers but can be helpful for prospective health workers. One indicator that shows prospective health workers' quality is the health services' ability. Therefore, preparing prospective health worker students who are technologically literate and highly motivated is necessary. This study aims to determine and analyze the effectiveness of Medical Information System software to improve the ability of health administration services and student motivation. The quantitative method with pre-experimental design. Pre-experimental design with one group through pre-test, intervention (treatment), and post-test. This research was conducted at STIKes Cirebon with a total sample of 110 students. The results showed that after implementing the medical record software, descriptively, there was an increase in the percentages of responsiveness, reliability, assurance, empathy, and administrative service quality. In addition, each indicator of student motivation increases. Based on hypothesis testing, it can be concluded that Medical Information System medical record software can significantly improve the ability of health administration services and student motivation. This research contributes to providing information to students and lecturers about health administration learning technology.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMPN 2 BANJARAN Ela Rohaeni; Iis Iis; Neng Siti Khodijah
Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v14i1.370

Abstract

Perilaku seksual pada remaja dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual remaja pada siswa kelas 3 di SMP Negeri 2 Banjaran. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 orang dengan pengambilan sampel secara total sampling. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu kuesioner. Analisis yang digunakan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas 3 mempunyai pengetahuan baik sebanyak 33 responden (55%) dan berdasarkan perilaku seksual remaja didapatkan remaja mempunyai prilaku seksual tidak baik sebanyak 38 siswa ( 63%).  Berdasarkan hasil bivariat didapatkan terdapat hubungan yang signifikan anatara pengetahuan dengan perilaku seksual remaja dengan p value sebesar 0,003 artinya p value < 0,005. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pihak sekolah bisa berkerjasama dengan puskesmas untuk memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja dan pendidikan seksual. Sehingga remaja menjadi peduli terhadap kesehatan reproduksinya.Kata Kunci: Pengetahuan; Kesehatan Reproduksi; Perilaku Seksual RemajaAbstractSexual behavior in adolescents is influenced by several factors including knowledge. This study aims to determine the relationship of reproductive health knowledge to adolescent sexual behavior in grade 3 students at SMP Negeri 2 Banjaran. The research design used is observational analytic. The approach used in this research is cross sectional. The sample in this study was 60 people with total sampling. The data collection method used is a questionnaire. The analysis used uses univariate and bivariate analysis. The results of the univariate study showed that most of the 3rd grade students had good knowledge of 33 respondents (55%) and based on adolescent sexual behavior it was found that 38 students (63%) had bad sexual behavior. Based on the bivariate results, it was found that there was a significant relationship between knowledge and adolescent sexual behavior with a p value of 0.003 meaning that the p value <0.005. Based on the research results, it is hoped that schools can work together with health centers to provide knowledge about adolescent reproductive health and sexual education. So that teenagers become concerned about their reproductive health.Keywords: Knowledge; Reproductive Health’ Adolescent Sexual Behavior