Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penyuluhan Posisi Kerja Duduk Dalam Mengurangi Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pengrajin Batik Tulis Aeni, Heni Fariatul; Faudiah, Reza
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.038 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v1i2.191

Abstract

PENYULUHAN SIKAP KERJA DUDUK DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA PENGRAJIN BATIK TULIS DI DESA TRUSMI KULON KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON Heni Fa’riatul Aeni1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon e-mail : fachria_aeni@yahoo.com Abstrak Posisi duduk yang baik sangat menentukan kesehatan punggung manusia. Nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena posisi duduk yang salah. Keterbatasan pengetahuan tentang sikap kerja duduk yang benar membuat pengrajin batik sering mengalami keluhan nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah dapat diatasi dengan terapi non obat misalnya dengan melakukan relaksasi/peregangan jika sudah mulai kelelahan kerja. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan tentang sikap kerja duduk dan cara mengatasi keluhan nyeri punggung bawah pada pengrajin batik tulis di desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan pada kegiatan ini dengan cara ceramah/penyuluhan dan tanya jawab dilanjutkan dengan praktik peregangan/relaksasi untuk mengatasi keluhan nyeri punggung bawah. Dari kegiatan yang dilakukan ternyata pengrajin batik tulis memiliki pengetahuan yang rendah tentang sikap kerja duduk yang benar serta tidak mengetahui cara mengatasi keluhan nyeri punggung bawah tanpa menggunakan obat. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa pengrajin batik tulis mengetahui sikap kerja duduk yang benar serta mampu mengurangi keluhan nyeri punggung bawah dengan cara melakukan relaksasi/peregangan otot jika merasa kelelahan. Kata kunci : Sikap kerja duduk, nyeri punggung bawah
Hubungan Kebiasaan Merokok di dalam Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Anak Usia 1-4 Tahun Nuniek Tri Wahyuni; Heni Fa'riatul Aeni; Muhammad Azizudin
Jurnal SMART Kebidanan Vol 7, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v7i2.388

Abstract

ABSTRAK Pneumonia merupakan penyebab dari 15% kematian pada balita. Keberadaan anggota keluarga yang merokok di dalam rumah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan pada sistem pernafasan khususnya Pneumonia pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok di dalam rumah dengan kejadian Pneumonia pada anak usia 1-4 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anggota keluarga yang memiliki anak usia 1-4 tahun yang terkena Pneumonia sebanyak 110 dengan jumlah sampel 86 responden menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil uji statistik dari 86 responden yang memiliki keberadaan orang yang merokok di dalam rumah sebanyak 52 orang (60,47%) sedangkan keberadaan orang yang tidak merokok di dalam rumah sebanyak 34 (39,53%).  Responden dengan kategori mengalami Pneumonia sebanyak 75 orang (87,21%), yang mengalami Pneumonia berat sebanyak 7 orang  (8,14%) dan yang mengalami Pneumonia sangat berat sebanyak 4 orang (4,63 %) dengan  P value = 0,016 (< 0,05). Terdapat hubungan kebiasaan merokok  dengan kejadian Pneumonia pada anak usia 1-4 tahun.    Kata kunci  : kebiasaan merokok; pneumonia; anak  CORRELATION BETWEEN SMOKING HABITS AT HOME AND THE INCIDENT OF PNEUMONIA AMONG CHILDREN AGED 1-4 YEARS  ABSTRACT Pneumonia is the cause of 15% of deaths in children under five. The presence of family members who smoke in the house is one of the causal factors of health problems in the respiratory system, especially pneumonia among children. This study was aimed to determine the correlation between smoking habits at home and the incidence of pneumonia among children aged 1-4 years. This was an analytic study with cross sectional approach. The population of this study were family members who had children aged 1-4 years with pneumonia as many as 110 people. The number of samples was taken through the Slovin sample size formula totally 86 respondents and the determination of the samples used Accidental Sampling. Data were collected using a questionnaire and analyzed statistically using the Chis Square test. Based on the results of statistical tests, it was revealed that of 86 respondents, 52 people (60.47%) had the presence of people who smoked in the house while 34 (39.53%) did not have had the presence of people who smoked in the house.  75 respondents (87.21%) had pneumonia, 7 people experienced severe pneumonia (8.14%) and 4 people experienced very severe pneumonia (4.63%). Chi Square test results obtained a P value=0.016 (<0.05), which meant that there is a relationship between smoking habit at home and the incidence of pneumonia among children aged 1-4 years. Keywords: Smoking habit; pneumonia; children
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Praktik Penggunaan APD Pada Petani Pengguna Pestisida Heni Fa’riatul Aeni; Rina Nurfadillah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.389 KB) | DOI: 10.37874/ms.v3i1.61

Abstract

Pertanian memiliki kontribusi baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2009 terjadi sekitar 600.000 kasus dan 60.000 kematian. Hasil penelitian Pesticide Action Network Asia and the Pasific (PANAP) pada Agustus-Oktober 2008 menunjukan bahwa dari 100 responden 6 orang terdiri dari 2 orang perempuan dan 4 orang laki-laki mengalami gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktik penggunaan APD pada petani pengguna pestisida di Desa Sigambir Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Tahun 2018. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Variabel yang diteliti yaitu pengetahuan, sikap dan praktik penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Populasi penelitian ini adalah petani pengguna pestisida di Desa Sigambir Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes sebanyak 316 responden dengan jumlah sampel sebanyak 76 diambil menggunakan metode simpel random sampling, yaitu pengambilan sampel secara random atau acak. Data analisis secara statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat kepercayaan 5% (0,05). Dari 76 responden yang diteliti sebanyak 51,3% responden memiliki pengetahuan kurang baik, 51,3% responden memiliki sikap negatif dan 98,7% responden tidak lengkap dalam penggunaan APD. Hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan (P = 0,487) dan sikap (P = 0,487) dengan praktik penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani pengguna pestisida di Desa Sigambir Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes tahun 2018. Petani diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya penggunaan APD secara lengkap serta menjadikan sebagai budaya untuk petani dalam penggunaan APD saat melakukan penyemprotan dan bagi Puskesmas perlu dilakukan sosialisasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja petani pengguna pestisida khususnya mengenai pentingnya penggunaan APD secara lengkap terkait dengan program kesehatan kerja pada puskesmas.
Pendidikan Kesehatan Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri Dan Bahaya Pestisida Di Desa Sigambir Kabupaten Brebes Heni Fa’riatul Aeni; Rif’atun Nisa; Rina Nurfadillah
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v2i1.6641

Abstract

Kurangnya pengetahuan petani tentang pemakaian Alat Pelindung Diri merupakan dan bahaya pestisida merupakan salah satu penyebab munculnya keracunan, iritasi dan dermatitis. Pemakaian Alat Pelindung Diri merupakan salah satu dari hierarki pengendalian bahaya. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pendidikan kesehatan mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri dan bahaya pestisida di Desa Sigambir Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Tahun 2019. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan cara pendidikan kesehatan melalui penyuluhan/ceramah dan tanya jawab dilanjutkan dengan praktek pemakaian Alat Pelindung Diri dan langkah-langkah pemakaian pestisida. Dari hasil kegiatan yang dilakukan ternyata petani masih memiliki pengetahuan yang rendah tentang pemakaian Alat Pelindung Diri dan bahaya pestisida serta menganggap bahwa memakai Alat Pelindung Diri itu merepotkan dan harganya mahal. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa petani dan pemilik lahan dapat mengetahui tentang manfaat pemakaian Alat Pelindung Diri dan bahaya pemakaian pestisida serta dapat membiasakan untuk memakai Alat Pelindung Diri apa saja yang sebaiknya digunakan saat melakukan penyemprotan
Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Kinerja Tenaga Kesehatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Masa Pandemi Covid-19 Heni Fa'riatul Aeni; Muslimin Ali; Siti Milatul Zanah
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 10 No 2 (2021): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v10i2.135

Abstract

Prevention of the transmission of the Corona-19 virus can be supported by improving adequate facilities and infrastructure according to standards which include Personal Protective Equipment) (PPE), especially health workers who are at the forefront of dealing with the Ovid-19 virus outbreak. There are still Emergency Room health workers at Cahaya Bunda Hospital who do not use PPE incompletely, including not using a 30% faceshield. The aim of the study is to determine the relationship of facilities and infrastructure with the performance of Emergency Room health workers in efforts to prevent and transmit the Covid-19 virus at RSIA Cahaya Bunda, Cirebon City the year 2021. The design of this study used a quantitative approach with cross sectional design, this population was 19 people from the Emergency Department RSIA Cahaya Bunda, Cirebon City, which obtained 19 samples of data as respondents. is a questionnaire checklist sheet, the data collection method uses primary data and secondary data and data analysis uses the Chi Square test.The results Chi Square test shows that there is a significant relationship between facilities and infrastructure and performance with a p-value of 0.003. Suggestions for health workers to further improve the performance of handling patients, and to use the facilities and infrastructure that have been provided optimally in an effort to prevent the transmission of Covid-19.
Penemuan Dini Kasus Kusta Dengan Intensif Case Finding Herlinawati Herlinawati; Asiah Asiah; Heni Fa’riatul Aeni
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i2.162

Abstract

Temuan kasus aktif di 2020 sangat turun tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan perlu adanya upaya mempercepat penemuan kasus dan menghentikan transmisi kusta salah satunya dengan di laksanakan penemuan kasus dengan metode ICF. Tujuan kegiatan ini untuk penyebarluasan informasi kusta pada keluarga dan kelompok masyarakat dan meningkatkan penemuan suspect dan kasus baru  secara dini. Kegiatan di laksanakan dengan metode wawancara, pemeriksaan tanda-tanda awal kusta dan sosialisasi. Hasil kegiatan di temukan 6 suspect kusta, pada proses wawancara di temukan kurangnya pengetahuan masyarakat dan kader kesehatan tentang penyakit kusta. Sosialisasi kader ke masyarakat tentang penyakit kusta sangat penting dilaukan pada saat pengambilan form survey dan kunjungan ke masyarakat, untuk itu di perlukan juga pelatihan kader tentang deteksi dini kusta sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat.
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENGHAMBAT SMK3 DENGAN IMPLEMENTASI PELAKSANAAN SMK3 Heni Fa&#039;riatul Aeni; Suzana Indragiri; Juwita Dwi Septiani; Lilis Banowati
Jurnal Kesehatan Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v13i1.280

Abstract

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam pelayanan rumah sakit. Namun, sampai saat ini pelaksanaan SMK3 di rumah sakit masih belum terlaksana dengan baik diantaranya dalam hal seminar K3, pemeriksaan kesehatan secara berkala, pemakaian APD, pemeriksaan dan pengawasan kondisi lingkungan kerja.  Hal ini dikarenakan terdapat berbagai faktor penghambat yang mengganggu kelancaran pelaksanaan program SMK3 RS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor penghambat dengan implementasi pelaksanaan SMK3 di Rumah Sakit. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Dari populasi 214 karyawan dengan sampel sebanyak 69 karyawan yang dipilih berdasarkan metode proportional random sampling. Uji statistik menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α 0,05). Dari hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengelolaan data dan informasi yang berkaitan dengan K3 dengan pelaksanaan SMK3 (p value 0,014), terdapat hubungan antara pelaksanaan law enforcement dengan pelaksanaan SMK3 (p value 0,002), tidak terdapat hubungan antara kualitas SDM dengan pelaksanaan SMK3 (p value 0,775), tidak terdapat hubungan antara tingkat upah dan jaminan sosial dengan pelaksanaan SMK3 (p value 0,750). Sarannya adalah merekrut karyawan S1 Kesehatan Masyarakat khususnya dibidang K3, melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan diawal kerja dan secara berkala, mengadakan penyuluhan atau seminar K3 minimal sebulan sekali, diadakan sanksi dalam setiap pelanggaran peraturan K3, dan diadakan reward bagi karyawan teladan yang selalu mematuhi peraturan K3.Kata Kunci: Faktor penghambat; implementasi pelaksanaan SMK3AbstractOccupation Safety and Health Management System (OSHMS) is a factor that plays an important role in hospital services. However, until now OSHMS is often not well implemented in hospitals due to various inhibiting factors that interfere with the smooth implementation of the OSHMS program in hospitals including in terms of K3 seminars, periodic health checks, use of PPE, inspection and supervision of working environment conditions. The current study aims to determine the correlation between the inhibiting factors and the implementation of OSHMS in hospitals. This was a quantitative study with cross sectional design. Data were collected through interviews using a questionnaire. Thea study population involved 214 employees and the study samples involved 69 employees who were selected based on proportional random sampling method. Statistical test used chi square test with 95% confidence level (α 0.05). Based on the results of the chi square test, it was shown that there was a correlation between the management of data and information related to OSHMS with the implementation of OSHMS (p value of 0.014), a correlation between the implementation of law enforcement and the implementation of OSHMS (p value of 0.002), no correlation between the quality of human resources and the implementation of OSHMS (p value of 0.775), there was no correlation between the level of wages and social security with the implementation of OSHMS (p value of 0.750). It is recommended to recruit employees with Bachelor of Public Health qualification, especially in the field of OSH, conduct health checks for the employees at the beginning of work and periodically, hold OSH counseling or seminars at least once a month, impose sanctions for every violation of OSH regulations, and provide rewards for exemplary employees who always comply with OSH regulations. Keywords: inhibiting factors; implementation of OSHMS
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Heni Fa&#039;riatul Aeni; Nyimas Rahmiwaty Fermania
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v6i2.148

Abstract

Perilaku manusia yang berhubungan dengan keselamatan merupakan sebuah pendekatan untuk menganalisis apa yang dibutuhkan untuk membuat perilaku K3 lebih dimungkinkan dan mengurangi perilaku yang beresiko. PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon salah satu perusahaan yang memproduksi jaring dan tambang. Berdasarkan data kecelakaan kerja akibat tindakan yang tidak berperilaku K3 di PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon sebanyak 90% di tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku K3 di PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon Tahun 2015. Penelitian ini merupakan  penelitian kuantitatif dengan desain  cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 2002 orang. Pengambilan data dilakukan secara propotional random sampling dengan jumlah sampel 92 responden. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square pada tingkat kemaknaan 5% (0.05). Hasil penelitian, diketahui 56.5% pekerja berperilaku K3 dan 43.5% pekerja yang tidak berperilaku K3. Faktor – faktor yang tidak berhubungan dengan perilaku K3 adalah pelatihan, penghargaan dan hukuman. Sedangkan faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku K3 adalah pengetahuan, sikap, motivasi, komunikasi,ketersediaan fasilitas dan pengawasan.Kata kunci :  Faktor Predisposing, enabling, reinforcing,Perilaku K3 ABSTRACTHuman behavior associated with safety is an approach to analyze what is needed to make the behavior more likely K3 and diminish  risk behaviors. PT Arteria Daya Mulia Cirebon (ARIDA) one of the companies that manufacture net and mine. Based on data from workplace accidents due to actions that do not behave K3 PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon as much as 90% in 2014. The aim of this research is to know factors - factors related to the behavior of K3 PT Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon 2015. This research is a quantitative with cross sectional design. The population in this study amounted to 2002 people. Data collection was performed by proportional random sampling with a sample of 92 respondents. Bivariate analysis performed by the chi square test at 5% significance level (0.05). Results of the study, 56.5% of workers are known to behave K3 and 43.5% of workers who do not behave K3. Factors - factors that are not related to the behavior of K3 is training, reward and punishment. While factors - factors related to the behavior of K3 are the knowledge, attitudes, motivation, communication, availability of facilities and supervision.Kata kunci  :  Predisposing, enabling, reinforcing, K3 behavior
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI TENTANG KESELAMATAN BERKENDARA PADA MAHASISWA PENGENDARA SEPEDA MOTOR Heni Fa&#039;riatul Aeni; Rina Ratnaningrum
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v6i1.139

Abstract

Sepeda motor dapat menjadi ancaman besar terhadap kecelakaan yang terjadi dijalan raya dan menjadi penyumbang korban tertinggi. Laporan Polres Cirebon Kota, laka lantas pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 45 persen, yaitu dari 228 kasus pada tahun 2012 menjadi 415 kasus pada tahun 2013. Kecelakaan terbanyak terjadi pada usia produktif yakni usia 20-39 tahun, sedangkan mahasiswa di STIKes Cirebon termasuk ke dalam rentan usia tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi tentang keselamatan berkendara pada mahasiswa pengendara sepeda motor di STIKes Cirebon tahun 2014. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner. Rancangan penelitian ini adalah desain cross sectional, dengan populasi seluruh mahasiswa pengendara sepeda motor di STIKes Cirebon sebanyak 396 responden dan pengambilan sampel secara asidental (accidental) yaitu sebanyak 77 responden. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji chi square.Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara usia dengan persepsi tentang keselamatan berkendara (Pvalue = 1,000), tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan persepsi tentang keselamatan berkendara (Pvalue = 0,902), ada hubungan antara motivasi dengan persepsi tentang keselamatan berkendara (Pvalue = 0,039), tidak ada hubungan antara pengalaman dengan persepsi tentang keselamatan berkendara (Pvalue = 1,171).  Kata Kunci:   Motivasi, Pengalaman Mengemudi, dan Persepsi ABSTRACT Motorcycles can be a major threat to the accident that occurred on the highway and became the highest contributor to the victim. Cirebon City Police report, lacquer then in 2013 increased by 45 percent, from 228 cases in 2012 to 415 cases in 2013 Accident occurred in the productive age ie 20-39 years of age, whereas students in Cirebon STIKes including to in the vulnerable age. The purpose of this study was to determine the factors associated with the perception of the driving safety of motorcyclists on students in Cirebon STIKes 2014. This research study used a questionnaire instrument. The study design was a cross-sectional design, with the entire student population of motorcyclists in Cirebon STIKes much as 396 respondents and sampling asidental (accidental) is a total of 77 respondents. The data were statistically analyzed using the chi square test. The results of this study showed no association between age and perception of safety driving (pvalue = 1.000), there was no relationship between sex with perceptions about the safety of driving (pvalue = 0.902), there is a relationship between motivation and perception of safety driving (pvalue = 0.039), there is no relationship between the experience of the perception of safe driving (pvalue = 1.171).Keywords: Age, Gender, Motivation, Driving Experience, and Perception
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DEMENSIA PADA LANSIA Uun Kurniasih; Nuniek Tri Wahyuni; Heni Fa&#039;riatul Aeni; Suzana Indra Giri; Affah Fuadah
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v12i2.253

Abstract

Penyakit demensia sering ditemukan pada lansia hal ini berkaitan dengan bertambahnya usia yang semakin tua. Kejadian demensia pada lansia di Puskesmas Plumbon tahun 2020 paling tinggi yaitu sebesar 37,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga pada pasien lansia dengan demensia. Jenis penelitiannya yaitu penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu lansia yang berkunjung ke Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Plumbon Kabupaten Indramayu pada bulan Maret 2020 sebanyak 63 orang dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan datanya menggunaan kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis data menggunakan uji statistik chi square Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara dukungan keluarga pada pasien lansia dengan demensia di Posbindu Wilayah Kerja Puskesmas Plumbon Indramayu Kabupaten Indramayu tahun 2020 dengan p value = 0,017. Petugas kesehatan agar meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya memberikan dukungan kepada lansia yang mengalami demensia baik moril maupun materil, mengoptimalkan kegiatan posbindu dengan kegiatan-kegiatan untuk lansia seperti senam lansia, pengobatan, dan juga pemberian informasi kepada lansia mengenai demensia dan cara penanganannya.Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Demensia, Lansia   AbstractDementia disease is often found in the elderly, this is related to increasing age. The incidence of dementia in the elderly at the Plumbon Health Center in 2020 was the highest at 37.5%. This study aims to determine the relationship of family support in elderly patients with dementia. The type of research is a quantitative study with a cross sectional design . The sample in this study was the elderly who visited the Posbindu in the Plumbon Health Center Work Area, Indramayu Regency in March 2020 as many as 63 people with purposive sampling technique. Collecting data using a questionnaire with interview techniques . Analysis of the data using the chi square statistical test. The results showed that there was a significant relationship between family support for elderly patients with dementia in Posbindu, Plumbon Indramayu Health Center Work Area, Indramayu Regency in 2020 with p value = 0.017. Health workers should increase outreach activities to families about the importance of providing support to the elderly with dementia both morally and materially, optimizing posbindu activities with activities for the elderly such as elderly gymnastics, treatment, and also providing information to the elderly about dementia and how to handle it.Keywords: Family Support, Dementia, Elderly