Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

TERAPI LATIHAN DENGAN METODE FELDENKRAIS BERPENGARUH TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA Nungki Marlian Yuliadarwati; Auliya Vanissa; Septiyorini Septiyorini
Jurnal Sport Science Vol 9, No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.49 KB) | DOI: 10.17977/um057v9i2p120-124

Abstract

bertambahnya usia seseorang akan mengalami penurunan fungsi atau sistem fisiologis yang akan menyebabkan munculnya gangguan, seperti penurunan fisiologis yang sangat berperan dalam mengendalikan keseimbangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan metode Feldenkrais terhadap keseimbangan dinamis pada lansia. Metode dalam penelitian ini menggunakan pra-eksperimental dengan pendekatan desain pretest-posttest dengan satu kelompok intervensi. Time Up and Go Test (TUG) untuk mengukur keseimbangan dinamis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon menggunakan program aplikasi SPSS. Hasil analisis data menunjukkan P = 0,000 <α = 0,05, menunjukkan bahwa H1 diterima dari penelitian ini dan H0 ditolak. Kesimpulannya metode feldenkrais berpengaruh terhadap keseimbangan dinamis pada lansia.
GAMBARAN AKTIVITAS FISIK BERKORELASI DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS LANSIA Nungki Marlian Yuliadarwati; Mia Agustina; Safun Rahmanto; Septyorini Septyorini
Jurnal Sport Science Vol 10, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um057v10i2p107-112

Abstract

Terjadi penurunan sensasi pada sistem vestibular pada usia 30 tahun diantaranya vestibular ocular reflex (VOR) yang akan mengalami percepatan penurunan pada usia 55-60 tahun. Penurunan ini dapat meningkatkan gangguan keseimbangan pada lansia dengan aktivitas fisik rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan korelasi aktivitas fisik dengan keseimbangan dinamis pada lansia dengan jumlah sampel sebanyak 62 lansia. Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan desain penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik pengumpulan data purposive sampling. Aktivitas fisik diukur menggunakan kuisioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) sedangkan keseimbangan diukur menggunakan Time Up and Go Test (TUG). Hasil analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rho dengan nilai p<0,05. Sehingga dapat disimpulkan terdapat korelasi aktivitas fisik dengan keseimbangan dinamis lansia. 
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (OBESITAS) DENGAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA Nungki Marlian Yuliadarwati; Diana Silvia Navila; Safun Rahmanto
Jurnal Sport Science Vol 11, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um057v11i2p100-105

Abstract

Latar Belakang: Kondisi obesitas membuat persebaran berat massa tubuh tidak merata dan dapat berpengaruh terhadap postur tubuh. Lansia dengan penurunan fungsi fisiologis seperti perubahan postur dan gangguan metabolisme (obesitas) dapat mengakibatkan keseimbangan tubuh menjadi buruk, sehingga resiko jatuh meningkat dan aktivitas sehari-hari terganggu. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study dan teknik pengambilan data purposive sampling. Responden dalam penelitian ini adalah lansia di posyandu lansia Desa Kalianget Timur Sumenep, instrumen yang dipakai adalah kuisioner morse fall scale, analisa data menggunakan uji Spearman. Hasil : Berdasarkan hasil uji spearman didapatkan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,004 sehingga lebih kecil dari alpha <0,05 dengan keterangan H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) obesitas dengan keseimbangan dinamis pada lansia di posyandu lansia Desa Kalianget Timur Kabupaten Sumenep. Kesimpulan: Terdapat hubungan indeks massa tubuh (obesitas) dengan keseimbangan dinamis pada lansia di posyandu lansia Desa Kalianget Timur Kabupaten Sumenep
Exercise therapy with the feldenkrais method affects reducing the risk of falls in the elderly Nungki Marlian Yuliadarwati; Susi Susanti; Septyo Rini
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI] Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v5i1.2768

Abstract

Penurunan fisiologis pada lansia terdiri dari (sistem visual, vestibular dan somatosensoris) menjadi faktor utama risiko jatuh pada lansia usia 65 tahun ke atas. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa latihan fisik secara teratur sangat baik untuk mencegah jatuh pada lansia. Metode feldenkrais merupakan terapi latihan yang mengubah kontraksi otot spindle dan sistem neuron gamma. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pengaruh metode feldenkrais terhadap risiko jatuh pada lansia yang menggunakan metode pra eksperimental dengan pendekatan desain pre-test post-test dengan satu kelompok intervensi. Sampel terdiri dari 40 lansia berusia 65 tahun ke atas serta menggunakan morse false scale (MFS) sebagai alat ukur risiko jatuh. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dengan program aplikasi SPSS dengan hasil α=<0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa lansia yang berpartisipasi dalam program latihan mengalami peningkatan keseimbangan serta terjadi penurunan tingkat risiko jatuh.  
The Correlation of Working Posture toward Complaints of Musculoskeletal Disorders on Pipeline Installation Workers Auliya Vanissa; Y. Denny A. Wahyudiono; Nungki Marlian Yuliadarwati; Tri Martiana; Gandhi Hartoyo
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 11 No. 1 (2022): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.628 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v11i1.2022.115-123

Abstract

Introduction: Unergonomic working posture is one of the causes of musculoskeletal disorders. Musculoskeletal disorders (MSDs) can be affected by factors such as working hours, age, and posture. If the working posture is not done correctly, it may cause disorders of the muscles, bones, tendons, and nervous system. This study aims to analyze the correlation of working posture toward complaints of musculoskeletal disorders (MSDs) on pipeline installation workers of a state-owned water utility company (PDAM). Methods: The design of this study was a descriptive qualitative with a cross-sectional design. The sample in the study consisted of 30 workers selected by a total sampling method. The variables in this study were working postures whose data were obtained using the Quick Exposure Checklist (QEC) instrument and musculoskeletal disorders (MSDs) whose data were obtained using the Nordic Body Map (NBM) instrument. The data analysis used in this study was a gamma correlation test. Results: According to the results obtained, for actions that need to be investigated further and changed soon, 55.6% had a high category, and 44.4% had a very high category of musculoskeletal complaints. Meanwhile, in the category of acts that need to be investigated and changed immediately, 15.4% had moderate musculoskeletal complaints, 15.4% had high musculoskeletal complaints, and 69.2% had very high musculoskeletal complaints. According to the results of the correlation test between the working posture variable and the symptoms of musculoskeletal disorders (MSDs), the significance value obtained was 0.000 and the coefficient value obtained was 0.752. Conclusion: There was a significant and strong positive relationship between the two variables, that is, the higher the working posture value, the higher the main complaints of musculoskeletal disorders (MSDs).Keywords: work posture, musculoskeletal disorders (MSDs), pipeline installation workers
Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kualitas Tidur Pada Lansia Beresiko Diabetes Melitus Di Posyandu Desa Kincang Wetan Kota Madiun Nungki Marlian Yuliadarwati; Tantia Dewi Harianto; Atika Yulianti Yulianti
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol 2, No.2, Juli 2021
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v2i2.12060

Abstract

Latar belakang Di Indonesia angka kejadian diabetes melitus mencapai peringkat 5 dunia berdasarkan Federasi Diabetes Internasional. Diabetes melitus adalah kondisi kadar gula darah tinggi (hiperglikemi). Kadar gula darah tinggi menimbulkan gejala yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pada malam hari. Lansia sering mengalami kualitas tidur buruk karena proses penuaan. Kualitas tidur buruk berdampak pada kemampuan aktivitas sehari-hari. Tujuan untuk mengetahui hubungan kadar gula sewaktu dengan kualitas tidur pada lansia beresiko diabetes melitus di Posyandu Desa Kincang Wetan Kota Madiun. Metode penelitian penelitian bersifat desktriptif analitik menggunakan pendekatan observasional dengan disain penelitian cross sectional jumlah sampel 61 orang diambil dengan teknik Purposive Sampling dengan mengukur kadar gula darah sewaktu menggunakan glucotest dan memberikan kuisioner kualitas tidur Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dalam pengambilan data.  Hasil hasil penelitian menggunakan Spearman rho didapatkan nilai signifikansi 0.001 atau p kurang dari 0.05 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak.  Kesimpulan terdapat hubungan antara kadar gula darah sewaktu dengan kualitas tidur pada lansia beresiko diabetes melitus di Posyandu Desa Kincang Wetan Kota Madiun. Kata kunci Kadar gula sewaktu Kualitas tidur Lansia Diabetes Melitus
KEGIATAN FISIOTERAPI KOMUNITAS PADA PASIEN BELL’S PALSY DI REHAB MEDIK RSUD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Rakhmad Rosadi; Suharni Raufe; Sri Sunaringsih Ika Wardojo; Tri Hutami Wardoyo; Nungki Marlian Yuliadarwati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 5 No 2 (2022): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v5i2.2215

Abstract

Abstrak Penyuluhan diadakan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang penyakit bell’s palsy terutama tentang penyebab terjadinya bell’s palsy dan cara melakukan latihan mandiri dirumah yang benar untuk mengurangi keluhan yang ditimbulkan oleh pasien. Metode yang digunakan dengan memberikan penyuluhan berupa promosi kesehatan tentang Bell’s Palsy kepada pasien dan keluarga pasien serta menggunakan leafleat sebagai media penyuluhan, pemberian pre test dan post test berupa pertanyaan kepada pasien dan keluarga pasien guna mengukur keefektifan dari penyuluhan yang diberikan memberikan edukasi latihan mandiri dirumah. Penyuluhan berjalan dengan baik serta mudah dipahami oleh peserta sehingga dalam hasil pengevaluasian terdapat peningkatan pengetahuan peserta dari 0% hingga 100% setelah materi diberikan serta salah satu peserta juga mengalami perubahan fungsional wajah yang cukup baik saat diberikan penerapan penatalaksanaan fisioterapi di RS dengan menggunakan beberapa modalitas. Kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan peserta mengenai bell’s palsy dan terjadi perubahan yang cukup signifikan dimana meningkatnya nilai kekuatan otot wajah pada penderita bell’s palsy dimana pasien sudah mampu berbicara.
Pelatihan Pembuatan Minuman Herbal Modern dalam Kemasan Siap Minum di Puskesmas Mojolangu Amaliyah Dina Anggraeni; Kurnia Putri Utami; Nungki Marlian Yuliadarwati
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2020): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.884 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v5i3.1126

Abstract

Training on making new herbal drinks in containers has been carried out at the Mojolangu Health Center, Malang city. The aim of the training on making new herbal drinks is to provide skills to partners in order to help improve the family economy through the creative economy. So the products produced can be marketed in public facilities such as schools and food stalls and grocery stores. The output of the training activities is to provide solutions to problems faced by the community in partner villages in an integrated manner to increase the economic value of the local community. Besides that, there is a noble value to be conveyed by the author, namely that herbal medicine is better known globally by not reducing its usefulness. Training on making new herbal drinks can be used as product ingredients/industrial development by partners as entrepreneurs. Issuance of certificates given to residents who took part in training as a form of appreciation, they have participated in training in making new herbal drinks, increased knowledge, skills, and confidence of health center cadres in the field of traditional medicine in tackling health in the community quickly and accurately. These community service activities will include experiences that are not only useful for the partner community but also the immediate family and the surrounding environment.
Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif bagi Lansia dengan Kualitas Tidur Buruk Nungki Marlian Yuliadarwati; Kurnia Putri Utami
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i2.2537

Abstract

The impact of changes in the physiological system at age is a disturbance and a decrease in sleep quality. A reduction in sleep quality can affect the life expectancy of the elderly. In Indonesia, almost half of the total elderly (50%) have problems with sleep quality and experience serious sleep problems reaching 17%. The island of Java, especially the East Java region, reported about 45% of the elderly experience sleep quality problems. The quality of sleep that does not get proper treatment can affect physical and psychological performance so that the rate of older adults decreases. One of the exercises that can be given is progressive muscle relaxation. Increasing the degree of health in the elderly can be done by progressive muscle relaxation, which aims to increase muscle relaxation so that the elderly are calmer to prepare for physical conditions and body physiology at night when going to sleep. The purpose of community service is to provide education on progressive muscle relaxation exercises to prevent and reduce poor sleep quality in the elderly at the Elderly Posyandu. The methods used were free examinations, counseling, leaflet distribution, and poster installation. The development of community service programs is more optimal with the integration of Posyandu program activities carried out regularly and continuously.
PEMBERIAN LAYANAN FISIOTERAPI KOMBINASI NDM DAN TENS PADA PEKERJA PELINTING ROKOK RESIKO CARPAL TUNNEL SYNDROME Kurnia Putri Utami; Nungki Marlian Yuliadarwati; Tri Ayu Astuti; Marlinda Rijal
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.1031-1036

Abstract

Pekerja pelinting rokok menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja dan melakukan gerakan pada tangannya secara berulang. Gerakan fleksi dan ekstensi pada jari-jari tangan yang dilakukan berulang ini dapat memicu terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dan mempengaruhi performa pekerja. Dengan pemberian layanan fisioterapi berupa intervensi kombinasi Neurodynamic Mobilitation (NDM) dan TENS kepada para pekerja diharapkan dapat memberikan solusi atas keluhan CTS yang dirasakan. Teknik NDM yang merupakan jenis manual terapi untuk mengembalikan fungsi regangan dan tegangan saraf dikombinasikan dengan TENS yang menghambat transmisi nyeri dapat mengurangi keluhan CTS dan meningkatkan fungsional pekerja. Pemberian layanan fisioterapi kombinasi NDM dan TENS dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu.