Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Gambaran Status Gizi Balita di Posyandu RT 5 RW V Perumahan Villa Tembalang Bulusan, Tembalang, Semarang Dian Nintyasari Mustika; Dewi Puspitaningrum
Jurnal Gizi Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.412 KB) | DOI: 10.26714/jg.4.2.2015.%p

Abstract

Posyandu is one of UKBM managed and organized from, by, for and with the community in the implementation of health development in order to empower people and provide convenience to the public in obtaining basic health care, especially in primary five priority programs including KB; KIA; Nutrition; Immunization and prevention of diarrhea and ARI with the aim of accelerating the reduction of maternal and infant mortality. The development of the state of community nutritioncan be monitored through the results recording and reporting program to improve community nutrition, as reflected in the results of weighing babies and toddlers every month at Posyandu. This study aims to describe the nutritional status of infants in Posyandu Villa Tembalang, Bulusan, Tembalang, S emarang. IHC is one of UKBM wicth managed from, by for and with the community in the implementation of health development in order This study is a descriptive study use the cross sectional design. The data was obtained by the population as much as 43 basis toddler with the criteria according to the study. The sample in this study was children aged 0 - 60 months. The sampling technique used in this study is total sampling, because all of the population component was used as the samples..The average age of the children is 40 months, with a minimum of age is one month and maximum is 59 months. The average weight of under five years old children is 13.023 kg, with astandard deviation is 3.5913kg. The average height of under five years old children is 92.123 cm with a standard deviation is 13.7491 cm. The mode of children;s height is 94.000 cm. The average Z score of index weight by height is -0.47 SD 1.45 SD, is included in the normal nutritional status. The average Z score of index height by age is 0.43 SD 3.43 SD, is included in the normal nutritional status. The average Z score of index weight by age is -0.13 SD 2.14 SD , is included in the good nutritional status. The average Z score of BMI by age is 4,68 SD 0,766 SD, is included in the normal nutritional status.The nutritional status of under five years old children at RT 5 RW V Housing Villa Tembalang, Bulusan, Tembalang is normal based on index of weight by height, height by age andBMI by age. The nutritional status of under five years old children is good based on index of weight by age.Keywords: The under five years old children, Nutritional Status
GAMBARAN SIKAP TENAGA KESEHATAN DAN PELAKSANAAN METODE KANGGURU PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. SOEPRAPTO CEPU TAHUN 2011 Nawang Puspitaningtyas; Rahayu Astuti; Dewi Puspitaningrum
Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.907 KB) | DOI: 10.26714/jk.1.1.2012.53-58

Abstract

Salah satu asuhan yang dapat diberikan pada bayi berat lahir rendah selain inkubator adalah metode kanguru. Metode kanguru merupakan perawatan dengan kontak kulit antara ibu dan bayi yang bermanfaat untuk menstabilkan suhu tubuh dan memperbaiki keadaan umum bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap tenagakesehatan dan pelaksanaan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah di ruang perinatologi RSUD dr. Soeprapto Cepu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan di ruang perinatologi RSUD dr. SoepraptoCepu yang berjumlah 15 orang dengan sampel jenuh Data-data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat. Dari penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar tenaga kesehatan memiliki sikap positif terhadap metode kanguru (60%) dan sebagian besar tenaga kesehatanpernah melaksanakan metode kanguru yaitu sebanyak (73.3%). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar tenaga kesehatan memiliki sikap positif dan pelaksanaan yang baik.
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 3 SEMARANG Lita Ruwantika Sari; Dewi Puspitaningrum; Agustin Rahmawati
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.028 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.83-86

Abstract

Latar Belakang:Permasalahan utama kesehatan reproduksi remaja (KRR) di Indonesia adalah kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi, masalah pergeseran perilaku seksual remaja, pelayanan kesehatan yang buruk serta perundang-undangan yang tidak mendukung. Dalam hal ini perlu adanya pengertian dan bimbingan dari lingkungan disekitarnya, agar dalam perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Fenomena seks pranikah di jawa tengah khususnya semarangpada tahun 2010 sebanyak 26% remaja dan pada tahun 2011 sebanyak 20% melakukan hubungan seks pranikah diusia 15-19 tahun. Tujuan : untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentangperilaku seks pranikah sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan di SMA Sultan Agung 3 Semarang. Metode : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest menggunakan 46 sampel siswa siswi kelas XI di SMA Islam Sultan Agung 3 Semarang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI di SMA Sultan Agung 3 Semarang sebanyak 27 responden (58,7%) dan 32 responden (69,6%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang perilaku seks pranikah sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Sebagian besar sebanyak 29 responden (63%) dan 28 responden (60,9%) tidak mendukung seks pranikah sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Analisis bivariat didapatkan hasil pengetahuan p-value 0,254 dan sikap p-value 0,505. Simpulan : tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentang seks pranikah sebelum dan sesudah penyuluhan.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA YANG SUDAH MENIKAH USIA < 20 TAHUN DI WILAYAH KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG Marfira Priyaswati; Dewi Puspitaningrum; Agustin Rahmawati
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.865 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.2.2015.17-19

Abstract

Latar Belakang : Penyakit kanker leher rahim menduduki peringkat pertama yaitu 2.259 kasus (19,2%) dari 11.341 kasus pada tahun 2012 di Provinsi Jawa Tengah dan paling tertinggi ditemukan pada Puskesmas Kedungmundu dan Gunungpati  9 jiwa (13,43%) di Kota Semarang. Wanita yang sudah menikah usia< 20 tahun berisiko terkena kanker leher rahim yang termasuk dalam faktor resiko perkawinan muda/ seks usia dini. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di KUA SeKecamatan Kota Semarang pada bulan September 2013 - Februari 2014, dari 4.383 pasangan yang sudah menikah terdapat 606 wanita yang sudah menikah usia< 20 tahun. Data tertinggi terdapat di Wilayah Kecamatan Gayamsari yaitu sebesar 207 (63,9%) dari 324 jumlah pasangan yang sudah menikah.Tujuan : Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap  tentang pencegahan kanker leher rahimpada wanita yang sudah menikah usia < 20 tahun Di Wilayah Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. Jenis Penelitian : Deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 207 wanita yang sudah menikah usia< 20 tahun dengan sampel 67 responden yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Kuesioner sebagai instrumennya.Hasil Penelitian : Sebagian besar wanita yang sudah menikah usia < 20 tahun mempunyai pengetahuan yang kurang tentang pencegahan kanker leher rahim sebanyak 40 ( 59,7%) dan sebagian besar mempunyai sikap yang mendukung sebanyak 44 (65,7%). Kesimpulan : Pengetahuan responden tentang pencegahan kanker leher rahim sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 40 responden (59,7) sedangkan sikap responden mendukung yaitu sebanyak 44 responden (65,7%).
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG Uswatun Hasanah; Dewi Puspitaningrum; Agustin Rahmawati
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 2 (2014): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.25 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.2.2014.38-42

Abstract

Latar belakang : Pada masa nifas merupakan masa yang paling rawan bagi ibu. Hal ini dapat dilihat dari kejadian maternal paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar (48,65%). kunjungan nifas merupakan kunjungan yang dilakukan oleh ibu setelah melahirkan dengan jumlah 4x kunjungan. Kunjungan nifas menurut data hasil jumlah grafik puskesmas di kota semarang, Puskesmas purwoyoso memiliki angka kunjungan nifas tertinggi pada tahun 2011 dengan jumlah kunjungan lengkap yaitu (104,8%). Dalam hal ini peran serta dukungan suami sangat berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan ulang ibu nifas. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan frekuensi kunjungan ulang nifas di Wilayah Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi sebanyak 79 ibu nifas dengan sampel 44 responden di Wilayah Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang dengan menggunakan kuesioner wawancara. Teknik sampling yang di gunakan berupa Simple Random Sampling menggunakan metode teknik undian. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil : Berdasarkan hasil Uji Chi Square di dapatkan nilai fisher exact dengan p value sebesar (0,002) < α (0,05). Simpulan : Ada hubungan antara dukungan suami dengan frekuensi kunjungan ulang nifas di Wilayah Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SD TENTANG MENSTRUASI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN DI SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG Ita Afriliana; Dewi Puspitaningrum; Agustin Rahmawati
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 2 (2014): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.327 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.2.2014.12-19

Abstract

Latar belakang: Menarche merupakan tanda awal masuknya seorang perempuan dalam masa reproduksi. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada siswi kelas IV, V, VI SDN Sampangan 01Semarangdidapatkan hasil bahwa13dari15responden memilikitingkat pengetahuan yang kurang tentang menstruasi. Pendidikan kesehatan di sekolah penting dilakukan, terutama yang menyangkut kesehatan reproduksi, dan sebagainya. Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan siswi sekolah dasar tentang menstruasi melalui penyuluhan di SDN Sampangan 01 Semarang. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan "One Group Pre Test Post Test". Populasi pada penelitian adalah seluruh siswi kelas IV, V, dan VI di SDN Sampangan 01 Semarang sebanyak 87 siswi, besar sampel adalah 46 siswi. Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah proporsional random sampling. Hasil: Pengetahuan sebelum penyuluhan memiliki skor rata-rata 9,04, rata-rata pengetahuan setelah penyuluhan mengalami peningkatan menjadi 18,07. Pengetahuan tentang menstruasi sebelum penyuluhan mayoritas dalam kategori kurang yaitu sebanyak 89,1 %, setelah penyuluhan mayoritas dalam kategori baik 84,8%. Simpulan: pengetahuan siswi tentang menstruasi mengalami peningkatan setelah penyuluhan.Kata kunci: Pengetahuan, Menstruasi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP WANITA USIA SUBUR (Usia 20-35 Tahun) TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN SERVISITIS DENGAN PEMERIKSAAN SKRINING DI KELURAHAN KALIBANTENG KULON LEBDOSARI SEMARANG TAHUN 2013 Freya Nazera Iskandar; Dewi Puspitaningrum; Lia Mulyanti
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.842 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.66-71

Abstract

Latar Belakang : Servisitis merupakan infeksi pada serviks uteri sering terjadi karena luka kecil bekas persalinan yang tidak dirawat atau infeksi karena hubangan seksual. Pada beberapa penyakit kelamin seperti gonore, sifilis, ulkus mole, granuloma inguinal dan tuberculosis dapat ditemukan radang pada serviks. Kasus servisitis menurut data hasil jumlah grafik penderita IMS yang berobat di rumah sakit kota semarang dari tahun 2005- 2010 berada pada peringkat pertama sebanyak 5111 jiwa.Puskesmas Lebdosari Kota Semarang memiliki kasus servisitis tertinggi, pada tahun 2012 kasus servisitis sebanyak 356 jiwa (66,9%) sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 129 jiwa (24,24%).Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara sikap wanita usia subur (usia 20 – 35 tahun) terhadap perilaku pencegahan servisitis dengan pemeriksaan skrining di Kelurahan Kalibanteng Kulon Lebdosari Semarang.Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 532 wanita usia subur dengan sampel 84 responden di Kelurahan Kalibanteng Kulon Lebdosari Semarang RW 2, RW 3 dan RW 4 dengan menggunakan kuisioner wawancara. Teknik sampling yang di gunakan berupa Probablity Sampling dengan Simple Random Sampling menggunakan metode teknik undian. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil : Berdasarkan hasil UjiChi Square di dapatkan nilai X2 sebesar 19,931 dengan p value sebesar (0,000) < α (0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antar sikap wanita usia subur (usia 20 – 35 tahun) terhadap perilaku pencegahan servisitis dengan pemeriksaan skrining di Kelurahan Kalibanteng Kulon Lebdosari Semarang. Kesimpulan : Ada hubungan antara sikap wanita usia subur ( usia 20 – 35 tahun ) terhadap perilaku pencegahan servisitis dengan pemeriksaan skrining di Kelurahan Kalibanteng Kulon Lebdosari Semarang.
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI USIA 10-12 BULAN DI DESA BATURSARI RW 3, 4, 5 DAN 32 KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2013 Giantiningsih Giantiningsih; Dewi Puspitaningrum; Novita Nining Anggraini
Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2013): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.404 KB) | DOI: 10.26714/jk.2.2.2013.42-49

Abstract

Latar Belakang: Studi pendahuluan yang dilakukan pada hari minggu, 14 April tahun 2013 kepada 10 keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Orang tua yang mempunyai balita usia 10-12 bulan yang tidak melakukan imunisasi dasar lengkap dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya imunisasi bagi bayi, faktor ekonomi dan segi pekerjaan. Dari 10 keluarga yang saya datangi, terdiri dari 6 keluarga yang mengatakan bahwa tidak setuju dan waktu untuk melakukan imunisasi pada bayinya tidak ada, dikarenakan kondisi bayi yang sehat dan dilakukan imunisasi menjadi sakit, 1 keluarga mengatakan karena ekonomi, 3 keluarga mengatakan karena waktu untuk melakukan imunisasai tidak ada. Sehingga imunisasi yang diberikan pada bayi menjadi tidak lengkap.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan peran keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 10-12 bulan di Desa BatursariRW 3, 4, 5 dan 32 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahun 2013.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah Analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukurannya atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat/sekali.Hasil : Berdasarkan hasil Uji Chi Square di dapatkan nilai fisher exact dengan p value sebesar (0,204) < α (0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan peran keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 10-12 bulan didesa batursari RW 3, 4, 5, an 32 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak tahun 2013. Simpulan : Ada hubungan peran keluarga dengan kelengkapan imunisasidasar lengkap pada bayi usia 10-12 bulan di desa batursari RW 3, 4, 5, dan 32 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN SERTA TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA IBU BALITA USIA 0 – 5 TAHUN DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG Heny Sapto Wahyuningsih; Dewi Puspitaningrum; Novita Nining Anggraini
Jurnal Kebidanan Vol 3, No 1 (2014): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.582 KB) | DOI: 10.26714/jk.3.1.2014.24-29

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, malaria, campak dan akibat rendahnya kepatuhan petugas kesehatan dalam menjalankan Standar Opersional Prosedur yang belum maksimal sehingga banyak kasus pneumonia balita tidak terdeteksi merupakan topik yang sering diteliti secara akademik di bidang kesehatan masyarakat. Dari 37 Puskesmas di Kota Semarang penderita pneumonia tertinggi ada di Puskesmas Ngesrep yaitu 1257 balita ( 23,57% ).Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0 – 5 tahun di Puskesmas Ngresep Kota Semarang. Metode: Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi 531 responden, sampel 84 ibu yang memiliki balita di Puskesmas Ngesrep. Hasil : Hasil uji statistik chi- square tentang hubungan persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0-5 tahun. Nilai person chi square 55,608 dan nilai p value = 0,000 < 0,05. Maka Ho ditolak dan hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0-5 tahun di puskesmas Ngersrep kota Semarang. Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara persepsi ibu tentang peran serta tenaga kesehatan dengan perilaku pencegahan pneumonia pada ibu balita usia 0 – 5 tahun di puskesmas Ngesrep kota Semarang.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP KADER KESEHATAN TENTANG IMUNISASI HPV DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG Siti Nurjanah; Dewi Puspitaningrum
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 1 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.239 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.1.2015.57-64

Abstract

Latar belakang : Kanker merupakan suatu penyakit tidak menular. Salah satu penyakit paling mematikan yang menghantui kehidupan perempuan adalah kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker ketiga yang dijumpai pada sistem reproduksi wanita (Faizah, 2010). Pengetahuan yang cukup sangat penting untuk mencegah terjadinya kanker serviks sedini mungkin. Pencegahan agar terhindar dari virus HPV adalah dengan imunisasi vaksin. Perlu dilakukan upaya peningkatan tentang pendidikan kesehatan dan pengetahuan kanker serviks serta imunisasi kanker serviks dari kader kepada beberapa wanita usia subur. Tujuan : Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap kader kesehatan tentang imunisasi HPV di wilayah kerja Puskesmas Pegandan Semarang. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 41 responden, teknik sampling yang digunakan adalah Acidental Sampling. Hasil : Pendidikan kesehatan sebagian besar diikuti oleh 33 (80,5%) responden. Sikap kader kesehatan tentang imunisasi HPV sebagian besar yaitu positif sebanyak 38 (92,7%). Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil p value sebesar 0,092, ini menunjukkan hasil yaitu tidak ada pengaruh yang signifikan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap kader kesehatan tentang imunisasi HPV di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan Semarang. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Sikap, Imunisasi HPV