Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Profil organoleptik sambal segar andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) dan batang kecombrang (Etlingera elatior) muda Netty Maria Naibaho; Novia S Damanik; Anis Syauqi
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.1.2020.3842.1-7

Abstract

Sambal merupakan salah satu asesori kuliner yang dapat membangkitkan nafsu makan. Sambal andaliman dikenal sebagai sambal khas dari Sumatera Utara. Pada sambal andaliman ini biasanya ditambahkan bunga kecombrang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sambal segar andaliman yang ditambah dengan batang kecombrang muda dalam proses pengolahannya. Desain percobaan sambal segar andaliman ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan adalah rasio andaliman (A) dan batang kecombrang muda (K), yaitu A50% : K35%, A50% : K25%; A50% : K15%; K50% : A35%; K50% : A25%; dan K50% : 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio andaliman dan batang kecombrang muda memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C, dan sifat organoleptik hedonik untuk atribut warna, dan rasa dari sambal andaliman, tetapi berpengaruh tidak nyata atribut aroma. Sambal segar andaliman dengan komposisi andaliman 15% dan batang kecombrang muda 50% mendapatkan respons organoleptik hedonik terbaik.
ANTIOXIDANT ACTIVITY OF ESSENTIAL OIL AND CRUDE EXTRACTS FROM KAFFIR LIME LEAVES (CITRUS HYSTRIX) IN EAST BORNEO Netty Maria Naibaho; Khusnul Khotimah
PROSIDING SEMINAR KIMIA PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE 2015
Publisher : PROSIDING SEMINAR KIMIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kaffir lime levaes is one of citrus cultivars in Indonesia that used as a food ingredient. The antioxidant activity of essential oil and crude extracts of Kaffir lime leaves in East Borneo was determined.The antioxidant potential of the samples was evaluated using two separate methods, inhibition of free radical 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) and 2,2-azino-bis 3ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid (ABTS).Results showed that the ethanol extracts were able to reduce the stable free radicals (DPPH and ABTS) with 49,5 μmol TE/mg and 42,8 μmol TE/mg, respectively.The total phenolic compounds were 4,06 μg GAE/mg. The essential oils from fresh leaves showed inhibition (DPPH) and (ABTS) at 5,78μmol TE/mg and 5,12μmol TE/mg, respectively. The strong antioxidant activity of the plant extracts may be attributed to the presence of phenolics.
Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Dalam Meningkatkan Produksi Rengginang Di Kelurahan Sidodadi Kota Samarinda Netty Maria Naibaho; Andi Lisnawati; Khusnul Khotimah; Rudito Rudito; Anis Syauqi; Mujibu Rahman; Tere Adi Susanti; Hamka Hamka; M. Yamin
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.646 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v3i1.4465

Abstract

Rengginang is one of the traditional foods of the archipelago that has been consumed as a snack or main food since time immemorial. At the first rengginang is a food made from the rest of rice that does not run out, rather than being wasted in rice, it is processed into savory and crunchy food in the form of rengginang. Usually the processing is very simple, it is only dried by drying and frying and can be consumed immediately. Along with the time the tasty and crunchy food is very popular with consumers, so that the prestige of rengginang extends among the community and becomes one of the business opportunities for the culprit, especially the housewife, namely Mrs. Darmini. This science and technology for the community has a positive effect on partners and other business people that the importance of using simple technology is effective, thus increasing the production process of rice. The introduction and administration of a sealer is also very important to maintain the quality of the rengginang. Besides that, the need for legality of business such as P-IRT to ensure food security for consumers. This science and technology activity for the community is expected to continue as an effort to provide coaching and mentoring for micro-businesses that have the prospect of being able to survive and develop in the future
Profil Organoleptik dan Uji Proksimat terhadap Bakso Sawi Pagoda (Tatsoi) dengan Fortifikasi Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Netty Maria Naibaho; Ahmad Zamroni; Heriad Daud Salusu; Rudito; Hamka; Eva Numarini
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.787 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.992

Abstract

Sayuran dan ikan merupakan makanan yang sangat penting dalam proses metabolisme tubuh manusia karena mengandung nutrisi yang sangat baik. Meskipun sebagian besar penelitian terkonsentrasi dengan bahan dasar pembuatan bakso dari daging ikan, namun perlu diketahui bahwa tidak semua kalangan masyarakat dapat mengkonsumsi sayuran dan ikan, terutama anak-anak. Alternative penyajian sayur dan ikan yang dapat dikonsumsi anak-anak sampai orang dewasa adalah bakso. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap daya terima rasa, tekstur, aroma, warna dan untuk mengetahui kandungan gizi seperti kadar air, kadar abu, protein, vitamin, lemak berdasarkan metode by different. Desain percobaan bakso sawi pagoda dan ikan bandeng ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan adalah rasio sawi pagoda dan ikan bandeng, yaitu w1 (95:5%), w2 (85:15%), w3 (75:25%), w4 (65:35%0, w5 (40:60%) dan w6 (30:70%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio sawi pagoda dan ikan bandeng memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar vitamin C, kadar lemak dan sifat organoleptik hedonik untuk atribut warna dan aroma. Namun tekstur dan rasa menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap bakso sawi pagoda fortifikasi ikan bandeng, dan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar abu. Bakso sawi pagoda fortifikasi ikan bandeng dengan komposisi sawi pagoda 30% dan ikan bandeng 70% mendapatkan respons organoleptik hedonik terbaik.
Tanaman Berbunga Penghasil Pollen Sebagai Sumber Pakan Lebah Netty Maria Naibaho
Buletin Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.946 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.948

Abstract

Aroma bunga merupakan komponen penting dari repertoar sifat tanaman berbunga, yang digunakan untuk menarik perhatian lebah. Tujuan ulasan ini untuk menguraikan keadaan pengetahuan tentang pentingnya serbuk sari tanaman sebagai sumber pakan lebah dan pentingnya aroma bunga terkait aspek ekologi kimia pada perilaku lebah dalam mencari sumber pakan dalam mengumpulkan serbuk sari pada sarangnya. Komponen senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman berbunga menunjukkan sifat daya tarik lebah terhadap bunga tersebut. Semakin tinggi nilai aromatiknya, maka semakin banyak lebah yang hinggap. Sehingga perlunya studi lanjut tentang sejauh mana aroma nektar dan serbuk sari secara langsung mempengaruhi komunikasi lebah di dalam sarang, dan perlu kajian pentingnya karakteristik nonvolatil dari nektar atau serbuk sari.
Pengaruh Metode Karbonisasi terhadap Profil Fisik dan Kimia Briket dari Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Netty Maria Naibaho
Buletin Loupe Vol 16 No 01 (2020): Edisi Juli 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.079 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v16i01.75

Abstract

Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, sehingga perlu mencari energi yang dapat diperbaharui, salah satunya adalah energi dari limbah biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia briket dari limbah biomassa baglog jamur tiram dengan perbedaan jenis karbonisasi cerobong dan karbonisasi sangrai. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAL) dengan satu faktor dengan tiga kali ulangan. Hasil menunjukkan bahwa nilai tertinggi pada perlakuan karbonisasi sangrai (P2) pada parameter yaitu kadar air, kadar abu, dan volatile metter, masing-masing nilainya 13.59%, 33.10%, dan 45.54%. Nilai karbon terikat dan nilai kalor tertinggi ditunjukkan pada perlakuan karbonisasi cerobong dengan nilai 4280.72 kal/g cm2. Sedangkan, nilai karbon terikat dan nilai kalor terendah terdapat pada perlakuan karbonisasi sangrai dengan masing-masing nilai 25.77%, 3988.77 kal/g cm2. Metode karbonisasi cerobong menunjukan nilai kalor yang tinggi pada briket baglog jamur tiram yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber energi memenuhi SNI karbon aktif yaitu 5000 kal/g.
Fermentasi Sistem Aerob Dan Anaerob Dalam Pembuatan Cuka Dari Nira Aren (Arenga Pinnata) Netty Maria Naibaho
Buletin Loupe Vol 14 No 01 (2017): Edisi Juni 2017
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.365 KB)

Abstract

Vinegar is one of the products that are often utilized by the community to enhance the taste of food. The purpose of this study was to determine the taste of vinegar with the addition of cinnamon and to determine the effect of long fermentation in the production of Neera vinegar. This research was completed by using randomized design with 2 factors, namely the long fermentation and fermentation type (aerobe and anaerobe). The results show that the highest water content was found in anaerobic fermentation with an average of 0.97%. The lower water content was in aerobic fermentation with an average of 0.96%. Since the high pH was at 2 days interval with pH 4, while the low pH was at day 6 that was with pH 3. The results of organoleptic tests for color showed the highest fermentation value on day 6 was with anaerobic fermentation with the average value of 3.70. The highest value of the organoleptic test for aroma was found in day 4 with anaerobic fermentation with an average of 3.60. The organoleptic test showed that anaerobic fermentation had the highest taste rate of 3.6 on average on day 6. Anaerobic fermentation process for 6 days resulted in pH value and organoleptic test preferred by panelists.
Pengaruh Suhu Pengeringan Berbeda terhadap Sifat Kimia Tepung Bawang Tiwai (Eleutherine palmifolio (L) Merr) Netty Maria Naibaho
Buletin Loupe Vol 17 No 02 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.98 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i02.876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap rendemen dan kandungan kimia tepung bawang tiwai dengan perlakuan suhu berbeda. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu suhu pengeringan (50°C, 60°C, dan 70oC) dengan waktu pengeringan 8 jam, masing-masing diulang 3 kali. Parameter yang diamati adalah uji kadar air, kadar abu, rendemen, kadar protein, kadar serat dan kadar vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P1 (suhu pengeringan 50oC) menghasilkan nilai rendemen, kadar air, kadar abu, kadar protein dan vitamin C yang tertinggi dengan nilai berturut-turut sebesar 24.08 %, 12,06%, 2,51%, 3,62%, dan 0,252 mg/100 gram. Namun, kadar serat kasar tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (suhu pengeringan 70oC) sebesar 5,67%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rendemen dan kandungan kimia tepung bawang tiwai dapat berkurang atau bertambah karena ada proses suhu pengeringan yang berbeda.
Evaluasi Sensori dan Kandungan Gizi Kudapan Jelai Crispy berbasis Tepung Jelai (Coix lacryma-jobi L) dan Tepung Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) Siti Nurul Aini; Rieska Indah Mulyani; Rinten Anjang Sari; Netty Maria Naibaho
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 1 No. 6 (2022): October 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjst.v1i6.1615

Abstract

Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan gizi yang berlangsung lama atau menahun, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Kelompok yang rentan memiliki risiko paling tinggi mengalami KEK salah satunya adalah remaja putri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi sensori dan kandungan gizi kudapan jelai crispy. Jenis dan desain yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga pengulangan. Tiga perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan A menggunakan 60% tepung jelai dan 40% tepung kacang tanah, perlakuan B menggunakan 70% tepung jelai dan 30% tepung kacang tanah, Perlakuan C menggunakan 80% tepung jelai dan 20% tepung kacang tanah. Perlakuan terbaik dari nilai rata-rata tertinggi yaitu perlakuan B. Terdapat perbedaan yang nyata pada aroma dan tekstur hedonik, serta aroma dan rasa mutu hedonik. Hasil analisis kandungan gizi perlakuan B dalam 1 sajian perkemasan yaitu 120 gram kudapan didapatkan kandungan energi 203,86 kkal, protein 6,22 gram, lemak 7,98 gram, karbohidrat 26,78 gram, kadar air yaitu 1,98% dan kadar abu 2,10%.
Review singkat: Potensi antioksidan dari serbuk sari lebah Netty Maria Naibaho
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 1, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.1.2023.9861.1-12

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa kimia yang berfungsi untuk memperpanjang suatu produk dengan memperlambat proses peroksidasi lipid yang merupakan salah satu penyebab kerusakan makanan paling umum selama pengolahan dan penyimpanan. Review singkat ini mendiskusikan asal botani serbuk sari lebah (bee pollen), metode ekstraksi, penggunaan pelarut dan pengujian aktivitas antioksidannya. Bee pollen mengandung nutrisi dan senyawa golongan fenolat, flavonoid, serta terpenoid yang memiliki peran sebagai antioksidan yang dapat mengurangi stress oksidatif, dan oksidasi makromolekul yang dapat menekan munculnya penyakit regeneratif. Namun, aktivitas antioksidan senyawa kimia dari bee pollen ini dipengaruhi oleh musim, iklim, variasi lebah, dan proses pengolahan. Review singkat ini memberikan pengetahuan dasar tentang aktivitas antioksidan senyawa kimia dari bee pollen dan potensinya untuk diaplikasikan sebagai bahan tambahan pangan atau suplemen makanan.