Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Dampak

EKSTRAKSI ALUMINIUM DARI TANAH LEMPUNG GAMBUT SEBAGAI KOAGULAN CAIR Yeggi Darnas
Jurnal Dampak Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.10.1.11-19.2013

Abstract

ABSTRAKAluminium adalah bahan utama yang terkandung dalam koagulan yang umum digunakan dalam proses koagulasi. Aluminium merupakan kandungan elemen ketiga terbesar yang terdapat pada lapisan kulit bumi, yang terdapat dalam mineral, bebatuan dan tanah liat, seperti tanah lempung gambut yang mengandung garam aluminium, telah dapat dijadikan koagulan bantu. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan dengan mengekstraksi aluminium yang terkandung dalam tanah lempung gambut yang mengandung 18,78% Al2O3 dijadikan kogulan pengganti (PAC) untuk menurunkan zat organik alam pada air gambut. Hal yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah dihasilkannya koagulan cair dari tanah lempung gambut yang ada di Indonesia. Koagulan cair diekstraksi dari tanah lempung gambut dari Kalimantan Selatan dengan menggunakan pelarut asam sulfat (H2SO4). Untuk mendapatkan Al2O3 dari tanah lempung gambut tersebut, tanah dikalsinasi dan diekstraksi. Proses pengaktifan Aluminium dari tanah dipengaruhi oleh ukuran butiran tanah, temperatur kalsinasi dan waktu kalsinasi. Untuk proses leaching dipengaruhi konsentrasi dan jumlah H2SO4 dalam kondisi mendidih.Kata kunci: asam sulfat, ekstraksi, kalsinasi, koagulan cair, tanah lempung gambut. ABSTRACTAluminum is the primary material contained in commonly used coagulant in the coagulation process. Aluminum is the third largest content of elements found in the earth's crust in the form of minerals, rocks and clay. Peat loam soil is one of the class that contains of aluminum salts and can be used as coagulant aids. In this research, further development by extracting aluminum contained in peat clay. In which the aluminum in the form of 18.78% Al2O3 on clay peat coagulant used as a substitute for the (PAC). The aim of this research was the production of liquid coagulant of clay peat in Indonesia. This liquid coagulant extracted from peat loam soil of South Kalimantan using sulfuric acid solvent (H2SO4) with a concentration of 40%. To obtain Al2O3 from the peat loam soil, the soil had to be calcinated and extracted. The aluminum activating processes of soil was influenced by soil particle size, temperature and duration of calcination. Meanwhile the leaching process was affected by the amount and concentration of H2SO4 in boiling conditions.Keywords: calcinations, extraction, liquid coagulant, sulfuric acid, the clay peat
SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR Yommi Dewilda; Yeggi Darnas
Jurnal Dampak Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.11.1.28-33.2014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data timbulan dan komposisi sampah domestik di Kabupaten Tanah Datar serta dapat membandingkan perbedaan timbulan dan komposisi sampah yang dihasilkan berdasarkan tingkat pendapatan masyarakat (High income, Medium income dan Low income). Data timbulan dan komposisi sampah diperlukan dalam perencanaan dan pengembangan sistem pengelolaan sampah. Sampling timbulan dan jumlah sampling dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-1994. Hasil penelitian timbulan sampah domestik dalam satuan berat 0,232 kg/o/h dan dalam satuan volume 3,646 l/o/h. Berdasarkan tingkat pendapatan dalam satuan berat High Income (HI) 0,308 kg/o/h, Medium Income (MI) 0,198 kg/o/h dan Low Income (LI) 0,190 kg/o/h dalam satuan volume HI 4,269 l/o/h, MI 3,835 l/o/h dan LI 2,835 l/o/h. Timbulan sampah yang dihasilkan penduduk dengan High Incame lebih besar dibandingkan dengan penduduk dengan pendapatan Medium Income dan Low Income. Komposisi sampah domestik untuk sampah basah 75,5%; sampah plastik 16,6%; sampah kertas 5,3%; sampah tekstil 0,8%; sampah kayu 0,3%; sampah kaca 0,7%; sampah logam ferrous 0,2%; sampah logam non ferrous 0,1%; dan sampah lain-lain 0,5%.Kata kunci: sampah domestik, komposisi sampah, timbulan Sampah
STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG Yommi Dewilda; Yeggi Darnas
Jurnal Dampak Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.10.2.111-118.2013

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan timbulan, komposisi dan potensi daur ulangsampah PT Semen Padang. Rata-rata timbulan sampah harian PT Semen Padang dalamsatuan berat adalah 0,076 kg/o/hr sedangkan timbulan dalam satuan volume adalah0,954 l/o/h. Berdasarkan sumber, diperoleh timbulan sampah fasilitas perkantoran1,688 l/o/h, fasilitas sekolah 0,485 l/o/h, fasilitas perumahan 0,675 l/o/h, fasilitas industri0,686 l/o/h, fasilitas kesehatan 0,959 l/o/h, fasilitas social center 3,117 l/o/h, fasilitasolahraga 1,181 l/o/h, fasilitas ibadah 0,107 l/o/h, jalan 1.067 l/m2/h, dan taman 1,231l/m2/h. Komposisi sampah didominasi oleh sampah organik 96,940%, yang terdiri atassampah sisa makanan 29,720%, kertas 29,450%, plastik 21,350%, sampah halaman12,350%, tekstil 3,050%, kayu 0,580%, karet 0,420%, dan sampah anorganik hanya3,060% yang terdiri atas logam non ferrous 1,340%, logam ferrous 1,220%, kaca0,480%, dan sampah lain-lain 0,020%. Komponen sampah yang bepotensi didaur ulangadalah sampah halaman 100%, sampah plastik 96,090%, logam non ferrous 83,590%,sampah makanan 80,280%, sampah kaca 77,810%, sampah kertas 71,220%, sampahlogam ferrous 66,670%, dan sampah kayu 52,130%. Rata-rata potensi daur ulangsampah berdasarkan sumber sebesar 83,800% yang terdiri dari potensi daur ulangsampah kering 36,51% dan potensi daur ulang sampah basah 47,900%.Kata kunci: komposisi sampah, potensi daur ulang sampah, PT Semen Padang, timbulansampah.