Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Studi Karakteristik Briket Tempurung Kelapa dengan Berbagai Jenis Perekat Briket Edy Wibowo Kurniawan
Buletin Loupe Vol 15 No 01 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.142 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v15i01.24

Abstract

Banyak negara di dunia berlomba-lomba mengembangkan sumber energi baru terbarukan seiring berkurangnya cadangan energi bersumber dari fosil.Indonesia juga mengembangkan sumber energi terbarukan ini, salah satunya energi dari biomassa.Briket tempurung kelapa merupakan salah satu pengembangan energi biomassa, namun pengembangan jenis perekat masih terus diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik briket tempurung kelapa dengan berbagai jenis perekat briket. Penelitian dilakukan dengan mengecilkan ukuran arang tempurung kelapa sampai berukuran lolos 40 mesh, kemudian di campur dengan berbagai variasi perekat dengan proporsi 15%. Campuran tepung arang dengan perekat (tapioka, tanah liat, dan bentonit) dibasahi dan dicetak berbentuk silindris kemudian dikeringkan dengan cabinet drier. Setelah kering masing-masing produk dianalisa kadar air, kadar abu, kadar zat volatil, kadar karbon terikat dan nilai kalori dengan metode ASTM D-3175. Kemudian dihitung rerata dan dianalisa sidik ragam serta uji lanjut Duncan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa briket dengan semua jenis perkat memenuhi standar mutu baik untuk kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat dan nilai kalori. Kecuali untuk kadar zat volatil masih belum memenuhi standar. Adapun nilai kalori tertinggi ditunjukkan pada produk briket dengan perlakuan perekat tapioka dengan nilai 6314,46 kal/g.
Proses Optimasi Produksi Bioetanol dari Limbah Serat Buah Sawit dengan Metode SHF Edy Wibowo Kurniawan
Buletin Loupe Vol 16 No 01 (2020): Edisi Juli 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.189 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v16i01.77

Abstract

The Indonesian government is trying to equalize development including the energy sector. The government launched the use of alternative energy starting in 2008 with a blueprint for searching and utilizing new renewable energy sources in Indonesia through biofuels, one of the alternative energy developed is bioethanol. The research objective is the optimization of the SHF method bioethanol production process from palm fruit fiber waste. The experimental design uses central composite design with variable H2SO4 concentration and fermentation time. The first stage in the study was by saccharifying the palm oil fiber waste by the hydrolysis method using H2SO4 (concentrations of 1 M, 2 M, and 3 M). Then the next stage is fermentation process (fermentation time is 1 day, 2 days, 3 days, 4 days and 5 days). Sugar content analysis was carried out in the fermen solution and analysis of bioethanol levels in each running experiment. Then the optimization is done with the response surface method (RSM). Based on the research, the optimum condition of the bioethanol production process is H2SO4 concentration of 2.76 M with a fermentation time of 4.64 days which will produce bioethanol levels of 28.6027 g/L.
Pemanfaatan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) Sebagai Bahan Baku Fat Replacer Sorbitol-Oleat Poliester (SOPE) Edy Wibowo (editor) Kurniawan
Buletin Loupe Vol 16 No 02 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.197 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v16i02.246

Abstract

Perkembangan industri pangan sangat pesat sesuai dengan meningkatnya kesadaran manusia akan kesehatan asupan yang dikonsumsinya. Salah satu yang berkembang adalah fat replacer yang berperan sebagai senyawa alternatif pengganti lemak/minyak. Di sisi lain pemanfaatan limbah sampingan industri minyak sawit berupa palm fatty acid distillate (PFAD) masih kurang. Penelitian ini bertujuan melakukan optimasi proses sintesa fat replacer poliester (SOPE) dari PFAD dengan metode response surface method (RSM). Desain penelitian mengikuti rancangan Box-Behnken dengan 3 variasi perlakuan masing-masing 3 taraf, yaitu : variasi suhu (130°C, 140°C, 150°C), variasi waktu (5 jam, 7 jam, 9 jam), dan variasi perbandingan EMAL : gula alkohol (8:1, 10:1. 12:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk proses pembuatan SOPE yaitu pada suhu 145,32°C, dengan waktu 6,93 jam, dan rasio EMAL : gula alkohol sebesar 11,99:1 akan memberikan hasil rendemen yang maksimum sebesar 80,08%.
Studi Kesukaan Sensoris Aplikasi Tepung Asap Cair Cangkang Sawit dan Optimasinya Pada Mie Goreng Edy Wibowo Kurniawan
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.705 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.457

Abstract

Produk pangan bercitarasa bakar disukai masyarakat karena aroma dan rasanya yang khas. Agar lebih praktis memenuhi tuntutan zaman, tepung asap menjadi salah satu alternatif pengganti proses pengasapan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melakukan studi kesukaan secara sensoris dari aplikasi tepung asap cair cangkang kelapa sawit dan optimasinya pada mie goreng. Penelitian ini dilakukan pada dua tahap yaitu: a) produksi asap cair proses optimal dan redestilasinya, dilakukan dengan optimasi suhu pirolisis metode response surface methide (RSM), b) produksi dan aplikasi konsentrasi tepung asap 1-4% pada produk pangan. Dari redestilat asap cair di campur dengan maltodekstrin dengan beberapa perbandingan mulai 1:1, 2:1, 3:1, dan 4:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara produksi asap cair yang optimal dicapai dengan kadar air bahan 14,75%, dalam waktu 4,57 menit, pada suhu 499,30 °C, dengan kandungan fenol, karbonil dan asam berturut-turut 2,22% ; 2,13% dan 12,34%. Bau asap yang paling disukai dihasilkan dengan redestilat asap cair: maltodekstrin (1: 1) dengan konsentrasi 1% dari tepung basis.
Studi Produksi Bioenergi Bioetanol dari Sari Buah Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Metode Fermentasi dengan Penambahan Amonium Fosfat dan Urea Sebagai Sumber Nitrogen Edy Wibowo Kurniawan
Buletin Loupe Vol 17 No 02 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.114 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i02.861

Abstract

Pemerintah Indonesia giat mencari dan mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam menghadapi krisis energi. Melalui Permen ESDM No. 32 Tahun 2008 tentang Bahan Bakar Nabati. Bioetanol dari bahan baku yang mengandung karbohidrat/gula merupakan generasi pertama. Pemanfaatan buah jambu mete dengan kandungan karbohidrat merupakan pengembangan produksi bioetanol generasi pertama dari bahan yang bukan diprioritaskan sebagai bahan pangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan sumber nitrogen dari pupuk amonium fosfat (ZA) dan urea terhadap fermentasi sari buah jambu mete guna memproduksi bioetanol sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT). Penelitian dimulai dengan tahapan pembuatan sari buah jambu mete. Kemudian tahap variasi perlakuan pada penambahan sumber nitrogen dari amonium fosfat dan urea pada media fermentasi sari buah jambu mete. Konsentrasi penambahan amonium fosfat pada konsentrasi 0,25-2,0 g/l, sedangkan pupuk urea pada konsentrasi 0,1-1,0 g/l. fermentasi dilakukan selama 24 jam. Analisis yang dilakukan berupa kandungan N, P, K pada bahan sari buah jambu mete, produksi biomassa sel dan bbioetanol, pH media serta produktivitas bioetanol spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sumber nitrogen dari amonium fosfat dan urea meningkatkan produksi biomassa sel. Produksi bioetanol meningkat sampai konsentrasi penambahan amonium fosfat 1,5 g/l dengan produksi bioetanol 24,36 g/l. Sedangkan pada urea 0,4 g/l memproduksi bioetanol 28,67 g/l. Adapun produktivitas bioetanol spesifik meningkat sampai penambahan amonium fosfat 0,25 g/l atau urea 0,1 g/l.
Pengaruh Tekanan pada Mesin Pres terhadap Persentase Kehilangan Minyak (Oil Losses) pada Stasiun Pengepresan di Pabrik Minyak Sawit PT. Sentosa Kalimantan Jaya Berau Edy Wibowo Kurniawan
Jurnal Loupe Vol 18 No 02 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i02.1919

Abstract

Pabrik minyak sawit menghasilkan minyak sawit kasar (CPO/ Crude Palm Oil) dengan mengekstrak buah sawit melalui serangkaian tahapan dan harus memnuhi persyaratan SNI CPO. Oleh karena itu efektivitas dan efisiensi dari masing-masing tahapan proses memegang peranan penting. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah tingginya persentase kehilangan minyak (oil losses), khususnya pada proses pengepresan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi tekanan mesin pres terhadap persentase kehilangan minyak (oil losses) pada ampas serat mesocarp. Penelitian dilakukan pada mesin pres no. 1 pabrik minyak sawit PT. Sentosa Kalimantan Jaya (SKJ), kabupaten Berau Kalimantan Timur. Dengan perlakuan tekanan pada tiga taraf yaitu 50, 60, dan 65 bar. Hasil yang diperoleh dianalisis kandungan minyaknya, kemudian diidentifikasi serta dianalisis menggunakan diagram sebab akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat tekanan pada mesin pres berbanding terbalik dengan persentase kehilangan minyak (oil losses) pada ampas, namun kernel pecah juga meningkat. Tekanan yang terbaik pada 65 bar dengan hasil persentase kehilangan minyak (oil losses) sebesar 4,19%.Berdasarkan hasil diagram sebab akibat, terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya persentase kehilangan minyak , di antaranya yaitu : faktor bahan baku, faktor sumber daya manusia (SDM), faktor mesin, dan faktor lingkungan.
PENGENALAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITAS PERKEBUNAN BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR: Introduction To Plantation Commodity Processing Technology For Senior High School Students In Samarinda, East Kalimantan M. Atta Bary; Edi Wibowo Kurniawan; Rudito Rudito; Andi Lisnawati; Ahmad Zamroni; Mujibu Rahman; Muh. Yamin; Elisa Ginsel Popang; Anis Syauqi; Netty Maria Naibaho; Hamka Hamka; Farida Aryani; Mika Debora Br Barus; Adnan Putra Pratama; Dody Purwanto; Supriono Supriono; Yuliana Sabarina Lewar; Silvia Darmans; Rindawati Rindawati
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v2i5.154

Abstract

Higher education has a noble task, namely disseminating science and technology and cultural arts to all citizens with personal and institutional references to the principles of scientific methodology. Community capabilities need to be developed from various social strata by conveying the Tri Dharma of Higher Education, which is the main task of lecturers, this is a form of effort from universities to accelerate competitiveness to encourage the realization of government programs in national development. This community service activity is in collaboration with partners, namely high school and vocational schools (SMA / K) in Samarinda. The target of this program is to introduce and disseminate laboratory-based processing of plantation commodities at the Samarinda State Agricultural Polytechnic (PPNS) campus. From the results of observations in the field, there are still many high school / vocational students in Samarinda who are still not familiar with the processing technology of plantation commodities and the processing process and analysis techniques. The method of this activity is the delivery of material directly (lectures), discussion and deepening of the material by means of questions and answers, as well as simulation of laboratory-scale plantation commodity processing technology. The result of the implementation of this service is an increase in students' knowledge regarding plantation commodity processing technology and the students involved in this activity are able to master plantation commodity processing technology.