Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Use of Indonesian Language in Education Habitus Renita Br Saragih
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.185 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.5627

Abstract

The purpose of this paper is to reflect on how Indonesian is used in an educational environment. We realize that education is an elementary thing in the life and development of the nation, especially in terms of mentality. Education is regulated under a juridical umbrella, namely Law No. 2 of 2003. In the world of education, ideally, the ability to use language that must be mastered by each individual is the ability to use language properly and correctly, in accordance with applicable language rules. It can be seen how deep the education space is even in this millennial era, which still does not apply these rules, so that the Indonesian language does not look graceful and authoritative. The method of this paper is a literature review using references that are considered compatible in this study. The need for central resources is adjusted to the needs of the study. The results of the study are the tendency to use language that reflects a sense of (1) not being afraid and ashamed of being wrong in pronunciation, (2) not ashamed of losing self-confidence.
Persepsi Peserta Kampus Mengajar terhadap Profil Lulusan Program Studi Kammer Tuahman Sipayung; Vina Merina Br Sianipar; Renita Br Saragih; Sanggam P Gultom; Galina Sitinjak; Hanna Sitohang; Jesika Jelita Putri Simarmata
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i1.4069

Abstract

Persepsi merupakan proses yang ditempuh individu untuk menorganasisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera sehingga setiap individu mempersepsikan suatu benda yang sama secara berbeda-beda yang ditentukan oleh factor fungsional dan faktor struktural.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa peserta KM 2 dan 3 terhadap profil lulusan prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pendidikan Matematika FKIP UHN Medan. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan skala likert. Sumber data berasal dari respon peserta KM 2 dan 3 yang disebarkan oleh tim peneliti dari total peserta KM 325 Namun responden yang mengisi adalah responden melalui google form. Hal ini diamati dari hasil kuesioner dengan menggunakan skala likert. selanjutnya, hasil dari kuesioner pada taraf pengembagan ketrampilan mencapaikan hasil meningkat sebesar 64%, sangat meningkat dengan hasil 33,3% dan kurang meningkat hanya 4%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil kuesioner memiliki nilai positif dengan taraf 73.3% yang termasuk pada kategori cukup baik.
Peran Kegiatan Kebhinekaan Modul Nusantara Program PMM Dalam Peningkatan Pengetahuan Budaya Mahasiswa Renita Br Saragih; Destriani Chrisnawati Nainggolan; Ferry Josua Simanullang; Fatimah Ria Sitompul
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa besarnya peran Mata kuliah Modul Nusantara hingga memberikan dampak dalam meningkatkan Wawasan Kebhinekaan mahasiswa. Penelitian Ini menggunakan pendekatan kualitatif Deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Museum Keratan Kasunan, Museum Radya Pustaka, Museum Keris. Pengumpulan data menggunakan metode Observasi dan Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Mata Kuliah Modul Nusantara memiliki peran yang besar dalam meningkatkan wawasan Kebhinekaan mahasiswa Inbound antara lain; Pertama, Mahasiswa memiliki pengalaman dan pengetahuan baru terhadap Budaya dan sejarah yang sebelumnya tidak diketahui oleh mahasiswa; Kedua, Mahasiswa mampu merefleksikan dan menunjukan bagaimana melestarikan dan memiliki rasa untuk menjaga sejarah-sejarah yang berlaku di Indonesia yang masih menjadi suatu penghormatan negara atau tempat-tempat permuseuman yang harus tetap dijaga utuh bentuk kesejarahannya; Ketiga, Mahasiswa Memiliki karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat dan moral yang tinggi untuk mengimbangi kecerdasannyaa menjadi kader muda bela negara yang memahami “Bhineka Tunggal Ika” sebagai kekayan Bangsa; Keempat, Mahasiwa Memiliki peran besar untuk menciptakan dan membangun serta menjaga keutuhan Budaya dan sejarah yang ada di Indonesia serta harus mampu memberikan bukti nyata dengan berinovasi dan berekreasi.
Analisis Desain Dan Ragam Bahasa "Beda Pemula Bikin Konten vs. Udah 1 Tahun Oleh Victoriawong" Sonya Hutabarat; Miranda Elisa Br Sembiring; Sonya Apriyanti Damanik; Renita Br Saragih
Concept: Journal of Social Humanities and Education Vol. 2 No. 3 (2023): September : Concept: Journal of Social Humanities and Education
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/concept.v2i3.558

Abstract

The purpose of this qualitative research is to determine the types of language variety in the Tiktok content "Different Beginners Making Content Vs. Already 1 Year by Victoriawong" and to analyze the content design. After downloading videos from tiktok Victoriawong, data collection techniques are used to listen, record, identify, and classify. The purpose of this study is to analyze the design and describe the variety of languages used by content creators. Based on the results of an analysis of the variety of languages in Beda content, Beginners create Content Vs. It's been 1 year by Victoriawong, the most widely used is colloquial language with a percentage of 37% of the 10 words that contain colloquial language. The second highest percentage is journalistic variety 14.8%, spoken variety 14.8%, casual language, 14.8% of each of the 4 words that the researcher gets. The least presentation, namely the variety of formalities, is 11.1% of the 3 words. And the variety of languages that are not included in this content are the variety of dialects and the variety of businesses.