Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Syndrome Of The Metro Urban Streamflow In Malang City, Indonesia Azwar Ali; Mangku Purnomo; Soemarno Soemarno
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol 3, No 2 (2012)
Publisher : Graduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose of this research was to describe the quality of streamflow water and community behavior around the streamflow in utilizing water. It is found that  an increasing number of residents in the Malang city along the Metro strteamflow have resulted in a decline of water quality, it is related to the behavior of the community in utilizing streamflow for their daily needs. These behavior is strongly affected by the knowledge, socioeconomic conditions, and access of informations about streamflow ecosystem and water quality. The community along the Metro streamflow in Malang city suggest a very strong dependence on this streamflow for their daily needs. Changes in streamflow ecosystems and its water quality are perceived very deeply by the surrounding people. Water quality problems are the strategic issues to be solved by the local government, together with the urban communities and other stekeholders. Keywords: human behavior, streamwater quality.
PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN PADA KOMUNITAS PETANI SAYURAN (Studi di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) Gunawan Gunawan; Kliwon Hidayat; Mangku Purnomo
HABITAT Vol. 24 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.077 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan pada komunitas petani sayuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso. Teknik analisis yang digunakan adalah model interaktif yang dikembangkan Miles dan Huberman. Keabsahan data diuji dengan cara menguji derajad kepercayaan, kriteria keteralihan dan kriteria kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan pada komunitas petani sayuran adalah sebagai berikut; penggunaan benih unggul, penggunaan pupuk bokashi sebanyak 6-10 ton/hektar, pengurangan pupuk kimia sebanyak 60-70% pada musim kemarau dan 30% pada musim hujan, pengurangan pestisida sebanyak 40% pada musim kemarau dan 25% pada musim hujan. Sedangkan penggunaan tricodherma dan penggunaan pestisida nabati jarang diterapkan.Kata Kunci: penerapan, teknologi ramah lingkungan, petani sayuran  
SKENARIO KEBIJAKAN SWASEMBADA BERAS DI INDONESIA Dwi Apriyanti Kumalasari; Nuhfil Hanani; Mangku Purnomo
HABITAT Vol. 24 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.779 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara agragaris penghasil komoditas pangan beras khususnya. Seiring dengan adanya pertumbuhan penduduk, maka permintaan pangan akan semakin meningkat. Peningkatan ini akan diikuti dengan peningkatan produksi beras dalam negeri. Namun yang terjadi pada beberapa tahun ini perberasan Indonesia hanya mengalami swasembada beras pada tahun 1969 hingga 1984. Setelah tahun tersebut Indonesia belum lagi bisa mencukupi kebutuhan beras dalam negeri, yang mana memaksa melakukan impor beras dalam jumlah cukup besar. Besar impor semakin lama semakin tinggi seiring dengan kurang mampunya negara dalam mencukupi kebutuhan pangan dalam domestik sendiri. Penelitian ini akan membahas mengenai kondisi perberasan Indonesia beserta mencari permodelan yang tepat dalam mencari kebijakan yang paling tepat untuk diterapkan dalam mencapai swasembada beras. Data penelitian ini bersifat data skunder mulai tahun 1980 hingga 2011. Analisis data yang dilakukan analisis persamaan simultan historis. Hasil penelitian didapatkan terdapat 3 blok dalam estimasi model perberasan Indonesia, yakni produksi, konsumsi, dan impor. Menurut hasil identifikasi model tergolong over identified. Hasil estimasi model diketahui seluruh model signifikan dan memiliki nilai yang baik melalui koefisien determinasi R2, uji f, dan uji t. Berdasarkan hasil validasi menunjukkan nilai yang baik, yakni kecilnya selisih nilai prediksi dan aktualnya. Hasil simulasi secara historical didapatkan bahwa luas lahan perlu ditingkatkan 5% atau harga pupuk diturunkan 15% atau juga meningkatkan kredit sebesar 5% untuk mencapai swasembada beras pada tahun tersebut. 
Hubungan Sewa Lahan Antar Pertani pada Usahatani Tembakau di Lombok Tengah ibnu Sulaiman; Kliwon Hidayat; Mangku Purnomo
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.01.5

Abstract

Sewa lahan merupakan salah satu pranata sosial di bidang petanian dan selalu berkembang mengikuti pola pertanian di pedesaan. Di Lombok Tengah, sewa lahan dilakukan oleh petani yang berasal dari Desa Semoyang di setiap musim kemarau dan hanya ditujukan untuk usahatani tembakau. Mayoritas dari mereka menyewa lahan di Desa Gapura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk hubungan sosial antara petani penyewa yang berasal dari Desa Semoyang dengan pemilik lahan yang berada di Desa Gapura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini ditentukan dengan cara purposive di Desa Semoyang dan Desa Gapura, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan Agustus 2021. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan metode snowball, dengan petani tembakau Desa Semoyang sebagai key informan-nya. Data penelitian dikumpulkan melalui dokumen, wawancara, dan observasi lalu dianalsisis menggunakan teori pertukaran sosial Peter M. Blau dan teknik analisis data Miles dan Huberman. Data diuji kebasahaanya menggunakan triangulasi sember dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penyewa dengan pemilik lahan membentuk hubungan yang saling menguntungkan pada aspek ekonomi dan memeguhkan jalinan pertemanan pada aspek sosial melalui spesialisasi peran yang dikembangkan. Petani penyewa menjadi “bos baru” sementara petani pemilik menjadi pekerja tetap. Penyewa diuntungkan dengan adanya peningkatan lahan produksi dan kemudahan tenaga kerja. Sementara pemilik lahan mendapkan kepastian pendapatan dan luasnya lapangan pekerjaan.
Eksplorasi Potensi Desa Wisata Barito Melalui Media Promosi Menggunakan Analisis SWOT di Kabupaten Malang, Indonesia Medea Rahmadhani Utomo; Mangku Purnomo; Ajik Siswantoro; Mofit Jamroni; Mochamad Sufi Shoubil Chaqqi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.02.2

Abstract

Pelaku usaha di pedesaan menjadikan usaha di bidang pariwisata sebagai peluang usaha yang prospektif disamping usaha di bidang pertanian yang hasilnya tidak menentu. Kehadiran pariwisata disamping adanya ketidakpastian iklim dan ketidakpastian pasar dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat desa. Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan akses kerja. Desa Wisata Barito (Bambang, Bringin Patokpicis) merupakan lokasi penelitian tentang potensi destinasi wisata di Kabupaten Malang. Perencanaan Destinasi Wisata Barito tersebut dilakukan melalui pemanfaatan potensi lokal serta  aspek yang mendukung. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif, adapun untuk mempertajam data potensi wisata menggunakan anaslisis SWOT. Di Kawasan Desa Wisata Barito terdapat tiga kategori wisata yang meliputi destinasi buatan, destinasi ekonomi, serta destinasi budaya dan sejarah. Potensi destinasi wisata buatan, ekonomi, budaya dan sejarah yang telah diidentifikasi perlu dilakukan analisis untuk mengetahui destinasi wisata yang layak untuk dilakukan perencanaan pengembangan. Analisis SWOT terkait kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari Kawasan Desa Wisata Barito sebagai langkah untuk menuju perencanaan promosi dan pemasaran yang tepat pada Kawasan Desa Wisata Barito. Analisis SWOT digunakan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan yang dimiliki desa wisata serta melihat peluang dan ancaman yang dihadapi desa wisata. Perencanaan terkait kegiatan promosi dan pemasaran desa wisata barito yakni meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Perencanaan promosi dan pemasaran desa wisata barito juga didukung dengan dilakukannya identifikasi STP (Segmentating, Targetting, Positioning). Media promosi yang digunakan yaitu media offline yang terdiri dari poster dan peta jalur wisata. Selain itu pada media online yaitu terdapat website, Instagram dan youtube.EKSPLORASI POTENSI DESA WISATA BARITOMELALUI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DI KABUPATEN MALANG, INDONESIA
Penguatan Wilayah Binaan Mandiri Energi Melalui Peningkatan Kapasitas Mikrohidro di Daerah Terpencil Runi Asmaranto; Sugiarto Sugiarto; Denny Widhiyanuriyawan; Mangku Purnomo
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 11 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2020.011.01.03

Abstract

Tanah Merah merupakan dusun terpencil di Desa Batur yang belum terjangkau listrik PLN karena letak geografis berada di lereng G. Argopuro dan jauh dari pusat desa. Di Tanah merah telah dikembangkan PLTMH dari debit Sungai Kedung Sumur namun belum optimal. Pernah dilakukan kerjasama oleh BPPM FT UB dengan CSR PT PGN (Persero) tahun 2016, namun belum mampu menyelesaikan terbatasnya daya terbangkit untuk 500 KK. Potensi lain masyarakat adalah petani dan peternak. Aktifitas peternakan yang paling bayak dilakukan oleh masyarakat adalah ternak sapi potong sebanyak 267 KK yang rata-rata memiliki 2 ekor sapi. Dengan jumlah ternak sapi yang besar tersebut tentu juga dihasilkan limbah kotoran ternak yang besar juga. Berangkat dari permasalahan yang ada di Dusun Tanah Merah, tim Pengmas Universitas Brawijaya melalui Program Doktor Mengabdi ingin membantu masyarakat mitra menyelesaikan permasalahan yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya. Upaya yang dilakukan adalah pemberdayaan kelompok masyarakat Pengelola PLTMH melalui pemanfaatan energi terbarukan yaitu peningkatan kapasitas listrik mikrohidro dan pemberdayaan ekonomi berbasis mikrohidro.Â