Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN (Studi pada WUS di Rw IV Desa Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang) Ely Rohmawati; Suprapti Suprapti; Fitriani Nur Damayanti
Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.563 KB) | DOI: 10.26714/jk.1.1.2012.27-32

Abstract

Keluarga Berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita. Berdasarkan laporan pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana Provinsi Jawa Tengah, minat wanita menggunakan kontrasepsi implan belum sesuai harapan. Penyebabnya sebagian masyarakat masih merasa takut memakai implan, terutama yang berada di desa.Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pengetahuan WUS tentang kontrasepsi implan di RW IV Desa Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang Tahun 2011 sebelum dan sesudah penyuluhan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (eksperimen quasi) dan menggunakan pendekatan “one group pretest-posttest”. Populasi yang diteliti adalah wanita usia subur yang mempunyai pasangan di RW IV Desa Wonolopo Kecamatan Mijen Semarang yang berjumlah 88 orang. Sampel yang diambil berjumlah 31 orang sesuai kriteria inklusi danekslusi. Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah sampling jenuh. Temuan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan tentang kontrasepsi implant sebelum dan sesudah penyuluhan.
PENGARUH BABY SPA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI MOM’ME ORGANIC BABY AND KIDS SPA KOTA SEMARANG Unggul Budi Purnamasari; Fitriani Nur Damayanti; Siti Nurjanah
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.226 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.2.2015.40-43

Abstract

Latar Belakang : Aspek tumbuh kembang pada anak adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar. Berdasarkan studi pendahuluan di lingkup Mom’me Organic Baby And Baby Spa menemukan 6 dari 10 bayi dicurigai mengalami keterlambatan perkembangan dengan skrining menggunakan Denver Developmental Skrinning Test II (DDST II). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 3-6 bulan di Mom’me Organic Baby And Baby Spa. Metode : Penelitian ini bersifat pre-experimental design dengan pendekatan posttest only design. Alat ukur yang digunakan yaitu dengan Denver Development Screening Test II (DDST II). Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Hasil : Pada analisis univariat frekuensi treatment baby spa yang telah dilakukan responden usia 3-6 bulan mayoritas dilakukan 2x treatment sebanyak 9 responden (33.33%), sedangkan pada perkembangan motorik kasar mayoritas responden mengalami perkembangan yang normal sebanyak 20 responden (74.07%). Dengan menggunakan uji chi-square diperoleh hasil p value sebesar 0,000 < 0,05, maka dinyatakan Ho ditolak. Simpulan : Ada pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 3-6 bulan di Mom’me Organic Baby And Baby Spa.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI RT 04 RW 03 KELURAHAN ROWOSARI SEMARANG Rika Puji Rahayu; Fitriani Nur Damayanti; Indri Astuti Purwanti
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 1 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.764 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.1.2015.11-16

Abstract

Latar Belakang: Keputihan masih menjadi masalah di Kelurahan Rowosari, kejadian paling banyak di RT 04 RW 03. Salah satu faktor yang ditemukan adalah berkaitan dengan pekerjaan, penggunaan kontrasepsi hormonal, dan kebersihan alat kelamin (vulva hygiene). Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keputihan pada wanita usia subur di RT 04 RW 03 Kelurahan Rowosari Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah wanita usia subur di RT 04 RW 03 Kelurahan Rowosari seabanyak 46 orang dan menggunakan teknik sampling jenuh. Variabel independent yaitu pekerjaan, alat kontrasepsi, dan vulva hygiene. Variabel dependent yaitu keputihan pada WUS. Analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil: Wanita Usia Subur (WUS) bekerja sebagai buruh pabrik (50%), memakai alat kontrasepsi hormonal (65,2%) dan berpengetahuan cukup tentang vulva hygiene (84,8%). Ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan keputihan (p value=0,001 dan OR=10). Ada hubungan yang bermakna antara alat kontrasepsi dengan keputihan (p value=0,001 dan OR=60). Ada hubungan yang bermakna antara vulva hygiene dengan keputihan (p value=0,021 dan OR=9). Kesimpulan: Pekerjaan, alat kotrasepsi, dan vulva hygiene merupakan faktor risiko dari keputihan. Kata kunci :Wanita Usia Subur, pekerjaan, alat kontrasepsi, dan vulva hygiene.
SIKAP IBU TERHADAP KECEMASAN REMAJA PUTRI (KELAS VI) DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI GEBANGSARI 04 SEMARANG Novita Nining Anggraini; Fitriani Nur Damayanti
Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.441 KB) | DOI: 10.26714/jk.5.2.2016.127-137

Abstract

Latar belakang : Menarche adalah tanda remaja putri memasuki masa pubertas yang dsertaioleh perubahan fisik dan mental. Berbagai perubahan tersebut dapat menimbulkan kecemasan, dengan tingkat yang bervariasi tergantung dari informasi yang diperoleh dan kemampuan untuk beradaptasi. Tidak semua orang mengalami kecemasan tergantung pada struktur kepribadian orang tersebut. Orang dengan kepribadian pencemas,risiko untuk menderita gangguan cemas lebih besar dibanding orang yang tidak berkepribadian pencemas. Tujuan : Mengetahui peran ibu terhadap kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche di SD Negeri Gebangsari 04 Semarang. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 39 siswa, yang diperolehdari seluruh murid SD Negeri Gebangsari 04 Semarang, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil :Peran ibu pada remaja putri di SD Negeri Gebangsari 04 Semarang sebagian besar (sebanyak 23 siswa; 59%)adalah tidak mendukung. Sebagian besar remaja putri yang mengalami menarche mengalami kecemasan dengan gejala berat pada tingkah laku (sikap;61,5%), dan gejala autonom (59,0%; p=0,001) .Simpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan kecemasan dalam menghadapi menarche pada remaja putri di SD Negeri Gebangsari 04 Semarang.
STUDI KUALITATIF TENTANG PERILAKU PACARAN SISWI SMA PASCA TINDAKAN ABORSI DI KECAMATAN BELIK Restia Zulfawati; Fitriani Nur Damayanti; Indri Astuti Purwanti
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.752 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.93-97

Abstract

Latar Belakang : Setiap tahun tercatat 2,6 juta kasus aborsi. Sebanyak 700.000 pelaku aborsi adalah remaja atau perempuan yang berusia di bawah 20 tahun, dimana 11,13% dari semua kasus aborsi yang dilakukan karena kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy). Terdapat 3 orang siswi SMA di Kecamatan Belik yang pernah melakukan tindakan aborsi. Mereka adalah RM (17), NK (17) dan AP (16). Keterangan dari mereka menyatakan melakukan tindakan aborsi karena rasa takut apabila orang tua tahu, perasaan malu kepada teman-teman atau akan mendapatkan sanksi dari pihak sekolah apabila mereka diketahui sedang hamil. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti perilaku pacaran pasca tindakan aborsi yang dilakukan oleh siswi SMA. Tujuan :Mendeskripsikan gaya berpacaran, faktor pemungkin perilaku pacaran dan faktor yang menguatkan perilaku pacaran pasca tindakan aborsi Metode :Jenis penelitian kualitatif dengan teknik snowball sampling. Peneliti mendapatkan tiga informan utama dan tiga informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in depth interview). Data dianalisis dengan analisis taksonomi, uji kredibilitas data dengan triangulasi dan perpanjangan pengamatan.Hasil :Hasil penelitian menunjukan dua informan memilih untuk tetap berpacaran sampai tahap intercoursedengan alasan akan dinikahi serta setiap berhubungan selalu memakai kondom, sedangkan satu informan memilih tidak berpacaran dengan alasan dilarang orang tua. Tempat berpacaran kedua informan memilih di villa atau hotel. Faktor penguat perilaku pacaran yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah pacar, meskipun ada salah satu teman dekat/sahabat yang tidak mendukung berpacaran lagi.Simpulan :Dua informan melakukan pacaran sampai tahap intercourse sedangkan satu informan tidak melakukan pacaran pasca tindakan aborsi. Tempat pacaran adalah di villa atau hotel. Pacar dan teman dekat adalah penguat.
EFEKTIVITAS PENYULUHAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) PRANIKAH DI DESA TAMBAKHARJO KOTA SEMARANG TAHUN 2012 Liya Muslimatul Farichah; Agus Sartono; Fitriani Nur Damayanti
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.472 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.1.2013.%p

Abstract

Tanda bahaya kehamilan sering menjadi penyebab kematian ibu hamil sehingga meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI). Mengenal tanda bahaya kehamilan itu memiliki peranan penting untuk mencegah atau menurunkan kematian ibu, sebab ibu dapat meminta pertolongan kepada tenaga kesehatan secara cepat dan tepat. Pada kenyataanya banyak ibu hamil yang kurang mengetahui tanda bahaya kehamilan. Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan secara dini perlu diberikan melalui upaya pendidikan kesehatan kepada WUS pranikah. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan pada WUS pranikah di Desa Tambakharjo Semarang Tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-experiment dan rancangan yang digunakan adalah pre test and post test group tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Jumlah populasi 37 WUS Pranikah dan semuanya dijadikan subjek penelitian sehingga tidak dilakukan pengambilan sampel dengan kriteria inklusi meliputi bersedia untuk menjadi responden atau sehat dan kriteria ekslusi meliputi tidak bersedia atau sakit. Pengetahuan WUS Pranikah tentang tanda bahaya kehamilan sebelum mendapat penyuluhan rata-rata adalah 52,35 dan 23 orang (62,2%) memiliki pengetahuan kurang. Sesudah dilakukan penyuluhan rata-rata pengetahuan WUS Pranikah naik menjadi 93,16 dan 35 orang (94,6%) memiliki pengetahuan baik. Uji Wilcoxon membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara pengetahuan WUS Pranikah sebelum dan sesudah penyuluhan (pvalue = 0,000) Ada Efektivitas penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan pada WUS Pranikah di Desa Tambakharjo Semarang Tahun 2012.
HUBUNGAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA LEBIH DARI 6 BULAN DI DESA PAMONGAN KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK Ratna Tirtaning Tyas; Fitriani Nur Damayanti; Siti Istiana
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.319 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.1.2014.30-33

Abstract

Latar belakang : Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang nilainya tidak bias digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam menghasilkan manusia yang berkualitas. Dengan bertambahnya usia bayi, bertambah pula kebutuhan akan zat-zat gizi. Oleh karena itu mulai umur 6 bulan, selain ASI bayi perlu diberi makanan lain. Makanan ini disebut Makanan Pendamping ASI. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Praktek Pemberian Makanan Tambahan Dengan Kenaikan Berat Badan Pada Bayi Usia Lebih Dari 6 Bulan di Desa Pamongan Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Tahun 2013. Metode : Penelitian ini yang berupa studi deskriptif analitik. Rancangan penelitian ini, penulis menggunakan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi usia lebih dari 6 bulan dengan praktik pemberian makanan tambahan berjumlah 19 responden, dengan teknik sampling jenuh. Hasil : Ibu bayi di Desa Pamongan Kecamatan Guntur Kabupaten Demak sebagian besar mempunyai praktik pemberian makanan tambahan yang baik sebanyak 13 responden (68,4%). Sebagian besar mengalami kenaikan berat badan sebanyak 11 responden (57,9%). Simpulan : Ada hubungan yang bermakna Praktik pemberian makanan tambahan dengan kenaikan berat badan pada bayi usia lebih dari 6 bulan Di Desa Pamongan Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Tahun 2013.
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELOMPOK GOOD MOTHER DENGAN POLA MP-ASI DI RW 01 DAN RW 02 WILAYAH KELURAHAN BLERONG KABUPATEN DEMAK Fitriani Nur Damayanti; Dewi Puspitaningrum; Hapsari Sulistya Kusuma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.253 KB)

Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 sebesar 10,08 per 1.000 kelahiran hidup. Dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Semarang pada tahun 2013 sebesar 9,5 per 1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2014). Tingginya angka kematian bayi disebabkan karena diare dan infeksi. Penyebab tingginya angka kematian bayi karena diare adalah karena pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi yang salah. Anak-anak yang diberikan makanan pendamping ASI setelah berumur 6 bulan umumnya lebih cerdas dan memiliki daya tahan tubuh lebih kuat, mengurangi resiko terkena alergi akibat makanan. Salah satu penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi di Indonesia adalah rendahnya mutu MP-ASI. Melakukan pendidikan kesehatan pada Kelompok Good Mother. Metode yang digunakan Ceramah, Diskusi, Simulasi (Demonstrasi), Re-Demonstrasi oleh peserta. Hasil penelitan yaitu Ibu yang mengikuti kegiatan ini yaitu ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan, Jumlah peserta 20 orang, Terbentuknya kelompok GoodMother, Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan ibu kelompok Good Mother, Terbentuknya media untuk pola pemberian MP-ASI berupa buku pintar tentang pola pemberian MP-ASI dan resep sehat MP-ASI, Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan kelompok Good Mother tentang pemeriksaantumbuh kembang bayi dan pengisian Kartu Menuju Sehat, Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan kelompok Good Mother tentang tanda gejala diare pada bayi. Kata Kunci : MP-ASI, bayi usia 6-24 bulan, Good Mother
The Pursuance And Implementation Of Informed Consent Law Towards Vaccination Service Based On 1464/Menkes/Per/X/2010 About Permission And Implementation Of Midwife Practice In Self-Proclaimed Midwives In Semarang Fitriani Nur Damayanti; Siti Nurjanah; Dewi Puspitaningrum
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: Proceeding of International Seminar on Education Technology (ISET) 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. In providing vaccination services can be done by health workers to give medical consent (informed consent).Informed consent is a term often used for the translation of the approval of medical action. Informed Consent in the medical world we are actually still relatively new. The use of informed consent to health care is still so low, and 30% had experienced midwives maternal perinatal audit due to the demands of patients who do not agree on its medical action and the absence of proof of informed consent in medical record. Purpose : To describe Compliance Midwives in Informed Consent Law Enforcement Against Vaccination Services Based Permenkes 1464 / Menkes / Per / X / 2010 on the Permissions and Implementation of Self-proclaimed Midwives in Semarang. Methods: Descriptive study the necessary data in the form of primary data and secondary data. The sample in this study is Self-proclaimed Midwife in Semarang 30 midwives. Sampling was done by way of non probality sampling technique is purposive sampling. Results: BPM obedient to fill informed consent as much as 40% and BPM are not obedient to fill informed consent as much as 60%.BPM which have informed consent vaccination by 33% and BPM do not have informed consent vaccination as much as 67%. The application of informed consent when the initial vaccination visit as much as 70% and the application of informed consent every time vaccination visit as much as 30%. Conclusion: Most BPM disobedient to fill informed consent, most BPM does not have the informed consent of vaccination and the majority of the application of informed consent at the time of initial BPM vaccination visit.
PENGARUH PERAN IBU TERHADAP PERILAKU PENANGANAN DISMENORHOE PADA REMAJA PUTRI (Studi di SMA N 8 Semarang Tahun 2012) Sri Sopiyah; Dewi Puspitaningrum; Fitriani Nur Damayanti
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 1 (2013): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.656 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.1.2013.%p

Abstract

Beberapa wanita mengalami nyeri haid selama menstruasi. Frekuensi dismenorhoe cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal tapi penyebabnya belum diketahui secara pasti. Peran seorang ibu pada saat anak perempuan sedang mengalami dismenorhoe sangat dibutuhkan. Peran yang diberikan oleh ibu tidak hanya berupa pertolongan pertama tetapi juga sampai menemani remaja untuk melakukan berbagai pengobatan untuk kesembuhan remaja tersebut Menganalisa pengaruh peran ibu terhadap perilaku penanganan dismenorhoe pada remaja putri (Studi di SMA N 8 Semarang Tahun 2012). Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putri SMA N 8 Semarang sebanyak 871 siswa, dengan sampel sebanyak 65 siswa, teknik samplingyang digunakan adalah proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan peran ibu tidak mendukung sebagian besar memiliki perilaku penanganan dismenorhoe kurang yakni sebanyak 16 siswi (61,5%) dan baik sebanyak 10 siswi (38,5%), sedangkan responden dengan peran ibu yang mendukung sebagian besar memiliki perilaku penanganan dismenorhoe baik sebanyak 27 siswi (69,2%) dan kurang sebanyak 12 siswi (30,8%). Berdasarkan penelitian didapatkan nilai p=0,028, ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara pengaruh peran ibu terhadap perilaku penanganan dismenorhoe pada remaja putri (Studi di SMA N 8 Semarang). Kata kunci : Peran Ibu, Perilaku, Penanganan Dismenorhoe, Remaja Putri