Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Evaluasi Prinsip Smart Mobility dan Smart Living pada Kampung Jetisharjo Yogyakarta Sita Yuliastuti Amijaya
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 7 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.468 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2020.v07.i01.p08

Abstract

The idea of a smart city is identical to put ICT as the key to success. However, the smart-city practice depends on some aspects which build the success of urban development. The smart infrastructure aims to provide services to citizens more effectively, efficiently, and affordably. This study examines smart- mobility and life criteria shown by an urban-village. Jetisharjo village is located in Yogyakarta City that is moving increasingly to respond to city development. A qualitative method with a descriptive approach was chosen in this study and aims to find out the efforts or strategies in applying the principle of smart city, specifically smart mobility and smart living; which was found in the life of a township in Yogyakarta. Findings show that smart mobility and living concepts in the urban-village context can be traced through innovations and strategies they made, such as providing green space, improving road access to respond to emergencies, self-managed clean water sources, and communal toilet. These efforts and strategies aim to improve the quality of its environment, community waste management, and security from a flood. The innovative strategies are developed to approach further steps in supporting the implementation of smart urban kampung in Jetisharjo Village. Keywords: smart city; urban village; environmental quality; smart mobility; smart living Abstrak Gagasan utama kota cerdas identik dengan memposisikan aspek TIK sebagai kunci keberhasilan, namun sebenarnya penerapan konsep kota cerdas sangat tergantung pada aspek-aspek lain yang turut membentuk keberhasilan pembangunan perkotaan. Pengembangan infrastruktur cerdas bertujuan untuk memberikan layanan kepada warga secara lebih efektif, efisien dan terjangkau. Penelitian ini mengkaji tentang kriteria kecerdasan mobilitas dan kehidupan cerdas yang ditunjukkan sebuah kampung. Kampung Jetisharjo merupakan salah satu kampung yang terletak di Kota Yogyakarta yang bergerak semakin aktif untuk merespon perkembangan kota. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dipilih pada penelitian ini dan bertujuan untuk mengetahui upaya atau strategi penerapan prinsip smart city, khususnya smart mobility dan smart living; yang ditemukan pada kehidupan perkampungan kota di Yogyakarta. Temuan menunjukkan bahwa konsep smart mobility dan living pada konteks kampung dapat dilacak jejak-jejaknya melalui inovasi dan strategi, seperti penyediaan ruang hijau, perbaikan akses jalan untuk merespon situasi kegawat daruratan, penyediaan mandiri sumber air bersih serta pengelolaan fasilitas kamar mandi dan wc komunitas. Kesimpulannya adalah upaya dan strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, pengelolaan sampah komunitas serta meningkatkan keamanan permukiman dari banjir. Strategi-strategi lokal yang inovatif tersebut merupakan upaya pendekatan inisiatif lebih lanjut yang mendukung implementasi konsep kota cerdas di Kampung Jetisharjo. Kata kunci: kota cerdas; kampung kota; kualitas lingkungan; kecerdasan mobilitas; kehidupan yang cerdas
Lighting Improvement and Space Flexibility using Moveable Walls Sita Yuliastuti Amijaya
Journal of Architectural Research and Design Studies Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Departement of Architecture, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jars.vol5.iss2.art10

Abstract

This article discusses design of possible connection system by moving the vertical and horizontal construction’ elements. The vertical and horizontal elements are applied to ensure comfortable indoor lighting comfort. This idea is part of sustainable low-technology strategy. The developed mobile facade technology aims to transmit sunlight into the space unimpeded, as well as to improve the building’ performance. This research is preliminary part of the design development in producing flexible space using movable wall and also the need to control sunlight by using dynamic facades. The research method uses application of modeling to create the desired shapes and prototypes for movement design. Applying multiple movable joints and various vertical or horizontal elements will improve lighting conditions. In addition, the application of a movable wall system into design can increase the indoor comfort without reducing the room function.Keywords: dynamic facades; indoor comfort; lighting improvement, moveable walls; space flexibility
IMPROVING QUALITY OF CYCLING TOURISM DESTINATIONS AND PITSTOPS IN YOGYAKARTA CITY DURING POST COVID-19 ERA Sita Yuliastuti Amijaya; Rimal Junior Oys Dimu
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.7964

Abstract

Abstrak: Masa pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 telah membangkitkan kegiatan bersepeda menjadi sebuah tren. Tujuan dari kegiatan adalah melakukan evaluasi terkait dengan kesiapan destinasi dan penempatan pitstop pada salah satu rute wisata sepeda, yaitu pada Rute Taman Pintar Taman Budaya, yang mengangkat tema khusus kebudayaan dan keunikan sosial. Sasaran kegiatan ini adalah pengurus kampung wisata, pengelola Rute Wisata Sepeda, perangkat kampung dan masyarakat khususnya di Kampung Wisata Dewa Bronto Brontokusuman. Kegiatan dilakukan melalui 4 tahapan: survei lapangan dilanjutkan dengan wawancara terhadap narasumber/pelaku yang terlibat dengan sepeda wisata, focus group discussion (FGD) dengan para stakeholders dan terakhir adalah perencanaan destinasi dan pitstop berdasarkan hasil wawancara, survei dan evaluasi. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik, dapat dinilai dari partisipasi stakeholders dan masyarakat dalam memberikan masukan terkait kegiatan sepeda wisata, kesiapan destinasi dan pitstop, serta memberikan masukan pada perencanaan. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan lokasi, kesiapan pengelola kampung wisata, serta meningkatkan kualitas wisata sepeda sesuai dengan tema yang telah direncanakan.Abstract: Covid-19 pandemic at the beginning of 2020 has made cycling a trend. The purpose of this activity is to evaluate the readiness of destinations and placement of pitstops on one of the bicycle tourism routes, namely the Taman Pintar Cultural Park Route, which has a special theme of culture and social uniqueness. Targets of this activity are the management of tourist village/kampung and the Bicycle Tour Route, the village administrator and the community especially in the Dewa Bronto Brontokusuman Tourism Village. The activity was carried out in 4 stages: field survey followed by interviews with resource persons/actors involved with bicycle tours, focus group discussions (FGD) with stakeholders and finally destination planning and pitstops based on the results of interviews, surveys and evaluations. Activities can be carried out well. It can be assessed from the participation of stakeholders and the community in providing input related to bicycle tourism activities, readiness of destination and pitstops, as well as providing input on planning. The results of this activity are expected to improve the quality of location services, the readiness of village tourism managers, and improve the quality of bicycle tours in accordance with the planned theme.
Strategi Adaptasi Penerapan Program MBKM yang Kolaboratif dan Partisipatif Stefani Natalia Sabatini; Patricia Pahlevi Novianri; Sita Yuliastuti Amijaya
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 12 No 3 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/j.js.2022.v12.i3.p182-192

Abstract

Freedom to Learn and Independent Campus (Merdeka Belajar- Kampus Merdeka or MBKM) was established by Indonesian Ministry of Education and Culture (Kemendikbud) in 2020, creating challenges for Higher Education Institutions (HEIs). HEIs needs adaptation strategies to set up and implement the program. This article aims to discuss the adaptation strategies to be consider by HEIs in order to implement participative and collaborative learning for the new curriculum framework, especially in design-based study program for architecture major. Data collection method was done by survey, distributed questionnaires, interviewing the curriculum executant, and literature study. Data analysis was carried out using quantitative distributive method for questionnaires and qualitative textual analysis for interview data. As the result, there are five adaptation strategies found. They are (1) identifying similar program that already been conducted, (2) giving students freedom to choose by providing variation of program, (3) constructing a set of devices to perform the new curriculum, (4) integrating program funding with funder, and (5) starting simple activitties.
Desain Brand Kampung Wisata Kota Yogyakarta untuk Mendukung Daya Tarik Wisata Sepeda Kristian Oentoro; Wiyatiningsih Wiyatiningsih; Sita Yuliastuti Amijaya
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol 8, No 03 (2022): September 2022
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v8i3.5709

Abstract

AbstrakKampung wisata di Kota Yogyakarta merupakan alternatif destinasi wisata yang menawarkan berbagai keunikan berbasis potensi lokal di 17 kampung wisata yang terdaftar pada Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Wisata merupakan peluang pariwisata di era new normal yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui pengembangan lima jalur sepeda wisata. Desain brand kampung wisata bertujuan untuk mendukung daya tarik wisata sepeda. Desain brand kampung wisata Kota Yogyakarta menggunakan metode desain Collaborative Destination Branding melalui proses studi awal, tahap perumusan arah branding, serta tahap perancangan desain branding. Hasil identifikasi menunjukan bahwa brand essence kampung wisata Kota Yogyakarta dirumuskan pada 3 kata kunci, yaitu: budaya, edukasi, dan keramahtamahan. Selain itu, identifikasi visual menunjukan warna ikonik kampung wisata adalah hijau, kuning, dan merah, sedangkan bentuk ikoniknya adalah Prajurit Kraton Yogyakarta (Bregada). Penerapan dari brand essence juga terdapat pada slogan dalam Bahasa Jawa, seperti ndherek langkung dan monggo pinarak yang mendukung keramahtamahan dalam kegiatan wisata sepeda di perkampungan. Perancangan brand kampung wisata Kota Yogyakarta telah diterapkan pada produk merchandise wisata sepeda seperti kaos pesepeda (jersey), tas serut, dan botol minum. Evaluasi bersama stakeholders menghasilkan penilaian dalam kategori baik sekali dan mampu merepresentasikan keunikan kampung wisata Kota Yogyakarta. Kata Kunci: Brand, Kampung Wisata, Wisata Sepeda, Yogyakarta AbstractTourism Villages in Yogyakarta City are alternative tourism attractions that offers uniqueness based on local potential from 17 tourism villages registered by the Yogyakarta City Tourism Office. Bicycle tourism is an opportunity since the new normal era developed by the Yogyakarta City Government through the development of five tourism bicycle tours. Tourism village brand design aims to support the promotion of bicycle tourism. Yogyakarta tourism village brand design uses the Collaborative Destination Branding design method through the initial study process, the formulation of branding directions, and the branding design stage. The identification results in the brand essence which is formulated in 3 keywords: culture, education, and hospitality. In addition, visual identification shows that the iconic colors are green, yellow, and red, and the iconic shape is the Soldiers of the Yogyakarta Kraton or Bregada. The brand essence applies slogans in Javanese, such as ndherek langkung and monggo pinarak which support hospitality in bicycle tourism activities. Design results are applied to bicycle merchandise products such as cycling jerseys, drawstring bags, and drinking bottles. The evaluation stage with stakeholders results in the assessment value with very good marks and represents the uniqueness of tourist villages and bicycle tours in Yogyakarta City. Keywords: Brand, Cycling Tourism, Tourism Village, Yogyakarta
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MAKET SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN ARSITEKTUR PADA KAJIAN FASAD DINAMIS Sita Yuliastuti Amijaya; Yordan Kristanto Dewangga
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 14, No 4 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v14i4.17048

Abstract

Abstrak: Mata kuliah Advanced Environmental System merupakan mata kuliah pilihan yang menawarkan kompetensi lanjutan bagi mahasiswa untuk mempelajari topik tertentu dan penelitian yang lebih mendalam di bidang Ilmu Bangunan. Metode pembelajaran sebelum pandemi covid lebih banyak dilakukan melalui praktik/workshop. Kajian Fasad Dinamis merupakan salah satu topik mata kuliah yang menarik untuk dikaji dalam metode praktik dibandingkan dengan metode lainnya. Workshop Fasad Dinamis dirancang untuk durasi dua minggu. Metode pengumpulan data menggunakan data dokumen pembelajaran dan metode angket. Instrumen pengumpulan data berupa lembar kuisioner dan analisis data menggunakan teknik analisis deskrisptif kualitatif. Penelitian metode pembelajaran ini bertujuan untuk (1) mengetahui keefektifan penggunaan model maket melalui kegiatan workshop dengan topik Dynamic Facade, serta (2) mengetahui keefektifan metode workshop dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap topik pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa desain kegiatan kuliah praktik atau workshop memudahkan mahasiswa dalam memahami topik Fasad Dinamis. Mahasiswa lebih memahami materi pembelajaran melalui kegiatan workshop ini. Pembelajaran dapat lebih kreatif, menarik, dan interaktif dengan menerapkan metode simulasi.Abstract:  The Advanced Environmental System course is an elective course that offers advanced competencies for students to study certain topics and more in-depth research in the field of Building Science. The learning method before the covid pandemic was mostly done through practice/workshops. The Study of Dynamic Facades is an interesting subject topic to study in practical methods compared to other methods. The Dynamic Facades Workshop is designed for a duration of two weeks. The data collection method uses learning document data and the questionnaire method. Data collection tools in the form of questionnaires and data analysis using descriptive qualitative analysis techniques. This learning method research aims (1) to determine the effectiveness of using mock-ups through workshop activities on the topic of Dynamic Facade, as well as (2) to determine the effectiveness of the workshop methods in increasing student understanding of learning topics. Research shows that the design of practical lectures or workshops makes it easier for students to understand the topic of Dynamic Facades. The students have better understanding in the learning material through this workshop activity. Learning can be more creative, interesting, and interactive by applying the simulation method.
PELATIHAN TEKNIK SHIBORI DENGAN PEWARNAAN ALAMI BAGI KOMUNITAS WARGA PAROKI BRAYUT Sita Yuliastuti Amijaya; Agustini Dyah Respati; Vania Sharleen S; Imelda Irmawati Damanik; Yordan Kristanto Dewangga
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Starting a creativepreneurship-based business activity is not an easy thing for everyone to do. The pandemic period has caused several community groups to be affected because they lost business opportunities, as well as no chance to start a business for the sake of the economy. In 2023, Brayut Sleman Parish partners are opening opportunities for their residents to increase their business opportunities. The idea was implemented through an activity to learn cloth craft techniques. Together with the dedication partner, namely the Brayut Parish Community Service Sector, the dedication team compiled a form of activity a Shibori Technique Workshop / Training. The activity aims to provide knowledge and skills for Shibori fabric products to be able to increase the creativity of participants. The training participants are a community of mothers who are members of Brayut Parish. By understanding the concepts of composition, color, and detail, the participants can create various innovative Shibori fabric pattern designs. The method used in carrying out this activity is active and participatory learning through training/workshops. The result of the activity is that training will be held in July 2023 with 30 participants. All participants produced interesting colour compositions applied using the ikat technique. Apart from that, participants also understand natural colouring techniques that are environmentally friendly and healthier for the body and provide material related to MSME management for participants who will start new businesses.Abstrak Memulai aktivitas bisnis berbasis kreatifitas (creativepreneurship) bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Masa pandemi telah menyebabkan beberapa kelompok masyarakat terdampak karena kehilangan peluang berusaha, serta tidak adanya kesempatan untuk merintis usaha demi perekonomian. Pada tahun 2023 ini, mitra Paroki Brayut Sleman membuka kesempatan bagi warganya untuk meningkatkan peluang berusaha. Gagasan ini diwujudkan melalui kesempatan belajar keterampilan teknik kerajinan kain. Bersama dengan mitra pengabdian yaitu Bidang Pelayanan Masyarakat Paroki Brayut, tim pengabdian menyusun sebuah kegiatan berupa workshop/Pelatihan Teknik Shibori. Kegiatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan produk kain Shibori agar mampu meningkatkan kreativitas peserta. Peserta pelatihan adalah komunitas ibu-ibu yang tergabung di Paroki Brayut. Melalui pemahaman konsep komposisi, warna, dan detail, para peserta dapat menciptakan berbagai inovasi desain pola kain Shibori. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu active dan participatory learning melalui pelatihan/workshop. Hasil kegiatan adalah pelatihan dilaksanakan pada bulan Juli 2023, dengan jumlah peserta 30 orang. Semua peserta menghasilkan komposisi warna yang menarik dan diaplikasikan melalui teknik ikat. Selain itu peserta juga memahami teknik pewarnaan alami yang ramah lingkungan dan lebih sehat untuk tubuh serta itu pemberian materi terkait pengelolaan UMKM bagi peserta yang akan merintis usaha baru.
Pengembangan Konsep Tematik Rute Sepeda Wisata: Studi Kasus Rute Gowes Monalisa Kota Yogyakarta Sita Yuliastuti Amijaya; Kristian Oentoro; Wiyatiningsih Wiyatiningsih
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 4 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i4.15277

Abstract

Perancangan Lima Rute Sepeda Wisata Kota Yogyakarta telah dirancang untuk menunjukkan ikon-ikon budaya dan keunikan perkampungan di Kota Yogyakarta. Rute 1 disebut sebagai Romansa Kota Lawas, Rute 2 adalah Tilik Jeron Beteng, Rute 3 adalah Jajah Kampung Susur Sungai, Rute 4 disebut Jajah Kampung 2 atau Jelajah Harmoni Pesona Kampung, dan Rute 5 adalah Taman Pintar Taman Budaya. Tujuan pelaksanaan/implementasi program pengabdian ini adalah memberikan masukan atau rekomendasi bagi pengelola Kampung Wisata serta para pemangku kepentingan terkait dengan pariwisata di Kota Yogyakarta serta khususnya wisata sepeda dalam mengembangkan rute tematik sepeda wisata. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode focus group disscussions (FGD), test tour, kuesioner, analisis dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan dengan tahapan kegiatan persiapan berupa koordinasi, sosialisasi, dan audiensi. Tahap perlaksanaan berupa survei dan test tour serta penyebaran kuesioner, diteruskan dengan monitoring dan evaluasi kegiatan. Pada akhir tahapan dilakukan penyusunan laporan dan penulisan draft publikasi. Hasil implementasi kegiatan berupa masukan atau rekomendasi bagi peningkatan wisata sepeda yang disampaikan oleh para pengurus kampung wisata, pengelola wisata sepeda, serta stakeholder pemerintah dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Pengembangan konsep tematik wisata sepeda dilakukan dengan menggabungkan beberapa rute yang diawali pada titik awal baru di Kampus Universitas Kristen Duta Wacana melalui modifikasi rute 5 dan rute 1. Modifikasi rute ini tetap memberikan pengalaman berwisata sepeda yang memuaskan bagi pesepeda, memberikan dampak perekonomian bagi kampung wisata serta pengelola wisata sepeda mulai dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), perusahaan penyewaan sepeda Jogjabike juga bagi para penyedia layanan akomodasi.