Ahyar Ahyar
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TRADISI NYAER KITAB KIFAYAT AL-MUHTAJ SEBAGAI MEDIA DAKWAH DI LOMBOK Acim, Subhan Abdullah; Ahyar, Ahyar
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 7, No 2 (2011): (Juni)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

he study explores the origin of nyaer tradition in Lombok and the reasons the people hold it during Islamic celebrations. Specifically, the study attempts to uncover the values of education of the tradition as means of propagating Islam. The study finds that the nyaer tradition of the book of Kifayah al-Muhtaj began since the coming of Islam into the island and has been maintained from the earlier generation up to the present. The common reasons for upholding nyaer is because it is seen as medium through which the continuity of generations is assured, religious values are preserved and Islamic propagation is established. As a means of disseminating Islam, the book promotes Islamic messages such as consistence and mutual respect among people. The book also fosters charity and the spirit of love for the Prophet and strengthens Islamic unity. For Muslims in Lombok, the book plays a pivotal role in bringing the people into the realization of Islamic teachings.
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENCABUTAN KETERANGAN TERHADAP TERDAKWA PADA PERSIDANGAN DAN IMPLIKASINYA AHYAR, AHYAR
Legal Opinion Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Legal Opinion

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuktian juga merupakan titik sentral hukum acara pidana. Hal ini dapat di buktikan sejak awal dimulainya tindak penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, pemeriksaan disidang pengadilan, putusan hakim bahkan sampai upaya hukum, masalah pembuktian merupakan pokok bahasan dan tinjauan semua pihak dan pejabat yang bersangkutan pada semua tingkatan pemeriksaan dalam proses pengadiln, terutama bagi hakim. Oleh karena itu hakim harus hati-hati, cermat, dan matang dalam menilai dan mempertimbangkan nilai pembuktian serta dapat meneliti sampai dimana batas minimum kekuatan pembuktian atau bewijskracht dari setiap alat bukti yang sah menurut Undang-Undang. Alasan yang mendasar dan logis tersebut harus dapat dibuktkan kebenarannya dan diperkuat atau di dukung oleh bukti-bukti lain yang menunjukan bahwa alasan pencabutan tersebut benar dan dpat dibuktikan oleh hakim. Pencabutan BAP berdasarkan beberapa yurisprudensi yaitu putusan Mahkamah Agung tanggal 23 Februari 1960 No. 299 K/Kr/1959, putusan Mahkamah Agung tanggal 25 Februari 1960 No. K/Kr/1960, tanggal 25 Juni 1961, No. 6 K/Kr/1961 dan tanggal 27 September 1961, No. 5 K/Kr/1961. Apabila pencabutan diterima oleh hakim, maka keterangan tedakwa dalam persidangan pengadilan dapat digunakan sebagai alat bukti dan ketrangan terdakwa (tersangka) di tingkat penyidikan tidak digunakan sama sekali untuk menemukan bukti di persidangan karena isinya yang dinilai tidak benar. sedangkan apabila pencabutan ditolak hakim, maka ketrangan terdakwa dalam persidngan penadilan tidak dapat digunakan sebgai alat bukti, justru ketreangan terdakwa (tersangka), di tingkat penyidikan (BAP) yang kemudian dapat di gunakan dalam pembuktian. pencabutan BAP persidangan mempunyai dua tujuan yaitu digunakan oleh terdakwa untuk menyangkal perbuatanya atau untuk meringankan hukuman atau pencabutan BAP saksi dapat digunakan untuk meringankan dan memberatkan terdakwa. Kata Kunci : Pencabutan Keterangan Terdakwa, Persidangan, Implikasinya
PROBLEM MANAJEMEN PEMBELAJARAN INOVATIF PADA KELAS UNGGULAN DI MTsN 1 MODEL MATARAM Ahyar, Ahyar
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol 11, No 1 (2015): (Januari)
Publisher : LP2M IAIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan kelas unggulan di madrasah telah menimbulkan pro dan kontra. Bagi yang pro menginginkan adanya penghargaan kepada siswa yang memiliki bakat dan kecerdasan dengan memberikan perlakuan berbeda dengan yang lain. Sementara kelompok yang kontra, menganggap kehadiran kelas unggulan telah melahirkan dikotomis perlakuan, yang berbeda dengan kelas non kelas unggulan. Seakan-seakan non kelas unggulan tidak memiliki potensi untuk berkembang.Terlepas dari pro dan kontra, keberadaan kelas unggulan merupakan suatu keniscayaan yang disadari atau tidak di satu sisi melahirkan sikap skeptis dan di sisi lain melahirkan sikap optimistis. Untuk itu, penelitian ini mengungkap problem manajemen pembelajaran inovatif dan upaya-upaya guru dalam mengatasi problem tersebut. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif-fenomenalogi yakni berusaha mengungkap fenomena, rekayasa yang ada tanpa ada intervensi dari peneliti sendiri. Temuan penelitian menunjukkan bahwa problem yang terjadi lebih disebabkan faktor non teknis, mental anak belum stabil, rasa jenuh, sikap menyepelekan. Sedangkan problem manajemen pembelajaran inovatif, terjadi sebagai akibat tugas guru yang padat, komunikasi yang belum maksimal, persiapan yang masih kurang, implementasi serta evaluasi yang belum merata. Adapun upaya-upaya yang dilakukan guru seperti menata pola pembelajaran lebih terpadu, menyediakan konseling belajar, dan menerapkan model pembelajaran lebih variatif.The existence of excellent class in Madrassa has driven pro and contra. For those who prefer to give reward to students with high competency and agility, they want different treatment to these students. Whereas the other argues that the presence of excellent class has created dichotomy in term of the treatment for the students, especially for those who does not belong to the excellent class. Non excellent class is regarded as if it does not have any potency to grow as the excellent does. Detached from this pro and contra, the existence of excellent class is an inevitable which we realized it or not it has created skeptical attitude in one side but in other side the existence of this class has been become a silver lining for an optimistic future. This research therefore revealed the problem of innovative learning management and the efforts conducted by the teachers to resolve that problem. Research method applied in this study is qualitative descriptive – phenomenology. This method focuses on revealing phenomena, engineered situation for better learning without any intervention from the researcher. Research finding shows that problem happened is caused by non technical factor; instability of students’ mentality, saturated feeling, and student’s attitude in underestimating the situation. While the problem of innovative learning management is happened due to the teachers are overworked, not maximal communication among stakeholder, not enough preparation, and not enough evaluation and evaluation. Teachers’ efforts to relieve this situation are resetting teaching and learning process into a more cohesive one, providing counseling for learning and implementing more varieties for learning.Kata Kunci: manajemen, pembelajaran inovatif, kelas unggulan
Design of HHO Generator to Reduce Exhaust Gas Emissions and Fuel Consumption of Non-Injection Gasoline Engine Harman, Harman; Ahyar, Ahyar
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol 4, No 1 (2019): April
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.042 KB) | DOI: 10.21831/dinamika.v4i1.24276

Abstract

The continuous increase of fuel consumption has caused fossil fuel shortages, rising its price tremendously. Transportation activities have the largest contribution to air pollution in the form of exhaust gas compared to other industrial activities. Various methods have been used to reduce the air pollution level as well as reducing fuel consumptions, one of which is the use of environmentally friendly fuel gas. The fuel gas is obtained from the electrolysis of water into oxy-hydrogen gas (HHO) as an additive in the fuel combustion process. The research methodology is experimental research which consists of designing and manufacturing of HHO, and field testing. In the planning and manufacturing stages, an HHO generator is produced, equipped with an input voltage regulator in order to produce the gas as needed, with shape and size adapted to the available space on the engine room. The testing stage was conducted on a 1781 cc engine, 2015 Toyota pick up truck which included laboratory test and on the road test. The results show that by activating the HHO generator, there is a reduction of CO and HC emissions, and also a reduction in fuel consumption when compared to the operation of the vehicle at the same load but without HHO generator.Meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak secara terus menerus menyebabkan kelangkaan ketersediaan bahan fosil di alam, sehingga harganya menjadi mahal. Kegiatan transportasi menyumbangkan polusi udara dari hasil emisi gas buang kendaraan terbesar dibanding kegiatan industri lainnya. Oleh karena itu dilakukan berbagai cara untuk menurunkan tingkat polusi udara sekaligus menurunkan konsumsi bahan bakar minyak. Salah satunya adalah penggunaan gas bakar ramah lingkungan yang diperoleh dari elektrolisis air gas oksihidrogen (HHO) sebagai bahan tambah dalam proses pembakaran bahan bakar. Metodologi penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang terdiri atas perancangan dan pembuatan generator HHO serta pengujian lapangan.  Pada tahap perancangan dan pembuatan dibuat generator gas HHO yang dilengkapi dengan pengatur tegangan input agar menghasilkan gas sesuai kebutuhan, dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan tempat yang tersedia pada ruang mesin. Sedangkan pengujian dilakukan pada Mobil Toyota Kijang Pick Up 1781cc pembuatan tahun 2005 yang meliputi uji laboratorium dan uji jalan di jalan raya.  Hasil yang diperoleh bahwa dengan mengaktifkan generator HHO, terjadi penurunan emisi CO dan HC serta penurunan konsumsi bahan bakar pada beban yang sama, dibandingkan jika kendaraan dioperasikan tanpa generator HHO 
OPTIMALISASI KINERJA PEGAWAI BALAI BENIH IKAN SUKAMAJU DALAM RANGKA PENYEDIAAN BENIH IKAN DI KABUPATEN CIAMIS AHYAR, AHYAR
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2571.94 KB) | DOI: 10.25147/moderat.v1i3.2821

Abstract

Latar belakang penelitian yang penulis lakukan mengenai gejala-gejala tentang kurangnya capaian kinerja pegawai, dimana terkadang ada ketidak sesuaian capaian realisasi dari target yang sudah direncanakan, seperti hasil produksi benih ikan yang sudah direncanakan.  Hasil produksi tersebut merupakan bagian yang sudah ditetapkan sebagai hasil kerja dari pegawai di Balai Benih Ikan Sukamaju Kabupaten Ciamis serta keterbatasan dan kemampuan sumberdaya manusia yang ada di Balai Benih Ikan Sukamaju Kabupaten Ciamis.  Berdasarkan hal tersebut penulis merumuskan masalah yaitu : 1). Bagaimana optimalisasi kinerja pegawai Balai Benih Ikan Sukamaju dalam rangka penyediaan benih ikan di Kabupaten Ciamis? 2). Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi dalam optimalisasi kinerja pegawai Balai Benih Ikan Sukamaju dalam rangka penyediaan benih ikan di Kabupaten Ciamis? 3).  Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam peningkatan optimalisasi kinerja pegawai Balai Benih Ikan Sukamaju dalam rangka penyediaan benih ikan di Kabupaten Ciamis?  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.  Dengan jumlah responden sebanyak 7 orang.  Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan, observasi dan wawancara.  Teknik analisis data yang digunakan yaitu : 1). Reduksi data, 2). Display data, dan 3). Kesimpulan.  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: 1). Optimalisasi kinerja pegawai Balai Benih Ikan Sukamaju dalam rangka penyediaan benih ikan di Kabupaten Ciamis diketahui bahwa informan yang menyatakan sudah baik sebesar 31,03 %, yang menyatakan cukup baik sebesar 62,07% dan yang menyatakan kurang sebanyak 6,90%.  2). Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam optimalisasi kinerja pegawai Balai Benih Ikan Sukamaju Kabupaten Ciamis meliputi faktor kemampuan, motivasi, individu, serta lingkungan organisasi. 3). Upaya-upaya yang dilakukan dalam peningkatan optimalisasi kinerja pegawai Balai Benih Ikan Sukamaju Kabupaten Ciamis dilakukan dengan menggunakan penilaian atas kinerja yang dimiliki dengan cara pengukuran kinerja seperti mempertimbangkan memberikan penilaian mengenai hal-hal seperti kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.