Yulian Wiji Utami
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK SENAPUTRA KOTA MALANG Ridhoyanti Hidayah; Eka Yunita; Yulian Wiji Utami
Jurnal Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2013): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.36 KB) | DOI: 10.22219/jk.v4i2.2363

Abstract

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK SENAPUTRA KOTA MALANGCorrelation between parental care pattern and emotional intelligence among preschool children (4 &ndash; 6 years old) in Senaputra Kingdergarten School MalangRidhoyanti Hidayah(1), Eka Yunita(2), Yulian Wiji Utami(3)(1,2,3)Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya MalangJl. Veteran Malang 65145Email : 1)ridhoyanti.fk@ub.ac.idABSTRAKUsia prasekolah merupakan masa keemasan bagi anak. Pada usia ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Berbagai faktor berperan dalam perkembangan kecerdasan emosional anak, salah satunya adalah pola asuh. Kemampuan orangtua dalam mengembangkan pola asuh yang diterapkan pada anak secara tepat dapat mendorong perkembangan kecerdasan emosional anak yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pola asuh orangtua dengan kecerdasan emosional anak usia prasekolah (4-6 tahun). Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampling adalah nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 57 orangtua siswa TK Senaputra Kota Malang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan pola asuh orangtua dengan kecerdasan emosional anak usia prasekolah (4-6 tahun). Berdasarkan uji korelasi spearman rank dengan nilai korelasi positif sebesar 0,909 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Kata kunci: Pola Asuh, Kecerdasan Emosional, Anak Usia Prasekolah ABSTRACTPreschool age is the golden age of children. In this age, whole aspects of intelligence are grown and developed dramatically. Some factors are influencing the development of emotional intelligence, including care pattern. Parental capability in developing care pattern appropriately for children will produce good development of children emotional intelligence. The aim of this research is to see the relationship between parental care pattern and emotional intelligence of preschool age children (4-6 years old). Research design is a correlation study using cross sectional approach. The sampling method is non-probability sampling with purposive sampling technique. The number of sample is 57 parents of Senaputra Kindergarten of Malang City. The result of research indicates that there is a relationship of parental care pattern with emotional intelligence of preschool age children (4-6 years old). The result of Spearman Rank correlation test shows that the positive correlation is 0.909 while significance rate is 0.000 (p < 0.05). It is then concluded that there is a relationship between parental care pattern and emotional intelligence of preschool age children. It may be suggested that the parent should give democratic care pattern in caring the children to produce good development of children emotional intelligence. Keywords: care pattern, emotional intelligence, preschool age children
EFEK EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA TERKONTAMINASI PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR WISTAR Sholihatul Amaliya; Bambang Soemantri; Yulian Wiji Utami
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.942 KB)

Abstract

Insiden luka terkontaminasi sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari dan memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut. Pada umunya luka terkontaminasi dirawat menggunakan povidone iodine 10% yang memiliki efek samping yaitu iritasi, alergi, residu, toksik pada sel dan rasa panas pada kulit. Daun pegagan dapat digunakan sebagai alternatif perawatan luka terkontaminasi karena mengandung triterpene yang berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri dan mendorong pembentukan kolagen tipe I serta mengandung minyak esensial yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Efek Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Terkontaminasi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar. Penelitian ini termasuk true experiment dengan desain post test group only. Sampel yang digunakan adalah dua puluh ekor tikus putih jantan yang dipilih dengan simple random sampling dan dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok ekstrak daun pegagan 25%, 50% dan 75%, serta kelompok povidone iodine 10% dan aquades sebagai kontrol. Pengambilan data setiap 24 jam selama 12 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan one way anova kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc dan didapatkan hasil bahwa ekstrak daun pegagan dapat mempercepat penyembuhan luka (dengan p value = 0,008; < 0,05) dan konsentrasi 25% memiliki efek penyembuhan luka yang paling baik dibanding konsentrasi 50% dan 75%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun pegagan dapatmempercepat penyembuhan luka terkontaminasi. Disarankan untuk dilakukan penelitian secara mikroskopis terhadap proses penyembuhan luka terkontaminasi.Kata kunci : Ekstrak Daun Pegagan, Luka Terkontaminasi, Penyembuhan Luka
SENAM DAPAT MENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH LANSIA DI YAYASAN GERONTOLOGI KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG Setyoadi Setyoadi; Yulian Wiji Utami; Sheylla Septina M
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1284.111 KB)

Abstract

Keseimbangan tubuh lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan olah raga untuk melatih keseimbangan, meningkatkan kekuatan otot ektimitas bawah dan stamina serta meningkatkan fleksibilitas sendi yang dapat mengurangi kemungkinan bagi orang tua untuk jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keseimbangan antara orang tua yang bergabung dengan senam lansia dan orang tua yang tidak senam di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan analisis komparatif observasional dengan pendekatan Cross Sectional, dan menggunakan teknik Simple Random Sampling, ada 20 orang tua yang berada dalam kelompok senam dan 20 orang tua yang tidak bergabung dengan kelompok senam diperoleh dari simple random sampling. Berdasarkan uji Mann Whitney yang memiliki tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, hasil yang ditemukan adalah p = 0,00 (p <0,05). Terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat keseimbangan tubuh antara orang tua yang melakukan latihan keseimbangan tubuh dan orang tua yang tidak melakukan latihan ini. Disarankan bahwa lembaga harus fokus pada penawaran gerakan senam pada balancing gerakan.Kata Kunci: Lansia, Senam , Keseimbangan Tubuh
Reasons and Hindrances of the Community Leaders in Releasing Stocked Persons with Mental Problems in Southern East Sulawesi Abdul Patawari; Titin Andri Wihastuti; Nurul Muslihah; Asti Melani Astari; Yulian Wiji Utami
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 31 No. 3 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2021.031.03.3

Abstract

Undertaking stock punishment is an action to immobilized individuals that suffer mental health disorders. It is mostly done by placing woods on individuals' ankles. They are designed to restrict the patients' movements and made from wooden bars. The patients are chained or locked in a special room. A community leader, as the leader of certain people, has important roles in undertaking the stocks. It is done by considering various reasons based on the constructed understanding and emerging assumptions in the middle of society. This research aims to explore the reasons and hindrances of the community leader in releasing the stocks undertaken on individuals with mental health disorders. The applied research method is qualitative research with an interpretative phenomenology. 7 participants were selected by using purposive sampling. Then, an analysis was carried out by the Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The findings dealing with the reasons for the community leader to undertake the stocks consisted of two themes. They dealt with the administered medication to recover individuals with mental health disorders and to protect them, their families, and society. Meanwhile, the hindrances of the community leader in discharging or releasing the punishment dealt with the difficulty to get psychiatric service. The conclusions are the stocks reasons deal with a lack of the community leader's understanding to care for the individuals with mental health disorders and the necessity of active participation of medical officers. Thus, the people could obtain maximum psychiatric service