Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EKSPLORASI DAN ISOLASI JAMUR LIAR YANG TUMBUH PADA AREAL HUTAN SEKUNDER DI WILAYAH KELURAHAN SUNGAI KELEDANG, SAMARINDA (Expolration And Isolation Of Mushrooms Wildly Grown On Secondary Forest In Sungai Keledang Village, Samarinda) Zamroni, Ahmad; Hamdi, Saipul
REKAPANGAN Vol 10, No 1 (2016): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKJamur adalah salah satu potensi kekayaan alam Indonesia yang mengandung berbagai manfaat untuk kehidupan manusia. Akan tetapi, potensi ini belum dieksplorasi dan didokumentasikan dengan baik sehingga sampai saat ini potensi tersebut belum termanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, eksplorasi dan identifikasi jamur yang tumbuh liar sangat diperlukan sebagai langkah awal dalam pemanfaatan keanekaragaman jamur yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengeksplorasi, mengidentifikasi dan mengisolasi jamur yang tumbuh di areal hutan sekunder di wilayah Kelurahan Sungai Keledang, Samarinda. Sebanyak 16 jenis jamur telah berhasil didapatkan dan diidentifikasi. Sebagian besar jamur yang didapatkan merupakan jamur dari genus atau spesies yang telah dikenal memiliki nilai kegunaan yang penting terutama dalam kaitannya sebagai sumber nutrisi, sumber antioksidan, obat-obatan, penghasil enzim komersial, decolorization agent serta berperan dalam bioremidiasi. Jamur-jamur yang didapatkan tersebut juga telah berhasil diisolasi dan dipreservasi dalam bentuk koleksi biakan murni jamur dalam agar miring serta koleksi suspensi spora jamur dalam gliserol 15%.Kata kunci: eksplorasi, isolasi, jamur liar, bioaktifABSTRACTMushroom is one of Indonesia’s natural resources containing abundant benefits to mankind. Unfortunately, this potency has not yet been explored and well-documented so that Indonesia’s mushrooms resources are less utilized. Therefore, exploration and identification of wild mushrooms is needed as a first step toward utilization of mushrooms diversity in Indonesia. This reasearch is aimed to explore, identify and isolate mushrooms wildly grown on secondary forest in Sungai Keledang village, Samarinda, East Kalimantan. A total of 16 species of mushrooms has been collected and identified. Most of it are wildly known as species or genus providing benefits as source of nutrition, antioxidant, medicine, enzime producer, decolorization agent or bioremidiation. The collected mushrooms has been successfully isolated and preserved as pure mycelium culture in agar slant and pure spore suspension in 15% glycerol.Keywords: eksplorasi, isolasi, jamur liar, bioaktif
Forest reforestation strategy in the remaining tree mining area in Aceh, Indonesia Ahmad Zamroni
Poltanesa Vol 20 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Almost half the forest area (49 percent) is relatively intact, while 9 percent is found in fragments with little or no connectivity. Tropical rainforests and boreal coniferous forests are the least fragmented, whereas subtropical dry forest and temperate oceanic forests are among the most fragmented. Roughly 80 percent of the world’s forest area is found in patches larger than 1 million hectares. The remaining 20 percent is located in more than 34 million patches across the world – the vast majority less than 1 000 hectares in size.
Profil Organoleptik dan Uji Proksimat terhadap Bakso Sawi Pagoda (Tatsoi) dengan Fortifikasi Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Netty Maria Naibaho; Ahmad Zamroni; Heriad Daud Salusu; Rudito; Hamka; Eva Numarini
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.787 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.992

Abstract

Sayuran dan ikan merupakan makanan yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh manusia karena mengandung nutrisi yang sangat baik. Meskipun sebagian besar penelitian terkonsentrasi dengan bahan dasar pembuatan bakso dari daging ikan, namun perlu diketahui bahwa tidak semua kalangan masyarakat dapat mengkonsumsi sayuran dan ikan, terutama anak-anak. Alternative penyajian sayur dan ikan yang dapat dikonsumsi anak-anak sampai orang dewasa adalah bakso. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap daya terima rasa, tekstur, aroma, warna dan untuk mengetahui kandungan gizi seperti kadar air, kadar abu, protein, vitamin, lemak berdasarkan metode by different. Desain percobaan bakso sawi pagoda dan ikan bandeng ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan adalah rasio sawi pagoda dan ikan bandeng, yaitu w1 (95:5%), w2 (85:15%), w3 (75:25%), w4 (65:35%0, w5 (40:60%) dan w6 (30:70%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio sawi pagoda dan ikan bandeng memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar vitamin C, kadar lemak dan sifat organoleptik hedonik untuk atribut warna dan aroma. Namun tekstur dan rasa menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap bakso sawi pagoda fortifikasi ikan bandeng, dan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar abu. Bakso sawi pagoda fortifikasi ikan bandeng dengan komposisi sawi pagoda 30% dan ikan bandeng 70% mendapatkan respons organoleptik hedonik terbaik.
Rancang Bangun Alat Titrasi Semi-Otomatis untuk Analisa Kadar Vitamin C Zamroni Ahmad
Buletin Loupe Vol 16 No 02 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.552 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v16i02.257

Abstract

Pengujian kadar vitamin C dalam bahan pangan adalah salah satu uji yang sering dilakukan dalam industri pangan. Diperlukan metode yang cepat, mudah, murah dan akurat untuk mengukur kadar vitamin C dalam bahan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang alat titrasi yang mudah dioperasikan dan dapat bekerja otomatis tanpa memerlukan skill yang tinggi untuk mengoperasikannya. Penelitian ini telah berhasil membuat alat titrasi semi-otomatis dengan menggunakan Arduino Uno sebagai controller utamanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat titrator semi-otomatis memiliki presisi yang cukup baik dimana koevisien variasi (KV) pembacaan alat berkisar antara 2,6 hingga 5,8%, nilai ini hampir sebanding dengan metode titrasi manual yang memiliki KV berkisar antara 1,4 hingga 4,8%. Meskipun memiliki presisi yang cukup baik, namun hasil akhir perhitungan kadar vitamin C masih berbeda jauh dibandingkan dengan perhitungan metode titrasi manual dengan selisih perhitungan mencapai lebih dari 60%. Selisih nilai yang besar ini mungkin terjadi karena adanya interaksi antara iodin dengan dinding selang pompa yang menyebabkan iodin menempel di dinding selang pompa. Hal ini mengakibaktkan konsentrasi iodin yang dikeluarkan titrator menjadi lebih rendah sehingga dibutuhkan lebih banyak titran untuk mencapai titik akhir reaksi.
Sifat Kimia Biji Kakao (Theobroma cacao L.) dengan Penambahan Ragi Roti Instan pada Konsentrasi Ragi dan Waktu Fermentasi yang Berbeda Anis Syauqi; Ahmad Zamroni
Jurnal Loupe Vol 18 No 02 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i02.1779

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas yang memegang peranan cukup penting di Indonesia saat ini, salah satunya sebagai sumber devisa negara. Salah satu proses yang sangat berperan penting pada kualitas biji kakao yang dihasilkan adalah proses fermentasi. Fermentasi merupakan tahapan pengolahan yang sangat vital untuk menghasilkan cita rasa cokelat yang baik. Fermentasi juga berperan dalam perkembangan aroma dan rasa serta pengurangan rasa sepat dan pahit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat kimia pada biji kakao dengan melakukan pengujian total kadar gula, total kandungan asam, dan pH. Metode penelitian ini menggunakan perhitungan rata-rata dengan dua faktor perlakuan yaitu, faktor pertama adalah waktu fermentasi yang berbeda dan faktor kedua adalah penambahan ragi roti instan yang berbeda. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan kandungan total kadar gula yang tertinggi yaitu 3,67% pada perlakuan dengan waktu fermentasi selama 3 hari dan penambahan ragi roti instan sebanyak 0% (W0R0), total kandungan asam yang tertinggi yaitu 1,45% pada perlakuan dengan waktu fermentasi selama 6 hari dan penambahan ragi roti instan sebanyak 0,5% (W1R1), dan pH yang tertinggi yaitu 4,75 pada perlakuan waktu fermentasi selama 3 hari dengan penambahan ragi roti instan sebanyak 0,5% (W0R1).
Penapisan Fitokimia Limbah Padat Penyulingan Minyak Nilam (Pogestemon heyneatus) Farida Aryani; Nur Maulida Sari; Anis Syauqi; Periani Paurru; Ahmad Zamroni
Jurnal Loupe Vol 18 No 02 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i02.1889

Abstract

Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri. Seiring meningkatnya produksi minyak nilam, kuantitas limbah nilam pada industri penyulingan minyak nilam pun semakin banyak. Besarnya volume limbah hasil penyulingan minyak nilam seringkali menjadi masalah bagi pihak industri usaha penyulingan sendiri maupun lingkungan masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen senyawa metabolit sekunder yang masih terkandung dalam limbah penyulingan minyak nilam. Ekstraksi senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol 95 % selama 48 jam. Analisis fitokimia dilakukan secara kualitatif dengan metode kolorimetri untuk menguji kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid dalam residu penyulingan minyak nilam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak nilam dari limbah penyulingan mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Hal ini menunjukkan bahwa komponen senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun nilam tidak hilang meskipun telah mengalami proses penyulingan sebelumnya. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi para peneliti untuk melakukan kajian lebih lanjut mengenai bioaktivitas dari ekstrak limbah padat penyulingan minyak nilam.
Anti-hyperglycemic and Immunomodulatory Activity of a Polyherbal Composed of Sesbania grandiflora, Salacca zalacca and Acalypha indica Ahmad Zamroni; Elok Zubaidah; Muhaimin Rifa'i; Simon Bambang Widjanarko
The Journal of Experimental Life Science Vol. 8 No. 3 (2018)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jels.2018.008.03.09

Abstract

Diabetes has become a serious global public health problem due to its high prevalence and mortality. Unfortunately, current anti-diabetic drugs are having some limitations and adverse effects. Therefore, searching for a new anti-diabetic agent is an urgent challenge. In this research, we examined the effectiveness of a traditional anti-diabetic polyherbal composed of Sesbania grandiflora seeds, Salacca zalacca leaves and Acalypha indica roots (2:1:1). The study was aimed to explore the anti-hyperglycemic effect of the polyherbal in STZ-induced diabetic mice and to investigate the immunomodulatory activity involved in the process of controlling hyperglycemia. Our results showed that the polyherbal water extract (150 mg.kgBW-1) could suppress blood glucose elevation and preserve pancreatic islet of diabetic mice. Moreover, the polyherbal treatment could normalize the relative amount of activated CD4+CD62L- and CD8+CD62L- T cells. The polyherbal extract also stimulated the production of CD4+CD25+FoxP3+ regulatory T cells (Tregs) which is known to play an important role in diabetes control. In addition, polyherbal treatment also increased the relative amount of anti-inflammatory cytokines IL-10 and TGF-β. These results revealed that the polyherbal extract has an anti-hyperglycemic and immunomodulatory activity that may provide beneficial function in diabetes healing. Keywords: Antidiabetes, Immunomodulator, Polyherbal, Regulatory T cell.
Karakteristik Kimia dan Fisika Biji Kakao (Theobroma cacao l.) Hasil Fermentasi Wadah Kotak Kayu dan Wadah Plastik Anis Syauqi; Ahmad Zamroni
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2449

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas yang memegang peranan cukup penting di Indonesia saat ini, salah satunya sebagai sumber devisa Negara. Salah satu proses yang sangat berperan penting pada kualitas biji kakao yang dihasilkan adalah proses fermentasi dan proses pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik kimia dan fisik biji kakao (Theobroma cacao L.) hasil fermentasi wadah kotak kayu dan wadah plastik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu perhitungan rata-rata, yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan 1 menggunakan kotak kayu pengadukan 24 jam, perlakuan 2 kotak kayu pengadukan 48 jam, perlakuan 3 wadah plastik pengadukan 24 jam, perlakuan 4 wadah plastik pengadukan 48 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah uji kadar air, kadar lemak, asam lemak bebas, dan kadar kulit biji. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan kandungan kadar air dengan wadah kotak kayu pengadukan 24 jam sebesar 5,26%, wadah kotak kayu pengadukan 48 jam sebesar 5,53%, wadah plastik pengadukan 24 jam sebesar 5,22% dan wadah plastik pengadukan 48 jam sebesar 5,42%. Kandungan kadar lemak dengan wadah kotak kayu pengadukan 24 jam sebesar 26,87%, wadah kotak kayu pengadukan 48 jam sebesar 28,31%, wadah plastik pengadukan 24 jam sebesar 23,52% dan wadah plastik pengadukan 48 jam sebesar 28,01%. Kandungan asam lemak bebas yaitu wadah kotak kayu pengadukan 24 jam sebesar 0,39%, wadah kotak kayu pengadukan 48 jam sebesar 0,40%, wadah plastik pengadukan 24 jam sebesar 0,38% dan wadah plastik pengadukan 48 jam sebesar 0,40%. Kandungan kadar kulit biji yaitu wadah kotak kayu pengadukan 24 jam sebesar 11,18%, wadah kotak kayu pengadukan 48 jam sebesar 11,35%, wadah plastik pengadukan 24 jam sebesar 11,05% dan wadah plastik pengadukan 48 jam sebesar 11,22%.
Uji Kinerja Mesin Pengering Hybrid Bertenaga Surya dan Limbah Sekam untuk Pengeringan Cabai muh yamin; Ahmad Zamroni
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas sebuah rancangan pengering hybrid yang menggunakan dua sumber energi, yaitu sekam sebagai sumber pemanas dan panas surya. Alat didesain dapat digunakan pada kondisi cuaca panas dan dingin, karena alat dilengkapi dengan dua sumber pemanas yang bisa beroperasi dengan menggunakan sumber pemanas tunggal maupun sumber pemanas ganda. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung berat sampel cabe yang dikeringkan dengan pemanas sekam dan pemanas surya. Pengamatan berat dilakukan tiap jam. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa alat ini dapat digunakan untuk mengeringkan cabai secara efisien. Alat ini dapat bekerja sepanjang hari serta cepat dalam kinerja pengeringan. Selain itu, alat ini juga bersih dan aman dari hujan. Jika alat ini digunakan menggunakan sistem tunggal, maka kinerja alat menggunakan tenaga surya adalah lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan pemanas dengan bahan bakar sekam. Hal ini dilihat berdasarkan rata-rata suhu yang dihasilkan selama 9 jam (43,17 °C berbanding 37,89 °C), perubahan berat sampel setelah pengeringan selama 6 jam (73,7 gram berbanding 92,0 gram dari berat awal 100 gram) serta jumlah kehilangan air setelah pengeringan selama 6 jam (26,3% berbanding 8%).
PENGENALAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITAS PERKEBUNAN BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR: Introduction To Plantation Commodity Processing Technology For Senior High School Students In Samarinda, East Kalimantan M. Atta Bary; Edi Wibowo Kurniawan; Rudito Rudito; Andi Lisnawati; Ahmad Zamroni; Mujibu Rahman; Muh. Yamin; Elisa Ginsel Popang; Anis Syauqi; Netty Maria Naibaho; Hamka Hamka; Farida Aryani; Mika Debora Br Barus; Adnan Putra Pratama; Dody Purwanto; Supriono Supriono; Yuliana Sabarina Lewar; Silvia Darmans; Rindawati Rindawati
MESTAKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/mestaka.v2i5.154

Abstract

Higher education has a noble task, namely disseminating science and technology and cultural arts to all citizens with personal and institutional references to the principles of scientific methodology. Community capabilities need to be developed from various social strata by conveying the Tri Dharma of Higher Education, which is the main task of lecturers, this is a form of effort from universities to accelerate competitiveness to encourage the realization of government programs in national development. This community service activity is in collaboration with partners, namely high school and vocational schools (SMA / K) in Samarinda. The target of this program is to introduce and disseminate laboratory-based processing of plantation commodities at the Samarinda State Agricultural Polytechnic (PPNS) campus. From the results of observations in the field, there are still many high school / vocational students in Samarinda who are still not familiar with the processing technology of plantation commodities and the processing process and analysis techniques. The method of this activity is the delivery of material directly (lectures), discussion and deepening of the material by means of questions and answers, as well as simulation of laboratory-scale plantation commodity processing technology. The result of the implementation of this service is an increase in students' knowledge regarding plantation commodity processing technology and the students involved in this activity are able to master plantation commodity processing technology.