Octaverina Kecvara Pritasari
Universitas Negeri Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Octaverina Kecvara Pritasari; Biyan Yesi Wilujeng
Journal of Vocational and Technical Education (JVTE) Vol. 2 No. 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.095 KB) | DOI: 10.26740/jvte.v2n1.p14-18

Abstract

ABSTRAK     Jenis penelitian ini adalah classroom research dengan model pembelajaran kooperatif  tipe STAD pada mata kuliah pangkas rambut dasar. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ob-servasi, tes tertulis dan performance assessment. Hasil refleksi dan evaluasi pada siklus I,  perlu dilakukan    perubahan pada rencana tindakan pada siklus 2. Hasil refleksi dan evaluasi pada siklus 2 adalah observasi aktifitas dosen atau keterlaksanaan pembelajaran memperoleh rata-rata penilaian sangat baik (3,80) dari kedua observer, jadi dapat dikatakan memenuhi kriteria keberhasilan. Hasil belajar pengetahuan 77,78% tuntas. Hasil belajar keterampilan 77,78% tuntas, Berdasarkan hasil pada siklus 2 diperoleh peningkatan hasil dari siklus I. Jadi, penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan belajar mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Tata Rias dan direkomndasikan untuk dapat digunakan untuk mata kuliah yang lain..                                                                                                                 Kata Kunci: model pembelajaran, STAD, Pangkas rambut, hasil belajar. ABSTRACTThis type of research is classroom action research with STAD type cooperative learning model on the women hairs cut course. The research instrument used in this study was observation, written test and performance assessment. The results of reflection and evaluation in cycle I, need to be made changes to the action plan in cycle 2.)) of two observers, so that it can be said to meet the criteria for success. 77.78% knowledge learning outcomes are complete. The results of 77.78% learning skills are complete, based on the results in cycle 2, obtained in the results of cycle I. So, the use of STAD type learning meth-ods can improve the learning activities and completeness of students from the S1 Fashion Study Program and recommend-ed for use in other courses.                                                                                                 Keywords: learning model, STAD, Haircut, learning outcomes.
PELATIHAN FACE PAINTING DALAM MENGOPTIMALKAN PENTAS SENI ANAK USIA DINI Sri Widayati; Nurul Khotimah; Nurhenti Dorlina; Sri Setyowati; Octaverina Kecvara Pritasari; Novia Restu Windayani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.11910

Abstract

Kajian awal yakni hasil kegiatan praktek yang telah  dilaksanakan pada lembaga sekolah anak usia dini. Seorang pendidik anak usia dini haruslah memiliki daya kreativitas dan inovasi pendidikan untuk anak usia dini. Salah satu seni, kreativitas dan inovasi yang kami ambil  saat ini adalah tema pentas seni di lembaga TK. Terutama kemampuan face painting guru TK yang masih kurang  sehingga pada kegiatan pentas seni menjadi kurang optimal. Selain itu tidak semua guru TK memiliki kemampuan dalam merias atau melukis wajah (face painting) anak. Tidak semua guru TK memiliki alat dan bahan untuk face painting. Kebutuhan guru TK dalam kemampuan face painting dalam mengoptimalkan pentas seni melatar belakangi TIM PKM (pengabdian kepada masyarakat) untuk memberikan pelatihan face painting. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tim PKM memberikan solusi dengan mengadakan workshop dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep face painting serta cara pengaplikasian face painting pada anak dalam kegiatan pentas seni. Kegiatan ini bertujuan memberikan pelatihan Face Painting  untuk meningkatkan kemampuan guru, serta mengoptimalkan kegiatan pentas seni anak. Pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan kepercayaan diri guru. Hal ini menguatkan pada pembentukan karakter guru, di mana ketika guru menggambar pada wajah partisipan maka guru akan menggambarkan karakter dirinya  pada hasil lukisannya. Sasaran kegiatan pelatihan face painting adalah guru TK  gugus 5 dibawah naungan IGTKI Kecamatan Waru. Program pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, praktik langsung, dan proyek.