Nikmatur Rosidah
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EFEK CONTRAST BATH DIBANDINGKAN ICE BATH PADA PEMULIHAN KEKUATAN OTOT PEMAIN FUTSAL Kurnia Putri Utami; Azumah Azumah; Ali Multazam; Nikmatur Rosidah
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 2 No. 1 (2020): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.43 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v1i2.13886

Abstract

Pemain futsal dituntut memiliki komponen kondisi fisik yang baik terutama kekuatan otot. Bermain dengan intensitas tinggi dapat mengakibatkan kelelahan otot dan dapat mengurangi performa pemain. Secara fisiologis, kondisi pemain akan kembali seperti semula setelah beristirahat. Namun, pemain dituntut untuk secepatnya pulih dari kelelahan sehingga dibutuhkan metode pemulihan yang tepat salah satunya menggunakan hidroterapi, yaitu contrast bath dan ice bath. Metode ini sudah banyak diaplikasikan pada atlet, tetapi penelitian secara komprehensif tentang efektivitas kedua metode ini masih terbatas. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan pengaruh contrast bath dan ice bath terhadap pemulihan kekuatan otot pada pemain futsal. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan model eksperimen two group pretest-posttest menggunakan tekhnik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang mengikuti ekstrakurikuler futsal yang dikelompokkan dalam grup contrast bath dan grup ice bath. Pengukuran kekuatan otot dilakukan menggunakan Leg dynamometer test. Berdasarkan hasil analisis statistic Mann-Whitney U-Test, tidak terdapat perbedaan bermakna pada pengaruh contrast bath dan ice bath terhadap pemulihan kekuatan otot (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan pengaruh contrast bath dan ice bath terhadap pemulihan kekuatan otot pada pemain futsal SMA kota Malang.
Literature Review : Analisis Musculoskeletal Disorders pada Musisi Orkestra Jenis String Dwi Gita Wahyuning; Zidni Imanurrohmah Lubis; Nungki Marlian Yuliadarwati; Nikmatur Rosidah
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.584 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17036

Abstract

Musisi orchestra jenis string memainkan alat musik sekitar 3 jam 40 menit dalam sehari dengan sedikit variasi dari posisi leher, trunk, dan ekstremitas atas, akibatnya sebagian besar musisi memiliki ketegangan kerja yang monoton secara ergonomis. Sikap kerja yang tidak sesuai dengan anatomi tubuh atau tidak ergonomis bisa menimbulkan musculoskeletal disorders (MSDs). Peneliti ingin mengetahui risiko kejadian musculoskeletal disorders pada musisi orkestra jenis string. Desain penelitian ini adlaah literature review dengan sampel berupa artikel pada database Pubmed dan Google Scholar. Kriteria artikel yang diambil adalah artikel internasional sesuai topik, bukan literature atau systematic review dan diterbitkan sejak 2016 hingga 2021. Berdasarkan hasil analisis dari 5 jurnal yang diperoleh, musisi orkestra jenis string memiliki keluhan di area punggung sebesar 37%, area leher sebesar 32%, area bahu sebesar 24% serta area pergelangan tangan sebesar 7%. Faktor penyebab utama MSDs tersebut adalah penggunaan alat musik berlebih dan berulang secara terus-menerus pada postur yang monoton. Dapat disimpulkan musisi orkestra jenis string memiliki resiko MSDs dan area punggung merupakan area yang paling banyak dikeluhkan.
Efektivitas Latihan Kegel Pada Inkontinensia Urine: Studi Kasus Kristiyono Putro; Novi Dwi Jayanti; Nikmatur Rosidah
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.22027

Abstract

Efektifitas metode pelvic floor muscle dengan teknik kegel exercise terhadap penguatan otot dasar panggul. studi kasus pada lansia dengan incontinensia urin diberikan pelvic floor muscle exercise and advance exercise diberikan 3 kali seminggu selama 2 minggu. Pengukuran menggunakan VAS, dan Sendvik Severity Score. Setelah dua minggu, gejala inkontinensia urin dilaporkan masih terjadi, dan tidak ditemukan efektifitas kegel exercise pada lansia dengan inkontinensia urin
Manajemen Fisioterapi pada Deep Vein Thrombosis (DVT) untuk Mengurangi Nyeri dan Meningkatkan Kekuatan Otot: Studi Kasus Yusfica Adelia Savitri; Nikmatur Rosidah
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 2 (2022): Vol. 4 No. 2 (2022): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i2.22694

Abstract

Deep vein thrombosis merupakan bekuan darah yang terbentuk pada vena bagian dalam di bawah kulit. Gejala paling umum terjadi di lokasi bekuan darah, diantaranya adalah pembengkakan, kulit terasa hangat dan kemerahan serta nyeri. Penelitian ini menggunakan design single case yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dalam 2 minggu, pada Februari 2022, di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar, Sumenep, Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas manajemen fisioterapi menggunakan metode RICE (Rest, Icing, Compression, Elevation) yang dikombinasikan dengan latihan stretching untuk menangani responden dengan deep vein thrombosis (DVT). Hasil menunjukkan, pada tingkat nyeri diam bernilai 2 menjadi 1, nyeri tekan bernilai 5 menjadi 3, dan nyeri gerak bernilai 3 menjadi 2 Pada kekuatan otot gastrocnemius dan otot soleus dengan nilai 3 menjadi 4. Terjadi penurunan bengkak di atas tuberositas tibia dextra senilai 42 cm menjadi 40,5 cm berkurang sebanyak 1,5 cm, di bawah tuberositas tibia dextra senilai 34 cm menjadi 33 cm berkurang sebanyak 1 cm. Pada pengukuran lingkup gerak sendi (LGS) dari S: 0o -0o-80o meningkat menjadi 0o-0o-100o. Hasil laporan pemberian (Rest, Icing, Compression, Elevation) yang dikombinasikan dengan latihan stretching menunjukkan penurunan nyeri dan peningkatan kekuatan otot meskipun tidak signifikan.
NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK PADA LANSIA : LAPORAN KASUS Diana Silvi Nafila; Nikmatur Rosidah; Nanang Heru Sumarsono
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Vol 6 No 01 (2023): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.035 KB) | DOI: 10.36341/jif.v6i01.2839

Abstract

Tujuan penulisan studi kasus ini adalah untuk melaporkan intervensi fisioterapi yang dapat diberikan untuk kondisi nekrolisis epidermal toksik pada lansia setelah mengkonsumsi obat golongan NSAID. Intervensi fisioterapi terdiri dari latihan Range of Motion (ROM) secara aktif dan pasif untuk meningkatkan rentang gerak pada seluruh regio tubuh, latihan pernapasan dengan teknik deep breathing untuk relaksasi otot-otot pernapasan dan meningkatkan fungsi ventilasi paru dan latihan positioning untuk mengurangi komplikasi yang diakibatkan oleh imobilisasi dan dapat meningkatkan rasa nyaman karena dapat mengurangi tekanan yang menetap pada beberapa bagian tubuh akibat posisi statis. Pemeriksaan fisioterapi diukur dan ditulis untuk mengetahui kondisi pasien sebelum intervesi diberikan. Dalam kondisi NET fisioterapi dapat berkontribusi dalam insiden NET untuk rehabilitasi fisik untuk mencegah penururnan fungsi tubuh pasien Kata Kunci: Nekrolisis Epidermal Toksik, Sindrom Steven Johnson, Intervensi Fisioterapi.
EFEKTIVITAS FELDENKRAIS EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA JOMBANG: Feldenkrais Effectiveness Training on Dynamic Balance in the Elderly at upt Tresna Werdha Jombang Social Services Nikmatur Rosidah; Selvia Wahyu Nur'Aini; Anita Faradilla Rahim
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 2 (2023): JIKep | Juni 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i2.1526

Abstract

Pendahuluan : Lanjut usia ialah individu yang telah mengalami perubahan fisiologis dan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia yang dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh salah satunya gangguan keseimbangan. Selain itu, perubahan tersebut menyebabkan peningkatan resiko jatuh pada lansia. Tujuan penelitian : untuk mengetahui pengaruh Feldenkrais Exercise terhadap keseimbangan dinamis pada lansia. Metode : Metode dalam riset ini menggunakan pre experimental design dengan jenis one group design. Time Up and Go Test (TUG) untuk mengukur keseimbangan dinamis. Analisis data menggunakan SPSS uji Sample Paired T test. Hasil : Hasil analisa data TUG menunjukkan P = 0.000 < 0.05 setelah 6 minggu intervensi, menunjukkan bahwa H1 di terima dan H0 di tolak. Kesimpulan : Feldenkrais Exercise meningkatkan keseimbangan dinamis lansia.
PENGARUH DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP SESAK NAFAS PASIEN TUBERKULOSIS DI KECAMATAN DAU Nurul Aini Rahmawati; Nur Amalia Moh. Jafar Nontji; Nikmatur Rosidah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.20344

Abstract

Tuberkulosis saat ini masih merupakan masalah kesehatan pada masyarakat khususnya di Indonesia hingga internasional. Mycobacterium tuberculosis merupakan suatu bakteri yang menyebabkan tuberkulosis. Gejala dari penderita tuberkulosis diantaranya batuk, batuk darah, nyeri dada hingga sesak nafas. Salah satu intervensi untuk menangani sesak nafas pada tuberkulosis yaitu dengan menggunakan deep breathing exercise. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh deep breathing exercise terhadap sesak nafas pasien tubekulosis di Kecamatan Dau. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental dengan metode one group pre dan post test. Teknik pengambillan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Sampel yang digunakan adalah pasien tuberkulosis yang ada di Puskesmas Kecamatan Dau. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan pengujian statistika uji normalitas shapiro-wilk mendapatkan nilai pretest 0,006 dan nilai posttest 0,002 p < 0,05, yang artinya data terdistribusi tidak normal. Sementara untuk hasil  uji Wilcoxon menunjukkan p-value = 0,000 < 0,05. Adanya pengaruh Deep Breathing Exercise terhadap sesak nafas pasien Tuberkulosis di Kecamatan Dau.
HUBUNGAN KEKUATAN CORE STABILITY DENGAN RISIKO CEDERA MUSKULOSKELETAL EKSTREMITAS BAWAH PADA PEMAIN TENIS LAPANGAN DI KOTA MALANG Anita Faradillah Rahim; Fatimah Safira; Nikmatur Rosidah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.20461

Abstract

Tenis lapangan adalah jenis olahraga permainan dengan karakteristik yang cepat sehingga memerlukan kelincahan, koordinasi, power dan daya tahan.. Cedera olahraga tenis lapangan dilihat dari biomekanik dan mekanisme yang terbagi menjadi cedera trauma dan non trauma. Salah satu faktor untuk mengurangi terjadinya cedera adalah dengan meningkatkan core stability pada pemain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan core stability dengan risiko cedera muskuloskeletal ekstremitas bawah pada pemain tenis lapangan di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini terdiri dari pemain tenis lapangan yang berada di Kota Malang dengan sampel sebanyak 20 responden. Pengumpulan data menggunakann Functional Movement Screening (FMS) untuk mengukur risiko cedera dan Prone Plank Test untuk mengukur core stability. Berdasarkan uji statistik Spearmen risiko cedera dan core stability diperoleh nilai p = 0,00, r = 0,538 dengan hasil cukup kuat, sehingga terdapat hubungan antara core stability dan risiko cedera. Terdapat hubungan antara core stability yang dapat mempengaruhi risiko cedera muskuloskeletal ekstremitas bawah pada pemain tenis lapangan di Kota Malang.
PENGARUH SENAM TRILOKA TERHADAP TINGKAT KESEIMBANGAN PADA LANSIA DI GRIYA LANSIA HUSNUL KHATIMAH Alfina Chintya Damayanti; Nungki Marlian Yuliadarwati; Nikmatur Rosidah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): IN PROGRES MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.23259

Abstract

Lansia adalah ketika seseorang yang mencapai 60 tahun keatas. Kenaikan jumlah lanjut usia di Indonesia disebabkan karena kenaikan harapan hidup dikarenakan peningkatan kualitas kesehatan. Indonesia salah satu negara yang jumlah lansianya sangat tinggi di dunia. Lansia akan mengalami beberapa masalah pada tubuhnya karena penurunan fungsi tubuh yang membuat terganggunya kegiatan sehari-hari. Salah satu permasalahan pada lansia yang sangat mengganggu adalah gangguan keseimbangan. Keseimbangan adalah suatu kemampuan untuk mempertahankan kestabilan postur dan salah satu faktor utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Masalah keseimbangan yang didapati lansia salah satunya terjadi karena melemahnya otot-otot utama penyangga tubuh. Kelemahan pada otot-otot besar penyangga tubuh lansia disebabkan karena proses degeneratif dimana pada system musculoskeletal mengalami penurunan massa otot-otot sebagian besar dan serta menurunnya aktivitas fungsional. Di Jawa Timur jumlah kasus gangguan keseimbangan pada lansia sebesar 63% yang mengalami ketidakseimbangan tubuh akibat kelemahan otot pada tungkai bawah. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui pengaruh senam triloka terhadap tingkat keseimbangan lansia. Desain pada penelitian ini memakai kuantitatif  pre-eksperimental dan desain one group pre-test dan post-test. Hasil penelitian ini menyatakan adanya pengaruh senam triloka terhadap tingkat keseimbangan lansia sebelum dan setelah pemberian senam triloka. Kesimpulan dari peneltian ini adalah terdapat pengaruh sebelum dan setelah pemberian senam triloka terhadap keseimbangan lansia.