p-Index From 2019 - 2024
2.223
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JIKF
Nia Supiana
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Dan Pekerjaan Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Selaparang Mataram Tahun 2017 Nia Supiana; Sriama Muliani
JIKF Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.123 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v6i1.558

Abstract

World Healt Organization (WHO) merekomendasikan bahwa langkah terbaik menjaga kesehatan bayi dan ibunya adalah pemberian ASI eksklusif setidaknya sampai 6 bulan. Form laporan pencapaian ASI Eksklusif di Puskesmas Selaparang Tahun 2016 yaitu Kelurahan Karang Baru (25%) Kelurahan Rembiga (26,32%), Kelurahan Sayang-Sayang (28,57%) dan Data ibu Menyusui sebanyak 661. (Register Poli KIA Puskesmas Selaparang), dari data tersebut masih terlihat bahwa cakupan ASI eksklusif di wilayah puskesmas Selaparang masih sangat rendah, pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan pekerjaan ibu merupakan beberapa factor yang mempengaruhi hal tersebut, maka dari itu penulis tertarik melihat apakah ada hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Selaparang Mataram tahun 2017. Rancangan penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitan menunjukkan bahwa dari 30 ibu menyusui yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram diketahui bahwa sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup tentang ASI Eksklusif sebanyak 15 orang (50,0%). Dari 30 ibu menyusui yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram diketahui bahwa lebih banyak yang bekerja sebanyak 17 orang (56,3%). Dari 30 ibu menyusui yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram diketahui bahwa lebih banyak yang memberikan ASI Eksklusif sebanyak 16 orang (53,3%). Ada hubungan pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Selaparang Mataram Tahun 2017 dengan nilai p value sebesar 0,010 < 0,05. Ada hubungan pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Selaparang Mataram Tahun 2017 dengan nilai p value sebesar 0,024 < 0,05. Kesimpulan dilihat dari aspek pengetahuan ibu menyusui cendrung memiliki pengetahuan dalam kategori cukup, dan lebih banyak yang bekerja di luar rumah, hasil analisa hubungan bahwa dua variabel hubungan dan pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan antara pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Selaparang Mataram Tahun 2017.
Faktor Penyebab Laserasi Perinium Pada Persalinan Normal Di Puskesmas Karang Taliwang Tahun 2017 Nia Supiana; Rabiatul Adawiyah
JIKF Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.261 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v6i2.561

Abstract

Berdasarkan data Dikes NTB Tahun 2016 AKI di NTB 92 kasus, menurun dari tahun 2015 yaitu sebanyak 95 kasus, dimana sebagian besar disebabkan perdarahan Nifas 56,25%. Sumber perdarahan dapat berasal dari laserasi perineum, vagina, serviks, dan robekan uterus (rupture uteri). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab laserasi perineum pada persalinan normal di Puskesmas Karang Taliwang Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling dengan jumlah sample 86 orang ibu bersalin. Diamana data-data dari 86 sampel yang diteliti dimasukkan kedalam master tabel dan kemudian mencari distribusi frekuensi jumlah laserasi perineum dari tiap variabel. Hasil penelitian yang didapatkan jumlah ibu bersalin terbanyak pada usia 20 – 35 tahun yaitu 78 orang (90,7%), paritas 2 – 4 yaitu 54 orang (62,8%), laserasi perineum 77 orang (89,5%), lama kala II < 3 jam 52 orang (60,5%), BBL 2500-4000 gram 81 orang (94,2%). Sedangkan berdasarkan tabel silang jumlah frekuensi laserasi perineum yang terbanyak berdasarkan umur 20 – 35 tahun 73 orang, paritas 2-4 sebanyak 47 orang, lama kala II < 3 jam 44 orang, BBL 2500-4000 gram 72 orang. Jadi dapat disimpulkan mayorita tertinggi ibu bersalin adalah berdasarkan kelompok berat badan lahir 2500 – 4000 gram sedangkan mayoritas tertinggi ibu dengan laserasi perineum adalah pada kelompok umur 20 -35 tahun yaitu sebanyak 73 orang.
Analisis Indeks Massa Tubuh Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Tahun 2015 Sriama Muliani; Nia Supiana
JIKF Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.611 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i1.569

Abstract

Indeks massa tubuh merupakan salah satu cara untuk memantau status gizi orang dewasa (usia 18 tahun keatas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan BB. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin selama dalam kandugan, apabila status gizi kurang pada ibu baik sebelum kehamilan atau selama kehamilan akan mempengaruhi asupan nutrisi terhadap janin yang dikandungnya sehingga memiliki risiko untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis indeks massa tubuh ibu degan kejadian berat bayi lahir rendah di RSUD Kota Mataram. Desain penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik yang datanya bersifat retrosfektif dengan mengambil data skunder direkam medik dan mengunakan uji statistik fisher’s exact test, nilai a= 0,05 dengan bantuan SPSS. Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan BBLR (usia kehamilan >37 minggu) yang dilahirkan di Rumah Sakit Umum daerah kota mataram pada periode 01 januari sampai 31 desember 2014 yaitu sebanyak 179 orang. Berdasarkan hasil uji statistic dengan menggunakan fisher’s exact test terdapat hubungan indeks massa tubuh pada ibu selama hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah yaitu P= 000< a= 0,05 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan sebagai pelaksana pemberi pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk memperhatikan indeks masa tubuh pada ibu selama hamil agar dapat melakukan deteksi sedini mungkin.
Pemberian Ekstrak Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis L) Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas Asri Daniyati; Nia Supiana
JIKF Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.303 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i2.582

Abstract

Ketidakcukupan produksi ASI merupakan alasan utama seorang ibu untuk penghentian pemberian ASI secara dini, Lagtagogum sintesis tidak banyak dikenal dan harganya relative mahal serta mengandung efek samping. Kandungan senyawa sipinon & polifenol dalam daun kacang panjang (Vigna Sinensis L) memiliki efek laktagogum sehingga dapat meningkatkan produksi ASI dan melancarkan ASI. Penelitian ini bertujuan Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak daun kacang panjang berpengaruh terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu Nifas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasy eksperiment dengan rancangan random cluster design pretest dan posttest control group design.dengan sampel 32 orang ibu nifas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dibagi dalam kelompok intervensi (n=16) diberikan ekstrak daun kacang panjang @200 mg (da;lam bentuk kapsul)dan kelompok kontrol (n=16) diberikan suplemen vitamin sesuai standar asuhan kebidanan masa nifas dengan tehnik Consecutive sampling. Analisis penelitian ini dengan univariat dan bivariat menggunakan uji t dependent dan independent dan tidak normal dengan wilcoxcon. Hasil penelitian Setelah diberikan intervensi didapatkan, produksi ASI pada volume ASI (p=0,000), frekuensi BAB (p=0,014), BAK (p=0,014), dan intensitas tidur (p=0,000). Ekstrak daun kacang panjang berpengaruh terhadap peningkatan kadar hormon prolaktin, volume ASI, frekuensi BAB & BAK, dan intensitas Tidur.
Peran Bidan Dalam Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Di Puskesmas Tanjung Karang Indri Septiani; Nia Supiana; Shohipatul Mawaddah
JIKF Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.211 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i2.583

Abstract

Salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan P4K dalam menurunkan AKI dan AKB adalah peran bidan sebagai fasilitator dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga, serta masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi, termasuk perencanaan KB pascapersalinan dengan menggunakan stiker P4K. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran bidan dalam perencanaan program P4K. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 9 kriteria pertanyaan, tekhnik pengambilan sampel non random sampling dengan jumlah responden 27 responden ibu nifas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 9 peran bidan yang diteliti terdapat 7 peran bidan yang dilakukan kepada ibu yaitu peran bidan dalam mendata dan memetakan ibu hamil,memberi buku KIA dan menjelaskanya pada ibu, melakukan ANC standar pada ibu hamil, membantu ibu mempersiapkan persiapan persalinan, mengenali tanda bahaya, KB pascapersalinan dan neonatal nifas standar, 2 peran bidan lainnya jarang dilakukan yaitu mengajak ibu mengikuti kelas ibu hamil (30%) dan mengisi stiker P4K (45%). Diharapkan untuk bidan agar dapat mempertahankan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standar, aktif berpartisipasi dalam pemantauan dan pemasangan stiker disetiap rumah ibu hamil sehingga setiap ibu hamil dapat terpantau dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat. Bukan hanya itu saja, bidan juga harus lebih memperhatiakan hal terkait dalam mengajak ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil dan pemasangan stiker P4K.
Implementasi 10 T dalam Pencegahan Komplikasi Kehamilan dan Persalinan di Puskesmas Ampenan. Nia Supiana
JIKF Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.119 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v9i2.873

Abstract

Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan pada ibu hamil di lihat dari keberhasilan penurunan AKI dan AKB dapat terlihat dari akses ibu dalam mendapatkan pelayanan kebidanan yang berkualitas. Standar 10 T dalam pelaksanaan ANC merupakan salah satu upaya pencegah komplikasi-komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan dan persalinan yang dilakukan oleh bidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi standar 10 T dalam pencegahan komplikasi kehamilan dan persalinan di puskesmas Ampenan. Metode penelitian adalah deskriptif kuatitatif dengan rancangan cross sectional, menggunakan data primer dan skunder dari buku registrasi dan tabel kohort, dengan random sampling pada 30 data kunjungan ANC dan menggunakan alat bantu ceklist dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 ibu yang ANC bidan melakukan timbang berat badan dan ukur tinggi badan sebanyak 25 orang (83,33 %) dan bidan tidak melakukan sebanyak 5 orang (16,67%), bidan melakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 28 orang (93,33%), dan bidan tidak melakukan pemeriksaan sebanyak 2 orang (6,67%), bidan melakukan pemeriksaan status gizi sebanyak 20 orang (66,67%), dan bidan tidak melakukan pemeriksaan sebanyak 10 orang (33,33%), pemeriksaan tinggi fundus uteri sebanyak 20 orang (66,67%), dan bidan tidak melakukan pemeriksaan sebanyak 10 orang (33,33%), bidan melakukan pemeriksaan presentasi dan DJJ sebanyak 27 orang (90%), dan bidan tidak melakukan pemeriksaan sebanyak 3 orang (10%), bidan memberikan imunisasi TT sebanyak 23 orang (76,667%), dan bidan tidak memberikan sebanyak 7 orang (23,33%), bidan memberikan tablet penambah darah (Fe) sebanyak 28 orang (93,33%), dan bidan tidak membrikan sebanyak 2 orang (6,67%), bidan melakukan pemeriksaan laboratorium sebanyak 22 orang (73,33%), dan bidan tidak melakukan pemeriksaan sebanyak 8 orang (26,67%), bidan menjelaskan tatalaksana sebanyak 18 (60%), dan bidan tidak menjelaskan sebanyak 12 orang (40%), bidan menjelaskan temu wicara sebanyak 19 (63,33%), dan bidan tidak menjelaskan sebanyak 11 (36,67%).Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bidan yang berada di Puskesmas Ampenan telah mengimplementasikan 10 T dalam ANC namun masih ada sebgaian kecil asuhan 10 T yang tidak dilakukan karena tidak semua responden melakukan kunjungan yang sama (K1-K4).
Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pelecehan Seksual di MTs NW Mataram Nia Supiana; Musrifa Musrifa; Nurul Hidayati
JIKF Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesahatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v10i1.1083

Abstract

Kasus pelecehan Seksual yang dialami remaja semakin meningkat dengan pengetahuan para remaja yg sangat minim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Terhadap Pelecehan Seksual di MTs NW Mataram Tahun 2018. Pelecehan Seksual adalah perilaku atau tindakan yang menjengkelkan dilakukan seseorang terhadap pihak lain, yang berkaitan dengan jenis kelamin.dan dirasakan menurunkan martabat dan harkat diri yang di ganggunya. (Suryati,2009).Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriftif. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII yang sekarang menjadi kelas VIII dan IX sebanyak 72 orang yang ada di MTs NW Mataram. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh sehingga semua populasi di jadikan sampel sebanyak 72 orang . alat bantu yang digunakan adalah kueisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 72 orang yang ada di Mts.NW Mataram menunjukan bahwa sebagian besar remaja memiliki pengetahuan yang cukup tentang pelecehan seksual sebanyak 39 orang (54,2 %) kurang 19 orang (26,4%) dan yang baik 14 orang (19,4%). Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa dari 72 remaja yang diteliti di MTs NW Mataram sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 39 orang (54,2%) Disarankan kepada pihak sekolah yang ada di MTs NW Mataram, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang lebih banyak tentang pelecehan seksual kepada siswa dan siswi untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi tentang pelecehan seksual dengan melakukan kerja sama dengan petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan agar penyampaiannya lebih jelas serta dianjurkan untuk mengadakan program penyuluhan kesehatan reproduksi dan menyediakan kurikulum tentang kesehatan reproduksi.
Gambaran Pengetahuan Ibu Bekerja Tentang Manajemen Laktasi terhadap keberhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Dasan Tapen Tahun 2020 Shohipatul Mawaddah; Nia Supiana
JIKF Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v8i2.1101

Abstract

Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dalam pemberian ASI eksklusif, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sri (2008) menunjukkan kegagalan ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif sering dikaitkan karena kurangnya pemahaman tentang manajemen laktasi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang manajamen laktasi terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan 30 sampel dari 172 populasi yang terpilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan univariat. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa pengetahuan ibu bekerja tentang manajemen laktasi di wilayah kerja puskesmas Dasan Tapen pada tahun 2020 sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 12 responden (40%), terdapat 9 responden (30%) berpengetahuan baik dan 9 responden (30%) berpengetahuan kurang tentang manajemen laktasi. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang manajemen laktasi, maka diperlukan adanya penyaluran informasi atau sosialisasi terkait masalah kesehatan khususnya tentang manajemen laktasi dari petugas kesehatan kepada masyarakat.
Kejadian dan Penyebab Stunting di Desa Mambalan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020 Sriama Muliani; Nia Supiana; Nurul Hidayati
JIKF Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v8i2.1103

Abstract

Stunting atau disebut dengan “pendek” merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Dampak stunting dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik. Sedangkan dalam jangka panjang menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit kronis. Stunting di Lombok Barat masuk jajaran ke 3 setelah Lombok Timur dan Dompu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian dan penyebab stunting di Desa Mambalan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020. Jenis penelitian observasi yang dirancang secara deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang mengalami stunting. Sampel penelitian ini adalah 19 orang balita yang mengalami stunting di Desa Mambalan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuhl. Alat bantu yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kejadian stanting di Desa Mambalan adalah faktor pendidikan ibu pendidikan dasar dan menengah masing – masing 9 sampel (47,37%), pekerjaan ibu yaitu ibu tidak bekerja 17 sampel (89,47%) dan pendapatan orangtua sebanyak 18 sampel (94,73%). Disarankan kepada tenaga kesahatan dan para kader – kader untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kejadian stunting. Dan untuk masyarakat agar melakukan semua program yang sudah ada dengan maksimal untuk pencegahan stunting seperti mengikuti posyandu, kelas ibu hamil,mengkonsumsi tablet Fe untuk ibu hamil yang sudah diberikan.
Ekstrak Buah Kawista (Limonia Acidissima) Sebagai Alternatif Penurunan Mual Muntah Dalam Kehamilan (Study Laboratorium Pada Mencit) Nurul Hidayati; Nia Supiana
JIKF Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v8i2.1105

Abstract

Mual muntah merupakan gejala yang umum pada kehamilan dan terjadi pada 50-90% wanita hamil. Meskipun mencit tidak mampu muntah mereka menampilkan reaksi menganga pada saat kadar serotoninnya meningkat. Kadar serotonin pada mencit yang tidak hamil mendekati ambang deteksi yang lebih rendah (0,004pmol/islet). Dan meningkat 200kali lipat selama kehamilan. Kadar serotonin yang tinggi dapat mengakibatkan mual.Vitamin B6 dipercaya sebagai obat yang aman dan efektif untuk menurunkan mual muntah pada kehamilan. Ekstrak buah kawista memiliki kandungan vitamin B6 yang cukup tinggi. Efek samping pada obat vitamin B6 yaitu Reaksi alergi parah (ruam; gatal-gatal; sulit bernapas; sesak pada dada; bengkak di mulut, wajah, bibir, atau lidah); menurunnya kemampuan indra peraba, suhu, atau getaran; hilangnya keseimbangan; mati rasa pada kaki atau sekitar mulut; mati rasa atau kesemutan pada kulit.